Anda di halaman 1dari 14

TUGAS BAB 2

EVALUASI DAN DISKUSI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah:Biologi Umum
Dosen Pengampu:
Dra. Masdiana Sinambela ,M.Si

NAMA : FARISAH AININA HARAHAP


NIM : 4193141027
KELAS : PENDIDIKAN BIOLOGI D 2019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
Evaluasi Bab 2

1. Kasus obesitas yang terjadi karena gaya hidup saat ini mulai menjadi perhatian.Jelaskan
hubungan gaya hidup dengan obesitas
2. Jelaskan apa yang akan terjadi jika tubuh mendapat unsur micronutrient yang berlebihan.
3. Jelaskan mekanisme bagaimana siklus biogekimia mempengaruhi ketersediaan nutrisi di
alam.
4. Buatlah daftar menu sarapan pagi yang telah anda konsumsi selama 3 hari terakhir sudah
termasuk makanan sehat dan seimbang? Dilengkapi dengan analisis 4 pilar utama gizi
seimbang paparkan argument saudara.
5. Rancanglah proses pembuatan pakan buatan yang dapat dimanfaatkan untuk ruminansia.

Pembahasan 1

Hubungan gaya hidup dengan obesitas

Obesitas adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam tubuh yang sangat tinggi.
Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak dibanding aktivitas membakar kalori,
sehingga kalori yang berlebih menumpuk dalam bentuk lemak. Apabila kondisi tersebut
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menambah berat badan hingga mengalami
obesitas.

Masalah obesitas semakin meningkat di dunia. Hal ini menjadi tantangan yang besar dalam
mencegah pertumbuhan penyakit kronis di dunia. Obesitas juga dipicu pertumbuhan industri dan
ekonomi, serta perubahan gaya hidup, asupan nutrisi yang semakin banyak dari makanan olahan,
atau diet dengan tinggi kalori.Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan
minuman tinggi kalori tanpa melakukan aktivitas fisik untuk membakar kalori berlebih tersebut.
Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya diubah menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga
membuat seseorang mengalami pertambahan berat badan hingga akhirnya obesitas.Gaya hidup
yang kurang sehat dapat menimbulkan obesitas seperti tidk berolahraga rutin,sering makan
makanan cepat saji yang menimbukan resiko obesitas tinggi.

Pembahasan 2

Dampak tubuh mendapatkan micronutrient yang berlebihan


Mikronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang diperlukan oleh tubuh manusia selama hidupnya
dalam jumlah kecil untuk melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis, tetapi tidak dapat dihasilkan
sendiri oleh tubuh. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral yang tidak dapat dibuat oleh
tubuh tetapi dapat diperoleh dari makanan. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia

Kelebihan Vitamin A
a. Osteoporosis.
Para peneliti menduga,kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel
yang menguraikan tulang. Juga diperkirakan, kelebihan vitamin A memicu korelasi timbal balik
dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam pembentukan tulang. Akibatnya
terjadi osteoporosis.
b. Cacat lahir
Vitamin A yang berlebihan tidak bisa dibuang langsung oleh tubuh sehingga mengakibatkan
resiko cacat lahir.
c. Toksisitas hati (keracunan hati)
d. Kesulitan melahirkan
e. Kelahiran prematur

Kelebihan Vitamin B1
a. Gemetar
b. abnormalitas

Kelebihan Vitamin B6
a. Kerusakan sistem saraf yang dapat menyebabkan kesulitan berjalan.
b. Mengganggu pertumbuhan janin

Kelebihan vitamin C
a. Mual
b. Pusing
c. Muntah
d. Peningkatan jumlah air kencing

Kelebihan vitamin D
a. Gelisah
b. Tekanan darah tinggi
c. Dehidrasi
d. Gangguan ginjal
e. Nafsu makan berkurang

Kelebihan Fe
a. Kelainan metabolisme seperti diare, namun ini jarang terjadi
b. Hemokromatosis
c. penyakit genetik yang diturunkan dimana ada akumulasi besi yang berlebihan di tubuh

