Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ORGANISASI DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Konsep Dasar Organisasi, Pendekatan Teori Organisasi, Azas-Azas Organisasi,


Organisasi Sebagai Suatu Sistem, Dan Perkembangan Organisasi Saat Ini.

Dosen Pengampuh : Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Tanya Bianca (3192131005)

KELAS

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Konsep dasar organisasi,
pendekatan teori organisasi, azas-azas organisasi, organisasi sebagai suatu sistem, dan
perkembangan organisasi saat ini.” dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pada mata kuliah organisasi dan kebijakan pendidikan. Adapun tujuan dari makalah ini adalah
untuk menambah wawasan bagi pembaca dan juga penulis tentang Konsep dasar organisasi,
pendekatan teori organisasi, azas-azas organisasi, organisasi sebagai suatu sistem, dan
perkembangan organisasi saat ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dibidang ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini saya memohon maaf sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.Terima kasih.

Medan, 24 Agustus 2021

Kelompok 1

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan..............................................................................................................2

BAB. II PEMBAHASAN...............................................................................................................3

2.1 Konsep dasar organisasi........................................................................................................3

2.2 pendekatan teori organisasi...................................................................................................4

2.3 azas-azas organisasi..............................................................................................................6

2.4 organisasi sebagai suatu sistem..............................................................................................4

2.5 perkembangan organisasi saat ini.........................................................................................6

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................12

3.2 Saran...................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tujuan suatu organisasi dapat dicapai apabila kegiatan yang ada di dalam organisasi
dikerjakan secara terarah sesuai dengan yang telah ditetapkan. Peran manusia dalam organisasi
sangat penting terutama dalam kedudukannya sebagai salah satu sumber daya. Manusia
merupakan faktor utama dalam meningkatkan produktifitas kerja. Keberadaan manusia dalam
meningkatkan produktifitas kerja tidak lepas dari elemen lain dalam sistem kerja. Definisi
organisasi banyak ragamnya, tergantung pada sudut pandang yang dipakai untuk melihat
organisasi. terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi (organization) sebagai
kata benda, yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan
pengorganisasian (organizing) sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian aktivitas
yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan mengembangkan
organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen. Organisasi sebagai kesatuan sosial dari
sekelompok manusia, yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap
anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai satu kesatuan
mempunyai tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan
secara tegas dari lingkungannya

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang, maka dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa Konsep dasar organisasi?
2. Bagaimana pendekatan teori organisasi itu ?
3. Apa saja azas-azas organisasi ?
4. Apa yang dimaksut organisasi sebagai suatu sistem?
5. Bagaimana perkembangan organisasi saat ini?

1
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, berdasarkan rumusan masalah di atas :

1. Untuk mengetahui Konsep dasar organisasi


2. Mencari tahu pendekatan teori organisasi itu
3. Mengetahui azas-azas organisasi
4. Mengetahui organisasi sebagai suatu sistem
5. Mencari tahu perkembangan organisasi saat ini

2
BAB. II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dasar organisasi

Organisasi dapat dipandang sebagai wadah, sebagai proses, sebagai perilaku, dan sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Namun demikian, definisi organisasi yang telah dikemukakan oleh
para ahli organisasi sekurang-kurangnya ada unsur sistem kerja sama, orang yang berkerja sama,
dan tujuan bersama yang hendak dicapai.

Ada banyak pengetiatian organisasai yang telah dipaparkan oleh beberapa ahli. Diantara
Menurut Louis A. Allen: “Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan
yang akan dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan
maksud untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan”.
James D. Mooney: “Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia, untuk mencapai
tujuan bersama”. Daniel E. Griffiths: “Organisasi adalah seluruh orang-orang yang
melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar
supaya sebuah tugas atau lebih dapat diselesaikan”.

Morgan dalam buku Images of Organization (1986), mengklasifikasikan organisasi


seperti citra bergerak (images in motion) yakni machine, organism, brain, culture, political
system, psychic prison, transformation, dan domination. Klasifikasi Morgen ini, secara
konseptual, tidak hanya dapat digunakan sebagai metode untuk memahami model organisasi saat
ini, tetapi juga sebagai alat penting untuk mengenali kebutuhan-kebutuhan organisasi dan
kesalahan perhitungan dalam pengembangan sebuah organisasi.

2.2 pendekatan teori organisasi

Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau
pendekatan tentang pemecahan permasalahan, ataupun segala sesuatu yang memerlukan
pemecahan dan pengambilan keputusan, sehingga organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran
yang telah disepakati dan ditetapkan. Studi tentang organisasi sudah dipelajari sejak lama dan

3
senantiasa berkembang sesuai dengan keadaan jaman. Beberapa teori organisasi yang penting
adalah:

a. Teori Organisasi Klasik

Teori ini biasa disebut dengan “Teori Tradisional” atau disebut juga “Teori Mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
struktural yang kaku tidak mengandung Perilaku dan Teori Organisasi 20 kreatifitas. Dikatakan
teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang setiap saat
bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.

b. Teori Organisasi Neo-Klasik

secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan rnanusiawi (The human relation
movement). Teori neo-klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini
adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun
sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan
"suatu organisasi" sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersarna. Perkembangan teori neo-
klasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthome dan dari
tulisan Huga Munsterberg.

c. Teori Organisasi Modern

kadang-kadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran
besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan
bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,
akan tetapi organisas merupakan sistem terbuka.

Sedangkan a Scott dalam Legaard (2010) yang membagi teori organisasi ke dalam tiga
level analisis, yaitu:

1) Level sosial-psikologis, yakni teori organisasi yang berfokus pada hubungan individu dan
antar personal/individu dalam organisasi.

4
2) Level struktural, yakni teori organisasi yang berfokus pada organisasi secara umum dan
subdivisi dari organisasi seperti departemen, tim, dan Organisasi dan Teori Organisasi

3) Level makro, yakni teori organisasi yang berfokus pada peran organisasi dalam hubungannya
dengan organisasi dan komunitas lainnya.

2.3 azas-azas organisasi

azas-azas ataupun prinsip prinsip organisasi sudah banyak duipaparkan dari para ahli
dengan perumusan yang berbeda, baik dalam jumlah maupun istilah yang digunakan.

Dalam buku “The Evolution of Management Tought” karya Daniel A. Wren and Arthur G.
Bedeian (2009: 216-221), dijelaskan mengenai prinsipprinsip organisasi dari Henry Fayol
sebagai berikut.

1. Pembagian Kerja (Division of Work) pembagian kerja kepada individu dalam organisasi
atau manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya
sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan
menguntungkan.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility) Kedua prinsip wewenang
dan tanggung jawablah yang akan menghubungkan para manajer ke atas maupun ke bawah.
Harus ada suatu kekuasan dalam memberi perintah dan sesuatu kekuatan yang bisa membuat
manajer ditaati.
3. Disiplin (Discipline).disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Jika wewenang tidak
bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command) adalah sebuah prinsip dimana perintah yang
diterima bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang yang ada di
atasnya.
5. Kesatuan Pengarahan (Unity of Direction). merupakan prinsip manajemen yang mengatakan
setiap golongan pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, harus memiliki satu rencana dan
dipimpin oleh satu manajer saja.

5
6. Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum. Azaz manajemen
yang ini menyatakan bahwa tiap karyawan harus mengabdi kepentingan pribadi kepada
kepentingan perusahaan atau organisasi.
7. Penggajian (Remunerasi). adalah pembayaran upah serta cara pembayaran yang adil serta
memberi kepuasan yang maksimal untuk pegawai dan majikan. Dengan menggunakan
sistem upah atau gaji yang memuaskan nantinya bisa merangsang pegawai untuk bisa
bekerja lebih rajin lagi.
8. Pemusatan (Centralization) azas bahwa seluruh organisasi harus bisa berpusat, harus
memiliki pusat. Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana kewenangan itu
dipusatkan ataupun dibagi pada suatu organisasi.
9. Rangkaian Perintah (Chain of Command). mengharuskan perintah dari atas kebawah harus
selalu mengambil jarak yang terdekat. Hierarki ini dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah.
10. Ketertiban (Order) azaz manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada
umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau.
11. Keadilan (Equity) azas ini dianggap sesuatu yang bisa memunculkan kesetiaan dan ketaatan
karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan para manajer didalam
memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan.
12. Stabilitas Jabatan dalam Kepegawaian (Stability of Tenur of Personel) Perputaran karyawan
yang tinggi bisa menyebabkan ongkos yang tinggi dalam produksi, untuk itulah prinsip ini
dijalankan.
13. Inisiatif (Inisiative) menyatakan bahwa seseorang kepala harus pintar dalam memberikan
inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang mempergunakan daya piker
14. Semangat Kesatuan (Esprit de Corps) merupakan azas manajemen dimana setiap pegawai
harus mempunyai rasa kesatuan senasib sepenangungan yang bisa menciptakan semangat
kerja sama yang lebih baik.

2.4 organisasi sebagai suatu sistem

Organisasi adalah suatu sistem, mempunyai struktur dan perencanaan yang dilakukan
dengan penuh kesadaran, di dalamnya orang-orang bekerja dan berhubungan satu sama lain
dengan suatu cara yang terkoordinasi, kooperatif, dan dorongan-dorongan guna mencapai tujuan-

6
tujuan yang telah ditetapkan (Beach, 1980; Champoux, 2003). membicarakan organisasi sebagai
suatu sistem, berarti memandangnya terdiri dari unsur-unsur yang saling bergantungan dan di
dalamnya terdapat sub-sub sistem. Sedangkan struktur di sini mengisyaratkan bahwa di dalam
organisasi terdapat suatu kadar formalitas dan adanya pembagian tugas atau peranan yang harus
dimainkan oleh anggotaanggota kelompoknya. Dengan kata lain organisasi sebagai alat
administrasi dan manajemen dalam melaksanakan segala kebijakan/keputusan yang dibuat pada
tingkatan administratif maupun manajerial. Dalam hubungan ini, hakiki organisasi dapat ditinjau
dari dua sudut pandangan. Pertama, organisasi dipandang sebagai wadah, tempat di mana
kegiatan administrasi dan manajemen dilaksanakan. Kedua, sebagai proses yang berusaha
menyoroti interaksi (hubungan) antara orang-orang yang terlibat di dalam organisasi itu.

Organisasi sebagai sebuah sistem yang memiliki batas-batas wilayah yang jelas,hidup pada
sebuah lingkungan tertentu. Organisasi tersebut mendapatkan input atau masukan untuk diproses
didalam organisasi. Masukan ini bisa berbentuk bahan mentah, tenaga kerja, maupun informasi.
Didalam organisasi masukanmasukan tersebut diproses sebagai throughput dan dikeluarkan lagi
ke lingkungan atau masyarakat sebagai keluaran. Keluaran dari sebuah organisasi biasa disebut
produk. Produk ini bisa berbentuk barang maupun jasa

2.5

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda


tetapi saling berhubungan dan dikoordinasikan agar supaya sebuah tugas atau lebih dapat
diselesaikan. Organisasi sebagai proses penentuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan
dikerjakan, menetapkan dan melimpahkan wewenang dan tanggung jawab dengan maksud
untuk memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan Teori
organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan
tentang pemecahan permasalahan, ataupun segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan
pengambilan keputusan, sehingga organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah
disepakati dan ditetapkan.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan maka dari itu tim penyusun
meminta kritik dan saran dari para pembaca kepada tim penyusun agar tim penyusun dapat
menyempurnakan makalah ini dan sangat berguna bagi pembuatan makalah di masa
mendatang.

8
Purwanto, Agus Djoko. "Konsep Dasar Organisasi."
https://www.ui.ac.id/memelajari-tren-organisasi-masa-depan/
https://www.psikologimultitalent.com/2016/05/pendekatan-klasik-human-relations-dalam.html
Simatupang, Pantjar. "Analisis Kebijakan: Konsep dasar dan prosedur pelaksanaan." (2003).

DAFTAR PUSTAKA

iii

Anda mungkin juga menyukai