Anda di halaman 1dari 19

Kesetimbangan Ion

Tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan gas dan larutan non


elektrolit dapat dinyatakan dengan konsentrasi dan hasilnya cukup baik untuk
tekanan rendah dan konsentrasi rendah. Untuk larutan elektrolit penggantian
aktivitas dengan konsentrasi tidak tepat, terutama dalam perhitungan-perhitungan
kinetik dan elektromotive force cell (emf cell). Dalam bagian ini akan dipelajari
hubungan antara konsentrasi dengan aktivitas dan cara menetapkan aktivitas.

1. Aktivitas dan Koefisien Aktivitas Elektrolit Kuat

Untuk larutan elektrolit Ax By, ionisasinya dapat dituliskan sebagai


berikut:
Ax By xAz+ + yBz−
Aktivitas elektrolit sebagai keseluruhan a2, didefiniskan sebagai hasil kali
aktivitas kation dan anion sebagai berikut:
a2 = (ax+) (ay−)
Harga rata-rata geometri aktivitas larutan atau aktivitas rata-rata a ±:
a ± = √v a2 = √v ¿ ¿ ¿
v=x+ y
Hubungan konsentrasi dan aktivitas kation serta anion:
a 2 = C + . f+
a − = C − . f−
C+ dan C− = konsentrasi molar ion.
f+ dan f− = konsentrasi aktivitas ion.
Karena:
a 2=¿ ¿
Maka:
a 2=¿ ¿ ¿
¿¿¿

Dan harga aktivitas rata-rata:


a ± = √v a2 = √v ¿ ¿ ¿
= ¿¿¿
¿ ¿ disebut koefisien aktivitas rata-rata dari elektrolit.
f = ¿¿
¿ ¿ ¿ disebut molaritas rata-rata dari elektrolit C±:
C± = ¿ ¿ ¿
Jadi:
a ± = a 1/2 v =C ± . f
a 2=a±v =( C ± . f )v
Untuk tiap elektrolit dengan konsentrasi C, maka C+ = xC dan C_ = yC,
hingga:
a ± = a 1/2 v =[( xC)¿¿ x( yC) y ]1/ v . f ¿
= ( x ¿ ¿ x . y y )1 / v . C . f ¿
a ±v =(x ¿ ¿ x . y y ) . C v . f v ¿
Dengan persamaan ini dapat diubah aktivitas menjadi molaritas atau
sebaliknya. Persamaan ini kelihatannya sulit, tetapi bila dikenakan terhadap
masing-masing elektrolit menjadi mudah.
Untuk elektrolit tipe uni-univalen, seperti NaCl:
1
Konsentrasi = C a ± = (1 ×1) 2 . C . f =Cf

x=y=1 a 2=a±v =C 2 . f 2
v=2
Untuk elektrolit tipe uni-univalen, seperti BaCl2:
1
Konsentrasi = C a ± = (1 ×22 )3 . C . f = √3 4 C . f

x=1 a 2=a3± =4 C3 . f 3
y=2
v=3
Selanjutnya bila dihitung, ternyata bahwa harga sama diperoleh untuk
elektrolit:
Tipe : 1 – 1, 2 – 2, 3 – 3
Tipe : 1 – 2, 2 – 1.
Tipe : 1 – 3, 3 – 1
Tipe : 2 – 3, 3 – 2
Dalam pembicaraan elektrokimia konsentrasi dinyatakan dengan
molalitas, yaitu jumlah mol tiap 1000 gram pelarut. Dengan ini maka hubungan
aktivitas dan molalitas dituliskan sebagai berikut:
a+ ¿=m +¿γ ¿ ¿ = molalitas ion positif/negatif.
m
+¿ ; +¿ ¿ ¿
m −¿¿

a−¿=m −¿γ ¿ ¿ = koefisien aktivitas ion positif/negatif.


