Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PERKEMBANGAN IPA DAN

TEKNOLOGI TERHADAP KEHIDUPAN


KEBUTUHAN POKOK DI BIDANG PAPAN

OLEH
ANNISA RAHMAH
1205690/2012
PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN PEMBIMBING
Dra. YENNI DARVINA ,M.Si

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science),
merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar
hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Ilmu pengetahuan alam merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai
gejala-gejala dalam alam semesta, termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk
konsep dan prinsip. Ilmu pengetahuan Alam berkembang dalam abad sementara,dimana
manusia berusaha/mencoba menjelaskan mengenai benda-benda dialam di sekelilingnya
yang tidak diketahuinya. Astronomi sangat boleh jadi merupakan pengetahuan tertua,
karena seperti matahari, bulan, bintang yang demikian mudah disaksikan sangat
bersangkutan dengan kegiatan mereka sehari-hari.
Ilmu pengetahuan alam dan teknologi pada masa modern ini, ibarat dua sisi
mata uang. Pengembangan keduanya menjadi sinergis dan beriringan, jika ilmu
pengetahuan alam mengalami perkembangan karena aktifitas penelitian ilmuwan, maka
teknologinya pun akan berkembang. Hal ini dikarenakan, teknologi merupakan
penerapan atau aplikasi dari ilmu pengetahuan alam untuk memenuhi kebutuhan
manusia sehingga teknologi tak akan lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan alam
sebagai basis teorinya. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin berkembang ilmu
pengetahuan alam, maka penemuan manusia di bidang teknologi juga akan semakin
berkembang.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu
memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat
manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang
cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang
benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Pada satu sisi, dampak atau efek dari IPA dan Teknologi bagi kehidupan
perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa
manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak
negatifnya atau kelemahan dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh
manusia, faktanya tidak dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.
Dampak atau efek dari Ilmu Alamiah dan teknologi yang telah dikembangkan
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan sehingga lebih mudah dan menyenangkan
dapat bersifat negatif karena menimbulkan akibat sampingan. Akibat negatif itu bila
dibiarkan akan membawa malapetaka. Oleh karena itu, manusia setelah mengetahui
beberapa hasil Ilmu Alamiah dan teknologi, mencoba mengatasi juga dengan ilmu
Alamiah dan teknologi yang baru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi IPA dan Teknologi?
2. Bagaimanakah Perkembangan IPA dan Teknologi dalam Memenuhi
Kebutuhan Manusia?
3. Bagaimanakah perkembangan IPA dan Teknologi terhadap kebutuhan pokok
manusia di bidang papan ?
4. Bagaimana dampak positif dan negatif teknologi terhadap papan?

C. Tujuan
1. Merumuskan pengertian dari IPA dan Teknologi
2. Menjelaskan Perkembangan IPA dan Teknologi dalam Memenuhi
Kebutuhan Manusia
3. Menjelaskan perkembangan IPA dan Teknologi terhadap kebutuhan pokok
manusia di bidang papan.
4. Menjelaskan dampak positif dan negative teknologi terhadap papan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi IPA dan Teknologi
1. Definisi IPA
Ilmu pengetahuan alam atau sains (science) diambil dari kata latin Scientia yang
arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu
Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains
merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut
arti per-katanya yaitu ilmu, pengetahuan dan alam. Ilmu adalah pengetahuan yang
ilmiah. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia. Dari dua pengertian
tersebut dapat digabungkan yaitu IPA sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab dan
akibat kejadian-kejadian yang ada di alam ini. ( Soekarno, 1973;1).
IPA adalah body of knowledge. IPA adalah suatu cabang pengetahuan yang
mengangkat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis dan menunjukkan berlakunya
hukum-hukum umum. IPA merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan study
dan praktik. IPA juga dapat diartikan sebagai suatu cabang study yang bersangkut-paut
dengan observasi dan klasifikasi fakta-fakta terutama dengan disusunnya hukum umum
dengan induksi dan hipotesis. (Subiyanto,1998: 2).
Definisi lain tentang IPA yang lengka oleh Collete (1994:30), science should be
viewed as a way of thinking in the pursuit of understanding nature, asa way of
investigating claims about phenomenon and as body of knowledge that has resulted
frominquiry. (Ilmu Pengetahuan Alam harus dipandang secara berfikir dalam pencarian
tentang pengertian rahasia alam dan sebagai batang tubuh pengetahuan yang dihasilkan
dari penyelidikan ).
Berdasarkan pemahaman dari beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa IPA
merupakan kerangka dari ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang alam serta sebab
akibat dari kejadian alam untuk menunjukan hukum-hukum IPA itu sendiri yang didapat
dengan studi dan praktik.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi bagi Kehidupan Manusia
Nana Syaodih S. (1997: 67) menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu
teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada
zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah,
sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. Terkait
dengan teknologi, Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu
perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk
memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art
of utilizing scientific knowledge.
Sedangkan Iskandar Alisyahbana (1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap
tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak
manusia. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur
dan lebih sejahtera.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra
dan otak manusia.
Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi
sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi
dalam setiap bidang kegiatan manusiaPengertian teknologi secara umum adalah:
proses yang meningkatkan nilai tambah.
produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan
meningkatkan kinerja.
Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan
digunakan
Dari beberapa pengertian di atas nampak bahwa kehidupan manusia tidak
terlepas dari adanya teknologi. Artinya, bahwa teknologi merupakan keseluruhan cara
yang secara rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya
untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Sebagai contoh dapat
dikemukakan pendapat pakar teknologi dunia terhadap pengembangan teknologi.
Menurut B.J. Habiebie (1983: 14) ada delapan wahana transformasi yang menjadi
prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu : pesawat terbang,
maritim dan perkapalan, alat transportasi, elektronika dan komunikasi, energi,
rekayasa, alat-alat dan mesin-mesin pertanian, dan pertahanan dan keamanan.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai dasar Pengembangan Teknologi
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar
atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji
bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang
dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami
bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk
mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar
dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut
White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk
hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan,
dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang
belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori
yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Para ilmuwan
menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu terapan dan
teknologi. Teknologi dapat dibentuk dari IPA, tetapi dapat juga terbentuk tanpa IPA.
Teknologi tanpa IPA dapat diibaratkan sebagai mobil yang mesinnya hidup dan bergerak
maju, tetapi tanpa sopir. Betapa berbahayanya mobil itu, karena dapat menabrak apa
saja yang ada di depannya. Jika ada sopir di dalam mobil itu, sopir akan mengendalikan
mobil, sehingga mobil itu aman dan bermanfaat bagi manusia, sopir itulah IPA.
Jadi, IPA ada dalam teknologi dan mengendalikan teknologi, sehingga teknologi
aman dan bermanfaat bagi manusia. Prinsip-prinsip dan teori-teori IPA dasar dan
pengendalian alam dari IPA terapan digunakan dalam teknologi untuk menyusun objek-
objek, membuat konstruksi di alam, dan membuat alat untuk mengendalikan cara alam
bekerja. Teknologi meliputi teknik menyusun objek, serta membuat konstruksi alam dan
alat, sedangkan IPA mengenai properti (kondisi, kandungan dan sifat objek), interaksi,
dan perubahan objek. Konstruksi alam dan alat mengatur bentuk, ukuran ruang, ukuran
objek, pergerakan dan interaksi objek. Objek dengan properti dan interaksinya diatur
oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh
perancang teknologi.
Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan
kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan
menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan
mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan
menjadi keniscayaan
2. Definisi Teknologi
Secara etimologi teknologi berasal dari kata techno dan logos. Techno berarti
seni dan logos berarti ilmu. Menurut Rogers (dalam Seels dan Richey, 1994: 12)
Teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan
mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri
bangunan, mesin- mesin dan sebagainya ( Salim, 1985 : 2015). Sementara Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) bahwa teknologi adalah metode ilmiah
untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan. Keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
Soeharjo dan Patong (1984) dalam Wasono (2008) menguraikan maknateknologi
dalam tiga wujud yaitu cara lebih baik, pemakai peralatan baru dan penambahan input
pada usaha tani. Lebih lanjut dikatakan bahwa teknologi hendaknya memiliki syarat-
syarat sebagai berikut :
teknologi baru hendaknya lebih unggul dari sebelumnya;
mudah digunakan; dan
tidak memberikan resiko yang besar jika diterapkan.
Berdasarkan pemahaman-pemahaman diatas, dapat disimpulkan bahwa
teknologi merupakan ilmu pengetahuan yang bertopang pada ilmu-ilmu alam yang
mewujudkan ilmu-ilmu seperti perencanaan, konstruksi, pengamanan ,utilitas, dan
sebagainya dari semua bangunan teknik sipil maupun militer.

B. Perkembangan IPA dan Teknologi dalam Memenuhi Kebutuhan Manusia


Setelah teknologi menempuh pertentangan amat pesat masa lalu hingga
menyilaukan mata manusia, kini benar-benar orang mulai mempersoalkan akibat-akibat
yang dibawa teknologi pada peradaban manusia secara keseluruhan. Pada hakikatnya
hal tersebut tidak lain daripada menempatkan teknologi dalam fungsi sosial yang wajar.
Apabila hal ini bisa dilakukan, teknologi dapat memberikan harapan yang cerah, oleh
karena itu teknologi harus dapat merintis jalan ke arah pengadaan pangan, sandan dan
penyediaan pemukiman manusia tanpa merusak tata lingkungan.
IPA dan teknologi tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya
mempunyai hubungan yang erat satu sama lain dimana IPA sebagai sebuah ilmu yang
dapat menimbulkan hal-hal baru berupa teknologi berdasarkan hasil kerja keras para
scientist dalam meneliti dan menganalisa sebuah ilmu. Hasilnya sangat berperan bagi
kehidupan manusia dalam melangsungkan kehidupannya
Penemuan teknologi akibat penelitian IPA telah membawa manusia
meninggalkan kehidupan traditional yang kolot. Teknologi yang telah mengikat manusia
seakan seperti hama yang terus mengikuti kemanapun kehidupan manusia. Teknologi
tidak akan pernah punah dan terus berkembang sampai dunia ini berakhir.
Ilmu dalam bidang IPA dan pemanfaatannya dapat kita bedakan dalam IPA dasar
atau murni, IPA terapan, dan teknologi. IPA dasar, IPA terapan, dan teknologi mengkaji
bahan pokok yang sama, yaitu alam. Perbedaan ketiganya terletak pada aspek yang
dikajinya. Menurut Amor et al. (1988) ilmuwan IPA dasar mencoba untuk memahami
bagaimana alam bekerja. Sedangkan ilmuwan IPA terapan mencoba mencari cara untuk
mengendalikan cara alam bekerja. Ahli teknologi memanfaatkan penemuan IPA dasar
dan IPA terapan untuk membuat alat guna mengendalikan cara alam bekerja. Menurut
White & Frederiksen (2000) IPA dapat dipandang sebagai proses untuk membentuk
hukum, model, dan teori yang memungkinkan orang untuk memprediksi, menjelaskan,
dan mengendalikan tingkah laku alam.
Konsep-konsep IPA dasar terbentuk dari keingintahuan mengenai sesuatu yang
belum diketahui orang, keingintahuan itu menuntun ke arah mencari prinsip atau teori
yang dapat diperoleh dari hasil pengkajian, yaitu melalui percobaan. Pengkajian ini
merupakan pengkajian yang tidak bermaksud untuk mencari kondisi atau proses optimal
yang diharapkan, melainkan hanya untuk memenuhi penjelasan dari objek (benda dan
energi) dan peristiwa alam. Konsep-konsep IPA dasar merupakan konsep-konsep IPA
mengenai kondisi, interaksi, dan peristiwa dari kondisi yang normal (biologi) atau
ideal (fisika). Dalam konsep-konsep IPA dasar, seringkali ada variabel (parameter),
yang dalam kenyataannya berpengaruh, tidak dimasukkan ke dalam konsep-konsepnya.
Konsep-konsep itu sengaja disusun secara ideal atau normal agar berlaku umum, yang
berarti dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Keberlakuan umum konsep-konsep
tersebut luas, sehingga berfungsi sebagai konsep-konsep dasar bagi IPA terapan dan
teknologi. Para ilmuwan menempatkan IPA dasar sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu
terapan dan teknologi.

C. Perkembangan IPA dan Teknologi terhadap kebutuhan pokok manusia di


bidang papan.
Burung camar pandai membuat sarang yang begitu indah, tetapi setelah berabad-
abad lamanya ternyata tidak terlihat adanya kemajuan sedikit pun. Burung itu membuat
sarangnya secara naluriah. Berbeda dengan manusia yang oleh Tuhan diberi karunia
keunggulan berupa akal dan budi. Dengan akal inilah manusia dapat menyempurnakan
rumah tinggalnya dari gua-gua alami ke pohon-pohon, kemudian berkembang lagi
menjadin rumah diatas tiang-tiang penyangga, dan lebih maju lagi pada masa kini kita
telah mampu membuat rumah tembok dengan penuh kenyamanan. Bahkan, manusia
masa kini telah mampu membuat gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi
ke angkasa. Untuk mencapai puncaknya, orang tidak laperlu lagi meniti tangga langkah
demi langkah, tetapi cukup menekan tombol dan beberapa detik kemudian sampai ke
lantai 60 dan seterusnya. Uraian di atas menunjukan dampak positif Ilmu Alamiah dan
teknologi dalam bidang papan.
Teknologi selalu mempunyai kelemahan. Sebagai contoh, dengan alat modern,
sekarang orang begitu mudah membabat hutan untuk bangunan atau perabot lainnya.
Apalagi dengan prinsip ekonomi untuk memperoleh untung sebesar-besarnya, membuat
orang menjadi lupa sehingga menimbulkan akibat sampingan dari penebangan hutan.
Pohon-pohon yang relatif muda yang seharusnya tidak boleh dibabat sehingga
menimbulkan akibat berantai, mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber
air, kemerosotan kesuburan tanah, banjir, dan selanjutnya rantai itu sampai pada
kesengsaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara langsung menikmati
hasil hutan tersebut. Ini merupakan suatu hal yang mulai terasa di beberapa bagian
pulau kita.
Berkat kemajuan IPA dan teknologi eksplorasi daratan untuk pemukiman sudah
sangat lazim. Dibidang pemukiman telah dikembangkan teknik-teknik pemukiman
untuk menggunakan tempat seefisien mungkin. Untuk kepentingan tersebut
dikembangkan sistem rumah susun sampai dengan rumah-rumah berkontruksi tahan
gempa dan sebagainya.
Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang
perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya
yang berkaitan dengan perkembangan penduduk. Awalnya bahan pokok untuk papan
adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan
kayu. Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung
bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan
pemukiman ruang angkasa.
Dalam masa tradisional pembuatan rumah sangat tergantung pada bahan-bahan
yang ada di sekitarnya. Misalnya di daerah pegunungan atap dibuat dari ijuk, di daerah
pantai dari daun rumbia, di daerah yang kaya akan kayu, seperti di kalimantan, orang
membuat atap dari sirap, di Toraja memakai bambu, sedangkan di Nusa Tenggara
mengunakan ilalang.

Sejalan dengan makin meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal,


terutama di kota-kota besar, di mana lahan untuk pembangunan rumah semakin sempit,
maka manusia berusaha membuat rumah bertingkat dan menggunakan bahan-bahan
bangunan yang makin ditingkatkan kualitasnya.
Fungsi rumah juga tidak lagi hanya sekedar untuk bertahan diri dari cuaca yang
tidak menguntungkan dan berlindung dari serangan binatang buas, tetapi sudah
merupakan tempat tinggal yang memenuhi rasa kenyamanan dan keindahan. Contoh
yang menunjukan bahwa teknologi IPA membantu peningkatan di bidang papan.
1. teknologi beton
Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :
Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;
J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit
(gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama sama
memikul beban);
F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi
atap, pipa dan kubah;
Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang
sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok T untuk mengurangi
beban akibat berat sendiri;
Neuman melakukan analisis letak garis netral;
Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan
Freyssinet memperkenalkan dasar dasar beton pratekan.
Contoh Pemakaian Konstruksi Beton pada Jamannya:
Bangunan kubah Pantheon didirikan th 27 SM;
Pemakaian Pot bunga dari beton yang menggunakan kawat anyaman (produk
dipatenkan oleh Joseph Monier tahun 1867);
Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan (tahun 1855);
Jembatan Lamnyong-Darussalam; dan
Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
2. teknologi konstruksi rumah tahan gempa
A. Prinsip Dasar Konstruksi Rumah Jepang
o Meredam dampak gempabumi
o Penggunaan material kayu
o Kayu memiliki kekuatan tarik
o Sistem bongkar pasang (knock down)
o Pengerjaan yg lebih presisi
o Perencanaan di pabrikasi
o Perencanaan menggunakan prinsip modul, panjang modul 910 1000 cm

Gambar 1. Contoh struktur rumah Jepang

B. Struktur pondasi pada bangunan rumah Jepang

Gambar 2. Pengerjaan pondasi pada struktur rumah Jepang

C. Struktur lantai pada bangunan rumah Jepang

Gambar 3. Pengerjaan balok lantai dasar pada struktur rumah Jepang


Gambar 4. Pengerjaan plat lantai dasar pada struktur rumah Jepang

D. Struktur balok dan kolom pada bangunan rumah Jepang

Gambar 5. Pengerjaan balok dan kolom pada struktur rumah Jepang

E. Struktur balok dan kolom pada bangunan rumah Jepang

Gambar 6. Pengerjaan atap pada struktur rumah Jepang

F. Perencanaan rumah tahan gempa yang sudah ada di Indonesia


Contoh rumah tahan gempa yangg telah direncanakan di Indonesia, yaitu oleh
Ir. H. Sarwidi, Ph.D (Pakar gempa UII Jogja):UII Kembangkan Konsep
Barrataga (bangunan rumah rakyat tahan gempa)
Gambar 7. Rancangan konsep Barrataga

Prinsip dasar Barrataga

Barrataga diberi pengikat-pengikat praktis yang biasanya terbuat dari beton


untuk memperkokoh bangunan. Selain itu, ada kolom-kolom praktis yang dipasang
vertikal sehingga memperkuat fondasi bangunan dengan jarak tiga meter.

Gambar 7. Rancangan konstruksi Barrataga

1. Detail A
Gambar 8. Struktur pondasi pada rancangan Barrataga

2. Detail B

Gambar 9. Struktur pondasi dan balok pada rancangan Barrataga

3. Detail C, D, E, F dan G

Gambar 10a. Struktur sambungan konstruksi atap pada rancangan Barrataga


Gambar 10b. Struktur sambungan konstruksi atap pada rancangan Barrataga

3. teknologi rumah ramah lingkungan


Green architecture yang dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang
berkelanjutan adalah praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang
bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh
bangunan, mulai dari tapak untuk desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi,
dan dekonstruksi. Green architecture didefinisikan sebagai sebuah istilah yang
menggambarkan tentang ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat
dikembangkan menjadi pembangunan berkesinambungan. Tujuan umumnya adalah
bahwa bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak keseluruhan dari
lingkungan yang dibangun pada kesehatan manusia dan lingkungan alam oleh:
Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lain
Kesehatan penghuni Melindungi dan meningkatkan produktivitas karyawan
Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan
Konsep bangunan ramah lingkungan atau green building didorong menjadi tren
dunia, bangunan ramah lingkungan ini mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan
global dengan membenahi iklim mikro. Dalam pemanasan global, hal yang perlu
diperhatikan adalah dengan penghematan air dan energi serta penggunaan energi
terbarukan. Arsitektur ramah lingkungan, yang juga merupakan arsitektur hijau,
mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.
Bentuk design bangunan yang baik dan ramah lingkungan adalah bangunan yang
memperhatikan lingkungan sekitarnya seperti membuat taman di lingkungan rumah dan
gedung selain itu kurangi jumlah penggunaan kaca pada rumah atau bangunan gedung
kantor. Untuk desain interior, menggunakan interior yang ramah lingkungan dan
mengurangi pengunaan listrik yang sangat berlebihan, selain itu gunakan bahan bahan
seperti kayu, dan kurangin penggunaan kaca dan lampu atau interior lainnya yang
menggandung bahan kaca. Sedangkan pada desain eksteriornya, dengan menghindari
penggunaan bahan bangunan yang berbahaya dan diganti dengan yang ramah
lingkungan, dengan memperbanyak taman hijau dan taman yang memang di butuhkan
untuk mengatur keseimbang lingkungan sekitar. Atap-atap bangunan dikembangkan
menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu
udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
Pemilihan material yang ramah lingkungan dapat dijabarkan menjadi dua hal
yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi teknologi, pemilihan bahan
sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan
dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam
ataupun bahan bangunan yang mengandung racun seperti asbeston. Sedangkan dari sisi
penggunaan, pemilihan material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu
hemat energi seperti lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang
praktis dan efisien, atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya
mengeluarkan air dalam volume tertentu. Dan berikut ini merupakan salah satu contoh
bangunan yang ramah lingkungan :

Contoh Bangunan : Perpustakaan UI yang Ramah Lingkungan


D. Dampak positif dan negative teknologi terhadap papan.
Dampak Pengaruh Positif Teknologi terhadap Papan
Papan yang berarti tempat tinggal pada mulanya hanya sebagai tempat untuk
memperoleh rasa aman, terlindung dari gangguan cuaca atau binatang, malahan
mungkin dari manusia yang lain. Rumah tradisional yang dihasilkan dari bahan alami
yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Bahan bangunan rumah tradisional mudah rusak
karena cuaca atau dimakan rayap, sehingga batas waktu tertentu terpaksa diperbaiki,
bahkan diganti.
Biasanya cukup mahal, sehingga secara ekonomis merugikan. Manusia berusaha
memperoleh tempat tinggal yang aman dan nyaman. Untuk itulah dibangun rumah yang
bahan-bahannya lebih tahan lama, dapat puluhan bahkan ratusan tahun. Tembok rumah
dari bata yang diberi lapisan dengan bahan semen, lantai yang bahannya dari semen
dalam wujud tegel atau keramik menghasilkan tempat tinggal yang kuat dan tahan lebih
lama. Kini telah tercipta banyak pembangunan pembangunan rumah mewah, gedung
gedung pencakar langit dengan apartemennya, perumahan modern, rumah susun, dsb.
Dampak Pengaruh Negatif Teknologi terhadap Papan
Dalam membangun papan manusia melakukan penebangan besar besaran pada
pohon. Pohon yang relative muda yang seharusnya tidak boleh dibabat sehingge
menimbulkan akibat berantai mulai dari erosi, pendangkalan sungai, kematian sumber
air, kemrosotan kesuburan tanah, banjir, dan selanjutnya rantai itu sampai pada
kesengasaraan manusia itu sendiri yang sebenarnya tidak ikut secara langsung
menikmati hasil hutan itu. Pembangunan permukiman yang tidak terkontrol akan
menimbulkan pemukiman kumuh, kemacetan lalu lintas maupun banjir.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu kealaman atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science),
merupakan pengetahuan yang mengkaji mengenai gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Kealaman
Dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang essensial saja.
Seseorang menggunakan teknologi karena ia memiliki akal. Dengan akalnya ia ingin
keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah, nyaman dan
sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya
dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif
sudah bisa digantikan oleh perangkat-perangakat mesin, seperti computer, kendaraan,
handphone, dan lain sebagainya. Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang
demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Meskipun ada dampak negatifnya atau kelemahan
dari kemajuan IPTEK. Namun hal ini seolah diabaikan oleh manusia, faktanya tidak
dipungkiri lagi IPTEK dikembangkan setiap waktu.
B. SARAN
Semoga dengan penulisan makalah ini sebagai ilmu bagi pembaca dan manfaat
bagi kita semua dalam mengembangkan IPTEK pada bidang papan.
DAFTAR PUSTAKA

Purnama, Heri. Ir, Ilmu Alamiah Dasar, PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2001

Aly, Abdullah, Drs. dan Rahma, Eny,.Ir, Ilmu Alamiah Dasar, Bumi Aksara, Jakarta:
1998.

Ahmadi, Abu, Drs,H. dan Supatmo, Ir, Ilmu Alamiah Dasar, Rineka Cipta, Jakarta:
2008.

Purnama, Heri. Ir, Ilmu Alamiah Dasar, PT.Rineka Cipta, Jakarta, 2008

Ghazali, M.Bahri.,Lingkungan hidup dalam pemahaman Islam, Pedoman Ilmu Jaya,.


Jakarta:1996.

Anda mungkin juga menyukai