Anda di halaman 1dari 48

06.

Kesetimbangan Kimia

Analytical Chemistry
Wahab, S.Si., MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
REAKSI REVERSIBEL DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Reaksi reversibel merupakan reaksi yang terjadi dua
arah.

 Na2CO3 + CaCl2 → 2NaCl + CaCO3
 2NaCl + CaCO3 → Na2CO3 + CaCl2
 Na2CO3 + CaCl2 → 2NaCl + CaCO3
REAKSI REVERSIBEL DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
NaCl dan
CaCO3
gram

SETIMBANG

Na2CO3 dan CaCl2

Na2CO3 + CaCl2 → 2NaCl + CaCO3 waktu

Perubahan massa reaktan dan produk dengan berjalannya waktu


REAKSI REVERSIBEL DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Dengan berjalannya waktu, akan dicapai suatu titik dimana
tidak ada lagi perubahan species ion reaktan maupun
produk. Kondisi ini disebut dengan kondisi setimbang
(equilibrium).
 Jadi suatu sistem dikatakan setimbang ketika konsentrasi
reaktan dan produk tetap konstan.
 Secara makroskopik, pada saat kondisi setimbang tidak
menunjukkan adanya perubahan berat species.
 Tetapi sesungguhnya hal ini tidak demikian, yang mana saat
kondisi setimbang tetap terjadi perubahan massa reaktan
maupun produk tetapi laju pembentukan produk dan laju
konsumsi reaktan sama.
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Termodinamika merupakan suatu study tentang energi
panas, energi listrik, energi kimia, dan energi mekanik.
 Study termodinamika membutuhkan disiplin ilmu lain
seperti fisika, engineering dan kimia.
 Dari berbagai cabang ilmu termodinamika tersebut,
yang terpenting dalam kimia adalah study tentang
perubahan energi yang terjadi selama reaksi kimia.
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Perhatikan reaksi berikut.

 Species di sebelah kiri disebut reaktan dan species di


sebelah kanan disebut produk.
 Untuk reaksi yang reversibel, species A dan B tidak selalu
sebagai reaktan, dapat juga sebagai produk.
 Hal ini bergantung pada kondisi awal, reaksi dapat bergerak
ke kana, ke kiri, atau berada dalam keadaan setimbang.
 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi posisi
akhir dari suatu reaksi merupakan salah satu tujuan dari
termodinamika kimia (chemical thermodynamics).
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Kespontanan suatu reaksi ditentukan oleh energi bebas gibbs
(∆G).
 Energi bebas gibbs merupakan sebuah fungsi termodinamika
pada temperatur dan tekanan konstan untuk mengindikasikan
apakah reaksi berlangsung spontan (∆G<0), tidak spontan
(∆G>0), atau berada dalam keadaan setimbang (∆G=0).
 Energi bebas gibbs dirumuskan sebagai berikut.
∆G= ∆H - T∆S
.....(6.2)

Keterangan :
∆G = energi bebas gibbs T = temperatur absolut
∆H = perubahan entalpi ∆S = perubahan entropi
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
ENTALPI
 Entalpi merupakan ukuran aliran total energi panas
selama reaksi kimia.
 Entalpi dapat bernilai positif dan negatif.
 ∆H bernilai negatif jika reaksi yang menghasilkan
panas dan disebut exotermik.
 ∆H bernilai postif jika reaksi menyerap panas dan
disebut endotermik.
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
ENTALPI

Sistem Sistem

exotermik endotermik
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
ENTROPI
 Entropi merupakan ukuran ketidakteraturan suatu
sistem.
 Semakin besar nilai entropi, semakin tidak teratur pula
suatu sistem.
 Begitu pula sebaliknya semakin rendah nilai entropi,
semakin teratur pula suatu sistem.
 Nilai entropi gas > nilai entropi padatan.
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
ENTROPI

Sistem A Sistem B

Entropi A > Entropi B


TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Sebuah sistem dapat berpindah dari keadaan tidak
setimbang ke keadaan setimbang.
 Perubahan keadaan tersebut menyebabkan perubahan
konsentrasi species yang terlibat dalam reaksi.
 Oleh karena itu, energi bebas gibbs merupakan fungsi
dari konsentrasi reaktan dan produk.
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
.....(6.3)
∆G= ∆Go +
RTlnQ
 ∆Go merupakan energi bebas gibbs pada keadaan standar.
 Keadaan standar merupakan keadaan dimana padatan atau
liquid berada dalam keadaan murninya, tekanan 1 atm,
konsentrasi 1 M, dan temperatur 25oC (298 K).
 Q merupakan konstanta reaksi yang merupakan keadaan
tidak standar (tekanan atau konsentrasi).
.....(6.4)
TERMODINAMIKA DAN
KESETIMBANGAN KIMIA
 Pada keadaan setimbang energi bebas Gibbs bernilai
nol, sehingga persamaan 6.3 menjadi,
∆Go =-
 Dimana K merupakanRTlnK
konstanta kesetimbangan
 Nilai K diperoleh dengan persamaan berikut.
.....(6.5)

Simbol eq menunjukkan konsentrasi dalam keadaan setimbang (equilibrium).


