Asmaedy Samah
Jurusan Farmasi FMIPA Universitas Andalas
Abstract
It has been obtained a qualitative analysis of several antiviral (acyclovir, inosiplex, idoxuridine and oseltamivir)
and anticancer drugs (fluorouracil, metothrexate and cisplatine). The samples of this research were generic drugs
in several dosage forms such as tablet, ophthalmic solution, capsule, injection solution and cream, which were
obtained from several drug stores in Padang. Method used of this research was chemical reaction and
spectrophotometer infrared. The research analysis by using chemical reaction was positive with its functional
groups. Which in its micro crystal test, it obtained the result of different and specifies form of crystals. Instead,
in spectrophotometer infrared analysis, it obtained specifies spectrum of drugs.+
73
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
2. Reaksi isonitril.
Sejumlah zat dilarutkan dalam etanol Gambar 3. Struktur Molekul Idoksuridin
kemudian direduksi dengan beberapa tetes
kloroform dan basa alkali dalam etanol.
d. Oseltamivir
Dipanaskan, maka tercium bau khas 1. Reaksi isonitril
isonitril (Kovar, 1987; Roth,1998).
Sejumlah 10 mg zat dilarutkan dalam
4. Reaksi Diazo
etanol kemudian direduksi dengan
Dibuat larutan NaOH 1N kemudian beberapa tetes kloroform dan basa alkali
direaksikan dengan 4 tetes larutan obat dalam etanol. Dipanaskan di atas penangas
ditambah 2 tetes pereaksi Diazo A dan 2 air, maka tercium bau khas isonitril
tetes pereaksi Diazo B. Dipanaskan , maka
(Kovar, 1987; Roth,1998).
terbentuk warna merah (Kovar, 1987; 2. Reaksi Mayer
Roth,1998). Zat dilarutkan dalam pelarut yang cocok
5. Reaksi Fehling sehingga terbentuk larutan jernih,
Sejumlah 10 mg zat ditambah 2 tetes
kemudian ditambah beberapa tetes asam
pereaksi Fehling A dan 2 tetes pereaksi
sulfat sampai bersifat asam lemah, lalu
Fehling B. Kemudian dipanaskan di atas
ditambah beberapa tetes pereaksi Mayer,
penangas air selama 30 menit, maka
maka terbentuk endapan putih kekuningan
terbentuk warna merah bata (Kovar, 1987;
(Kovar, 1987).
Roth,1998).
6. reaksi Amina Aromatik Primer
74
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
75
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
b. Inosipleks e. Fluorourasil
Beberapa mg zat direaksikan dengan 2 tetes Beberapa mg zat ditambah dua tetes campuran
larutan besi kompleks di atas kaca objek, maka aseton-air di atas kaca objek, maka terbentuk
terbentuk kristal dilihat di bawah mikroskop. kristal jika dilihat di bawah mikroskop.
Gambar 9. Kristal inosipleks dengan skala 100x Gambar 12. Kristal fluorourasil dengan skala
9 (Kristal Inosipleks Dengan Reagen Besi 40x (Kristal Fluorourasil Dengan Reagen
Kompleks) Aseton-Air)
c. Idoksuridin f. Metotreksat
Beberapa mg zat ditambah 2 tetes campuran Beberapa mg zat ditambah 2 tetes campuran
alkohol-air di atas kaca objek, maka terbentuk alkohol-air di atas kaca objek, maka terbentuk
kristal spesifik jika dilihat di bawah mikroskop. kristal jika dilihat di bawah mikroskop.
76
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
Pemeriksaan Sampel Dengan Berbagai Pereaksi m. Test dengan larutan Kalium Nitrat (KNO3)
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
a. Test dengan larutan Antimon(III) Klorida (SbCl3)
larutan kalium nitrat. Diamati warna yang
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan larutan terbentuk.
antimon (III) klorida. Diamati warna yang
n. Test dengan larutan Iod (I2)
terbentuk.
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
b. Test dengan HCl pekat
larutan Iod. Diamati warna yang terbentuk.