γ +¿
−¿ ; ¿¿
γ−¿ ¿

Tabel 12.1. Hubungan a+ dan a2 dengan C dan f untuk


Berbagai elektrolit
Tipe
elektroli Contoh x y v C± a± = C±f a2 = a v±
t
1–1 NaCl 1 1 2 C Cf C2f2
2–2 CuSO4 1 1 2 C Cf C2f2
3–3 AlPO4 1 1 2 C Cf C2f2
3 3
1–2 Na2SO4 2 1 3 √ C4 √ Cf
4 4 C3f3
2–1 BaCl2 1 2 3 √3 4 C √3 4 Cf 4 C3f3
1–3 Na3PO4 3 1 4 √4 27 C √4 27 Cf 27 C4f4
3–1 La(NO3)3 1 3 4 √4 27 C √4 27 Cf 27 C4f4
2–3 Ca3(PO4)2 3 2 5 5
√ 108C 5
√ 108C f 108 C5f5
3–2 La2(SO4)3 2 3 5 √5 108C √5 108C f 108 C5f5

1.1 Penetapan Koefisien Aktivitas


Harga koefisien aktivitas rata-rata dapat ditentukan dengan pengukuran
tekanan uap, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, tekanan osmose,
distribusi kelarutan, dan gaya gerak listrik.
Semua penetapan koefisien aktivitas berdasarkan anggapan bahwa pada
pengenceran tidak terhingga, γ = 1 atau f = 1.
Jadi pada pengenceran tidak terhingga atau pada konsentrasi mendekati
nol, koefisien aktivitas untuk semua elektrolit = 1. Bila konsentrasi naik,
koefisien aktivitas turn sampai minimal dan naik lagi, yang kadang-kadang
lebih besar dari satu.

1.2. Teori Debye-Huckel Untuk Koefisien Reaksi


Kenyataan bahwa larutan elektolit kuat mempunyai f dan γ menyimpang
dari harga 1 menunjukkan bahwa elektrolit kuat bersifat non ideal dipandang
dari termodinamika. Menurut Arhenius ini disebabkan karena ionisasi tidak
sempurna. Menurut Debye-Huckel, hal ini disebabkan karena adanya gaya
tarik antar-ion.
Menurut Debye-Huckel gaya tarik antar ion menuruti hukum Coulomb.
1 q1q2
F= ( ) q1 q2 = muatan ion
D r2
r = jarak
D = tetapan dielektrikum pelarut

Ion-ion dalam larutan tidak terserak begitu saja (random), tetapi teratur.
Tiap-tiap ion positif dikelilingi atmosfer ion negatif dan tiap-tiap ion negatif
dikelilingi oleh atmsofer ion positif.
Dengan adanya atmosfer ion ini timbul potensial pada permukaan dari
ion-ion yang besarnya ditunjukan oleh rumus Debye-Huckel:
−Z i . e . K
Ei =
D¿¿
Zi = Valensi ion pusat
e = muatan elektron
a i = diameter ion
K = Kappa yang besarnya ditentukan oleh:

4 π e 2 Σ ni Z 2i
K=

D kT
k = tetapan gas/mole (= R/N)
T = temperatur absolute
ni = jumlah ion per cm3 (semua ion harus dihitung)
2.IONISASI DARI ELEKTROLIT

Menurut Arrthenius,semua elektrolit terion dalam larutan dan ion-ion ini


setimbang dengan molekul yang tidak terion.Bila semua elektrolit membentuk
kesetimbangan seperti itu maka dari harga α yang dapat ditentukan dari
pengukuran sifat koligatif atau daya hantar,dapat ditetapkan dengan hatga K .
Dalam table berikut harga K untuk elektrolit kuat dan lemah pada 25°c.
Table 2.1 Tetapan ionisasi untuk elektrolit kuat dan lemah 25°c.
C KCl Na2SO4 HC2H3O2 NH4OH
0,0001 - - 82 x 10-5 1,79 x 10-5
0,0005 0,0355 0,283 x 10-4 1,82 1,81
0,001 0,0496 0,788 1,81 1,80
0,005 0,109 7,46 1,82 1,85
0,01 0,155 19,3 1,82 1,81
0,02 0,222 49,9 1,81 1,79
0,05 0,360 172,0 1,82 1,80

