Anda di halaman 1dari 3

Judul Buku : Scheduled Suicide Day

Penulis : Akiyoshi Rikako

Tahun Terbit : 2017

Penerbit : Haru

Penerjemah : Andry Setiawan

Jumlah Halaman : 277 Halaman

Nomor ISBN : 978-602-6383-19-8

Profil Penulis :

Akiyoshi Rikako merupakan lulusan dari Universitas Waseda, Fakultas Sastra. Dia
mendapatkan gelar master di bidang layar lebar dan televisi dari Universitas Loloya Marymount,
Los Angeles. Tahun 2008, cerpennya yang berjudul “Yuki no Hana” mendapatkan penghargaan
Yahoo! JAPAN yang ketiga. Bersamaan dengan naskahnya yang mendapatkan penghargaan,
pada tahun 2009 dia debut dengan kumpulan cerpen berjudul “Yuki no Hana”. Novelnya yang
sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia adalah Girls in the Dark, The Dead Return,
Holly Mother, Absolute Justice, Scheduled Suicide Day, Silence, Giselle, dan Memory of Glass
Blurb

Ruri yakin ibu tirinya telah membunuh ayahnya. Tak sanggup hidup bersama ibu tirinya,
Ruri bertekad bunuh diri untuk menyusul ayahnya.

Ruri akhirnya pergi ke desa yang terkenal sebagai tempat bunuh diri, tapi dia malah
bertemu dengan hantu seorang pemuda yang menghentikan niatnya. Hantu itu berjanji akan
membantu Ruri menemukan bukti yang disembunyikan oleh ibu tirinya, dengan janji dia akan
membiarkan Ruri mencabut nyawanya seminggu kemudian jika bukti tersebut tidak ditemukan.

Itulah jadwal bunuh diri Ruri: satu minggu, terhitung dari hari itu.

Review

Desa Sagamino terkenal sebagai desa bunuh diri sejak penanyangan film Aoyami no
Mori. Banyak orang-orang yang datang ke desa itu untuk mengakhiri hidupnya. Warga desa di
tempat itu memikirkan segala cara untuk menyelamatkan hidup orang-orang yang ingin mati tadi.
Dan usaha mereka berhasil menghalangi kematian Ruri. Ruri kemudian bertemu dengan hantu
yang bernama Hiroaki di desa tersebut yang berusaha untuk mencegah kematiannya dengan
mengajak Ruri mencari bukti pembunuhan yang dilakukan oleh ibu tirinya terhadap ayahnya,
yang merupakan food produsen terkenal.

Salah satu ciri khas dari novel Akiyoshi Rikako adalah plot twist yang unik, membuat
pembaca menerka- nerka apa yang sebenarnya terjadi. Tidak hanya berpusat pada misteri dan
rencana bunuh diri Ruri saja, namun pembaca juga diajak untuk merasakan kedamaian dan kasih
sayang antara hubungan Ruri dengan Master dan induk semang di penginapan yang ia tinggali di
Desa Sagamino. Penulis juga menekankan mengenai isu bunuh diri melalui Hiroaki.

Penulis juga menambahkan hal- hal menarik kedalamnya, seperti Rokuyo yang
merupakan hari dalam kalender Jepang yang memuat hari sial dan hari baik, atau jam berapa
penuh keberuntungan dan kesialan. Penerapan Fengshui di dalam keluarga Ruri yang bisa
mengubah suasana hati dan bisa membuat keberuntungan datang kepada kita, dan berbagai
olahan masakan dalam bisnis keluarga Ruri.
Secara keseluruhan, jalan cerita dalam novel ini agak lambat namun mampu membuat
pembaca menikmati hingga akhir.

Anda mungkin juga menyukai