Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tentang
FUNGSI RASIONAL SUKU BANYAK

Disusun Oleh :

NAMA :
1. CANDRI LANKARI
2. MERI JENLAU
3. KALEB MATINGMA
4. JENIANTI BLEGUR
5. PEBE PADAMA
6. YUSUF AHALONI
2
KELAS : X IPS
MAPEL : MATEMATIKA

SMA NEGERI 2 KALABAHI


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini belum sempurna dan memerlukan berbagai perbaikan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Kalabahi, 21 February 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH)
A. SUKU BANYAK
B. DEFINISI FUNGSI RASIONAL
C. MENGEVALUASI FUNGSI RASIONAL
D. OPERASI PADA FUNGSI RASIONAL
E. NILAI NOL FUNGSI RASIONAL
F. NILAI KUTUB FUNGSI RASIONAL
G. ASIMTOT
H. ASIMTOT TEGAK FUNGSI RASIONAL
I. ASIMTOT DATAR FUNGSI RASIONAL
J. ASIMTOT MIRING FUNGSI RASIONAL
K. GRAFIK FUNGSI RASIONAL
LATIHAN
KUNCI JAWABAN
FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH)

A. SUKU BANYAK
Sebelum membicarakan fungsi rasional ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu
mengenai apa yang disebut dengan suku banyak. Suku banyak disebut pula polinomial.
Pada paket ini hanya dibicarakan suku banyak dalam satu peubah.
Bentuk umum dari suku banyak adalah sebagai berikut:
a n x n  a n 1 x n 1  a n  2 x n  2  ...  a1 x  a0 dengan an  0

Bilangan n disebut derajat suku banyak. Bilangan-bilangan an , an1 , an2 ,..., a1 , ao


disebut koefisien suku banyak. Jika koefisien-koefisien suku banyak merupakan bilangan-
bilangan nyata, maka suku banyaknya disebut suku banyak nyata (real polynomials). Jika
koefisien-koefisien suku banyak merupakan bilangan-bilangan rasional, maka suku
banyaknya disebut suku banyak rasional (rational polynomials). Dalam paket ini yang
dibicarakan adalah suku banyak rasional. Mirip dengan fungsi, suku banyak sering
dinyatakan dengan P(x), Q(x), dan sebagainya.

B. DEFINISI FUNGSI RASIONAL


Fungsi adalah relasi yang menghubungkan elemen himpunan pertama (domain) secara
tunggal pada elemen himpunan yang lain (kodomain). Artinya fungsi tidak akan pernah
memiliki dua pasangan yang terdiri dari elemen pertama yang sama. Penulisan fungsi
dilambangkan dengan
𝑓∶𝑥→𝑦
dibaca “ f adalah fungsi dari x ke y”. Anggota y yang menjadi pasangan x oleh f disebut
bayangan x dan ditulis
𝑦 = 𝑓(𝑥)
dibaca “ f dari x”.sedangkanekspresi rasional adalah ekspresi yang dapat dinyatakan dalam
a
bentuk pecahan ,b  0 .
b
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi rasional kadang-kadang juga disebut
P( x)
sebagai fungsi pecah adalah fungsi yang dirumuskan oleh f ( x)  , P( x), Q( x)
Q( x)
merupakan polinmomial dalam x dan Q( x)  0 pada domainnya.
Contoh-contoh fungsi pecah adalah sebagai berikut
5 2x  3 x 2  4x  3 x 2  4x  3
f ( x)  , f ( x)  , f ( x)  , f ( x)  2
x x2 x5 x  3x  5

C. MENGEVALUASI FUNGSI RASIONAL


Konsep fungsi dalam matematikan umumnya diartikan sebagai pemetaan yang
menghubungkan dua himpunan yang terpisah, yaitu daerah asal (domain) dan daerah hasil
(range). Persamaan atau kesamaan akan terjadi apabila jumlah anggota himpunan yang
berhubungan adalah sama, sehingga satu anggota daerah asal berhubungan hanya dengan
satu anggota daerah hasil, Edward (Dahlan,2004).
Mengevaluasi fungsi rasional dapat dilakukan dengan cara subtitusi suatu nilai x
atau suatu nilai y yang diinginkan untuk mendapatkan hubungan, dimana x merupakan
domain dan y adalah range.