Untuk HC2 H3 O2 dan NH4 OH yang berupa elektrolit lemah,ternyata K


tetap,tetapi untuk elektrolit kuat,K tidak tetap.Ini disebabkan karena α yang


diperoleh dari hantar listrik (α = ) bukan disebabkan karena disosiasi

parsial,tetapi karena adanya asosiasi oin akibat daya tarik antar ion .
Berhubungan dengan hal ini,maka di sini hanya akan dibicarakan
kesetimbangan larutan elektrolit lemah,yaitu asam dan basa lemah saja.

2.1 TETAPAN IONISASI ASAM MONOBASIS

Untuk ionisasi asam lemah monobasis ,dapat dituliskan sebgai berikut :


HA H+ + A-
aH
KA =
+¿ .a

aHA
A
+¿ .

¿
¿
; Ka = tetapan ionisasi termodinamika

= ¿¿
CH +.C A−¿ FH + .F A−¿

= . ¿¿
C HA F HA
= Ka+ . Kf
Bila konsentrasi awal asam C dan derajat ionisasi asam α,maka dalam
kesetimbangan terdapat :
HA H+ + A-
C O O

C (1 – α ) Cα Cα
( Cα )( Cα )
Ka = . ¿¿
C (1 – α )

C α2
= . ¿¿
1– α
2

Ka = Ka+ . Kf Ka+ ¿= 1 – α ¿

( tetapan ionisasi konsentrasi )


FH +.F A−¿

Kf = ¿
F HA

Untuk larutan encer ,f mendekati 1 sehingga kf mendekati I,dan :


Ka = Ka+ ¿¿
Rumus ini tidak berlaku untuk larutan padat.

Table 2.2 Tetapan ionisasi CH3 COOH pada 25°C


C Α Ka+ Ka
0,00002801 0,5393 1,77 x 10-5 1,75 x 10-4
0,0001114 0,3277 1,78 1,75
0,0002184 0,2477 1,78 1,75
0,001028 0,1238 1,80 1,75
0,002414 0,08290 1,81 1,75
0,009842 0,04222 1,83 1,75
Ka+ ada tendensi naik,sebab Kf tidak diperhitungkan,untuk mengitung ka :
Ka = Ka+ . Kf
Log Ka = log Ka+ + log Kf
FH + .F A−¿

= log ka+ + log ¿


F HA
FHA ͂ 1 sebab Ha molekul tak terion
FH+ . fA- = f2
Log FH+ . fA- = log f2 = 2 log f
Untuk larutan sangat encer :
Log f = - AZ+ . Z_ õ
2 log f = -2 AZ . Z_ õ
1
Dalam hal ini µ = x konstanta total :
a
µ = Cα
log Ka = log Ka+ - 1,018 √Cα
A = 0,509 pada 25°C
Dalam banyak hal ,harga Ka – Ka+ hingga biasanya kita tidak
menggunakan tetapan ionisasi aktivitas,tetatpi menggunakan tetapan ionisasi
konsentrasi .

2.2 IONISASI ASAM PILOBASIS

Asam-asam berisi lebih dari satu atom H yang dapat terion,tidak terion
sekaligus,tetapi terion secra bertingkt misalnya :
H2SO4 H+ + HSO4 ( Asam kuat )
HSO4- H+ + SO4 ( Asam lemah )
Selalu didapatkan bahwa Ka2 < Ka1, untuk asam tribasis :
Ka3 < Ka2< Ka1.Untuk asam fosfat pada 25°C :
Ka1 = 7,5 . 10-3
Ka2 = 6,2 .10-6
Ka3 = 4,8 . 10-13
Dalam setiap konsentrasi total H3PO4 dapat dihitung konsentrasi ion-ion
lain.Dalam larutan 0,0233 molar H3PO4 konsentrasi ion H + ͂ 0,01 molar, didapat :
C H PO = 0,0133
3 4 C H PO = 6 x 10-8
3 4

C H PO = 0,01
3 4 C H PO = 2,9 x 10-18
3 4

2.3 TETAPAN IONISASI BASA LEMAH

Basa lemah terionisasi menurut :


BOH B+ + OH-
aa + .aOH−¿

Kb = ¿
aaoH

Kb = tetapan ionisasi termodinamika


aa + .aOH−¿ fa
+ .f OH−¿

Kb = . ¿¿
aaoH f aoH
Kb= Kb + . Kf Kb+ = tetapan ionisasi konsentrasi
Untuk larutan encer Kf mendekati 1 dan Kb ͂ Kb .Dakam perhitungan
,seperti juga dalam perhitungan asam-asam,selalu dipakai Kb karena harga ͂ Kb
untuk larutan encer.

2.4 PENETAPAN TETAPAN IONISASI

Tetapan ionisasi asam dan basa lemah,dapat ditentukan dengan



a. Pengukuran daya hantar larutan : α= ( ῼ° )
b. Pengukuran konsentrasi ion H+ dalam larutan asam atau basa yang beridi
garam (supaya ion H+ tetap , dipakai larutan buffer )

CH3COOH CH3COO- + H+

¿
CH3COONa CH3COO- + Na+

C C° C°
Ka+ = ¿ ¿
Ka+ = ¿ ¿ C° = C gram
Dengan mengukur CH +¿¿
,serta dengan mengetahui C HA mula-mula dan C
garam,dapat ditentukan Ka+

Untuk nasa NH4OH dalam larutan NH4 Cl


NH4OH NH4+ + OH-
¿ C BOH −C OH−¿ ¿

NH4Cl NH4+ + Cl-


C C
C = C garam

Kb+ = ¿ ¿
Kb+ = ¿ ¿
Table 2.3 tetapan ionisasi asan dan basa pada 25°C
Asam/Basa Ka1/Kb1 Ka2
H2CO3 4,52 x 10-7 4,69 x 10-11
H2SO4 1,72 x 10-2 6,24 x 10-4
H2C2O4 5,02 x 10-2 5,18 x 10-5
NH4OH 1,81 x 10-5
AgOH 1,1 x 10-4
Anilina 1,83 x 10-19

2.5 PERHITUNGAN BERHUBUNGAN DENGAN Ka DAN Kb

Dari harga tetapan ionisasi ,dapat ditentukan :


a. Derajat ionisasi asam-asam atau basa-basa.
b. Konsentrasi ion-ion atau molekul yang ada dalam larutan .
a) Penetapan derajat ionisasi α asam – asam dan basa-basa murni
Misalnya akan ditetapkan α dan konsentrasi ion-ion serta molekul
yang sari asam HA.
HA H+ + A-
C mol o o
( Ca )( Ca ) Ca 2
Ka+ = =
C(1−α ) C(1−α )
−Ka+ √( Ka ) + 4 KaC
α=
2C

untuk basa juga dicari dengan jalanyang sama .


b) Derajat ionisasi dalam larutan yang berisi ion sama

Untuk lartan asam lemah HA, atau basa lemah BOH yang
berisi zat yang berisi ion sama ,menyebabkan derajat ionisasi α
berkurang.
HA H+ + A-
C mol o o
( Ca )( Ca ) Ca 2
Ka+ = =
C(1−α ) C(1−α )
−Ka+ √( Ka ) + 4 KaC
α=
2C
untuk campuran asam propionate 0,01 molar dan Na propionate
0,32 molar :
α = 0,00070 (2)
α = 0,00067 (3)

Dengan penambahan Na propionat α berubah dari 3,60 % menjadi


0,070 %.
Bila larutan asam lemah diberi kuat ,persoalannya sama,yaitu α
asam yang bersangkutan menjadi lebih kecil .

