(LKPD)
SEL VOLTA
KELAS : 12 IPA 1
MATERI PEMBELAJARAN : SEL VOLTA
ALOKASI WAKTU : 4 X 45 MENIT (2 X PERTEMUAN)
KOMPETENSI DASAR : 3.4 MENGANALISIS PROSES YANG TERJADI DALAM SEL
VOLTA DAN MENJELASKAN KEGUNAANNYA
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI : 3.4.1 MENGANALISIS PROSES YANG TERJADI DALAM SEL
VOLTA
3.4.2 MENJELASKAN KEGUNAAN SEL VOLTA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. SETIAP PESERTA DIDIK HARUS MEMBACA LKPD INI DENGAN SEKSAMA DAN MENGERJAKAN PERTANYAAN-
PERTANYAAN YANG TERKAIT SESUAI DENGAN ISNTRUKSI YANG DIBERIKAN OLEH GURU.
2. PERGUNAKANLAH BUKU ATAUPUN INTERNET UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN YANG ADA PADA LKPD.
3. APABILA TERDAPAT HAL YANG TIDAK DIMENGERTI ATAU SULIT DIPAHAMI, MINTALAH BANTUAN KEPADA
EKSPLORASI
Rangkaian sel elektrokimia pertama kali dipelajari oleh LUIGI GALVANI (1780) dan ALESSANDRO
VOLTA (1800). Sehingga disebut sel Galvani atau sel Volta. Keduanya menemukan adanya pembentukan energi
dari reaksi kimia tersebut. Energi yang dihasilkan dari reaksi kimia sel Volta berupa energi listrik. Sel Volta terdiri
atas elektroda (logam seng dan tembaga) larutan elektrolit (ZnSO4 dan CuSO4), dan jembatan garam (agar-agar
yang mengandung KCl). Logam seng dan tembaga bertindak sebagai elektroda. Keduanya dihubungkan melalui
sebuah voltmeter. Elektroda tempat berlangsungnya oksidasi disebut Anoda (elektroda negatif), sedangkan
elektroda tempat berlangsungnya reduksi disebut Katoda (elektroda positif).
PEMBENTUKAN KONSEP
KEGIATAN 1
Jawablah pertanyaan yang terdapat pada skema tentang elektrokimia di bawah ini!
SEL ELEKTROKIMIA
Merupakan tempat terjadinya konversi energi kimia
menjadi energi listrik, atau sebaliknya.
Penentuan anode dan katode dari dua logam yang digunakan sebagai elektrode dalam sel Volta.
Amati ketiga sel volta sederhana di bawah ini. Tentukan logam mana yang menjadi anode dan mana yang menjadi
katode untuk menghasilkan arus listrik. Jelaskan pada tempat yang tersedia.
V V V
Al Co Cu Mg Ag Pt
Logam Al bertindak sebagai anode karena, Logam Cu bertindak sebagai katoda Logam Ag bertindak sebagai Anoda
sesuai dengan deret volta semakin kekiri karena, sesuai dengan deret volta di atas karena, sesuai dengan deret volta di atas
maka logam tersebut semakin mudah menyatakan bahwa logam Cu berada menyatakan bahwa logam Ag berada
teroksidasi. Elektroda yang menggalami disebalah kanan logam Mg yang disebelah kiri logam Pt yang menyatakan
oksidasi disebut anoda. menyatakan bahwa logam semakin bahwa logam semakin mudah
mudah tereduksi. Elektroda yang teroksidasi. Elektroda yang mengalami
Logam Co bertindak sebagai katoda karena, mengalami reduksi disebut juga katoda oksidasi disebut juga anoda
sesuai dengan deret volta semakin kekanan
maka logam tersebut semakin mudah Logam Mg bertindak sebagai anoda Logam Pt bertindak sebagai katoda
tereduksi. Elektroda yang mengalami karena, sesuai dengan deret volta di atas karena, sesuai dengan deret volta di atas
reduksi disebut katoda menyatakan bahwa logam Mg berada menyatakan bahwa logam Pt berada
disebelah kiri logam Cu yang menyatakan disebalah kanan logam Ag yang
bahwa logam semakin mudah menyatakan bahwa logam semakin
teroksidasi. Elektroda yang mengalami mudah tereduksi. Elektroda yang
oksidasi disebut juga anoda mengalami reduksi disebut juga katoda
KEGIATAN 4
Notasi Sel dan Reaksi pada Sel Volta
Notasi sel Volta digunakan untuk menggambarkan rangkaian sel Volta dan reaksi redoks
yang berlangsung didalamnya dan penulisannya menurut konvensi IUPAC.
