Anda di halaman 1dari 6

Anorganik Fisik Kelompok 3

Diagram Frost
Kimia Kelas A

Materi 1. Analisis Diagram frost


Diagram frost adalah jenis grafik yang digunakan oleh ahli kimia anorganik dalam elektrokimia
untuk menggambarkan stabilitas relatif dari sejumlah keadaan oksidasi yang berbeda dari suatu
zat tertentu. Atau
Diagram Frost itu adalah diagram yang memplotkan nilai ΔG°⁄F atau nE° versus bilangan
oksidasi pada saat nE° = 0. Biasa akan dibuat plot pada keadaan pH = 0 (asam) dan atau pH =
14 (basa).
ΔG° = nFE° → ΔG°/F = nE°
ΔG° = Energi bebas Gibbs (Joule atau J)
F = Tetapan Faraday (1F = 96.485 J/(V·mol))
n = jumlah elektron yang diterima pada reaksi reduksi setiap spesi (mol)
E° = besarnya potensial reduksi standar spesi (Volt atau V atau J/C)

• Biloks yang paling stabil


Prinsip pembacaan diagram Frost seperti pada diagram berikut.

Spesi dengan nilai nE° paling rendah untuk biloks tertentu merupakan spesi relatif lebih stabil
dibanding yang lain;
Semakin rendah nilai nE° semakin stabil spesi dengan biloks tersebut;
• Menentukan Redukutor dan Oksidator

Spesi yang membentuk slop lebih positif dengan spesi lain biasanya merupakan spesi cenderung
mengalami reaksi reduksi, dapat sebagai oksidator;
Spesi yang membentuk slop kurang positif dengan spesi lain biasanya merupakan spesi
cenderung mengalami reaksi oksidasi, dapat sebagai reduktor;

• Gradien garis diagram frost


Sekilas tentang tentang slop (kemiringan/gradien).
Berikut ini adalah gambaran slop positif. Δy = yakhir – yawal; Δx = xakhir – xawal.

Dari diagram dapat diketahui bahwa nilai slop atau gradien atau kemiringan m1 > m2 > m3
Semakin besar Δy dan semakin kecil Δx maka semakin besar (atau lebih positif) pula nilai m.
Bila salah satu nilai Δy atau Δx negatif akan menghasilkan slop negatif.
• Reaksi Komprpoporsionasi
Spesi yang berada di bawah slop (garis merah putus-putus) yang menghubungkan dua spesi
berdekatan) merupakan hasil reaksi redoks komproporsionasi dari dua spesi yang terhubung
dengan garis merah putus-putus.
Reaksi redoks komproporsionasi adalah reaksi redoks yang melibatkan dua spesi yang berubah
menjadi satu spesi yang sama. Dari dua spesi itu, salah satu mengalami reaksi oksidasi
(biloksnya meningkat) dan satu spesi lain mengalami reaksi reduksi (biloksnya menurun).
• Reaksi Disproporsionasi
Spesi yang berada di atas slop (garis merah putus-putus) cenderung mengalami reaksi redoks
disproporsionasi menjadi dua spesi yang terhubung dengan garis merah putus-putus.

Reaksi redoks disproporsionasi adalah reaksi redoks satu spesi yang berubah menjadi dua spesi
berlainan. Sebagian mengalami reaksi oksidasi (biloksnya meningkat) menjadi spesi yang di
atasnya dan sebagian mengalami reaksi reduksi (biloksnya menurun) menjadi spesi yang ada di
bawahnya.

Materi 2. Mengubah diagram Latimer menjadi diagram frost


Diagram latimer
Merupakan diagram potensial reduksi standar untuk satu spesies yang saling
berhubungan biasanya berfungsi untuk memprediksi kekuatan daya oksidasi atau reduksi
pasangan spesies berdasarnkan potensial standar
Pada saat menafsirkan diagram latimer ada dua informasi yang sangat membantu
a. Apakah diagram sesuai dengan kondisi asam (pH 0), basa (pH 14), atau kondisi lain
yang harus di tentukan
b. Keadaan oksidasi unsur, yang membuat lebih mudah untuk melacak jumlah electron
yang terlibat dalam setiap reduksi dan untuk membandingan perilaku spesies yang
terkait
c. Tulis spesies yang paling teroksidasi di sebelah kiri dan spesiea yang paling kurang di
sebelah.
Gambar diagram Latimer nitrogen untuk Suasana asam

Diagram frost
Diagram frost menunjukkan seberapa stabil keadaan redoks suatu unsur relatif terhadap
unsur bebasnya. Dalam diagram Frost, proksi untuk energi bebas relatif terhadap elemen
bebas (keadaan oksidasi nol) diplot sebagai fungsi keadaan oksidasi. Untuk menghindari
ambiguitas, terkadang titik-titik tersebut diberi label dengan identitas spesies kimia yang
terlibat.
Diagram frost dapat di buat dengengan diagram latimer. nilai -∆Go atau lebih umum, -
∆Go/F untuk membentuk M(N) dari M(0), dimanan N adalah keadaan oksidasi, di plot
terhadapa peningkatan N. Dari hubungan ∆Go=-zFE oleh karena itu diagram frost dapat
dipresentasikan dengan baik sebagai plot zE “terhadap keadaan oksidasi

Contoh diagram frost nitrogen suasana asam (garis merah) dan suasana basa (garis biru)
Materi 3. Gambar diagram frost beserta keterangannya
Diagram Frost Mangan (Mn)

Kurva berwarna biru adalah kondisi spesi pada keadaan sangat asam, pH = 0, yang berwarna
merah pada kondisi sangat basa, pH = 14. Dengan cara penafsiran yang sama dapat pula
ditentukan spesi mana yang begini begitu untuk kondisi basa.
Dalam suasana asam Mn2+ merupakan spesi dengan nilai nE° paling rendah untuk biloks Mn =
+2. Mn2+ merupakan spesi relatif lebih stabil dibanding yang lain. Dalam suasana basa stabil
bila biloksnya +3 (Mn2O3), posisinya berada pada posisi nE° paling rendah.
Baik dalam suasana asam maupun basa MnO4– merupakan spesi dengan daya reduksi terkuat.
MnO4– merupakan spesi dengan nilai nE° paling tinggi, biloks Mn = +7. MnO4– memiliki
daya reduksi terkuat. Pada diagram Frost mangan ini letaknya di kanan-atas.
Dalam suasana asam spesi yang berada di atas slop (garis merah putus-putus) pada grafik (seperti
HMnO4–, H3MnO4 dan Mn3+) biasanya dapat mengalami disproporsionasi.
Spesi yang berada di sebelah kiri (Mn) pada diagram Frost merupakan spesi yang dapat menjadi
reduktor cukup baik (sifatnya moderat atau sedang).
Kestabilan pada bahasan ini adalah kestabilan termodinamis. Kestabilan termodinamis terjadi
ketika sebuah sistem berada dalam keadaan energi terendah, atau dalam keadaan kesetimbangan
kimia.
Dua spesies akan cenderung proporsional menjadi spesies perantara yang terletak di bawah garis
lurus yang bergabung dengan spesies terminal (pada kurva cekung)

Anda mungkin juga menyukai