Anda di halaman 1dari 7

Resume Seismik Stratigrafi

Konsep Metode Seismik

Muhammad Iqbal Ardiansyah 270110170135

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2020
Gelombang merupakan getaran yang merambat. Gelombang memiliki bentuk ideal
yang mengikuti gerak sinusoide. Sinusoide atau Gelombang sinus memiliki bentuk
osilasi halus berulang yang mana memiliki fungsi sebagai berikut:

dimana
 A= Amplitudo, merupakan puncak simpangan fungsi dari posisi
tengahnya
 ω = Frekuensi Sudut, menunjukkan berapa banyak gerak bolak-balik
yang terjadi dalam satuan waktu dalam radian per detik
 φ = Fase, menunjukan posisi awal Gerakan Ketika t= 0

Teori Gelombang meliputi

1. Batuan Tidak Homogen


Sifat batuan di satu titik tidak sama di titik lainnya, walaupun batuannya sama.
2. Batuan Anisotrop

Sifat fisika batuan disatu titik berubah ubah. Tergantung arah gelombang nya.
Contoh:

Kecepatan gelombang kearah bawah umumnya lebih tinggi dibandingkan


kearah horizontal.

3. Batuan Tidak Elastis Sempurna

Energi atau getaran yang datang di satu titik tidak dapat diteruskan
seluruhnya ketitik berikutnya dikarenakan adanya peredaman di setiap titik
batuan sehingga nilai E1>E2

4. Berlapis (Diskontinuitas Akustik)

Pada batas lapisan terjadi pantulan, biasan, dan Difraksi pada batas lapisan
Gelombang Elastik

Gelombang elastic terdiri dari dua jenis. Meliputi:

1. Gelombang badan (body wave)


Gelombang badan merupakan gelombang yang merambat melalui
bagian dalam bumi. Gelombang badan merupakan gelombang yang
tiba sebelum gelombang permukaan yang dipancarkan. Gelombang ini
memiliki frekuensi yang lebih tinggi daripada gelombang permukaan.
Gelombang badanpun dapat dibedakan menjadi dua:
 Gelombang Primer (p wave), gelombang primer adalah
gelombang longitudinal yang memiliki arah pergerakan partikel
searah dengan arah rambat gelombang
 Gelombang Sekumder (s wave), gelombang sekunder adalah
gelombang transversal yang memiliki arah pergerakan partikel
yang tegak lurus dengan arah rambat gelombang.
2. Gelombang permukaan
Gelombang permukkaan adalah gelombang yang merambat hanya
melalui kerak bumi, gelombang ini memiliki frekuensi yang lebih rendah
dibandingkan dengan gelombang badan. Gelombang permukaan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
 Gelombang Love, gelombang love merupakan gelombang
geser (s wave) yang terpolarisasi secara horizontal dan tidak
menghasilkan perpindahan vertical. Gelombang love terbentuk
karena interferensi konstruktif dari pantulan-pantulan gelombang
seismic pada permukaan bebas.
 Gelombang Rayleigh, gelombang Rayleigh merupakan
gelombang yang lintasan gerak partikelnya menyerupai elips,
yang dihasilkan olehh gelombang datang P dan gelombang S
yang berinteraksi pada permukaan bebas dan merambat sejajar
dengan permukaan tersebut.
Hukum snell
Hukum snellius merupakan rumus matematika yang memberikan hubungan antara
sudut datang dan sudut bias pada gelombang lainnya yang melalui batas antara dua
medium isotropic berbeda, seperti udara dan gelas. Hukum ini juga dikenal sebagai
Hukum Pembiasan.

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Gelombang Seismik


 Litologi
 Bulk Density
 Porositas
 Perbedaan tekanan
 Fluida pori
Berikut merupakan gambar data kecepatan gelombang pada beberapa medium.
Wavelet
Wavelet merupaka gelombang dengan Durasi waktu (t) yang pendek yang
dihasilkan oleh suatu impuls. Dalam pengolahan data seismic, biasanya digunakan
dua jenis wavelet, yaitu:
 Zero Phase Wavelet
 Minimum Phase Wavelet

Noise
Noise merupakan gangguan yang sering ditemui pada rekaman data seismic. Pada
umumnya noise dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
 Noise Koheren
Noise Koheren merupakan noise yang dihasilkan akibat peledakan yang
dilakukan pada sumber saat akuisisi data, contoh dari noise koheren ini
adalah gelombang permukaan atau ground roll yang memiliki amplitude kuat,
gelombang langsung dengan frekuensi tinggi.
 Noise Tidak Koheren
Noise tidak koheren atau random ambeient noise merupakan gangguan yang
bukan dihasilkan dari sumber nya, contohnya adalah angin, kendaraan yang
lewat, dan lain lain.

Prinsip Huygen
Setiap titik pada muka gelombang adalah sumber gelombang sekunder yang lebih
kecil. Prinsip dapat dipakai untuk menjelaskan fenomena melemahnya gelombang
seismic seiring dengan berambahnya kedalaman.

Difraksi
DIfraksi merupakan reflector semu yang dihasilkan akibat penghamburan
gelombang utama yang menghantam ketidak menerusan seperti permukaan sesar,
ketidak selarasan.

Aliasing
Peristiwa hilangnya Sebagian frekuensi
Terdapat beberapa parameter gelombang yang dapat memberikan informasi geologi
(atribut seismic) terdiri atas:
a) Kecepatan
b) Frekuensi
c) Amplitudo
d) Fase

a) Kecepatan Rambatan Gelombang


Dalam media yang homogen dan isotropis, kecepatan dirumuskan sebagai berikut:
V=S:T
Dimana:
S= Jarak
T= Waktu Tempuh
 Makin dalam suatu tempat > Kecepatan semakin tinggi
 Makin padat dan kompak suatu batuan > kecepatan semakin tinggi

b) Frekuensi, Periode, dan Fase


Gelombang yang paling sederhana merupakan sinusoidal yang mempunyai
frekuensi dan periode tunggal. Dimana periode (T) adalah waktu yang ditempuh
dalam satu siklus gelombang.
Frekuensi (F) adalah jumlah siklus gelombang per detik,
 Hubungan frekuensi dengan periode adalah:
F= 1 / T
 Siklus gelombang sinusoida identic dengan putaran jarum jam = 2π
 Fasa Gelombang adalah besaran sudut putar dihitung dari titik nol
 Beberapa gelombang sinusoida yang memiliki amplitude, frekuensi, dan fase
berbeda-beda, jika dijumlahkan akan membentuk gelombang baru yang
bentuknya bukan sinusoida lagi.
Data Seismik Dapat Dipilah dan Dikelompokkan Berdasarkan:
 CDP Position
 Receiver Number
 Source Position
 Offset
 CDP Number
 Source Number
 Receiver Position
 Channel Number

Anda mungkin juga menyukai