Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR KIMIA ORGANIK

FADIAH AYU KURNIA SARI DEWI


P27235019069

JURUSAN ANAFARMA
PROGAM STUDI D III ANAFARMA
POLTEKES KEMENKES SURAKARTA
2019
PENGERTIAN KIMIA ORGANIK

Ilmu kimia merupakan ilmu yang sangat berguna bagi kehidupan umat manusia.
Obat-obatan adalah salah satu hal yang tercipta dari ilmu kimia. Ilmu kimia sendiri terbagi
menjadi berbagai konsentrasi, salah satunya adalah kimia organik, atau yang sekarang disebut
juga dengan kimia karbon. Kimia organik sendiri merupakan cabang ilmu kimia yang
berkonsentrasi pada senyawa-senyawa organik, yang tersusun oleh unsur C, H, O, dan N.

Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya


mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai
senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik, seperti
protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.

Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai


karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satu cincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup atom-
atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang gugus
berulang.

STRUKTUR ATOM DAN ORBITAL ATOM


Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif,
dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda
bersifat positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan
jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom
menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur
tersebut.

A. Teori Atom Bohr

Bohr menyatakan:
1. Elektron dalam atom mempunyai tingkat energi tertentu atau elektron
bergerak mengelilingi inti dalam lintasan tertentu.
2. Pada lintasannya elektron tidak menyerap atau memancarkan energi.
3. Elektron dapat pindah dari satu tingkat ke tingkat energi yang lain. Jika
elektron pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi elektron tersebut
dikatakan dalam keadaan tereksitasi.
B. Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital

1. Bilangan Kuantum

Schrodinger menggunakan tiga bilangan kuantum yaitu bilangan kuantum


utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik (m).
Ketiga bilangan kuantum tersebut menjelaskan tingkat energi, bentuk, dan orientasi
elektron di dalam orbital. Selain ketiga bilangan kuantum tersebut ada bilangan
kuantum spin (s) yang menunjukkan perputaran elektron pada sumbunya.

a. Bilangan Kuantum Utama


Bilangan kuantum utama memiliki lambang n. Harga n melambangkan tingkat energi
elektron atau kulit elektron. Harga n untuk berbagai kulit elektron yaitu sebagai
berikut.
Elektron pada kulit ke-1, memiliki harga n = 1.
Elektron pada kulit ke-2, memiliki harga n = 2.
Elektron pada kulit ke-3, memiliki harga n = 3.
Elektron pada kulit ke-4, memiliki harga n = 4.

b. Bilangan Kuantum Azimut


Bilangan kuantum azimut memiliki lambang l. Bilangan kuantum azimut menyatakan
tingkat energi elektron pada subkulit. Subkulit elektron mempunyai lambang s, p, d, f.
Huruf-huruf tersebut berasal dari kata sharp (s), principal (p), diffuse (d), dan
fundamental (f) yang diambil dari nama-nama seri spektrum unsur. Harga l untuk
berbagai subkulit yaitu sebagai berikut.
Elektron pada subkulit s memiliki harga l = 0
Elektron pada subkulit p memiliki harga l = 1
Elektron pada subkulit d memiliki harga l = 2
Elektron pada subkulit f memiliki harga l = 3
Hubungan harga n dengan l adalah harga l mulai dari 0 sampai dengan n-1.
Contoh:
Jika n = 1 maka l = 0.
Jika n = 2 maka l = 0, 1.
Jika n = 3 maka l = 0, 1, 2.
Jika n = 4, maka l = 0, 1, 2, 3.

c. Bilangan Kuantum Magnetik


Bilangan kuantum magnetik memiliki lambang m yang menunjukkan arah orbital
elektron. Bilangan kuantum magnetik menyatakan jumlah orbital pada subkulit
elektron. Bilangan kuantum ini bernilai negatif, nol, dan positif. Secara matematika
harga m dapat ditulis mulai dari -l sampai dengan +l. Harga m untuk berbagai l atau
sib kulit.
Tabel 1.1 Harga m untuk berbagai subkulit

Tabel 1.2 Harga bilangan kuantum n, l, dan m untuk berbagai bilangan kuantum

d. Bilangan Kuantum Spin

Bilangan kuatum spin dengan lambang s, menyatakan arah perputaran elektron pada
sumbunya. Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki harga
spin + ½ dan -1/2, tetapi kesepakatan para tokoh kimia,untuk elektron pertama
didalam orbital harga spinnya =+1/2.

2. Bentuk Orbital

Elektron-elektron bergerak pada setiap orbitalnya. Orbital-orbital mempunyai bentuk


yang berbeda-beda sesuai dengan arah gerakan elektron di dalam atom.Bentuk berbagai
orbital adalah sebagai berikut:
a. Orbital s

Orbital s digambarkan berbentuk bola dengan inti sebagai pusat.

b. Orbital p

Orbital p terdiri atas 3 orbital, masing-masing berbentuk balon terpilin dengan arah dalam
ruang sesuai dengan sumbu x, y, dan z. Perhatikan Gambar

c. Orbital d

Bentuk orbital d terdiri atas lima orbital yaitu dx2 –y2 , dxz, dz2 , dxy, dan dyz.

C. Konfigurasi Elektron

Konfigurasi elektron merupakan distribusi elektron-elektron di dalam orbitalorbital suatu


atom. Distribusi elektron didasarkan pada tingkat-tingkat energi dari orbital. Konfigurasi
elektron harus memenuhi berbagai aturan atau prinsip. Berikut ini dijelaskan beberapa
aturan atau prinsip tentang konfigurasi elektron

1. Prinsip Aufbau

Subkulit atau orbital-orbital elektron mempunyai tingkat energi yang berbeda. Tingkat
tingkat energi dan subkulit elektron dari periode ke-1 sampai ke-7 digambarkan seperti
Gambar 1.5(a). Menurut Aufbau, elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi
yang terendah maka berdasarkan urutan tingkat energi orbital, pengisian konfigurasi
elektron dimulai dari tingkat energi yang paling rendah ke tingkat energi yang tertinggi.
Cara pengisian elektron pada subkulit dapat digambarkan seperti Gambar

Urutan subkulit dari energi terendah sampai tertinggi yaitu sebagai berikut. 1s, 2s, 2p, 3s, 3p,
4s, 3d, 4p, 5s, 4d, 5p, 6s, 4f, 5d, 6p, 7s, 5f, 6d, 7p, 6f, 7d Contoh: Konfigurasi elektron dari
atom-atom 2He, 3Li, 7N, 11Na, 18Ar, 22Ti, dan 26Fe adalah sebagai barikut:

Prinsip Aufbau adalah:

Elektron-elektron dalam suatu atom selalu berusaha menempati subkulit yang tingkat
energinya rendah. Jika subkulit yang tingkat energinya rendah sudah penuh, baru elektron
berikutnya akan mengisi subkulit yang tingkat energinya lebih tinggi.

2. Prinsip Eksklusi atau Prinsip Larangan Pauli

Helium memiliki dua elektron yang terletak pada orbital yang sama. Kedua elektron memiliki
harga bilangan kuantum n, l, dan m yang sama, tetapi bilangan kuantum s berbeda yaitu
+1/2 dan – ½ . Harga bilangan kuantum masing-masing elektron pada He adalah: n = 1, l = 0,
m = 0, s = + ½ dan n = 1, l = 0, m = 0, s = – ½
Atas dasar pengamatan ini ahli fisika Austria Wolfgang Pauli merumuskan suatu prinsip yang
dikenal dengan prinsip eksklusi atau larangan Pauli. Prinsip larangan Pauli adalah: Tidak ada
dua elektron di dalam atom memiliki empat bilangan kuantum

3. Aturan Hund

Konfigurasi elektron dapat pula ditulis dalam bentuk diagram orbital. Contoh diagram orbital
yaitu: 1s 2s 2p

Elektron-elektron di dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung untuk tidak berpasangan.


Elektron-elektron pada subkulit akan berpasangan setelah semua orbital terisi satu elektron.
Misalnya konfigurasi elektron pada diagram orbital dari unsur O dengan nomor atom 8
adalah

Aturan pengisian elektron tersebut sesuai dengan aturan Hund. Aturan Hund menyatakan:
Pada subkulit yang orbitalnya lebih dari satu, elektron-elektron akan mengisi dulu semua
orbital, sisanya baru berpasangan.

Berikut adalah bagian-bagian atom lengkap dengan penjelasan fungsinya.:

1. Inti Atom

Inti atom adalah bagian tengah atom yang berukuran sangat kecil dan padat. Inti atom disebut
juga nukleus atom. Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang saling terikat bersama dan
membentuk gaya nuklir. Inti atom ditemukan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911.
Ukuran inti atom sangat kecil bila dibandingkan dengan atom. Meskipun begitu, hampir
semua massa atom berada di inti atom

2. Partikel Subatom

Partikel subatom (terkadang disebut partikel subatomik) adalah partikel yang berukuran jauh
lebih kecil daripada atom. Jika disandingkan dengan sel, maka partikel subatom itu adalah
organelnya. Partikel subatom terdiri dari elektron, proton, dan neutron dimana ketiganya itu
termasuk fermion. Ada juga beberapa unsur yang tidak memiliki keseluruhannya seperti atom
hidrogen yang tidak memiliki neutron dan ion hidron yang tidak memiliki elektron.

3. Elektron

Elektron adalah partikel subatom yang memiliki muatan negatif. Simbol elektron adalah e-
atau β-. Elektron tidak memiliki komponen lain sehingga sering dianggap sebagai partikel
dasar. Massa elektron sekitar 1/1836 kali massa proton. Jumlah elektron sama dengan jumlah
proton.
4. Proton

Proton adalah partikel subatom yang memiliki muatan positif. Simbol proton adalah p atau
p+. Massa proton dan neutron sama dan keduanya dapat bergabung menjadi nukleus atom.
Jumlah proton didefinisikan sebagai nomor atom. Dalam model standar fisika partikel, proton
terdiri dari tiga quark.

5. Neutron

Neutron adalah partikel subatom yang tidak memiliki muatan (netral). Simbol neutron adalah
n atau n0. Proton dan neutron terikat bersama melalui gaya nuklir. Neutron memiliki massa
dan diameter yang hampir sama dengan proton.

PENGERTIAN ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON

1. isotop: Atom-ataom yang memiliki nomor atom yang sama namun memiliki nomor
massa yang berbeda. Dengan kata lain sebuah unsur yang memiliki jumlah proton dan
elektron sama dapat memiliki jumlah neutron yang berbeda, itulah yang dinamakan
dengan isotop.

Hidrogen memiliki isotop 1H1, 2H1 (detrium) dan 3H1 (tritium)


Oksigen memiliki isotop 16O8, 17O8 dan 18O8
Karbon memiliki isotop 12C6, 13C6 dan 14C6
Nitrogen memiliki isotop 14N7 dan 15N7
Helium memiliki isotop 3He2 dan 4He2
Klorin memiliki isotop 35Cl17 dan 37Cl17
Besi memiliki isotop 54Fe26, 55Fe26, 56Fe26,57Fe26 dan 58Fe26
Neon memiliki isotop 20Ne10, 21Ne10 dan 22Ne10
Natrium memiliki isotop 22Na11, 23Na11 dan 24Na11
Belerang memiliki isotop 32S16, 33S16, 34S16 dan 36S16

2. Isobar: unsur atomnya berbeda namun memiliki nomor massa yang sama. Hal ini
dinamakan isobar.

Natrium dan Magnesium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 24Na11 dan 24Mg12
Hidrogen dan Helium dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 3H1 dan 3He2
Karbon dan Nitrogen dapat mempunyai nomor massa yang sama yaitu 14C6 dan 14N7

3. Isoton :Unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.

Hidrogen (3H1) dan Helium (3He2) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 2.
Argon (40Ar18) dan Kalsium (42Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
Nitrogen(14N7) dan Karbon (13C6) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7.
Natrium (23Na11) dan Magnesium (24Mg12) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12.
Kalium (39K19) dan Kalsium (40Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 20.
IKATAN KIMIA

Dikemukakan pada tahun 1916 oleh Gilbert Newton Lewis (1875-1946) dari
Amerika dan Albrecht Kossel (1853-1927) dari Jerman (Martin S. Silberberg, 2000) Ikatan
Kimia Adalah gaya yang mengikat atom-atom dalam molekul atau gabungan ion dalam setiap
senyawa.

Ikatan kimia adalah gaya tarik-menarik antara atom-atom sehingga atom-atom


tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. Gagasan tentang
pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan Langmuir (Amerika) serta Kossel
(Jerman). Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat sulit
membentuk ikatan kimia.

Contoh gambar ikatan kimia

Contoh model titik Lewis yang menggambarkan ikatan kimia anatara karbon C,
hidrogen H, dan oksigen O. Penggambaran titik lewis adalah salah satu dari usaha awal
kimiawan dalam menjelaskan ikatan kimia dan masih digunakan secara luas sampai sekarang.
Jenis ikatan kimia

1. Ikatan Primer

Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

a. Ikatan ion

Ikatan ioan adalah Ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain
(James E. Brady, 1990). Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan electron (logam)
dengan atom yang menangkap elektron (bukan logam). Atom logam, setelah melepaskan
elektron berubah menjadi ion positif.

Sedangkan atom bukan logam, setelah menerima elektron berubah menjadi ion negatif.
Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik-menarik (gaya elektrostastis) yang
disebut ikatan ion (ikatan elektrovalen). Senyawa yang memiliki ikatan ion disebut senyawa
ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan nonlogam.

Ikatan ion terbentuk antara:

1. ion positif dengan ion negatif,


2. atom-atom berenergi potensial ionisasi kecil dengan atom-atom berafinitas elektron
besar (Atom-atom unsur golongan IA, IIA dengan atom-atom unsur golongan VIA,
VIIA),
3. atom-atom dengan keelektronegatifan kecil dengan atom-atom yang mempunyai
keelectronegatifan besar

Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut.

1. Dalam bentuk padatan tidak menghantar listrik karena partikel-partikel ionnya terikat
kuat pada kisi, sehingga tidak ada elektron yang bebas bergerak.
2. Leburan dan larutannya menghantarkan listrik.
3. Umumnya berupa zat padat kristal yang permukaannya keras dan sukar digores.
4. Titik leleh dan titik didihnya tinggi.
5. Larut dalam pelarut polar dan tidak larut dalam pelarut nonpolar.

Ikatan ion terjadi karena adanya gaya tarik-menarik antar ion yang bermuatan positif
dan ion yang bermuatan negative.

b. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan kovalen terbentuk di antara dua
atom yang sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam).

Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut pasangan electron ikatan (PEI) dan
pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut
pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur
nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh:
H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa
kovalen.

c. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama electron
elektron valensi antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam
bukanlah ikatan ion atau ikatan kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk
menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron. Contoh terjadinya ikatan logam.
Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling tumpang tindih
dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain.

Tumpang tindih antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe
bergerak bebas dalam ruang di antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena
muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+
dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut ikatan logam.

Adanya ikatan logam menyebabkan logam bersifat:

1. pada suhu kamar berwujud padat, kecuali Hg;


2. keras tapi lentur/dapat ditempa;
3. mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi;
4. penghantar listrik dan panas yang baik;
5. mengilap.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Atom
https://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik
https://wikenovi.wordpress.com/kimia-kelas-xi-2/struktur-atom-dan-sistem-periodik-3/
https://www.siswapedia.com/pengertian-serta-contoh-isotop-isobar-dan-isoton/
https://hedisasrawan.blogspot.com/2015/12/5-bagian-bagian-atom-beserta-penjelasan.html
https://www.gurupendidikan.co.id/ikatan-kimia/

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=2ah
UKEwjz6a6x15HkAhXTfisKHdibDtAQFjAAegQIABAB&url=https%3A%2F%2Fwww.studiobelajar.com%
2Fkonfigurasi-elektron%2F&usg=AOvVaw18PecHJZ_V66bhFe1oK5rF

Anda mungkin juga menyukai