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
o. Test dengan larutan KMnO4 dan NaOH 1 N
larutan HCl pekat, bila perlu dengan pemanasan.
Diamati warna yang terjadi. 2 tetes larutan direaksikan dengan 2 tetes larutan
KMnO4 dan 2 tetes larutan NaOH 1 N . Diamati
c. Test dengan HNO3 pekat
perubahan warna yang terjadi.
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
p. Test dengan larutan KMnO4 dan Natrium
larutan HNO3 pekat, bila perlu dengan
Hidroksida (Na2CO3)
pemanasan. Diamati warna yang terbentuk.
2 tetes larutan sampel direaksikan dengan 2 tetes
d. Test dengan H2SO4 pekat
larutan KMnO4 dan 2 tetes larutan Na2CO3.
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan larutan Diamati perubahan warna yang terjadi.
H2SO4 pekat. Diamati warna yang terjadi.
q. Test dengan NaOH 1N
e. test dengan larutan Bismut (II) Nitrat (Bi(NO3)2)
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan NaOH
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes 1 N, bila perlu dengan pemanasan. Diamati
larutan bismut (II) nitrat. Diamati warna yang warna yang terbentuk.
terbentuk
r. Test dengan NH4OH 1 N
f. Test dengan larutan Besi Kompleks
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes larutan NH4OH 1 N, bila perlu dengan
larutan besi kompleks. Diamati warna yang pemanasan. Diamati warna yang terbentuk.
terbentuk.
s. Test dengan pereaksi Nessler
g. Test dengan Besi (III) klorida (FeCl3)
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
Reaksikan 4 tetes larutan sampel dengan 4 tetes pereaksi Nessler. Diamati warna yang terbentuk.
larutan besi (III) klorida. Diamati warna yang
t. Test dengan pereaksi Parry
terbentuk.
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes
h. Test dengan pereaksi Bouchardat
pereaksi Parry. Diamati warna yang terbentuk
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan pereaksi
Bouchardat. Diamati warna yang terbentuk. Ekstraksi Sampel dari Sediaan
i. Test dengan pereaksi Dragendorf a. Asiklovir ( tablet 200 mg)
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes 2 buah tablet digerus di dalam lumpang sampai
pereaksi Dragendorf. Diamati warna yang terjadi. halus, pindahkan ke dalam gelas kimia,
dilarutkan dengan 10 ml metanol kemudian
j. Test dengan larutan Perak Nitrat (AgNO3)
disaring dan diambil residunya. Residu ditambah
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes 50 ml NH4OH 0,1 N sampai larut. Disaring
larutan perak nitrat. Diamati warna yang dengan kertas saring, filtrat ditampung dalam
terbentuk. erlenmeyer, dipindahkan ke dalam cawan
penguap. Kemudian diuapkan di atas penangas
k. Test dengan pereaksi Frohde air pada suhu 70 – 80 0C sampai terbentuk serbuk
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes (Day R.A. and A.L. 1980 ; Departement of
pereaksi Frohde. Diamati warna yang terjadi. health, 2001)
l. Test dengan K3Fe(CN)6 b. Asiklovir ( krim 5 gram)
4 tetes larutan sampel direaksikan dengan 4 tetes 2 buah krim dikeluarkan dari tube, ditambah 30
K3Fe(CN)6. Diamati warna yang terbentuk. ml HCl 1 N lalu dikocok. Disaring dengan kertas
saring, filtrat ditampung dalam erlenmeyer,
77
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
78
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
%
T
%
T
Bilangan Gelombang
%
T
%
T
Bilangan gelombang
79
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
% %
T T
Bilangan Gelombang
Bilangan Gelombang
Gambar 19. Spektrum inframerah oseltamivir
Gambar 21. Spektrum inframerah metotreksat
%
T
%
T
Gambar 20. Spektrum inframerah fluorourasil Gambar 22. Spektrum inframerah sisplatin
80
Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 12, No. 2, 2007, halaman 73-81 ISSN : 1410 – 0177
Akreditasi DIKTI Depdiknas RI No. 49/DIKTI/Kep/2003
81