Contoh 1 :

x 2  2 x  24
Evaluasi fungsi rasional r ( x)  , untuk x = -5
x 2  7 x  12

Untuk menjawab soal seperti ini, cukup dengan mengganti atau subtitusi nilai 5 untuk
setiap x pada fungsi lalu disederhanakan.

(5) 2  2(5)  24 25  10  24  9 1
r (5)    
(5)  7(5)  12 25  35  12 72
2
8

D. OPERASI PADA FUNGSI RASIONAL


Mengoperasikan fungsi rasional tidak jauh berbeda dengan cara mengoperasikan
pecahan, yang membedakan fungsi ini menggunakan polinomial pada pembilang dan
penyebutnya, sehingga dibutuhkan banyak ketelitian.
Untuk mempermudah pengoperasiannya, akan lebih baik jika polinomialnya di
sederhanakan terlebih dahulu dengan menggunakan faktor (jika bisa), namun ketika
polinomialnya tidak bisa difaktorkan denga cara yang biasa, maka tak perlu memaksakan
untuk menggunakan metode lain karena akan terlihat lebih rumit, cukup mengerjakan
tanpa mengubahnya.
P( x)
Bentuk umum beberapa pengoperasian fungsi rasional, jika diketahui g ( x) 
Q( x)
R( x)
dan h( x) 
S ( x)
R( x) P( x) R( x)Q( x)  P( x) S ( x)
1. (h  g )( x)   
S ( x) Q( x) S ( x)Q( x)
R( x) P( x) R( x)  P( x)
2. (h  g )( x)   
S ( x) Q( x) S ( x)  Q( x)
R ( x) P ( x ) R ( x) Q( x ) R ( x )  Q( x)
3. (h  g )( x)     
S ( x) Q( x) S ( x) P( x) S ( x)  P( x)

E. NILAI NOL FUNGSI RASIONAL


P( x)
Jika diketahui fungsi f ( x)  , maka nilai (nilai-nilai) x yang menyebabkan f(x)
Q( x)
= 0 disebut nilai nol dari fungsi f(x). Nilai nol disebut juga pembuat nol atau harga nol.
Dapat dibuktikan bahwa jika f(x) = 0, maka juga P(x) = 0. Jadi, untuk mencari nilai nol
P( x)
fungsi f ( x)  , cukup dengan mencari nilai (nilai-nilai) yang menyebabkan P(x) = 0.
Q( x)
Namun perlu diingat bahwa nilai x yang menyebabkan P(x) = 0 belum tentu
merupakan nilai nol fungsi f(x). Ini terjadi kalau nilai x tersebut ternyata juga membuat
Q(x) = 0. Untuk x yang bersama-sama membuat P(x) dan Q(x) bernilai nol menyebabkan
x2  x  2
f(x) mempunyai nilai tak tentu. Misalnya, pada f ( x)  2 , nilai x = 1 bukan nilai
x  2x  3
nol (pembuat nol) dari fungsi f(x) sekalipun untuk P( x)  x  x  2 berlaku P(1) = 0. Ini
2

karena juga berlaku Q(1) = 0, sehingga f(1) bernilai tak tentu. Tidak setiap fungsi pecah
mempunyai nilai nol. Ini terjadi kalau P(x) tidak mungkin bernilai nol.
Seperti diketahui, nilai nol suatu fungsi berkaitan dengan koordinat titik potong
grafik dengan sumbu X. Jadi, kalau x = a adalah nilai nol dari fungsi f(x), maka (a, 0)
adalah koordinat titik potong grafik dengan sumbu X.
Contoh 2 :

x 2  4x  3
Diketahui fungsi f ( x)  , Nilai nol dari fungsi tersebut dapat diketahui
3x  5
dengan cara sebagai berikut:

x 2  4 x  3  0  ( x  1)( x  3)  0  x  1  x  3

Jadi, nilai nol dari fungsi tersebut adalah x = -1 dan x = -3 dan grafik fungsi f(x)
P( x)
memotong sumbu X di titik (-1,0) dan (-3,0). Jika pada fungsi f ( x)  , P(x) adalah
Q( x)
suku banyak berderajat dua dalam bentuk ax + bx + c, maka nilai nol fungsi f(x) dicari dari
persamaan kuadrat P(x) = 0 atau persamaan kuadrat ax + bx + c = 0. Ini berarti ada atau
tidaknya nilai nol fungsi f(x) tergantung kepada diskriminan dari persamaan kuadrat. Jika
D  0 maka f(x) tidak mempunyai nilai nol. Jika D  0 , maka f(x) hanya mempunyai satu
nilai nol. D  0 maka fungsi f(x) mempunyai dua nilai nol. Ingat kembali bahwa yang
dimaksud diskriminan dari persamaan kuadrat ax + bx + c = 0 adalah D  b 2  4ac