HA H+ + A-
C (1- α ) Ca Ca
HCl H+ + Cl

Ka+ = ¿ ¿
Ka+ = ¿ ¿
a+¿
α=K ¿
CH ¿
+¿

2.6 HASIL KALI ION DARI AIR

Dari hasil penentuan daya hantar listrik dan lain-lain penyelidikan


ternyata,bahwa air walupun murni masih terion :
H2O H+ + OH-
aH + aOH−¿

K= aH
¿
O
2

Ionisasi sangat sedikit,sehingga a H 2 = Tetap


O

Hasil dari konsentrasi ion dari air dinyatakan sengai berikut :


KW = CH4 COH-
Untuk larutan dengan ionic strength atau kekuatan ion rendah KW = Kw
Besaranya KW diperoleh dari pengukuran daya hantar listrik .pada 25°C,α
air = 1,9 x 10-9. 1 liter air beratnya 997,07 gram BM air = 108,016 ,molaritas =
997,07/18,016 = 55,34 molar .
CH4= COH- = Ca
= 55,34 x1,9 x 10-9
= 1,05 x 10-7
KW = COH- = Ca
= 1,O5 x10-7
= 1,10 x 10-14
Table 2.6 Hubungan Kw pada beberapa temperatur
Temp (°C ) Kw
0 0,114 x 10-14
10 0,292
25 1,008
40 2,919
60 9,614

Perlu diingat ,bahwa harga Kw selalu tetap dalam larutan bagaimanapun


juga ,asal temperature tetap.

2.7 TEORI ASAM DAN BASA UMUM


Arrhenius mendskripsikan asam sebagai zat yang larutannya dalam air
menghasilkan ion H+dan basa zat yang dilarutkannya dalam air menghasilkan ion
OH_.
Atas dasar kenyataan ,bahwa reaksi :
H+ + H2O (l) H3O+
ΔG = sangat negative
Ka = sangat besar
Maka tidak mungkin H+ ada dalam larutan,yang ada adalah ion H2o ,ion
hydronium,hidroksonium atau oksonium .
Bronsted dan lowry mendefinisikan asam sebagai zat yang dapat
memberikan proton kepada zat lain ( donoe Elektron ) sedangkan basa ialah zat
yangmenerina proton dari asam ( akseptot proton ).
Ionisasi asam
HA H+ + H-
Sebenarnya merupakan reaksi asam-basa :
HA + H2O H3 O+ + A-
Atau :
Asam + Basa Asam + Basa
Basa disebut konyugasi dari Asan dan asam disebut kanyugasi dari basa .
Contoh : Asam + Basa Asam + Basa
HCl+ H2O H2O + CL-
HSO4- + H2O H2O + SO42-
Jadi termasuk asam adalah :
 Asam-asam menurit definisi lama
 Molekul molekul netral seperti H2O
 Anion-anion seperti HCO HSO dan sebagainya
 Katio-kation seperti NH$ ,RNH$ dan sebagainya .

Yang termasuk basa adalah :


 Basa-basa menurut definisi lama
 Molekul-malekul netral seperti H2,O,NH3
 Anion-anion seperti HSO4,HSO4 dan sebagainyan
 Kation-kation seperti AL dan sebagainya

Kekuatan asam dinyatakan sebgaimana daya untuk melepas proton dan ini
dengan tatapan ionisasi asan Ka kekuatan basa KA besaranya :
1
Ka = ka Ka = tetapan ionisasi asam konjugasi

Dalam larutan air


Kb
Ka = Kw Kb = tetapan ionisasi basa

Lewis memberikan definisi asan dan basa yang lebih luas.Bas ialah zat
yang dapat memberikan pasangan electron,untuk membentuk ikatan
koordinasi .
Asam ialah zat yang dpat menerima pasangan eletron,untuk membentuk
ikatan kovalen koordinat :
H2 N + H+ H2 N H
Basa Asam
H2 O + H+ H2 O H

