ABSTRAK
ABSTRACT
91
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 2 Desember 2013, 91 - 100
92
Penandaan Kanamycin dengan Radionnuklida Teknesiium-
99m Sebagai Sediaan Un ntuk Deteksi Dini
D Penyakit In
nfeksi
(Eva Marria Widyasari, dkk.) ISSN 1907-0322
Gambar 1. Struktu
ur Kanamyccin
Di sampinng cara kerrjanya, pem milihan (Victoreen)), Vortex Mixer, Sin ngle Chann nel
kanam mycin sebaggai antibiotiika yang diitandai Analyzer (Ortec), seperan ngkat allat
oleh radionuklid
r da 99mTc didasarkan
d pada kromatograafi, seperan ngkat alat elektrofores
e sis
struktuurnya (Gaambar 1) yang meemiliki dan peralattan gelas.
beberaapa gugus fungsi, sep perti -NH2, -OH,
dan -O O-, sehinggga mudah berikatan
b d
dengan Penandaa an kanamy ycin denggan metod de
99m
Tc [6].
[ tidak lang
gsung
Dalam peenelitian inii telah dilaakukan Roohhi dkk [4]], menyata akan bahw wa
penand daan kaanamycin sulfat, yaitu kanamycinn dapat dittandai denngan metod de
kanam mycin A yang berikataan dengan gugus langsung menggunaakan SnC Cl2 sebaggai
sulfat, dengan memvariaasikan beb berapa reduktor. Roohi m mendapatkan kondiisi
parammeter, anttara lain jumlah ligan optimum penandaan
p dengan forrmulasi 5 mg
m
kanam mycin, jumlah reduktor, pH reakssi, dan kanamycinn, 20 μg SnCl2, pH H reaksi 6-7
waktu inkubasii. Penand daan kanaamycin dengan waktu
w inkuubasi 30 menit daan
dengan n tekn
nesium-99m m diharrapkan volume akkhir larutan
n adalah 2 mL. Namu un
mengh hasilkan sen nyawa berttanda yang dapat demikian, dari beberapa kalii percobaaan
digunaakan sebagaai kit diagnnostik baru untuk ulang yanng dilakuk kan penulis, ternyaata
infeksii. penggunaan kadar Sn nCl2 sebesa
ar 20 μg daan
9
93
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 2 Desember 2013, 91 - 100
bahkan hingga 35 μg, masih memberikan jumlah yang bervariasi (100, 150, 200, 250,
pengotor radiokimia dalam bentuk 99mTcO4- 300, 350, 400, 450 dan 500 μL). Larutan
yang cukup tinggi, sedangkan peningkatan diatur pHnya menjadi 6-7, kemudian ke
jumlah SnCl2 mengakibatkan kekeruhan dalam campuran tersebut ditambahkan
pada saat pH-nya dinaikkan ke 6-7. Karena larutan Na99mTcO4 dengan radioaktivitas 2-5
itu, penandaan tidak langsung dengan mCi dan volume larutan diatur sedemikian
menggunakan pirofosfat sebagai co-ligand rupa hingga volume akhir 2 mL. Campuran
atau bifunctional agent menjadi solusi dikocok dengan vortex mixer sampai larut
alternatif yang diamati penulis. sempurna dan diinkubasi pada temperatur
Penandaan dilakukan dengan ruang selama 30 menit. Penetapan efisiensi
menambahkan sejumlah larutan Sn- penandaan dilakukan sekaligus dengan
pirofosfat ke dalam larutan kanamycin, pH penentuan kemurnian radiokimia 99mTc-
larutan diatur menjadi 6-7 dengan kanamycin menggunakan metode
penambahan NaOH /HCl 0,1N, kemudian kromatografi seperti pada penentuan
ke dalam campuran ditambahkan 99mTc- kemurnian radiokimia 99mTc-kanamycin.
perteknetat sehingga volume akhir
campuran adalah 2 mL. Campuran Optimasi pH reaksi
selanjutnya diinkubasi selama 30 menit pada Ke dalam lima vial yang masing-
suhu kamar. masing berisi 1 mL larutan kanamycin
(5mg/mL) ditambahkan 300 μL larutan Sn-
Penentuan kemurnian radiokimia 99mTc- pirofosfat (1 mg SnCl2 + 5 mg Na-pirofosfat
kanamycin /mL). Campuran dikocok dengan vortex
Efisiensi penandaan dan penentuan mixer hingga homogen. Masing-masing pH
kemurnian radiokimia 99mTc-kanamycin larutan diatur menjadi 4,5,6,7 dan 8 dengan
dilakukan secara simultan dengan teknik menambahkan larutan NaOH atau HCl 1 N,
kromatografi kertas menaik menggunakan kemudian ke dalam campuran tersebut
kertas Whatman 3 (10 x 1 cm) sebagai fase ditambahkan larutan Na99mTcO4 dengan
diam dan aseton sebagai fase gerak untuk radioaktivitas 2-5 mCi, dan volume larutan
memisahkan pengotor dalam bentuk 99mTc- diatur sedemikian rupa sehingga volume
perteknetat (99mTcO4-), sedangkan untuk akhir 2 mL. Campuran dikocok dengan
pengotor dalam bentuk 99mTc-tereduksi vortex mixer sampai homogen dan diinkubasi
(99mTcO2) dipisahkan dengan menggunakan pada temperatur ruang selama 30 menit.