Kelebihan Flour
a. Keracunan
b. Fluorosis (perubahan warna gigi menjadi kekuningan)

Pembahasan 3
Siklus biogekimia
Dalam lingkungan itu sendiri terdiri dari komponen biotic dan abiotik serta terbagi menjadi
beberapa bagian yakni antrosfer, hidrosfer, geosfer, atmosfer dan biosfer. Materi dalam
lingkungan akan bergerak secara terus menerus melalui berbagai jenis reaksi sehingga
membentuk suatu siklus materi. Keterkaitan antara komponen komponen abiotik yaitu udara, air
dan tanah serta keterkitan dari masing-masing komponen dengan komponen biotic atau biosfer.
Adanya saling keterkaitan tersebut membentuk suatu system yang disebut ekosistem.Secara
umum ketika suatu unsure atau materi memasuki suatu media atau lingkungan, selanjutnya akan
memasuki lingkungan atau media yang lainnya melalui suatu proses baik fisika, kimia maupun
biologi. Secara alamiah tanpa campur tangan manusia perjalanan materi tersebut dari satu media
ke media yang lain sudah berlangsung sejak bumi terbentuk. Adanya aktivitas manusia
menyebabkan perjalanan tersebut menjadi lebih kompleks. Perjalanan atau aliran matei tersebut
dalam ekosistem global dibumi ternyata berbentuk lingkaran yang dikenal dengan siklus
biogeokimia.Istilah “siklus biogeokimia” berasal dari biologis, proses geologi, dan kimia yang
menyebabkan transfer materi terjadi. Karena ini siklus yang berbeda yang terjadi secara alami,
untuk sebagian besar, mereka sudah lama dianggap siklus alam. Siklus biogeokimia dibagi
menjadi 2 yaitu eksogenik (dalam mineral batuan) dan endogenik (melibatkan gas).Jadi, Siklus
biogeokimia atau yang biasa disebut dengan siklus organik-anorganik adalah siklus unsur-unsur
atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik ke komponen biotik dan kembali lagi
ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme, tetapi juga
melibatkan reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga disebut sebgai siklus
biogeokimia.Fungsi Siklus Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen
biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga
Siklus biogeokimia yang terjadi di alam dapat berupa siklus oksigen, karbon, siklus nitrogen

1. Siklus Karbon

Siklus karbon adalah siklus biogeokimia di mana karbon dipertukarkan antara biosfer,
geosfer, hidrosfer, dan atmosfer bumi. Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon
utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah:

1. Atmosfer
2. Biosfer Teresterial, meliputi freshwater sistem dan material nonhayati organik seperti soil
karbon (karbon tanah)
3. Lautan, meliputi karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati atau nonhayati
4. Sedimen, meliputi bahan baker fosil

