Indonesia
MAKALAH
Kewarganegaraan A
1. Alma Shafia ( 165090800111010 )
2. Dinda Lusiferina Amalia Utami ( 165090801111009 )
3. Gregorius Dimas A Yudhana ( 145090701111011 )
4. M. Ali Burhanuddin ( 155090307111019 )
5. Rizhaf Setyo Hartono ( 165090807111011 )
6. Sasa Vio Anggreani ( 165090801111005 )
Jurusan Fisika
Universitas Brawijaya
Malang
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji serta syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala limpah dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabatnya, dan
para umatnya hingga akhir zaman.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugrahkan rahmat, hidayah serta
inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Trias Politika
dalam Pemerintahan di Indonesia ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan dan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang sejarah Trias Politika, pengertian
Trias Politika, serta hak dan kewajiban lembaga Legistaltif, Eksekutif, dan Yudikatif.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami
mohon kritik dan saran pembaca. Dan kami memohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada
kesalahan cetak atau bahasa yang kurang baku di dalam makalah ini.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,
terutama bagi para mahasiswa yang ingin menambah khazanah pengetahuan mereka.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sebuah negara berbeda dengan bangsa dan pemerintah walaupun cirinya tidak
dapat dipahami tanpa merujuk keduanya. Sebabnya negara dibatasi oleh setiap garis
kekuasaan dan semua tindakan dijalankan oleh pemerintah. Sudah merupakan sebuah
hakikat warga negara menentukan kerangka kerja dan fungsi semua pihak yang terkait
dalam kekuasaan negara tersebut.
Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan kehidupan
bernegara mengalami banyak perubahan. Konsep negara mulai mengalami pergeseran
yang pada awalnya negara merupakan negara yang berdasarkan pada kekuasan beralih
pada konsep negara yang mendasarkan atas hukum (rechtstaat). Para ahli sepakat
bahwa salah satu ciri dari sebuah negara hukum adalah adanya konsep pembatasan
kekuasaan. Pembatasan kekuasaan menjadi syarat mutlak sebuah negara hukum yang
demokratis. Adanya pembatasan kekuasaan sebagai perwujudan prinsip
konstitusionalisme yang melindungi hak-hak rakyat.
Dalam prinsip demokrasi ada yang namanya Trias Politika, yaitu pembagian
kekuasaan didalam sebuah pemerintahan untuk mencapai sebuah kestabilan Negara.
Ketiga unsur tersebut adalah Legislatif selaku pembuat UU,Eksekutif selaku
pelaksana UU dan Yudikatif sebagai pengawas pelaksanaan UU.
Semua hal yang ada didalam pemerintahan, menjadi pembahasan politik
didalam manyarakat. Tidak terkecuali dengan Trias Politika. Pembahasan mengenai
politik lahir ketika manusia mulai memikirkan hal peraturan tentang bagaimana
mereka diperintah. Persoalannya ialah adakah peraturan ini perlu diterima atau tidak
oleh masyarakat.
B Rumusan Masalah
1 Apa itu Trias politika?
2 Bagaimana hubungan antara trias politika dengan kehidupan politik di
Indonesia?
3 Apa hak dan kewajiban lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif?
C Tujuan
1 Untuk mengetahui dan memahami trias politika
2 Mengetahui hubungan trias politika dengan kehidupan politik di Indonesia
3 Mengetahui hak dan kewajiban lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
1 Trias politika adalah suatu faham kekuasaan yang digulirkan filsuf, konsep
tersebut untuk pertama kali dikemukakan oleh John Locke (1632-1704) dan
Montesquieu (1684-1755) yang terdiri dari 3 bagian, yaitu legislatif, eksekutif
dan yudikatif.
2 Di era modern ini, dapat terlihat bahwa teori pemisahan kekuasaan yang
diungkapkan oleh Montesquieu lah yang diterima. Pasalnya, Montesquieu
tidak menggunggulkan posisi satu lembaga. Ketiga lembaga negara yang
menjalankan fungsi yang berbeda, yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif
bekerja secara terpisah dan melakukan kontrol satu dan lainnya dengan check
and balance.
3 Lembaga legislatif diharapkan dapat menghasilkan hukum dan kebijakan yang
sesuai dengan rakyat. Lembaga legislatif dengan klaim wakil rakyat akan
mengkoreksi kebijakan pemerintah. Lembaga eksekutif akan memperhatikan
rakyat sepenuhnya, karena jika tidak, rakyat tidak akan memilih
mereka.lembaga yudikatif pun diharapkan mandiri dan independen untuk
mengadili pelanggaran hukum yang terjadi.
4 Tetapi dalam penerapannya di Indonesia tidak berjalan seuai dengan yang
diharapkan, karena system KKN yang mendarah daging di Indonesia sehingga
diharuskannya menambah lembaga untuk mengontrol keadaan tersebut.
B Saran
Pembagian kekuasaan merupakan hal yang bermanfaat bagi jalannya
pemerintahan yang lebih efektif dan lebih adil. Walaupun pemisahan kekuasaan
secara absolut sulit untuk dijalankan, pemerintah harus tetap bekerja keras untuk
menjalankan pemisahan kekuasaan yang ada. Indonesia harus menjalankan
pemerintahan yang bersih. Hal itu merupakan upaya pemerintah dalam menjamin
tegaknya hak rakyat dalam sebuah negara. Untuk mengawasi ketiga lembaga yang
berfungsi secara terpisah tersebut, maka pemerintahan harus giat melaksanakan check
and balances sehingga fungsi dan tujuan utama dari negara untuk memakmurkan
rakyatnya dapat terwujud.
DAFTAR PUSTAKA