Anda di halaman 1dari 8

GELOMBANG SEISMIK

A. Pendahuluan
Gelombang seismik adalah gelombang elastis yang menjalar di dalam
medium bumi yang berasal dari sumber seismik. Sumber seismik yang dimaksud
dapat berupa gempa, ledakan, maupun pukulan. Gelombang seismik dapat
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu:
Gelombang badan, yaitu gelombang yang arah perambatannya adalah ke seluruh
bagian dalam bumi. Gelombang badan dapat juga merambat di permukaan
medium.
Gelombang permukaan, yaitu gelombang yang terpadu oleh suatu permukaan
bidang batas medium. Oleh karena itu gelombang permukaan mempunyai
amplitudo yang mengecil dengan cepat terhadap kedalaman atau pada jarak yang
makin jauh dari permukaan.

B. Gelombang Badan
Gelombang badan, yaitu gelombang yang arah perambatannya adalah ke
seluruh bagian dalam bumi termasuk merambat di permukaan bumi, dibedakan
menjadi dua, yaitu:
Gelombang P, disebut juga dengan gelombang primer, gelombang longitudinal,
atau gelombang kompresi.
Gelombang S, disebut juga dengan gelombang sekunder, gelombang transversal.

1. Gelombang P
Gelombang P dinamakan juga sebagai gelombang kompresi yang arah
getarnya searah dengan arah jalarnya, dan dikenal dengan gelombang longitudinal.
Gelombang ini dapat merambat melalui medium padat, cair, dan gas. Cepat rambat
gelombang P dinyatakan dengan:

K + 4µ / 3
vp = 1)
ρ
dengan
8

Y
K= 2)
1 − 2σ

dan
Y
µ= 3)
2 (1 + σ )
Keterangan:
K : modulus bulk
μ : rigiditas (modulus geser)
ρ : densitas
Y : modulus Young
σ : rasio Poisson

Dengan menggunakan persamaan (2) dan (3), cepat rambat gelombang longitudinal
dapat dinyatakan sebagai:

Y  2σ 2 
vp = 1 +  4)
ρ  1 − σ − 2σ 2 
atau

Y  1 − 2σ 2 
vp = 1 +  5)
ρ  (1 − 2 σ )(1 + σ ) 

Cepat rambat gelombang P adalah sekitar 4 hingga 7 km/s dan periodenya


terletak antara 5 hingga 7 detik. Cepat rambat gelombang P dalam air adalah sekitar
1,5 km/s. Jenis gelombang P ini banyak dimanfaatkan untuk penyelidikan
karakteristik medium yang dilewatinya, misalnya dalam eksplorasi minyak dan gas
bumi. Gambar 1 memperlihatkan model penjalaran gelombang P dengan tanda panah
menyatakan arah gerak medium yang terdapat pada muka gelombang. Medium akan
mengalami kompresi maksimum di B, dan kompresi minimum di D.
9

Gambar 1. Skema penjalaran gelombang P.

Keadaan gelombang bidang dari gelombang P dapat divisualisasikan dengan


cara membayangkan bahwa jari-jari pada gambar 1 adalah sangat besar sedemikian
rupa sehingga muka gelombang praktis membentuk permukaan bidang sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 2.

arah gerak λ arah rambat


partikel gelombang

Gambar 2. Visualisasi gelombang bidang P.


10

2. Gelombang S
Gelombang S mempunyai arah penjalaran yang tegak lurus terhadap arah
getaran partikel-partikel mediumnya. Gelombang S hanya dapat menjalar dalam
medium padat. Gelombang S merupakan gelombang sekunder, dimana gelombang
ini datang setelah gelombang P dan ditandai dengan amplitudo yang lebih besar dari
gelombang P dan kandungan frekuensi yang lebih rendah, sedangkan periodenya
berada antara 11 hingga 13 detik. Gelombang S tidak dapat merambat melalui
medium cair sehingga tidak ada gelombang S yang merambat dalam medium inti
bumi luar dan lautan. Visualisasi gelombang bidang S ditunjukkan pada Gambar 3.

arah getar
partikel

arah rambat
gelombang

Gambar 3. Visualisasi gelombang bidang S.

Gelombang S dapat dibedakan menjadi 2 (dua) komponen, yaitu:


Gelombang SV, yaitu gelombang S yang gerakan partikelnya adalah vertikal.
Gelombang SH, yaitu gelombang S yang gerakan partikelnya adalah horisontal.

Cepat rambat gelombang S dinyatakan sebagai:

Y 1
vs = 6)
ρ 2 (1 + σ )
11

Berdasarkan persamaan (5) dan (6) diperoleh:

vp 1−σ k 4
= = + 7)
vs 0,5 − σ µ 3

Berdasarkan persamaan (7) terlihat bahwa harga perbandingan tersebut akan lebih
besar dari 1. Hal ini mengingat bahwa harga k dan μ selalu positif. Dengan demikian
jelas bahwa untuk gelombang mekanik yang menjalar dalam medium padat, cepat
rambat gelombang longitudinal akan lebih besar dibandingkan dengan cepat rambat
gelombang transversal. Ketika σ menurun dari 0,5 menuju 0, vs/vp meningkat dari 0
menuju nilai maksimum, 1 / 2 . Dengan demikian cepat rambat gelombang S
memiliki range antara 0 hingga 70% cepat rambat gelombang P.

C. Gelombang Permukaan
Pada gelombang seismik, selain gelombang badan juga terdapat gelombang
permukaan. Gelombang permukan dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
Gelombang Rayleigh, yaitu gelombang yang terpadu pada permukaan bebas (free
boundary) medium berlapis maupun homogen.
Gelombang Love, yaitu gelombang yang terpadu pada permukaan bebas medium
berlapis dengan gerakan partikel seperti gelombang SH.
Gelombang Stoneley (interface wave), yaitu gelombang yang terpadu pada
bidang batas antara dua medium (gelombang antar permukaan) dengan gerakan
partikel serupa dengan gelombang SV.

1. Gelombang Rayleigh
Gelombang permukaan kedua adalah gelombang Rayleigh, nama untuk John
William Strutt, Lord Rayleigh, yang secara matematis meramalkan adanya
gelombang semacam ini pada 1885. Sebuah gulungan gelombang Rayleigh
merambat pada tanah seperti sebuah gulungan gelombang di danau atau lautan.
Karena gulungan, bergerak tanah atas dan bawah, dan sisi-ke-sisi dalam arah yang
sama dengan arah gelombang bergerak. Sebagian besar getar yang terasa dari gempa
bumi adalah akibat gelombang Rayleigh, yang dapat jauh lebih besar daripada
gelombang lainnya.
12

Gelombang Rayleigh menjalar hanya pada batas permukaan suatu medium


padat. Gelombang ini terdiri dari campuran gerakan kompresi dan gerakan
transversal. Amplitudo pergerakan menurun secara eksponensial terhadap jarak
penjalaran gelombang. Cepat rambat gelombang Rayleigh lebih rendah dibandingkan
dengan jenis gelombang mekanik lainnya. Visualisasi gelombang Rayleigh
ditunjukkan pada Gambar 4 dan Gambar 5.

(a) (b)

arah rambat arah rambat


gelombang gelombang

(c)

arah rambat gelombang

Gambar 4. Gelombang Rayleigh, (a). Perkiraan gerak partikel pada permukaan, (b). Gerak
partikel sesungguhnya di permukaan bumi, (c). Potongan melintang yang
menunjukkan gerak partikel di sekitar permukaan.
13

Gambar 5. Gerak partikel dan arah rambat pada gelombang Rayleigh.

2. Gelombang Love
Gelombang Love diambil dari nama seorang geofisikawan yang berasal dari
Inggris, Augustus Edward Hough Love (1863 – 1940). Gelombang Love adalah
gelombang geser yang terpolarisasi secara horizontal dan tidak menghasilkan
perpindahan vertikal. Gelombang Love terbentuk karena interferensi konstruktif dari
pantulan-pantulan gelombang seismik pada permukaan bebas. Pergerakan partikel
gelombang Love sejajar dengan permukaan tetapi tegak lurus dengan arah
rambatnya. Pergerakan partikel dan arah gerak rambat pada gelombang Love
diilustrasikan pada Gambar 6. Gelombang Love lebih cepat daripada gelombang
Rayleigh dan lebih dulu sampai pada seismograf. Kecepatan merambat gelombang
permukaan ini selalu lebih kecil daripada kecepatan gelombang P, dan umumnya
lebih lambat daripada gelombang S.
Gelombang Love teramati hanya jika ada lapisan cepat rambat rendah (lapisan
dimana gelombang merambat dengan cepat rambat rendah) menutupi lapisan cepat
rambat tinggi (lapisan dimana gelombang merambat dengan cepat rambat tinggi).
Gelombang Love bersifat diversif, dimana jika cepat rambat naik maka panjang
gelombangnya akan naik.
14

Gambar 6. Gerak partikel dan arah rambat pada gelombang Love.

3. Gelombang Stoneley
Gelombang Stoneley merambat pada bidang batas antara dua medium
(gelombang antar permukaan). Gelombang ini biasanya merambat pada bidang batas
antara lapisan cair-padat, cepat rambatnya lebih kecil daripada cepat rambat
gelombang Rayleigh dalam medium padat.

Anda mungkin juga menyukai