3. NETRALISASI DAN HIDROLISIS


Netralisasi ialah reaksi antara asam dan basa. Netralisasi sempurna hanya
terjadi pada reaksi antara asam dan basa kuat,sebab garam yang terjadi bersifat
netral:
HCL + KOH → KCL + H2O
( netral )
Reaksi basa lemah dan asam lemah atau sebaliknya, tidak menghasilkan
larutan netral, sebab garam yang terjadi dapat bereaksi dengan air membentuk
asam dan basa kental. Reaksi ini disebut hidrolisis.
3.1 Garam dari basa dan asam kuat
Garam dari basa dan asam kuat, dalam air bersifat netral. Garam ini tidak
mengalami hidrolisis :
NaCl Na + + Cl -
Seandainya ion-ion Na+ dan Cl- bereaksi dengan air, basa dan asam yang
terjadi kuat, hingga terion sempurna.
3.2 Garam dari basa kuat-asam lemah
Garam-garam dari basa kuat-asam lemah seperti Na asetat, K sianida, dan
sebaginya dalam air mengalami hidrolisis. Akibat hidrolisis ini, larutan bersifat
basa :
KA K++K-
H2O + A- HA + OH –
Tidak ter-ion bersifat basa
K = aHA . aOH-
aH2O . aA-

Kh = K . ah2O = aHA . aOH-


aA -
( tetapan hidrolisis )
Besar Kh tergantung dari Ka dan Kw :
Kh = aHA (aHA . aOH-)
aH+ . aA_
Kw
Kh =
Ka
3.3 Garam dari basa lemah- asam kuat
Garam ini juga mengalami hidrolisis dan larutannya bersifat asam.
B Cl B+ + Cl-
B+ + H2O BOH + H-
Tak ter-ion bersifat basa
Kh = aBOH . aH+
aB
= aBOH . aOH - . aH+
aB+ . aOH –
= Kw
Kb
3.4 Garam dari Basa Lemah-Asam Kuat
Garam ini mengalami hidrolisis sempurna, larutannya bersifat basa atau
asam tergantung dari kekuatan basa dan asamnya. Bila Kb > Ka bersifat basa,
sebaliknya bila Kb <Ka bersifat asam.
Asam ini misalnya NH4 asetat, NH4CN dan sebagainya, rumus umumnya
BA :
BA B+ + A -
B+ + A- + H2O BOH + HA
Kh = aBOH . aHA
aB+ . aA-
Kh = aBOH . aHA . aH+ . aOH_
aB+ . aOH- aA- . aH+
4.pH DAN pOH
Untuk menghindari penulisan konsentrasi atau aktivitas dengn pangkat
bilangan negative ,Sorensen mengusulkan istilah pH (puissance d’hydrogen )
yang artinya – log aH+.
Ph = ---- log aH+.
Demikian pula :
pOH = log aOH-
karena dalam larutan
. aH+. aOH- = Kw

pH + pOH = ---- log Kw = pKw

Maka :
Untuk larutan dalam air pada 25°C

pH + pOH = 14

Bila pH < 7 larutan bersifat asam ,pH > 7 larutan bersifat basa.Dalam
larutan netral pH = pOH = 7 .
Atau :
. aH+ > aOH- pH < 7 Asam

. aH+ > aOH- pH > 7 Basa

. aH+ = aOH pH = pOH =7 Netral


4.1 LARUTAN BUFFER .
Campuran antara asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengn
garamnya disebut campuran Buffer .Campuran ini dapat menahan perubhaan
pH ,bila larutan ditambah sedikit asam atau basa :
Misalnya :
HA H+ + A-
NaA Na+ + A-
Kalau ke dalam larutan ditambah asam (ion H+ ), ion ini didikat oleh A-
menjadi HA sehingga aH+ di dalamnya larut tetap juga ditarik oleh ion H+ dari air
membentuk H2O .Kekurangan ion H+ ditambah dari asam .Dengan cara ini ion
H+ dalam larutan datahan tetap .
Besarnya aH+
¿
aH+ = Ka . a H + a−¿ ¿ ¿

untuk campuran basa lemah dan garamnya ,besarnya aOH-


a OH
aOH- = Kb . a+¿ ¿

Buffer dipakai untuk :