fase diam ITLC-SG (10 x 1 cm) dengan fase Efisiensi penandaan ditentukan dari
gerak NaOH 0,5 N. Kromatogram setelah kemurnian radiokimia 99mTc-kanamycin
dikeringkan, dipotong-potong sepanjang 1 yang dilakukan dengan metode kromatografi
cm, kemudian radioaktivitas yang terdapat seperti pada penentuan kemurnian
pada masing-masing potongan dicacah radikimia 99mTc-kanamycin.
dengan alat Single Channel Analyzer.
Optimasi jumlah kanamycin (ligan)
Optimasi jumlah reduktor Sn-pirofosfat Ke dalam masing-masing vial yang
Pembuatan larutan Sn-pirofosfat berisi kanamycin dengan jumlah bervariasi
dilakukan dengan menambahkan 5 mg SnCl2 (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 mg/mL)
ke dalam vial berisi larutan natrium ditambahkan 300 μL larutan Sn-pirofosfat (1
pirofosfat (25 mg/5 mL), kemudian mg SnCl2 + 5 mg Na-pirofosfat /mL).
didiamkan beberapa menit, dan dikocok Dengan penambahan larutan NaOH atau
dengan vortex mixer hingga larut sempurna. HCl 1 N semua larutan diatur pH-nya
Penentuan jumlah reduktor optimal menjadi 6, kemudian ke dalam campuran
dilakukan sebagai berikut: Ke dalam vial tersebut ditambahkan larutan Na99mTcO4
yang berisi larutan kanamycin (5 mg/mL) dengan radioaktivitas 2-5 mCi dan volume
ditambahkan larutan Sn-pirofosfat dengan akhir menjadi 2 mL. Campuran dikocok
94
Penandaan Kanamycin dengan Radionuklida Teknesium-
99m Sebagai Sediaan Untuk Deteksi Dini Penyakit Infeksi
(Eva Maria Widyasari, dkk.) ISSN 1907-0322
dengan vortex mixer dan diinkubasi pada Berdasarkan struktur kimia seperti
temperatur ruang selama 30 menit. Efisiensi dituliskan pada Gambar 1, kanamycin
penandaan dan kemurnian radiokimia 99mTc- memiliki beberapa gugus fungsi pendonor
kanamycin dilakukan dengan metode elektron, seperti -NH2, -OH, dan -O-, karena
kromatografi seperti yang tertulis pada itu, senyawa ini memungkinkan untuk
penentuan kemurnian radiokimia 99mTc- berikatan dengan radioisotop 99m
Tc.
kanamycin. Penandaan kanamycin ini dilakukan
mengacu pada prosedur yang dilakukan
Optimasi waktu inkubasi Roohi dkk [6]. Namun demikian,
Penandaan dilakukan dengan berdasarkan beberapa percobaan ulangan
menggunakan kadar optimal kanamycin yang dilakukan penulis, ternyata hasil
yang diperoleh dari percobaan 2.6 (6mg/mL), penandaan dengan prosedur ini masih
300 μl larutan Sn-pirofosfat (1 mg SnCl2 + 5 menunjukkan tingkat kemurnian radiokimia
mg Na-pirofosfat /mL), pH diatur menjadi 6 yang rendah yaitu berkisar ±78,52%
dengan penambahan larutan HCl atau dengan pengotor 99mTcO4- nya cukup tinggi,
NaOH 1 N, kemudian ke dalam campuran dan larutan akan menjadi keruh apabila
tersebut ditambahkan larutan Na99mTcO4 kadar reduktornya (SnCl2) ditingkatkan.
dengan radioaktivitas 2-5 mCi sehingga Oleh karena itu, penambahan suatu co-
volume akhir menjadi 2 mL. Campuran ligan/bifunctional agent yang akan
dikocok dengan vortex mixer sampai mempermudah reaksi penandaan
homogen dan diinkubasi pada temperatur kanamycin dengan teknesium-99m dapat
ruang dengan waktu yang bervariasi yaitu 0, menjadi solusi alternatif. Kanamycin
5, 10, 15, 20, 25 dan 30 menit. Waktu berhasil ditandai dengan teknesium-99m
inkubasi optimum adalah waktu yang melalui metode penandaan tidak langsung,
memberikan kemurnian radiokimia yang yaitu penandaan dengan penambahan ko-
tinggi. Penentuan kemurnian radiokimianya ligan pirofosfat yang diprediksi akan
dilakukan dengan metode kromatografi berikatan terlebih dahulu dengan ion
kertas seperti tertera dalam penentuan Sn2+membentuk kompleks Sn(II)-pirofosfat
99m
kemurnian radiokimia Tc-kanamycin. [12].