KONSTANTA
KESETIMBANGAN
 Ada dua hubungan yang dapat digunakan untuk
menentukan konstanta kesetimbangan yaitu :
1. Jika reaksinya dibalik, maka konstanta
kesetimbangannya merupakan kebalikan dari reaksi
awalnya. Contoh :
KONSTANTA
KESETIMBANGAN
2. Jika kita menjumlahkan dua reaksi dan menghasilkan
reaksi yang baru, maka konstanta kesetimbangan
untuk reaksi yang baru merupakan perkalian dari
konstanta kesetimbangan reaksi awal. Contoh :
KONSTANTA
KESETIMBANGAN
Contoh 6.1 :
Hitung konstanta kesetimbangan reaksi berikut.

Jika diketahui data-data berikut.


KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI KIMIA
 Ada beberapa jenis reaksi yang sering digunakan dalam
analisis, baik dalam penyiapan sampel untuk analisis
maupun saat melakukan analisis.
 Beberapa jenis reaksi yang penting yaitu :
1. Reaksi presipitasi
2. Reaksi asam-basa
3. Reaksi kompleks
4. Reaksi oksidasi-reduksi
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
1. REAKSI PRESIPITASI

 Reaksi presipitasi terjadi ketika dua atau lebih


spesies terlarut (soluble) berkombinasi
membentuk produk tak larut yang disebut
presipitat.
 Reaksi presipitasi yang sering dijumpai yaitu
reaksi metatesis, yang mana dua senyawa ionik
terlarut saling bertukar tempat.
 Sebagai contoh yaitu pembentukan lead chloride
dari lead nitrate dan potassium chlorida.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
1. REAKSI PRESIPITASI

 Reaksi pembentukan lead chlorida yaitu sebagai


berikut.

 Dalam keadaan setimbang, reaksi di atas dapat balik


sebagai berikut.

 Konstanta kesetimbangan untuk reaksi di atas disebut


solubility produk (Ksp), yang dirumuskan sebagi
berikut.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA

 Salah satu teori asam-basa yang biasa digunakan yaitu


teori asam-basa yang diperkenalkan oleh Johannes
Bronsted (1879-1947) dan Thomas Lowry (1874-1936)
pada tahun 1923.
 Menurut definisi Bronsted-Lowry, asam merupakan
donor proton, dan basa merupakan akseptor proton.
 Sebagai contoh, reaksi asam asetat (CH3COOH) yang
mendonorkan protonnya ke amonia (NH3), seperti
reaksi berikut.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA

 Perhatikan reaksi berikut.


asam basa basa konyugat asam konyugat

 Ketika asam dan basa bereaksi, akan menghasilkan


asam dan basa yang baru.
 Ion asetat (CH3COO-) merupakan basa dan bereaksi
dengan asam ion amonium (NH4+) menghasilkan asam
asetat dan amonia.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (ASAM KUAT DAN
ASAM LEMAH)
 Reaksi asam dengan solvent (biasanya air) disebut
reaksi disosiasi.
 Asam dapat dikelompokkan menjadi dua kategori
berdasarkan kemudahannya mendonasikan proton ke
solvent.
a. Asam kuat adalah asam yang terdisosiasi sempurna
(dapat mentransfer semua proton ke molekul
solvent).
Contoh :
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (ASAM KUAT DAN
ASAM LEMAH)
b. Asam lemah adalah asam yang terdisosiasi sebagian
(tidak dapat mentransfer semua proton ke molekul
solvent).
Contoh :

konstanta kesetimbangan reaksi di atas disebut


konstanta disosiasi asam (Ka) dan dirumuskan sebagai
berikut.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (ASAM KUAT DAN
ASAM LEMAH)
 Persamaan di atas, nilai konsentrasi H2O tidak
dimasukkan ke dalam persamaan karena nilainya
sangat besar.
 Nilai Ka memberikan informasi tentang kekuatan
relatif asam lemah, yang mana jika nilai Ka kecil
mengindikasikan asam lemah.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (ASAM KUAT DAN
ASAM LEMAH)
 Asam lemah monoprotic merupakan asam lemah yang
hanya memiliki single acid proton dan satu konstanta
disosiasi.
 Contoh asam lemah monoprotik yaitu asam asetat
(CH3COOH).
 Asam lemah polyprotic merupakan asam lemah yang
memiliki sejumlah tahap disosiasi asam dan masing-
masing tahap disosiasi memiliki konstanta disosiasi
asam.
 Contoh asam lemah polyprotic yaitu asam posfat.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (ASAM KUAT DAN
ASAM LEMAH)

