Terjadinya penabrakan kapal tanker minyak exxon valdez yang menabrak bligh reef,
kecelakaan ini disebabkan oleh human error karena kapten kapal dalam kondisi alkohol
yang mana sudah bertentangan dengan 10 life saving rules yaitu no alcohol and drugs.
Pengurangan personel awak kapal yang dilakukan oleh perusahaan untuk penekanan
biaya justru berimbas pada produktivitas awak kapal yang tersisa. Awak kapal mereka
harus kerja lembur rata-rata 140 jam sebulan, sehingga mereka sering kecapean karena
kurang tidur.
Tim pembersih yang seharusnya siaga di tempat jika terjadi kecelakaan, justru sudah
lama dibubarkan dengan alasan sepele “sudah lama tidak terjadi kecelakaan”. Hal ini
semakin membuktikan bahwa Perusahaan Exxon dan instansi pemerintah terkait
memiliki tingkat kesadaran lingkungan yang rendah dan lebih memilih untuk mengatasi
daripada mengantisipasi.
Kapal yang digunakan untuk mengangkut minyak tidak efisien, sehingga rawan
kecelakaan. Seharusnya pemerintah lebih peka untuk membuat peraturan bahwa kapal
pengangkut minyak harus multi-bullet atau lambung kapal terdiri dari beberapa lapis
baja sehingga tidak rawan kecelakan.
Dikarenakan nahkoda kapal yang dalam kondisi alcohol maka kemudi kapal diberikan
kepada wakil dan awak kapal yang tidak memiliki sertifikasi untuk menahkodai kapal hal
tersebut juga juga sudah menentang 10 life saving rules yaitu permit to work
Karena kapal dinahkodai oleh wakil atau awak kapal yang tidak memiliki sertifikasi
dalam menandakan kapal sehingga tanker pengangkut minyak tersebut menabrak karang
ditengah lautan Alaska.