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
yang pendek (6,02 jam), pemancar sinar tereduksi + 99mTc-perteknetat sisa (3)
gamma (γ) murni dengan energi 140,5 keV
yang sangat ideal untuk pencitraan Proses penandaan “tidak langsung”
menggunakan kamera gamma. Dari seperti terlihat pada reaksi (1), (2), dan (3),
beberapa kajian pustaka, energi suatu akan menghasilkan pengotor 99mTc-pirofosfat
radioisotop yang disarankan untuk yang dengan metode kromatografi tidak
pencitraan menggunakan kamera gamma dapat dipisahkan dari 99mTc-kanamycin.
adalah dengan rentang energi 30-300 keV Untuk membuktikan bahwa senyawa
[10,11]. bertanda yang terbentuk adalah 99mTc-
95
Juurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
R
A Scientific Journaal for The Applica
cations of Isotopess and Radiation 907-0322
ISSN 19
Vol. 9 No. 2 Desem
mber 2013, 91 - 100
1
kanamycin,
k maka dilakukan
n analisiss kanammycin. Parameter pertama yang
p
pembanding g denggan meenggunakan n dioptiimasi adallah memvaariasikan jumlah
j
p
pirofosfat b
bertanda teeknesium-9 99m (99mTc- redukktor yang digunakan. Dari hasil
p
pirofosfat) sebagi koontrol. Hassil analisiss percob baan diperroleh data bahwa jumlah
j
d
dengan elektroforesis kertas memberikan
m n redukktor mulai 250 μgg hingga 500
5 μg
d
data sepertii terlihat pada
p Gambbar 2. Dari memiiliki nilai kemurnian
k radiokimiaa (KRK)
G
Gambar 2 terlihat baahwa ada perbedaan n di ata
as 95 % den ngan pola ggrafik yang
g relatif
99m
antara jarrak migraasi puncak Tc- stabil (Gambar 3). Oleh kaarena itu diambil
d
k
kanamycin dan puncak k 99mTc-piroofosfat. Hal nilai 300 μg sebagai jjumlah re eduktor
in
ni menunju ukkan bahw wa senyaw wa bertandaa mumnya, peemilihan inii didasarka
optim an pada
99m
y
yang terbenttuk adalah Tc-kanamycin. pola grafik pada Gaambar 3 yang
99m
Tc‐piroffosfat
99m
n
Tc‐kanamycin
Gambar 2.
2 Grafik perbandingan n hasil ele ektroforesis antara99mT
Tc-
n dengan 99m
kanamycin m
Tc-pirofosfa
at
Setelah
h diperoleh h metode penandaan n menu unjukkan bahwa padaa konsentra asi 250
99m
y
yang sesuaai, tahap selanjutn nya adalah h μg KR RK Tc-kaanamycin b baru mulaii diatas
m
menentukan n kondisi penandaan
p yang ideal 95% dan peninggkatan kad dar SnCl2 did atas
u
untuk men nghasilkan efisiensi penandaan n 250 μg tidak k signifikaan pengarruhnya
y
yang makssimal. Meenurut Un nited Statee terhaddap KRK K 99mTc-kaanamycin. Oleh
P
Pharmacope eia [13],, secaraa umum m karenna itulah kaadar SnCl2 dipilih sed dikit di
p
persyaratan kemurniaan radiokim mia untukk atas besaran
b 2500 μg, yaitu 300 μg sekaligus
raadiofarmakka bertan
nda tekn
nesium-99m m untukk menggantisipasi jika ada
adalah tidaak lebih kecil dari 90%, penyimpangan padap proses penimbang gan.
seedangkan menurut British
B Pharmacopeiaa Parameter kedua y yang ditentukan
[1
14], pengo otor radiokkimia dalaam bentuk k adalahh pH reaksii. Derajat kkeasaman atau
a pH
99
9m
Tc-pertek
knetat bebaas maksimaal adalah 5 reaksii merupakaan parameeter penting g yang
% Untuk mendapatk
%. kan kondissi tersebut, perlu diperhatikan karena sangat
m
maka dilak
kukan optiimasi padaa beberapaa berpengaruh terhadap
t n dan
kestabilan
p
parameter y
yang sangat mempengaaruhi reaksi kelaruutan senyaw wa obat teersebut dalaam air.