Urutan nilai Ka1>Ka2>Ka3


mengindikasikan bahwa
proton semakin sulit
dilepaskan.
Sehingga urutan kekuatan
asam yaitu
H3PO4>H2PO4->HPO42-
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (BASA KUAT DAN
BASA LEMAH)
 Contoh basa kuat yang sering ditemui yaitu sodium
hidroksida yang terdisosiasi sempurna menghasilkan
ion hidroksida.

 Basa lemah hanya menerima sebagian proton yang


berasal dari solvent dan dikarakterisasi dengan
konstanta disosiasi basa (Kb).
 Contoh reaksi disosiasi dan konstanta disosiai basa ion
asetat yaitu :
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (BASA KUAT DAN
BASA LEMAH)
 Seperti asam polyprotik, basa polyprotic memiliki lebih
dari satu reaksi diosiasi basa dan konstanta disosiasi
basa.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA
(SPESIES AMPHIPROTIC)
 Spesies amphiprotic merupakan spesies yang dapat
bertindak sebagai donor proton dan akseptor proton.
 Spesies amphiprotic bertindak sebagai asam dan basa
bergantung pada konstanta kesetimbangan dari dua
reaksi yang berkompetisi.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (SPESIES
AMPHIPROTIC)
 Contoh dari spesies amphiprotic yaitu bikarbonat
dengan reaksi berikut.

 Oleh karena Kb2 > Ka2, maka HCO3- bersifat basa.


KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (DISOSIASI AIR)
 Air merupakan pelarut amphiprotic yang dapat bertindak sebagai asam dan
basa.
 Yang menarik dari pelarut amphirotic yaitu kemampuannya untuk bereaksi
dengan dirinya sendiri.

 Nilai Kw dipengaruhi oleh temperatur


pada T = 24oC, Kw = 1,000 x 10-14
pada T = 20oC, Kw = 6,809 x 10-15
pada T = 30oC, Kw = 1,469 x 10-14
pada T = 25oC, Kw = 1,008 x 10-14 ~ 1,00 x 10-14
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (PH)

 Persamaan 6.10 menunjukkan korelasi antara


konsentrasi H3O+ dan OH-.
 Jika [H3O+] diketahui maka [OH-] dapat dihitung
menggunakan persamaan 6.10.

 Contoh 6.2
Hitung konsentrasi ion OH- jika diketahui konsentrasi
ion H3O+ adalah 6,12 x 10-5 M.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (PH)

 Persamaan 6.10 juga dapat digunakan untuk menentukan


pH yang merupakan indikator keasaman suatu larutan.
 Ketika konsentrasi H3O+ dan OH- sama, maka larutan
bersifat netral.

Subtitusi ke persamaan 6.10

larutan netral memiliki konsentrasi ion hidronium =


1,00x10-7 M dan pH = 7.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
2. REAKSI ASAM-BASA (NILAI K A DAN K B )

 Perhatian dua reaksi berikut.

 Jika dua reaksi di atas dijumlahkan, akan menghasilkan


reaksi berikut.

 Konstanta kesetimbangan untuk reaksi 6.13 disebut Kw.


 Oleh karena reaksi 6.13 diperoleh dengan menjumlahkan
reaksi 6.11 dan 6.12, maka nilai Kw merupakan perkalian Ka
(CH3COOH) dan Kb (CH3COO-).
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
3. REAKSI KOMPLEKS

 Reaksi kompleks adalah reaksi antara asam lewis dan basa


lewis.
 Produk dari reaksi tersebut disebut senyawa kompleks.
 Contoh reaksi kompleks :

 Reaksi di atas memiliki konstanta kesetimbangan yaitu :

 Jika reaksi 6.15 dibalik, maka konstanta kesetimbangannya


disebut konstanta disosiasi (Kd) yang merupakan kebalikan
Kf.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
3. REAKSI KOMPLEKS

 Reaksi kompleks dapat terjadi dalam beberapa tahapan.


 Sebagai contoh yaitu reaksi antara Cd 2+ dan NH3.

