JURUSAN ANAFARMA
PROGAM STUDI D III ANAFARMA
POLTEKES KEMENKES SURAKARTA
2019
PENGERTIAN KIMIA ORGANIK
Ilmu kimia merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan umat manusia.
Obat-obatan adalah salah satu hal yang tercipta dari ilmu kimia. Ilmu kimia sendiri terbagi
menjadi berbagai konsentrasi, salah satunya adalah kimia organik, atau yang sekarang disebut
juga dengan kimia karbon. Kimia organik sendiri merupakan cabang ilmu kimia yang
berkonsentrasi pada senyawa-senyawa organik, yang tersusun oleh unsur C, H, O, dan N.
Bohr menyatakan:
1. Elektron dalam atom mempunyai tingkat energi tertentu atau elektron
bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu.
2. Pada lintasannya elektron tidak menyerap atau memancarkan energi.
3. Elektron dapat pindah dari satu tingkat ke tingkat energi yang lain. Jika
elektron pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi elektron tersebut
dikatakan dalam keadaan tereksitasi.
B. Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital
1. Bilangan Kuantum
Tabel 1.2 Harga bilangan kuantum n, l, dan m untuk berbagai bilangan kuantum
Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah perputaran elektron pada
sumbunya. Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki harga
spin + ½ dan -1/2, tetapi kesepakatan para tokoh kimia,untuk elektron pertama
didalam orbital harga spinnya =+1/2.
2. Bentuk Orbital
b. Orbital p
Orbital p terdiri atas 3 orbital, masing-masing berbentuk balon terpilin dengan arah dalam
ruang sesuai dengan sumbu x, y, dan z. Perhatikan Gambar
c. Orbital d
Bentuk orbital d terdiri atas lima orbital yaitu dx2 –y2 , dxz, dz2 , dxy, dan dyz.
C. Konfigurasi Elektron
1. Prinsip Aufbau
Subkulit atau orbital-orbital elektron mempunyai tingkat energi yang berbeda. Tingkat
tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7 digambarkan seperti
Gambar 1.5(a). Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi
yang terendah maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi
elektron dimulai dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang tertinggi.
Cara pengisian elektron pada subkulit dapat digambarkan seperti Gambar
Urutan subkulit dari energi terendah sampai tertinggi yaitu sebagai berikut. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p,
4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d Contoh: Konfigurasi elektron dari
atom-atom 2He, 3Li, 7N, 11Na, 18Ar, 22Ti, dan 26Fe adalah sebagai barikut:
Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang tingkat
energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah penuh, baru elektron
berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya lebih tinggi.
Helium memiliki dua elektron yang terletak pada orbital yang sama. Kedua elektron memiliki
harga bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi bilangan kuantum s berbeda yaitu
+1/2 dan – ½ . Harga bilangan kuantum masing-masing elektron pada He adalah: n = 1, l = 0,
m = 0, s = + ½ dan n = 1, l = 0, m = 0, s = – ½
Atas dasar pengamatan ini ahli fisika Austria Wolfgang Pauli merumuskan suatu prinsip yang
dikenal dengan prinsip eksklusi atau larangan Pauli. Prinsip larangan Pauli adalah: Tidak ada
dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum
3. Aturan Hund
Konfigurasi elektron dapat pula ditulis dalam bentuk diagram orbital. Contoh diagram orbital
yaitu: 1s 2s 2p
Aturan pengisian elektron tersebut sesuai dengan aturan Hund. Aturan Hund menyatakan:
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi dulu semua
orbital, sisanya baru berpasangan.
1. Inti Atom
Inti atom adalah bagian tengah atom yang berukuran sangat kecil dan padat. Inti atom disebut
juga nukleus atom. Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang saling terikat bersama dan
membentuk gaya nuklir. Inti atom ditemukan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911.
Ukuran inti atom sangat kecil bila dibandingkan dengan atom. Meskipun begitu, hampir
semua massa atom berada di inti atom
2. Partikel Subatom
Partikel subatom (terkadang disebut partikel subatomik) adalah partikel yang berukuran jauh
lebih kecil daripada atom. Jika disandingkan dengan sel, maka partikel subatom itu adalah
organelnya. Partikel subatom terdiri dari elektron, proton, dan neutron dimana ketiganya itu
termasuk fermion. Ada juga beberapa unsur yang tidak memiliki keseluruhannya seperti atom
hidrogen yang tidak memiliki neutron dan ion hidron yang tidak memiliki elektron.
3. Elektron
Elektron adalah partikel subatom yang memiliki muatan negatif. Simbol elektron adalah e-
atau β-. Elektron tidak memiliki komponen lain sehingga sering dianggap sebagai partikel
dasar. Massa elektron sekitar 1/1836 kali massa proton. Jumlah elektron sama dengan jumlah
proton.
4. Proton
Proton adalah partikel subatom yang memiliki muatan positif. Simbol proton adalah p atau
p+. Massa proton dan neutron sama dan keduanya dapat bergabung menjadi nukleus atom.
Jumlah proton didefinisikan sebagai nomor atom. Dalam model standar fisika partikel, proton
terdiri dari tiga quark.
5. Neutron
Neutron adalah partikel subatom yang tidak memiliki muatan (netral). Simbol neutron adalah
n atau n0. Proton dan neutron terikat bersama melalui gaya nuklir. Neutron memiliki massa
dan diameter yang hampir sama dengan proton.
1. isotop: Atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor
massa yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan
elektron sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan
dengan isotop.
2. Isobar: unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa yang sama. Hal ini
dinamakan isobar.
Natrium dan Magnesium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 24Na11 dan 24Mg12
Hidrogen dan Helium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 3H1 dan 3He2
Karbon dan Nitrogen dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 14C6 dan 14N7
Hidrogen (3H1) dan Helium (3He2) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 2.
Argon (40Ar18) dan Kalsium (42Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
Nitrogen(14N7) dan Karbon (13C6) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7.
Natrium (23Na11) dan Magnesium (24Mg12) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12.
Kalium (39K19) dan Kalsium (40Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 20.
IKATAN KIMIA
Dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari
Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000) Ikatan
Kimia Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap
senyawa.
Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C,
hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal
kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang.
Jenis ikatan kimia
1. Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
a. Ikatan ion
Ikatan ioan adalah Ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain
(James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam)
dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan
elektron berubah menjadi ion positif.
Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang
disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa
ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.
1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif
dan ion yang bermuatan negative.
b. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).
Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.
c. Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama electron
elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam
bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam.
Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih
dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain.
Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe
bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena
muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+
dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwjz6a6x15HkAhXTfisKHdibDtAQFjAAegQIABAB&url=https%3A%2F%2Fwww.studiobelajar.com%
2Fkonfigurasi-elektron%2F&usg=AOvVaw18PecHJZ_V66bhFe1oK5rF