Pertukaran karbon antara reservoir terjadi karena proses kimia, fisika, geologi, dan biologi
yang bermacam-macam.Terdapat lebih banyak persenyawaan karbon yang dikenal daripada
persenyawaan unsur lain kecuali hydrogen. Kebanyakan dikenal sebagai zat-zat kimia
organic. Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah mengikat
dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin , tidak hanya dengan ikatan tunggal, C-
C, tetapi juga mengandung ikatan ganda, C=C atau C=C . Di atmosfer terdapat kandungan
COZ sebanyak 0.03%. Sumber-sumber COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan
hewan, erupsi vulkanik, pembakaran batubara, dan asap pabrik. Karbon dioksida di udara
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk berfotosintesis dan menghasilkan oksigen yang nantinya
akan digunakan oleh manusia dan hewan untuk berespirasi. Hewan dan tumbuhan yang mati,
dalam waktu yang lama akan membentuk batubara di dalam tanah. Batubara akan
dimanfaatkan lagi sebagai bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara.Di
ekosistem air, pertukaran C02 dengan atmosfer berjalan secara tidak langsung. Karbon
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai menjadi ion
bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang memproduksi makanan untuk
diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain. Sebaliknya, saat organisme air berespirasi,
CO2 yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah
seimbang dengan jumlah C02 di air.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang
hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui). Dalam siklus ini terdapat empat reservoir
karbon utama yang dihubungkan oleh jalur pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah
atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk pula freshwater system dan material non-hayati
organik seperti karbon tanah (soil carbon)), lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota
laut hayati dan non-hayati), dan sedimen (termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan
karbon, pertukaran karbon antar reservoir, terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan
biologi yang bermaca-macam. Lautan mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan
Bumi, namun demikian laut dalam bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat
dengan atmosfer.Karbon dioksida (rumus kimia: CO2) atau zat asam arang adalah sejenis
senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah
atom karbon. Ia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan hadir di
atmosfer bumi. Rata-rata konsentrasi karbon dioksida di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm
berdasarkan volume [1] walaupun jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu.
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang penting karena ia menyerap gelombang inframerah
dengan kuat.Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan
mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis.
Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Karbon
dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida
anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air
panas. Karbon dioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tekanan di bawah 5,1 atm namun
langsung menjadi padat pada temperatur di bawah -78 °C. Dalam bentuk padat, karbon dioksida
umumnya disebut sebagai es kering. Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran
karbon (antara yang masuk dan keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop)
spesifik siklus karbon (misalnya atmosfer – biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam
atau reservoir dapat memberikan informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi
sebagai sumber (source) atau lubuk (sink) karbon dioksida.
2. Siklus Nitrogen

Pada umumnya makhluk hidup tidak dapat mengambil langsung nitrogen yang ada di udara.
Tapi nitrogen dapat diambil pada proses fiksasi nitrogen oleh bakteri Azotobacter dan
Rhizobium.

 Nitritasi : proses pengubahan amonia menjadi ion nitrit oleh Nitromonas dan Nitrococcus
 Nitratasi: proses pengubahan nitrit menjadi nitrat oleh Nitrobacter
 Denitrifikasi: proses pemecahan senyawa HNO3 menjadi gas N2 oleh Pseudomonas
denitrificans dan Thiobacillus denitrificans

Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik seperti urea, protein, dan asam
nukleat atau sebagai senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitrat.Gas nitrogen
ikatannya stabil dan sulit bereaksi, sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh
makhluk hidup. Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan komponen penyusun asam
amino yang akan membentuk protein. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen
atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir membentuk nitrat (NO).