F. NILAI KUTUB FUNGSI RASIONAL


Selain dikenal adanya nilai nol, dikenal pula adanya nilai kutub (pole) suatu fungsi
P( x)
pecah. Jika diketahui fungsi f ( x)  , maka nilai (nilai-nilai) x yang menyebabkan
Q( x)
Q(x) = 0 disebut nilai kutub dari fungsi f(x). Nilai kutub fungsi f(x), misalnya x = a,
menyebabkan f(x) tidak mempunyai nilai (tidak terdefinisi) pada x = a tersebut. Andaikan
mempunyai nilai, maka nilai tersebut merupakan nilai tak tentu yang berasal dari
pembagian nol dengan nol. Nilai tak tentu ini diperoleh jika nilai kutub fungsi juga
sekaligus merupakan nilai nol fungsi.
Karena alasan di atas tersebut, nilai kutub tidak menjadi anggota daerah asal suatu
fungsi. Hal ini supaya definisi fungsi yang mengharuskan setiap anggota di daerah asal
dikawankan dengan anggota di daerah kawan dapat dipenuhi. Ini berarti, pada pembicaraan
mengenai fungsi pecah ini diperjanjikan bahwa daerah asal fungsi adalah himpunan
bilangan nyata (real) dikurangi dengan titik-titik kutub fungsinya.
Contoh 3 :

x 2  4x  3
Diketahui fungsi f ( x)  . Nilai kutub dari fungsi tersebut dapat dicari
x5
sebagai berikut,

x 5  0  x  5

x 2  4x  3
Jadi, nilai kutub dari f ( x)  adalah x = 5. Ini berarti bahwa f(x) tidak
x5
5 2  4(5)  3 43
mempunyai nilaiuntuk x = 5, sebab f (5)    takterdefinisi
55 0
Perhatikan bahwa daerah asal fungsi pada Contoh 2 adalah {x | x  R; x  5} . Oleh

x 2  4x  3
karena itu, penulisan yang tepat rumus fungsi tersebut adalah f ( x)  ; x  5.
x5
Namun biasanya, keterangan bahwa x  5 tidak ditulis. Pembaca diharapkan dapat
memahami hal ini, sebab kadang-kadang suatu soal meminta untuk mencari nilai kutubnya.
Kalau nilai kutubnya sudah ditulis, soal tersebut menjadi tidak berarti lagi. Nilai nol dan
nilai kutub suatu fungsi pecah dapat dipakai untuk menentukan pada interval mana f(x)
berharga positif atau berharga negatif. Cara mencarinya menggunakan prinsip penyelesaian
pertidaksamaan.
G. ASIMTOT
Asimtot grafik fungsi f adalah sebuah garis lurus l demikian hingga lambat laun jarak
antara titik-titik pada grafik f dengan garis l lebih kecil daripada penggal garis yang
manapun juga, tetapi tidak menjadi nol. Dengan kata lain, antara grafik fungsi f dan garis l
semakin lama akan semakin berdekatan, tetapi tidak akan memotongnya. Tentu saja tidak
semua grafik fungsi f mempunyai asimtot. Grafik fungsi linear dan fungsi kuadrat,
misalnya, tidak mempunyai asimtot.
H. ASIMTOT TEGAK FUNGSI RASIONAL
P( x)
Perhatikan kembali fungsi pecah f ( x)  , Jika nilai kutub fungsi tersebut ada,
Q( x)
misalnya nilai kutubnya adalah x = a, yang nilai kutub tersebut bukan nilai nol fungsi.
Maka f(a) tidak terdefinisi atau tidak ada.
Sekalipun nilai f(a) tidak ada, namun untuk x di sekitar a, nilai f(x) pasti ada.
Semakin dekat x dengan a, maka nilai f(x) semakin besar mendekati tak hingga () atau
semakin kecil mendekati minus tak hingga () , tergantung kepada keadaannya. Dengan
menggunakan konsep limit, hal tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
lim f ( x)   atau lim f ( x)   atau
xa xa

lim f ( x)   atau lim f ( x)  


xa xa

Notasi lim f ( x) diartikan bahwa nilai x mendekati a dari sebelah kanan a (limit
x a

kanan) dan lim f ( x) diartikan bahwa nilai x mendekati a dari sebelah kiri (limit kiri).
x a

Dalam keadaan seperti ini, garis x = a merupakan sebuah asimtot dan disebut asimtot
tegak untuk fungsi f(x), yaitu garis yang tegak lurus pada sumbu X yang garis itu dididekati
terus menerus oleh grafik fungsi f(x) jika x bergerak menuju a.
Ini berarti, jika x = a adalah nilai kutub fungsi pecahnya, maka garis dengan
persamaan x = a adalah asimtot tegak dari fungsi pecahnya. Jika nilai kutub suatu fungsi
pecah tidak ada, maka asimtot tegaknya juga tidak ada.
Rumus untuk mencari asimtot tegak pada bentuk fungsi pecah seperti berikut.
ax  b d
1. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis x  
cx  d c
ax 2  bx  c
2. Fungsi pecah f ( x)  2 mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis x  s dan
px  qx  r

x  t , jika px  qx  r  0 mempunyai penyelesaian di x  s dan x  t


2

ax 2  bx  c q
3. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis x  
px  q p
I. ASIMTOT DATAR FUNGSI RASIONAL
Kecuali mempunyai asimtot tegak, suatu fungsi pecah dapat pula mempunyai
asimtot mendatar, yaitu garis yang sejajar dengan sumbu X yang selalu didekati oleh
grafik fungsi f(x) jika x mendekati tak berhingga atau jika x mendekati minus tak
berhingga.
Hal ini berarti, jika terdapat nilai b demikian hingga lim f ( x)  b maka garis y =
x 

b merupakan asimtot mendatar untuk fungsi f(x).


Rumus untuk mencari asimtot datar pada bentuk fungsi pecah seperti berikut.
ax  b a
1. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot tegak, yaitu pada garis y 
cx  d c
ax 2  bx  c
2. Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot mendatar, yaitu pada garis
px 2  qx  r
a
y
p

ax 2  bx  c
3. Fungsi pecah f ( x)  tidak mempunyai asimtot mendatar.
px  q
J. ASIMTOT MIRING FUNGSI RASIONAL
Apabila garis yang didekati terus menerus oleh grafik fungsi f(x) bukan garis yang
sejajar dengan sumbu X dan bukan pula tegak lurus pada sumbu X maka garis tersebut
disebut asimtot miring. Fungsi pecah yang tidak mempunyai asimtot mendatar, biasanya
mempunyai asimtot miring.
x2  4
Perhatikan fungsi yang dirumuskan oleh f ( x)  . Persamaan grafik tersebut
x 1
x2  4
adalah y  . Dengan melakukan pembagian pembilang dengan penyebut, diperoleh
x 1
:
x2  4 3 3
y  x 1  x  1  g ( x) dimana g ( x)  .
x 1 x 1 x 1
Untuk x   maka g ( x)  0. Hal ini berarti bahwa untuk x   , nilai y dari

x2  4
y akan mendekati nilai y dari y  x  1. Dengan kata lain, jika x mendekati tak
x 1
x2  4
hingga maka grafik y  juga akan mendekati grafik y  x  1, tetapi mereka tidak
x 1
akan berpotongan. Dalam kasus ini, garis y  x  1 juga merupakan asimtot, dan disebut
asimtot miring.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa:
ax 2  bx  c
Fungsi pecah f ( x)  mempunyai asimtot miring y  mx  n, jika terdapat m,
px  q

ax 2  bx  c t
n, dan t demikian sehingga f ( x)   mx  n  ;t  0
px  q px  q
K. GRAFIK FUNGSI RASIONAL
Pada bagian ini akan dibicarakan cara menggambar grafik fungsi pecah. Namun,
tidak semua jenis fungsi pecah dibicarakan. Pada paket ini hanya akan dibicarakan cara
P( x)
menggambar fungsi pecah f ( x)  , dengan derajat P(x) dan Q(x) masing-masing
Q( x)
paling tinggi dua.
Biasanya, langkah-langkah untuk menggambar grafik fungsi pecah tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Mencari titik potongnya dengan sumbu X.
2. Mencari titik potongnya dengan sumbu Y.
3. Mencari asimtot-asimtotnya (asimtot mendatar, asimtot tegak, dan asimtot miring).
4. Mencari titik potongnya dengan asimtot mendatarnya. Jika titik potong antara grafik
dengan asimtot mendatar ada, maka titik potong itu hanya sebuah. Yang biasanya
mempunyai titik potong dengan asimtot mendatar adalah grafik fungsi pecah jenis
kedua.
5. Mencari titik ekstrim dan jenisnya (maksimum atau minimum).
6. Untuk mempermudah menggambar grafik, kalau diperlukan ditentukan beberapa titik
bantu dan daerah grafiknya.
Setelah grafiknya dapat digambar, kita dapat pula menentukan daerah hasil dari
fungsi yang diketahui.
Contoh 4:
x2
Gambarlah grafik dari fungsi f ( x) 
1 x2
Penyelesaian:

1. Titik potong dengan sumbu X: f ( x)  0  x  0  x  0


2

Berarti titik potongnya dengan sumbu X ialah (0,0)


2. Titik potong dengan sumbu Y: x  0  f (0)  0  Grafik memotong sumbu Y di
(0,0)
x2
3. Asimtot mendatar: lim f ( x)  lim  1  asimtot mendatarnya adalah y = -1
x  x  1  x 2

4. Asimtot tegak: 1  x  0  ( x  1)( x  1)  0  x  1  x  1


2

x2
y 2 
x2
 m  x 2  m  mx 2  (m  1) x 2  m  0.....(1)
5. Titik balik: 1 x 1 x 2
ym

D  0 2  4(m  1)m
 4(m  1)m  0  m  1  m  0
D0
 Untuk m = -1, dari persamaan (1) tidak diperoleh nilai x. Ini berarti tidak ada
titik balik yang bersesuaian dengan m= -1
 Untuk m = 0, dari persamaan (1) diperoleh x = 0, dan titik balik yang
bersesuaian adalah titik (0,0).
Untuk menentukan jenis titik balik yang diperoleh, nilai m yang diperoleh
ditempatkan pada garis bilangan, kemudian ditentukan tanda D (negatif atau
positifnya) pada interval-interval yang ada. (Ingat penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat).
Grafiknya adalah sebagai berikut.
LATIHAN

1 x2
1. Jika n( x  4)  tentukan n(-2)!
x 1

a 2  5a  6
2. Tentukan daerah asal dari m(a)  !
a2
1 2
x 1
3. Kapankah fungsi u ( x)  2 terdefinisi?
1  2  3  .....  x

x 2  4x  3
4. Carilah interval dimana nilai fungsi f ( x)  berharga negatif, berharga nol,
x5
dan berharga positif!
5. Tentukan masing-masing asimtot tegak, asimtot mendatar dan asimtot miring dari
x2  3
f ( x)  ! (jika ada)
x 1
P( x)
6. Tentukan fungsi pecah f ( x)  , dimana P(x) dan Q(x) berderajat dua, yang
Q( x)
grafiknya memotong sumbu X di titik (-2,0) dan (2,0) serta mempunyai asimtot garis-
garis x  1, x  4 , dan y  1 !
6
7. Gambarlah grafik fungsi y  !
x
KUNCI JAWABAN

 35
1. n(2)  7
5
2. Dm  {a | a  6  2  a  1, a  Q}

3. Ketika, x  0 dan x  1
4. a. Pada interval {x | x  3  1  x  5} fungsi berharga negatif
b. Pada interval {x | 3  x  1  x  5} fungsi berharga positif
c. fungsi memperoleh harga nol ketika x  1dan x  3
5. a. Asimtot tegaknya, garis x  1
b. Asimtot mendatarnya tidak ada
c. Asimtot miringnya, garis y  x  1

x2  4
6. rumus fungsinya adalah f ( x)  2
x  3x  4
7. Grafik fungsinya adalah
DAFTAR PUSTAKA

Habilih.2011.Fungsi Rasional.(online).
https://habilih.wordpress.com/2011/01/10/fungsi-rasional/ (diakses pada 27
Desember 2014 pukul 14.49)
Kadir, Abdul, dkk. 1952. Aljabar Untuk SMA. Jakarta: J.B. Wolters.
McKeague, Charles P. 2012. Elementary Algebra: Ninth Edition.USA: Cengage
Learning
Swokowski, E.W. 1977. Function and Graphs: Second Edition. Boston: Prindle,
Weber, and Schmidt Inc.
Woodbury, George. 2012.Elementary And Intermediate Algebra: Third Edition.
Boston: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai