Anda di halaman 1dari 17

PENGENALAN TEKNIK KIMIA

SISTEM SATU FASA DAN MULTI-FASA


Sistem Dua Fasa
padat dan cair cair dan gas
lumpur: padatan kabut: air
cairan udara
penyaringan pendinginan

padat dan gas


asap: debu (partikulat padat)
udara
penyaringan
Proses pemisahan mudah dilakukan jika
campuran terdiri dari dua fasa atau lebih
1. Pemisahan dua jenis cairan dapat dilakukan dengan cara
memanaskan untuk mengubah fasanya menjadi uap,
dilanjutkan dengan mengkondensasikan → distilasi

2. Pemisahan larutan juga dapat dilakukan dengan cara


mendinginkan agar larutan menjadi lewat jenuh →
kristalisasi

3. Pemisahan larutan juga dapat dilakukan dengan cara


penambahan pelarut kedua → ekstraksi
Diagram Fasa
Diagram Fasa
Beberapa catatan dan definisi yang berkaitan dengan
diagram fasa

1. Jika T dan P berada pada kesetimbangan uap-cair, maka P tersebut


adalah tekanan uap pada suhu T dan T adalah titik didih zat tersebut
pada tekanan P.
2. Titik didih senyawa pada P = 1 atm adalah titik didih normal.
3. Jika T dan P berada di kurva kesetimbangan padat-uap, maka P
tersebut adalah tekanan uap zat padat tersebut pada suhu T, dan T
adalah suhu (titik) sublimasi pada tekanan P.
4. T dan P pada kurva kesetimbangan padat-cair, maka T adalah titik
leleh atau titik beku zat pada tekanan P.
5. Jika T dan P terletak pada titik padat, cair dan gas, maka titik tersebut
adalah titik triple zat tersebut.
Penentuan Tekanan Uap
▪ Persamaan umum untuk menentukan tekanan uap
suatu zat:
▪ Persamaan Calusius Clapeyron
▪ Persamaan Antoine
▪ Diagram Cox
Persamaan Clausius Clapyron
Menghubungkan tekanan uap (p*) zat murni dan suhu absolut (T),
melalui persamaan:
𝑑𝑃 ∆𝐻෡𝑣
=
𝑑𝑇 𝑇 (𝑉𝑔 − 𝑉𝑙 )
Vg dan Vl adalah volume molar spesifik dari fasa gas dan fasa cair
𝐻𝑣 = panas laten penguapan
Jika Vl sangat kecil maka Vg - Vl = Vg
Persamaan Clausius Clapyron
Jika uap dianggap sebagai gas ideal, maka Vg = RT/p*, sehingga:
𝑑(ln 𝑝∗ ) ෡𝑣
∆𝐻
=
𝑑(1Τ𝑇) 𝑅
Karena panas laten penguapan tidak dipengaruhi oleh temperatur,
maka persamaan Clausius Clapeyron :
∆ ෡𝑣
𝐻
ln(𝑝∗ ) = − +𝐵
𝑅𝑇

Y = ax + b
Contoh Soal
Memperkirakan tekanan uap menggunakan persamaan Clausius Clayperon:
Diketahui: T1 = 7.6 oC → p1* = 40 mmHg
T2 = 15.4 oC → p2* = 60 mmHg
Hitung parameter persamaan Clausius Clayperon dan tentukan tekanan uap
pada suhu 42.2oC

Y = ax + b
Penyelesaian:
p* mmHg T (oC) T(K)
40 7,6 280,8
60 15,4 288,6

Kemiringan (slope) garis linear yang melalui dua titik tersebut pada grafik p* vs 1/T:

Intersep (B) :
Penyelesaian:
Cek hasilnya pada persamaan Clausius-Clapeyron:

Pada T = 15,4 oC = 288,6 K, :

BENAR !
Penyelesaian:
Maka pada T = 42,3 oC = 315,4 K
Persamaan Antoine
Menghubungkan tekanan uap (p*) dan suhu, melalui persamaan:
𝐵
𝑙𝑜𝑔10 𝑝∗ = 𝐴−
(𝑇 + 𝐶)
A, B, dan C adalah konstanta spesifik untuk setiak jenis substansi
T = temperature operasi (oC)
P* = tekanan uap (mmHg)

(Nilai konstanta A,B, dan C terdapat di beberapa literatur, namun


perhatikan satuan dari tekanan!
Satuan yang berbeda akan menghasilkan konstanta A, B, dan C yang
berbeda di setiap literatur!)
Persamaan Antoine
Contoh:
Untuk aseton C3H6OH, nilai A = 7,02447; B = 1161,0 ; C = 224
Tekanan uap aseton pada 70 oC adalah:
1661,0
log 𝑝∗10 = 7,02447 − = 3,0775
70+224

Maka p* = 1189,845 mmHg


Diagram Cox

Anda mungkin juga menyukai