Anda di halaman 1dari 9

Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting

Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A
PRINSIP PENJALARAN GELOMBANG
PENDAHULUAN
Metode seismic merupakan salah satu metode yang penting dalam Teknik geofisika
,hal ini dikarenakan akurasi data yang cukup tinggi atau baik,resolusi yang tinggi dan
penetrasi yang besar.Penggunaan luas metode seismic ini terutama dalam megekplorasi
minyak bumi.Selain itu,metode ini juga dikembangkan untuk ekplorasi langsung
mineral.Konsep sederhana untuk pemodelan seismic ini adalah ketika gempa bumi
terjadi,akan ada pergeseran lempeng dan retakan pada batuan dari sisi yang berlawanan dari
fraktur yang bergerak relative terhadaap satu sama lain,sehingga menghasilkan gelombang
seismic yang bergerak keluar permukaan fraktur,yang kemudian besar gelombang tersebut
dicatat meggunakan alat “seismograf”.Teknik basic eksplorasi seismic ini adalah dengan
menghasilkan gelombang seismic dan mengukur waktu yang diperlukan gelombang untuk
melakukan penjalaran dari sumber ke serangkaian geofon. Informasi struktural berasal dari
jalur penjalaran gelombang yang dibedakan menjadi dua kategori utama: gelombang kepala
“hardwave” atau jalur yang dibiaskan, di mana bagian utama dari jalur berada di sepanjang
permukaan antara dua lapisan batuan yang arah perambatannya adalah horizontal. dan jalur
refleksi “reflection” atau jalur yang dipantulkan dimana penajaralan gelombang awal
mengarah ke bawah dan pada titik tertentu dipantulkan kembali ke permukaan maka jalur
keseluruhan menjadi vertikal atau tegak lurus.Penjalaran gelombang ini tergantung pada sifat
fisik batuan.Tujuan dari eksplorasi seismic adalah untuk menyimpulkan informasi tentang
batuan,dari waktu kedatangan gelombang yang diamati,dan dari variasi amplitudo, frekuensi,
fase, dan bentuk gelombang.
KONSEP GELOMBANG SEISMIK

Sketsa survei seismik (Landmark, 1995)


Penyelidikan seismic dilakuakn dengan cara membuat getaran dari sutu sumber
getar.Getaran tersebut akan merambat ke segala arah di bawah permukaan sebagai gelombna
getar.Gelombang yang dating mengenai lapisan-lapisan batuan akan mengalami
pemantulan,pembiasan,dan penyerapan.Respon batuan terhadap gelombang yang dating
tergantung dari sifat fisik batuan yang meliputi densitas,porositas,umur batuan,dan
kedalaman batuan.Gelombang yang dipantulkan akan ditangkap oleh geophine di permukaan
dan diteruskan ke instrument unruk direkam.Hasil rekaman akan mendapatkan penampang
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A
seismic.Penjalaran gelombang ini sangat bergantung pada sifat elastisitas batuan yang
dilaluinya.Dalam konsep penjalaran gelombang ini akan dikorelasikan dengan parameter
gelombang (konstanta-konstanta elastisitas yaitu stress dan strain) yang akan dibahas lebih
detail pada hukum Hooke dengan parameter gelombang (kecepatan gelombang).
TIPE ATAU JENIS GELOMBANG
1.Gelombang badan (body wave)
Gelombang badan adalah gelombang yang menjalar dalam media elastis dan arah
perambatannya ke seluruh bagian di dalam bumi.Berdasarkan gerak partikel pada media dan
arah penjalarannya,gelombang ini dibedakan atas dua jenis yaitu gelombang P dan
gelombang S.
 Gelombang P (gelombang Primer)

Gambar 1. Penjalaran gelombang P


Gelombang P disebut juga dengan gelombang kompresi,gelombang
longitudinal,gelombang dilatasi,atau gelombang irotasional.Gelombang ini bersifat
sebgaai gelombang tekan (compressional wave) karena terbentuk dari osilasi yang
menjalar dari satu tempat ke tempat lain.Bentuk persamaan gelombang P didasarkan
pada bentuk persamaan dilatasi,yaitu:

…………………………………………(1)
Dari persamaan di atas dianalogikan dengan bentuk persaman umum
gelombang,maka akan didadaptkan persamaan umum kecepatan gelombang P adalah :

………………………………………….(2)

 Gelombang S (gelombang Sekunder)


Gelombang S disebut juga gelombang shear,gelombang transversal atau gelombang
rotasi yang bersifat sebagai gelombang geser (shear wave).Gelombang ini
menyebabkan Gerakan partikel media daam arah tangensial terhadap arah penjalaran
gelombang.Dengan kata lain arah Gerakan partikel akan tegak lurus dengan
penjalaran gelombangnya.
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A

Gambar 2.Penjalaran gelombang S

Bentuk persamaan gelobang S didasarkan pada bentuk persamaan dilatasi berikut :

………………………………………….(3)
Dengan menganalogikan persaman,maka akan didapatkan persamaan gelombang sebagai
fungsi jarak diperoleh kecepatan untuk gelombang S adalah:

………………………………………..(4)
2.Gelombang Permukaan (surface wave)
Gelombang permukaan merupakan gelombang yang kompleks dengan frekuensi yang
rendah dan amplitude yang besar,yang menjalar akibat adanya efek free surface dimana
terdapat perbedaan sifat elastis.Gelombang ini dapat menjelaskan struktur mantel atas dua
permukaan.Didasarkana pada sifat Gerakan partikel media elastinya,maka terdapat dua tipe
yaitu:
 Gelombang Rayleigh (Rayleigh wave)
Gelombang Rayleigh merupakan gelombang permukaan yang Gerakan partikel
medianya merupakan kombinasi gerakan partikel yang disebabkan oleh gelombang P
dan gelombang S.Pada ekplorasi seismic tipe gelombang ini menjadi cukup penting
dan utama.

Gambar 3.Penjalaran gelombang Rayleigh


Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A
Orbit Gerakan partikelnya merupakan Gerakan eliptic dengan sumbu mayor elips tegak lurus
dengan permukaan dan arah penjalarannya.
 Gelombang Love (love wave)
Gelombang love merupakan gelombang permukaan yang menjalar dalam bentuk
transversal,yakni gelombang SH yang panjalarannya parallel dengan
permukaan.Gerakan partikel gelombang love mirip dengan gelombang s.Kecepatan
penjalaran gelombang love bergantung dari panjanganya gelombang dan bervariasi
sepanjang permukaan.Variasi kecepatan ini akibat perubahan konstanta elastisitas
terhadap kedalaman.Secara umum,kecepatan gelombang love dinyatakn sebagai Vr >
Vq > Vs.Gelombang love ini juga tidak terlalu tampak atau dirasakan Ketika sumber
energi pmbentuk gelombang diberikan pada saat ekplorasi sesimik
dilakukan,sehingga gelombang ini tidak terlalu penting.
MEKANISME PENJALARAN GELOMBANG SEISMIK
1. Hukum Senellius
Hukum Senllius pada dasarnya menjelaskan perubahan arah berkas seismic apabila
gelombang seismic menjalar melalui lapisan-lapisan bumi dengan kuantitas kecepatan
yang berbeda-beda (terdapat bidang batas antar lapisan).Perubahan arah ini akan
direalisasikan dalam bentuk gelombang yang terpantul (gelombang refleksi) dan
gelombang yang terbias (refraksi).

Gambar 4.Peristiwa pemantulan, pembiasan dan mode conversion yang terjadi pada
saat gelombang SV melewati bidang batas antara dua media (Stacey,
1977).

Dari gamabr tersebut ditunjukkan bahwa,Ketika melintasi bidang batas,gelombang-SV


akan terpantulkan sebagai gelombang refleksi,kemudian SV akan terbiaskan sebagai
gelombang refraksi SV.Di samping itu juga dibangkitkan gelombang refleksi P dan
gelombang refraksi P.Hal ini merupakan karakteristik dari gelombang SV apabila
melewati bidang batas denga kontras elastisitas.

Berdasarkan gambar 2.4,hukum Snellius dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai


berikut:
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A

Dengan Vs1,Vs2,masing-masing adalah kecepatan gelombang S pada media-1 dan


media-2,sedangkan Vp1,Vp2 masing-masing adalah kecepatan gelombang P apda media
1 dan media 2.

………………………….(5)
Hal yang sama juga dapat diperoleh untuk jenis gelombang dating yang lain,seperti
gelombang P atau gelombang SH. Untuk gelombang SH yang terjadi hanya gelombang
refraksi SH dan gelombang refleksi SH.
(Stacey,1997)
2. Prinsip Huygnes

Prinsip Huygens sangat penting dalam memahami perambatan gelombang, konsep


refleksi dan refraksi, serta biasanya sering digunakan untuk menentukan posisi wavefront
(posisi muka gelombang baru) dari sebuah muka gelombang. Prinsip Huygen menyatakan
bahwa “Setiap titik dari muka gelombang dapat menjadi sumber dari gelombang baru”.
Hal ini dijelaskan sebagai gambar berikut :

Prinsip Huygens yang diilustrasikan pada gambar di atas, menjelaskan bahwa setiap
titik yang diwakilkan oleh P1, P2, P3, P4, dan seterusnya pada sebuah muka gelombang
AB dengan waktu awal atau t0 akan menghasilkan muka gelombang baru pada waktu
selanjutnya (t0 + Δt). Selama perambatan dalam interval waktu Δt, akan terbentuk muka
gelombang baru dengan jarak VΔt dari setiap titik P1,P2,P3,P4 dan seterusnya yang jika
digambarkan akan membentuk muka gelombang baru yaitu A’B’.
(Telford, 1990)
3. Refleksi dan Refraksi
Gelombang seismik merupakan gelombang elastik yang merambat di dalam bagian
Bumi. Dimanapun gelombang seismik menemui perbedaan properti elastis, ketika
gelombang tersebut tiba pada permukaan batas antara 2 lapisan dengan perbedaan property
elastis tersebut, sebagian energinya akan dipantulkan atau direfleksikan, dan energi yang
tersisa akan diteruskan ke lapisan di bawahnya melalui pembiasan. Namun gelombang yang
terbiaskan oleh medium yang berbeda tersebut akan mengalami perubahan dalam arah
perambatannya.
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A

Berdasarkan ilustrasi gambar di atas dapat dilihat jika suatu muka gelombang AB
menemui bidang batas lapisan, berdasarkan prinsip Huygens, muka gelombang baru dapat
terbentuk pada bidang batas lapisan yang ditandai sebagai A’ dan B’. Namun energi
gelombang B’ akan terus sampai menemui titik bidang batas R dengan jarak B’R. Jika B’R
= V1 Δt maka Δt merupakan interval waktu dari waktu tiba energi di titik A’ dan di titik R.
Dengan penggambaran sumbu dengan pusat A’ dan panjang garis V1 Δt dan V2 Δt,
didapatkan garis RS dan RT sebagai gelombang muka baru.

(Telford, 1990)

4.Prinsip Fermat

Salah satu prinsip dasar yang menjelaskan mekanisme penjalran gelombang adalah
prinsip Fermat.Prinsip ini menyatakan bahwa waktu jalar gelombang elastis anatara dua
titik,misalkan titik A dan B,sama dengan waktu tempuh yang terukur sepanjang lintasan
minimum yang menghubungkan tiitk A dan B.Oleh karena itu,prinsip Fermat disebut juga
dengan prinsip waktu minimum.Suatu bentuk pemodelan yang digunakan untuk
menjelaskan pristiwa penjlaran gelombang elastis yang memenuhi prinsip Fermat adalah
model lintasan sinar atau model raipat (raypath).

(Stacey,1997)
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A

DAFTAR PUSTAKA
Bullen,K.E.,(1936). An introduction to the Thory of Sesimology.Cambridge:
University Press Cambridge.
Gunawan, (1985), Penentuan Hyposenter dan Origin Time Gempa lokal Dengan
Metode Geiger, Thesis, UGM.
Stacey,F.D., (1977), Phtsics of the Earth, 2th, John-Wiley & Son’s, New York
Telford, W. M., Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (1990). Applied
geophysics. Cambridge university press.
Wahyu Triyoso.(1991).Konsep-konsep Dasar Seismologi.Insitut Teknologi
Bandung,Bandung.
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A

LOGBOOK ASISTENSI

Nama Praktikan :
Yosi Asrolinawaty Ginting
....................................
NRP :
03411940000011
....................................
Kelompok :
-
....................................

DEPARTEMEN TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK SIPL, LINGKUNGAN DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2020
Nama: Yosi Asrolinawaty Ginting
Nrp:03411940000011
Kelas: Ekplorasi Seismik A
LOG BOOK PRAKTIKUM
Nama Praktikum : Pertemuan 1 “Konsep Dasar Seismik”

Hari/Tanggal Jam Uraian Kegiatan Hambatan

Jumat, 10 September 2021 07.17 Review materi Belum memahami


prinsip penjalaran cakupan pembahasan
gelombang prinsip penjalaran
gelombang

Anda mungkin juga menyukai