Beberapa jenis bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar legume tumbuhan lain,
misalnya Marsiella Siklus nitrogen merupakan proses pembentukan dan penguraian nitrogen
sebagai sumber protein utama di alam. Nitrogen menjadi penyusun utama protein dan sangat
diperlukan oleh tumbuhan dan hewan dalam jumlah besar. Nitrogen diperlukan tumbuhan dalam
bentuk terikat (ikatan suatu senyawa dengan unsur lain). Nitrogen bebas dapat difiksasi (di ikat)
di dalam tanah oleh bakteri yang bersifat simbiotik dan dapat mengikat protein jika bekerjasama
dengan akar tumbuhan polong, yang mempunyai bintil akar, rumpun tropik, dan beberapa jenis
gangaang. Selain itu terdapat bakteri dalam tanah yang dapat memikat nitrogen secara langsung,
yaitu acetobacter sp yang bersifat aerob dan clostridium sp. yang bersifat anaerob. Selain itu,
terdapat beberapa jenis spesies gangganng biru yang dapat menambat nitrogen, antara lain nostoc
sp. dan anabaena sp.Tumbuhan memperoleh nitrogen di dalam tanah berupa amonia (NH3), ion
nitrit (NO2-), dan ion nitrat (NO3-). Dalam tanah nitrogen terdapat dalam organik tanah di
berbagai tahap pembusukan, namun belum dapat dimanfaatkan tumbuhan. Nitrogen yang
dimanfaatkan tumbuhan biasanya terikat dalam bentuk ammonium dan (NH4+) ion nitrat (NO3-
).Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang mati dan oleh bakteri. Amonia ini dapat
dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu nitrosomonas dan nitrosococcus menjadi NO2-. Selanjutnya
oleh bakteri denitrifikasi, yaitu pseudomonas denitrifikasi, nitrat diubah kembali menjadi
ammonia dan ammonia diubah kembali menjadi nitrogen yang dilepas bebas ke udara. Dengan
cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam ekosistem.Nitrat sangat mudah larut dalam tanah,
sehinga cepat hilang karena proses pembusukan. Taraf ketersesisaan nitrogen dalam tanah
tergantung pada banyaknya bahan organik, populasi zat-zat renik, dan tingkat pembasuhan tanah
oleh air. Dalam keadaan alami terjadi keseimbangan antara laju pertumbuhan dan gaya-gaya
yang menentukan penyediaan nitrogen dalam tanah. Proses pemanenan menyebabkan sejumlah
besar nitrogen terikat hilang akibat tanah mengalami pembasuhan oleh gerak aliran air dan
kegiatan jasad renik. Selain itu nitrogen terikat juga hilang, karena diambil oleh bakteri
pengubah nitrat menjadi nitrogen. Hal ini menyebabkan pertanian intensif sangat tergantung
pada tambahan pupuk nitrogen.Bakteri penghasil ion nitrit dan nitrat bersifat autotrof dan aerob,
sehingga kehidupannya dipengaruhi oleh aerosotama, suhu, dan kandungan air dalam tanah.
Sementara itu proses perubahan nitrit menjadi nitrogen bersifa

3. Siklus Fosfor

Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan karena semua makhluk hidup membutuhkan
posfor dalam bentuk ATP (Adenosin Tri Fosfat), sebagai sumber energi untuk metabolisme
sel.Posfor terdapat di alam dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat dalam bebatuan.
Adanya peristiwa erosi dan pelapukan menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut
membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi menyebabkan sedimen yang mengandung
fosfat muncul ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang terlarut dalam air
tanahHerbivora mendapatkan fosfat dari tumbuhan yang dimakannya dan karnivora
mendapatkan fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan mengeluarkan fosfat
melalui urin dan feses.Bakteri dan jamur mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu
melepaskan pospor kemudian diambil oleh tumbuhan.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan
tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat
anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis
dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian
akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.Siklus fosfor, bersifat
kritis karena fosfor secara umum merupakan hara yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada
bentuk gas dari fosfor yang stabil, oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”. Dalam
geosfer, fosfor terdapat dalam jumlah besar dalam mineral-mineral yang sedikit sekali larut
seperti hidroksiapilit, garam kalsium. Adapun gambar dari siklus fosfor adalah sebagai
berikut.Fosfor terlarut dari mineral-mineral fosfat dan sumber-sumber lainnya, seperti pupuk
fosfat, diserap oleh tanaman dan tergabung dalam asam nukleat yang menyusun material genetic
dalam organisme. Mineralisasi dari biomassa oleh pembusukan/penguraian mikroba
mengembalikan fosfor kepada larutan garamnya yang kemudian dapat mengendap sebagai bahan
mineral. Sejumlah besar dari mineral-mineral fosfat digunakan sebagai bahan pupuk, industry
kimia, dan “food additives”. Fosfor merupakan salah satu komponen dari senyawa-senyawa
sangat toksik, terutama insektisida organofosfat.