 Konstanta kesetimbangan dari masing-masing reaksi di atas


disebut stepwise formation constants (Ki).
 Konstanta kesetimbangan dari reaksi 6.17-6.20 disebut
cumulative formation constants (βi).
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
3. REAKSI KOMPLEKS

 Untuk reaksi yang melibatkan padatan, konstanta


kesetimbangannya merupakan kombinasi Ksp dan Kf.
 Contoh :

 Reaksi di atas dapat dipecah menjadi tiga tahapan


reaksi yang mana konstanta kesetimbangan dari reaksi
kelarutan AgCl didefenisikan dengan Ksp.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
3. REAKSI KOMPLEKS

 Dan konstanta pembentukan AgCl2- didefiniskan


dengan K1 dan K2.

 Konstanta kesetimbangan reaksi 6.21 adalah K = Ksp x


K1 x K2.
 Contoh 6.4
Tentukan nilai konstanta kesetimbangan reaksi berikut.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Reaksi oksidasi-reduksi (redoks) merupakan reaksi


yang terjadi karena adanya transfer elektron.
 Transfer elektron tersebut menyebabkan perubahan
bilangan oksidasi (biloks).
 Contoh dari reaksi redoks yaitu reaksi antara Fe3+ dan
asam oksalat (H2C2O4).

reduksi
oksidasi
KONSTANTA KESETIMBANGAN REAKSI
REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Reaksi redoks di atas dapat dipisahkan menjadi


setengah reaksi.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Tidak seperti reaksi yang lain, reaksi redoks jarang


memiliki konstanta kesetimbangan reaksi (K) karena
melibatkan transfer elektron.
 Oleh karena itu untuk reaksi redoks yang dilihat adalah
dari sisi termodinamik.
 Energi bebas Gibbs (∆G) yang melibatkan pergerakan
muatan Q pada potensial E dinyatakan dengan
∆G = EQ
 Muatan sebanding dengan jumlah elektron yang
bergerak.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

Q = nF
 Pada mana n adalah jumlah elektron yang bergerak, dan F
adalah konstanta Faraday (96.500 C.mol-1).
 Sehingga energi bebas Gibbs (J/mol)untuk reaksi redoks
yaitu.
∆G = -nFE .....(6.23)
 Dimana ∆G memiliki satuan Joule/mol.
 Dalam termodinamik, suatu reaksi bersifat spontan ketika
nilai ∆G negatif.
 Sementara reasi redoks bersifat spontan ketika E bernilai
positif, sehingga diberi tanda minus pada persamaan di
atas.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Hubungan antara potensial elektrokimia dengan


konsentrasi produk dan reaktan dapat ditentukan
dengan mensubtitusi persamaan 6.23 ke dalam
persamaan 6.3
-nFE = -nFEo + RT ln Q
 Dimana Eo merupakan potensial elektrokimia pada
keadaan standar.
 Dengan membagi kedua ruas dari persamaan di atas
dengan –-nF akan diperoleh persamaan Nernst.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Dengan mensubtitusi nilai R dan F, dengan asumsi


temperatur 25oC (298 K), dan mengganti dari ln ke log,
nilai potensial dari persamaan Nernst dalam satuan volt
yaitu:

.....(6.24)

 Pada keadaa standar, nilai ∆G = 0 dan E = 0.


 Dengan mensubtitusi nilai ∆G dan E ke persamaan 6.24
akan diperoleh persamaan berikut.
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

 Nilai potensial standar reaksi kimia (Eorx) tidak ditabulasikan,


tetapi dihitung dari potensial standar setengah sel yaitu
potensial standar oksidasi (Eoox), dan potensial standar reduksi
(Eored).
 Untuk menghitung nilai Eorx menggunakan persamaan berikut.
Eorx = Eored – Eoox
 Semakin positif nilai potensial standar, semakin spontan
reaksi yang terjadi.
 Pada keadaan standar, reduksi Cu2+ menjadi Cu (Eo = +0,3419)
lebih spontan dari reduksi Zn2+ menjadi Zn (Eo = -0,7618).
KONSTANTA KESETIMBANGAN
REAKSI REVERSIBEL
4. REAKSI OKSIDASI-REDUKSI

Contoh 6.5
Diberikan reaksi berikut yang terjadi pada temperatur 25oC,
Hitung :
a. Potensial standar
b. Konstanta kesetimbangan
c. Potensial, jika diketahui [Ag+] = 0,020 M dan [Cd2+] = 0,050 M
Thank you for your attention!
Wahab, S.Si, MT.
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Universitas Halu Oleo
Jl. H.E.A. Mokodompit
Kendari
INDONESIA

Telefon : +62(0)852 4193 1125

E-Mail : wahab151289@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai