Disusun oleh :
2019
A.PENGERTIAN ATOM.
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom serta
awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan
positif, dan neutron yang bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk
sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif
dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang
terdapat pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut,
dan jumlah neutronmenentukan isotop unsur tersebut.
Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos, α-τεμνω), yang berarti tidak dapat
dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang
tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17
dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-
zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-
komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.
Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan
atom.[1]
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang
memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau dengan
menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih dari 99,9% massa atom
berpusat pada inti atom,[catatan 1] dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap
unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil, yang dapat
mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah jumlah
proton dan neutron pada inti.[2] Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi,
ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap
ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada
atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom
tersebut.
1. Inti Atom
Baca juga: Pengertian Atom (Artikel Lengkap)
Inti atom adalah bagian tengah atom yang berukuran sangat kecil dan padat. Inti atom disebut
juga nukleus atom. Inti atom terdiri dari proton dan neutron yang saling terikat bersama dan
membentuk gaya nuklir. Inti atom ditemukan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911. Ukuran
inti atom sangat kecil bila dibandingkan dengan atom. Meskipun begitu, hampir semua massa
atom berada di inti atom.
2. Partikel Subatom
Partikel subatom (terkadang disebut partikel subatomik) adalah partikel yang berukuran jauh
lebih kecil daripada atom. Jika disandingkan dengan sel, maka partikel subatom itu adalah
organelnya. Partikel subatom terdiri dari elektron, proton, dan neutron dimana ketiganya itu
termasuk fermion. Ada juga beberapa unsur yang tidak memiliki keseluruhannya seperti atom
hidrogen yang tidak memiliki neutron dan ion hidron yang tidak memiliki elektron.
3. Elektron
Baca juga: 5 Perkembangan Teori Atom (Artikel Lengkap)
Elektron adalah partikel subatom yang memiliki muatan negatif. Simbol elektron adalah e-atau
β-. Elektron tidak memiliki komponen lain sehingga sering dianggap sebagai partikel dasar.
Massa elektron sekitar 1/1836 kali massa proton. Jumlah elektron sama dengan jumlah proton.
4. Proton
Proton adalah partikel subatom yang memiliki muatan positif. Simbol proton adalah p atau p +.
Massa proton dan neutron sama dan keduanya dapat bergabung menjadi nukleus atom.
Jumlah proton didefinisikan sebagai nomor atom. Dalam model standar fisika partikel, proton
terdiri dari tiga quark.
5. Neutron
Neutron adalah partikel subatom yang tidak memiliki muatan (netral). Simbol neutron adalah n
atau n0. Proton dan neutron terikat bersama melalui gaya nuklir. Neutron memiliki massa dan
diameter yang hampir sama dengan proton. Dalam model standar fisika partikel, neutron terdiri
dari tiga quark dan gluon.
D.SISTEM PERIODIK UNSUR BERSERTA SIFAT SIFATNYA
Tabel
periodik unsur modern
(Sumber: Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry: The Molecular Nature of Matter and
Change (5th edition). New York: McGraw Hill)
Punya PR yang gak ngerti? Yuk tanya di Forum StudioBelajar.com
Format tabel periodik:
1. Masing-masing unsur terdapat dalam satu kotak yang berisi nomor atom, lambang
unsur, dan nomor massa. Kotak-kotak tersebut berurut dari kiri ke kanan berdasarkan
kenaikan nomor atom.
2. Kotak-kotak tersebut tersusun membentuk barisan horizontal (periode) dan barisan
vertikal (golongan). Setiap periode diberi nomor dari 1 hingga 7. Setiap golongan diberi
nomor dari 1 hingga 8 dengan huruf A atau B. Pada sistem IUPAC baru, setiap
golongan diberi nomor dari 1 hingga 18 tanpa huruf A atau B. Unsur-unsur dalam satu
golongan yang sama pada tabel periodik akan memiliki kemiripan sifat.