4. Siklus Belerang (sulfur)

Belerang dalam tubuh organisme merupakan unsur penyusun protein. Di alam, sulfur (belerang)
terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah dan di udara dalam bentuk SO atau gas
sulfur dioksida. Ketika gas sulfur dioksida yang berada di udara bersenyawa dengan oksigen dan
air, akan membentuk asam sulfat yang ketika jatuh ke tanah akan menjadi bentuk ion-ion sulfat
(SO4 2- ). Kemudian ion-ion sulfat tadi akan diserap oleh tumbuhan untuk menyusun protein
dalam tubuhnya. Ketika manusia atau hewan memakan tumbuhan, maka akan terjadi
perpindahan unsur belerang dari tumbuhan ke tubuh hewan atau manusia.
Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan
menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara dan
sebagian tetap ada di dalam tanah. Gas hidrogen sulfida yang ada di udara akan bersenyawa
dengan oksigen membentuk sulfur oksida, dan yang di tanah oleh bakteri tanah akan diubah
menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida yang nanti akan diserap kembali oleh tumbuhan.

Siklus belerang relative kompleks dimana melibatkan berbagai macam gas, mineral-mineral
yang sukar larut dan beberapa sepsis lainnya dalam larutan. Siklus ini berkaitan dengan siklus
oksigen dimana belerang bergabung dengan oksigen membentuk gas belerang oksida, SO2,
sebagai bahan pencemar air. Diantara spesi-spesi yang secara siknifikan terlihat dalam siklus
belerang adalah gas hydrogen sulfide H2S; mineral-mineral sulfide seperti PbS; asam sulfat
H2SO4; belerang oksida, SO2 komponen utama dari hujan asam; dan belerang yang terikat
dalam protein. Hujan asam didefinisikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6.
Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara
yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini
sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh
tumbuhan dan binatang.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil
serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat
dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut
akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi
kehidupan ikan dan tanaman

5. Siklus Oksigen

Senyawaan oksigen dengan semua unsure kecuali He, Ne, dan mungkin Ar dikenal. Molekul
oksigen (dioksigen, O2 ) bereaksi dengan semua unsur lain kecuali halogen, beberapa logam
mulia, dan gas-gas mulia baik dalam suhu ruangan atau pada pemanasan. Oksigen merupakan
unsur yang vital bagi kehidupan di bumi ini.
Sumber oksigen paling besar berasal dari proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan.
Tumbuhan dan manusia atau hewan adalah komponen penyusun ekosistem yang mempengaruhi
terjadinya proses atau daur oksigen di alam semesta.

Pembahasan 4

Hari Karbohidrat Lemak Protein Vitamin


Pertama Nasi,roti coklat Kol
kedua Roti,nasi Nugget,telur Telur,nugget pisang
ketiga Nasi,kentang Ikan,tahu Cabai

Menurut saya,makanan yang saya makan selama 3 hari untuk sarapan ini sudah sehat tapimasih
belum seimbang. Dan jika menurut 4 pilar gizi utama seimbang

 Pola hidup aktif dan berolahraga : saya memang sedikit kurang berolahraga namun saya
lumayan aktif misalnya saat berjalan kaki di lingkungan kampus.
 Memantau berat badan : saya jarang memeperhatikan ini karna kesibukan saya sendiri
 Mengonsumsi makanan dengan aneka ragam : sudah saya lakukan
 Menerapkan pola hidup bersih dan sehat : saya selalu mencuci tangan sebelum
makan,mencuci sayuran sampai benar benar bersih sebelum diolah

Pembahasan 5

Proses pembuatan pakan buatan untuk ruminansia

Keberhasilan pengembangan usaha sapi potong antara lain ditentukan oleh kecukupan pakan
(jumlah dan mutunya). Pakan dalam usaha peternakan merupakan biaya operasional terbesar
yaitu mencapai 60-70% dari total biaya produksi. Sentra-sentra pengembangan industri pertanian
hendaknya bersinergi engan kawasan peternakan. Program peningkatan populasi dan
produktivitas sapi potong perlu diikuti dengan penyediaan pakan yang berkualitas sepanjang
tahun.
Upaya penyediaan pakan dilakukan secara komprehensif dengan menerapkan konsep feed forage
budgeting, perawatan dan pemanfaatan hijauan yang ada, pengembangan hijauan unggul,
pengembangan usaha integrasi antara ternak dan tanaman pangan atau perkebunan dan
penggalian potensi pakan lokal.
Peternakan sapi potong di Indonesiaumumnya berupa peternakan rakyat yang berintegrasi
dengan tanaman pangan (smallholder crop-livestock system). Umumnya peternakan sapi adalah
petani yang juga menanam berbagai komoditas tanaman pangan. Kondisi tersebut mencerminkan
pentingnya integrasi antara tanaman pangan dan sapi.
Limbah hasil tanaman pangan dan perkebunan dapat menjadi pakan ternak dengan memperbaiki
kandungan nutrisinya. Beberapa bahan baku pakan asal limbah pertanian dan agroindustri dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Bahan Baku Pakan Asal Limbah Pertanian dan Agroindustri
Limbah Pertanian Limbah Agroindustri
Jerami Padi Dedak Padi
Jerami Jagung Ampas Tahu
Tumpi Jagung Ampas Pabrik Roti
Jerami Kedelai Bungkil Kelapa
Jerami Kacang Tanah Kedelai Afkir
Jerami Kacang Hijau
Kulit Kacang Tanah
Pakan sapi potong umumnya berupa hijauan atau bahan pakan sumber serat. Hal ini disebabkan
dalam alat pencernaan ternak mengikutkan aktifitas mikroba yang terdapat didalam rumen. Oleh
karena itu, dengan pengolahan limbah pertanian dalam bentuk complete feed dapat membantu
dalam mememnuhi kebutuhan ternak karena complete feed merupakan pakan lengkap untuk
ternak ruminansia yang memeliki kandungan zat-zat makanan disusun dan diformulasi secara
lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak.
Pembuatan complete feed berbahan dasar limbah pertanian ini perlu disosialisasikan kepada
peternak agar peternak mampu menyediakan pakan untuk ternaknya secara mandiri sehingga
usahanya dapat berkembang biak dan memperoleh pendapatan yang besar.
BAHAN PAKAN
Adapun bahan pakan yang banyak tersedia secara melimpah antara lain :

1. Bahan Sumber Energi (dedak padi, jagung, molasses)


2. Bahan Sumber Serat (kulit kacang tanah, tongkol jagung, tumpi jagung)
3. Bahan Sumber Protein (bungkil kelapa, tepung ikan)
4. Bahan Sumber Mineral (gram dapur, tepung keong, dsb)

KRITERIA PEMILIHAN BAHAN PAKAN


Adapun kriteria dalam memilih bahan pakan adalah :

 Bahan yang dipilih mudah didapat


 Kontinyu ketersediaannya
 Tidak beracun
 Palatabel/diskusi ternak

PEMBUATAN PAKAN MURAH


Bahan Pakan :
Dedak padi, tumpi jagung, bungkil kelapa, jagung giling, molases dan mineral mix.
Adapun formulasi pakan penguat dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Formulasi Pakan Penguat (Konsentrat)
Bahan Komposisi (%)
Dedak Padi 29
Bungkil Kepala 35
Jagung Giling 15
Tumpi Jagung 15
Mineral Mix 0,6
Molases 5
Total 100

Cara Pencampuran Pakan


Bahan ditimbang sesuai formulasi (tabel 2)

Bahan ditumpuk merata paling bawah komposisinya

Kemudian dicampur secara merat (proses pencampuran bisa menggunakan sekop,


bisa menggunakan mesin mixer)

Pakan Siap diaplikasi ke ternak

Pakan disusun dari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh petani.


Pakan murah dibuat mengandung protein sebesar 15% dengan harga jual Rp 2.300/kg.
Jauh lebih murah dibandingkan pakan komersial dipasaran Rp 8.000/kg.
Pakan yang sudah jadi diberikan keternak sebesar 1 % dari Bobot badan.

Anda mungkin juga menyukai