p
pembentuka an senyaw wa bertan nda 99mTc- Percobaan terssebut dillakukan dengan d
96
Penandaan Kanamycin dengan Radionnuklida Teknesiium-
99m Sebagai Sediaan Un ntuk Deteksi Dini
D Penyakit In
nfeksi
(Eva Marria Widyasari, dkk.) ISSN 1907-0322
G
Gambar 3. Grafik
G optim
masi jumlah reduktor
r da 99mTc-kanaamycin
pad
memv variasikan pH reaksii yang haasilnya secara intrravena ran nge pHnyaa adalah 4-9 4
disajik
kan dalam Gambar
G 4. Hasil perccobaan [15].
menun njukkan baahwa pH reaksi daari 4-7 Parammeter kettiga yang ditentukaan
mengh hasilkan nillai kemurniian radiokimmia > adalah jummlah kanam mycin. Darri percobaaan
95%. Kondisi pH p optimu
um yang dipilih
d dengan memvariasik kan jumlahh kanamyciin
untuk menentuk kan param meter berik kutnya diperoleh persentase
p kemurniann radiokim mia
adalahh pH 6 karrena pH teersebut meemiliki atau efisieensi penanndaan seperti disajikaan
nilai kemurnian n radiokim mia yang paling pada Gam mbar 5. Darri percobaa an diperoleeh
tinggi dan meendekati suasana netral, n bahwa jummlah kanam mycin yang memberikaan
sehinggga dalam m aplikasiinya nantti ke nilai kemuurnian radiookimia terttinggi adalaah
manussia tidak ak
kan menimb bulkan rasaa nyeri pada kadarr kanamyccin 6 mg, dan d nilai in
ni
ketika disuntikkaan. Adapun n range pHH yang digunakan untuk m menentukan n parameteer
dapat diterima untuk sed diaan yang akan berikutnyaa. Walaupu un demikiian, jumlaah
diberikkan secara intravena adalah 3 - 10,5, kanamycin n 4, 5, 7 dan
n 8 mg sebeenarnya jugga
sedanggkan sediaaan yang diberikan tidak dapat digu
unakan kareena mengh hasilkan nillai
100
Kemurnian radio kimia
99mTc‐kanamycin (%)
98 96.97 96.86
97.69 97.52
96
94
92.77
92
90
3 4 5 6 7 8 9
p
pH reaksi
G
Gambar 4. Grafik
G masi pH reakssi 99mTc-kanaamycin
optim
9
97
Juurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
R
A Scientific Journaal for The Applica
cations of Isotopess and Radiation 907-0322
ISSN 19
Vol. 9 No. 2 Desem
mber 2013, 91 - 100
1
kemurnian radiokimia
k r di atas 95 %. Jumlah h Gamb bar 6 meenunjukkan n bahwa semua
k
kanamycin ini cuukup ren
ndah bilaa interv
val waktu inkubasi
i m
mulai dari 0 menit
d
dibandingka an dengan n dosis pemberian n hingga a 30 m
menit, d
dihitung setelah
99m
k
kanamycin untuk peengobatan pasien TB B penammbahan larutan Tc-perteknetat,
d
dewasa adallah 15-20 mg/Kg
m beratt badan perr mengh hasilkan senyawa bertanda 99mTc-
h [16].
hari kanammycin dengan kemu urnian radiiokimia
Param meter terakkhir yang ditentukan n yang tinggi yaittu di atas 95 %, se ehingga
adalah wak ktu inkubaasi. Kondissi inkubasi dapat disimpulk kan bahwaa waktu in nkubasi
id
deal dilakukan pada temperaatur ruangg tidak memberikan peerbedaan yang
k
karena dalam aplik kasinya nanti
n akann signifiikan terrhadap beesarnya efisiensi
m
memudahka an pihak pengguna pada saatt ataupun kemurn nian sediaan
n.
p
preparasi seenyawa berrtanda ini. Data padaa
Gam
mbar 5. Graffik optimasi jumlah kana
amycin
Gam
mbar 6. Graffik optimasi waktu inkub
basi (menit)
98
Penandaan Kanamycin dengan Radionuklida Teknesium-
99m Sebagai Sediaan Untuk Deteksi Dini Penyakit Infeksi
(Eva Maria Widyasari, dkk.) ISSN 1907-0322
99
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi
A Scientific Journal for The Applications of Isotopes and Radiation ISSN 1907-0322
Vol. 9 No. 2 Desember 2013, 91 - 100
100