3. Unsur-unsur golongan 1A−8A (golongan 1−2, 13−18) merupakan unsur golongan
utama. Unsur-unsur golongan 1B−8B (golongan 3−12) merupakan unsur logam
transisi. Dua deret unsur di bagian bawah, yakni lanthanida dan aktinida, disebut unsur
logam transisi dalam.
Sifat-sifat pada sistem periodik unsur:
Sifat logam
Berdasarkan sifat, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi logam, nonlogam, dan
metalloid. Unsur-unsur logam memiliki sifat-sifat: konduktor panas dan listrik yang baik,
dapat ditempa dan ductile, titik leleh relatif tinggi, cenderung melepaskan elektron kepada
unsur nonlogam. Unsur-unsur nonlogam memiliki sifat-sifat: nonkonduktor panas dan listrik,
tidak dapat ditempa dan rapuh/getas, kebanyakan berwujud gas pada temperatur kamar,
cenderung menerima elektron dari unsur logam. Unsur-unsur metalloid memiliki sifat-sifat
seperti logam dan juga nonlogam. Sifat logam semakin berkurang dari kiri ke kanan dan
dari bawah ke atas sistem periodik unsur, kecuali hidrogen. Unsur-unsur metalloid berada
pada “tangga” yang membatasi unsur-unsur logam dan nonlogam.
Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah setengah dari jarak antara dua inti dari dua atom logam yang sejajar
atau dalam sebuah molekul diatomik. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari
atom cenderung semakin besar, sebagaimana pertambahan kulit elektron. Dalam satu
periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom cenderung semakin kecil, sebagaimana
pertambahan muatan inti efektif.
Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh sebuah atom atau ion dalam fase gas
untuk melepaskan sebuah elektronnya. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi
ionisasi pertama cenderung semakin kecil, sebagaimana jarak dari inti ke elektron terluar
bertambah sehingga tarikan elektron terluar oleh inti berkurang. Dalam satu periode, dari
kiri ke kanan, energi ionisasi pertama cenderung semakin besar, sebagaimana
pertambahan muatan inti efektif sehingga tarikan oleh inti bertambah.
Elektronegativitas dari
unsur-unsur dalam skala Linus Pauling
(Sumber: Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry: Principles and Modern
Applications (10th edition). Toronto: Pearson Canada Inc.)
E.KONFIGURASI ELEKTRON
konfigurasi elektron adalah susunan elektron-elektron pada sebuah atom, molekul, atau struktur
fisik lainnya.[1] Sama seperti partikel elementer lainnya, elektron patuh pada hukum mekanika
kuantum dan menampilkan sifat-sifat bak-partikel maupun bak-gelombang. Secara formal, keadaan
kuantum elektron tertentu ditentukan oleh fungsi gelombangnya, yaitu sebuah fungsi ruang dan
waktu yang bernilai kompleks. Menurut interpretasi mekanika kuantum Copenhagen, posisi sebuah
elektron tidak bisa ditentukan kecuali setelah adanya aksi pengukuran yang menyebabkannya untuk
bisa dideteksi. Probabilitas aksi pengukuran akan mendeteksi sebuah elektron pada titik tertentu
pada ruang adalah proporsional terhadap kuadrat nilai absolut fungsi gelombang pada titik tersebut.
Elektron-elektron dapat berpindah dari satu aras energi ke aras energi yang lainnya dengan emisi
atau absorpsi kuantum energi dalam bentuk foton. Oleh karena asas larangan Pauli, tidak boleh ada
lebih dari dua elektron yang dapat menempati sebuah orbital atom, sehingga elektron hanya akan
meloncat dari satu orbital ke orbital yang lainnya hanya jika terdapat kekosongan di dalamnya.
Pengetahuan atas konfigurasi elektron atom-atom sangat berguna dalam membantu pemahaman
struktur tabel periodik unsur-unsur. Konsep ini juga berguna dalam menjelaskan ikatan kimia yang
menjaga atom-atom tetap bersama.
Asas ini bekerja dengan baik (untuk keadaan dasar atom-atom) untuk 18 unsur pertama; ia
akan menjadi semakin kurang tepat untuk 100 unsur sisanya. Bentuk modern asas Aufbau
menjelaskan urutan energi orbital berdasarkan kaidah Madelung, pertama kali dinyatakan
oleh Erwin Madelung pada tahun 1936.[6][n 2]
Bentuk tabel periodik berhubungan dekat dengan konfigurasi elektron atom unsur-
unsur. Sebagai contoh, semua unsur golongan 2 memiliki konfigurasi elektron
[E] ns2 (dengan [E] adalah konfigurasi gas inert), dan memiliki kemiripan dalam sifat-
sifat kimia. Kelopak elektron terluar atom sering dirujuk sebagai "kelopak valensi" dan
menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur. Perlu diingat bahwa kemiripan dalam sifat-
sifat kimia telah diketahui satu abad sebelumnya, sebelum pemikiran konfigurasi
elektron ada.[n 3]
C. Isoton
Pengertian Isoton: Unsur berbeda namun memiliki jumlah neutron yang sama.
Contoh Isoton
Hidrogen (3H1) dan Helium (3He2) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 2.
Argon (40Ar18) dan Kalsium (42Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 22.
Nitrogen(14N7) dan Karbon (13C6) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 7.
Natrium (23Na11) dan Magnesium (24Mg12) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 12.
Kalium (39K19) dan Kalsium (40Ca20) mempunyai jumlah neutron sama yaitu 20.
Ikatan Kimia adalah interaksi yang menjelasakan hubungan antar atom sehingga menjadi molekul ion,
kristal, dan spesies yang stabil lainnya.
1) Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atom-atom yang berikatan.
Atom-atom yang melepas elektron menjadi ion positif (kation) sedang atom-atom yang menerima elektron
menjadi ion negatif (anion). Ikatan ion biasanya disebut ikatan elektrovalen. Senyawa yang memiliki
ikatan ion disebut senyawa ionik. Senyawa ionik biasanya terbentuk antara atom-atom unsur logam dan
nonlogam. Atom unsur logam cenderung melepas elektron membentuk ion positif, dan atom unsur
nonlogam cenderung menangkap elektron membentuk ion negatif. Contoh: NaCl, MgO, CaF2, Li2O, AlF3,
dan lain-lain.
2) Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh atom-atom yang berikatan. Pasangan
elektron yang dipakai bersama disebut pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang
tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen
umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis (contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan
berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lain-lain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut
senyawa kovalen.
Berdasarkan lambang titik Lewis dapat dibuat struktur Lewis atau rumus Lewis. Struktur Lewis adalah
penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan dengan satu
garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom dan PEBdinyatakan dengan titik-titik pada
masing-masing atom.
Ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI.
Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.
Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI.
Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEInya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur. Senyawa kovalen polar
biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul
asimetris, mempunyai momen dipol [μ = hasil kali jumlah muatan (q) dengan jaraknya (r)] ≠ 0.
Contoh:
1) HF
H–F
μ = q x r = 1,91 Debye
Ikatan kovalen nonpolar
Ikatan kovalen nonpolar yaitu ikatan kovalen yang PEInya tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang
berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda
keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEInya berasal dari salah satu atom yang berikatan.
Contoh:
NH4+
NH3 + H+ → NH4+
3) Ikatan Logam
Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi
antaratomatom logam. Contoh: logam besi, seng, dan perak. Ikatan logam bukanlah ikatan ion atau ikatan
kovalen. Salah satu teori yang dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam adalah teori lautan elektron.
Contoh terjadinya ikatan logam. Tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom besi (Fe) dapat saling
tumpang tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Fe yang lain. Tumpang tindih
antarelektron valensi ini memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Fe bergerak bebas dalam ruang di
antara ion-ion Fe+ membentuk lautan elektron. Karena muatannya berlawanan (Fe2+ dan 2 e–), maka terjadi
gaya tarik-menarik antara ion-ion Fe+ dan elektron-elektron bebas ini. Akibatnya terbentuk ikatan yang disebut
ikatan logam.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://www.rumuskimia.net/2017/04/ikatan-kimia.html