Beberapa contoh notasi sel Volta:
1. Sel Volta terdiri dari anode Zn dan katode Cu. Di anode Zn teroksidasi menjadi Zn2+ dan di katode , Cu2+
tereduksi menjadi padatan Cu.
Reaksi sel : Zn(s) + Cu2+(aq) → Cu(s) + Zn2+(aq)
Notasi sel Volta : Zn(s) | Zn2+(aq) || Cu2+(aq) | Cu(s)
2. Suatu sel Volta terdiri dari anode inert Pt dan katode logam Ag. Di anode H 2 teroksidasimenjadi ion H+ dan di
katode, Ag+ tereduksi menjadi Ag
Reaksi sel : H2(g) + 2Ag+(aq) → 2H+(aq) + 2Ag(s)
Notasi sel Volta : Pt(s) | H2(g) , H+(aq) || Ag+(aq) | Ag(s)
3. Suatu sel Volta terdiri dari anode Zn dan katode inert Pt. Di anode Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+ dan di katode,
Fe3+ tereduksi menjadi Fe2+.
Reaksi sel : Zn(s) + 2Fe3+(aq) → Zn2+(aq) + 2Fe2+(aq)
Notasi sel Volta : Zn(s) | Zn2+(aq) || Fe3+(aq) , Fe2+(aq) | Pt(s)
Katode
Anode Jembatan garam
2. Sel Volta terdiri dari anode Cd dan katode Pt. Di anode, Cd teroksidasi menjadi Cd 2+ dan di katode, H+ tereduksi
menjadi H2.
Reaksi : Cd(s)+2H+(aq)→Cd2+(aq)+H2(g)
Notasi Sel Volta : Cd(s)│ Cd2+(aq)║2 H+(aq), H2(g)│Pt
Reaksi : Mg(s) + Fe3+(aq) → Mg2+(aq) + Fe(s)
Notasi Sel Volta : Mg(s)│ Mg2+(aq)║ Fe3+(aq)│ Fe(s)
Reaksi : Zn(s) + Cl2(g) → Zn2+(aq) + 2Cl-(aq)
(katode menggunakan elektrode inert Pt)
Notasi Sel Volta : Zn(s)│ Zn2+║ Cl2(g), Cl-(aq)│Pt(s)
KESIMPULAN
1. Jadi, sel volta adalah sel yang mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Sel volta juga menggunakan reaki
redoks spontan. Adapun bagian-bagian dari sel volta yaitu anoda, katoda, elektrolit, rangkaian luar dan jembatan
garam.
2. Jadi, pada sel volta eletroda yang mengalami reduksi disebut katoda sedangkan elektroda yang mengalami
oksidasi disebut anoda.
3. Jadi, penentuan anoda dan katoda bisa juga dilakukan dengan deret volta semakin ke kiri maka logam semakin
mudah teroksidasi yang artinya logam tersebut anoda sedangkan semakin ke kanan logam maka logam semakin
mudah tereduksi yang artinya logam tersebut katoda.
4. Jadi, susunan sel volta dapat dinyatakan dengan notasi sel volta yang disebut juga diagram sel. Untuk notasi sel
volta sebagai berikut A│AX+║By+│B
A=Anoda
B=Katoda
PENERAPAN