 Membuat larutan dengan pH tertentu
 Menjaga pH larutan tetap

Daya menahan perubahan pH paling baik bila :


aH+ = aOH-
4.2 INDIKATOR ASAM-BASA
Suatu zat yang warnanya berubah bila pH larutan berubah,disebut
indikator Asam-Basa ,misalnya lakmus ,M.O ,P.P dan sebagainya .Perubahan
warna untuk tiap tiap indikator berbeda dan perubahan warna ini tidak terjadi
secra mendadak ,tetapi berangsur-angsur .Atas dasar ini indikator dapat dipakai
untk menetapkan pH larutan
Indikator Asam-Basa ialah asam atau bas organic lemah,yang biasanya
tergantung pH larutan.Warna dari molekul netral dan bentuk ionnya berbeda
.untuk indikator asam :
H.In H+ + In-
Bentuk asam bentuk basa
Penambahan asam atau basa menyebabkan reaksi tersebut bergeser kea rah kiri
atau kanan dan mengakibatkan perubahan perbandingan :¿ ¿
Mata manusia hanya dapat membedakan perubahan warna tersebut dari :
1
¿ ¿ = 10 s.d ¿ ¿ =
10
Besarnya interval perubahan warna ini untuk masing-masing indikator
kira-kira 2 satuan pH .

4.3 PENETAPAN PH LARUTAN


Besarannya pH larutan ditetapkan dengan kolorimen atau
potensiometri.Cara kedua lebih tepat dan akan dibicarakan dalam kimia
listrik.cara pertama menggunakan indikator asam-basa.
Table 4.1 Beberapa Indikator Asam-Basa

Prinsip cara ini ialah degan menambahkan indikator tertenti pada larutan
yang diselidiki dan membandingkan dengan warna larutan standard .Misalnya
suatu larutan akan ditentukan pH-Nya ,secara kasar pH larutan dapat
diketahui,misalnya pH di sekitar 4 .Indikator yang cocok untuk daerah ini ialah
bromcresol green ( pH ; 3,8 – 5,4 )
Kita membuat larutan standard ,yaitu larutan buffer dengan pH antara 3,4-
5,6 dengan pH : 0,2 unit ,kita mengambil masing-masing 10 ml dan kita tambah
10 tetes indikator yang bessangkutan.
Larutan yang diselidiki juga diambil 10 ml dan diberi 10 tetes
indikator.warna yang tejadi kita bandingkan dengan warna indikator,warna yang
terjadi kita bandingkan dengan warna standard .pH larutan sama dengan pH
larutan yang cocok warnannya .
Prinsip penetapan pH secara kolorimetri sama ,bedanya ialah cara
membandingkan warna-wara dengan warna larutan standard.Untuk ini dapat
dipakai alat photo,electric color meter.

Ketetapan pengukuran tergantung dari jenis larutn dan jenis pembanding.


Kesukaran banyak terjadi pada
a) Pengukuran pH larutan-larutan garam dan protein pada konsentrasi
tinggi,karena kekuatan ion larutan sangat berpengaruh pada
kesetimbangan indikator
b) Pengukuran pH larutan-larutan berwarna harus ada cara tertentu
untuk mengkomoensir warna larutan.

KESETIMBANGAN ION HOMOGEN LAIN


Kecuali ionisasi dan hidrolisis banyak kesetimbangan-kesetimbangan ion
homogeny lain ,seperti

Besarnya tetapan kesetimbangan ,demikian pula aktivitas ataukonsentrasi


ion yang ada dalam larutan dapat dicari dengan cara-cara tertentu.

Anda mungkin juga menyukai