A
R~ A
G~
R = ρ . A
R= 1
k
. A
Untuk elektrolit
Juga berlaku rumus-rumus di atas.
A = 1 m2
ℓ=1m
k = hantaran dari 1 m3 larutan elektrolit.
Konstanta sel ( c ) :
c= A
satuan = m-1
c
R= k
Λm = k
C
k = konduktivitas (S m-1)
C = konsentrasi (mol/L)
Satuan Λm = S m-1 = S m2 mol-1
mol m-3
Contoh soal 25.1 (terjemahan)
Larutan KCl 0,1 M, konduktivitas molar Λm = 129 S cm2
mol-1. Tahanan R dari pengukuran = 28,44 Ω.
C = 0,1 M
k = 1,29x10-2 S cm-1
c
R= k →c = k x R
= 1,29.10-2 S cm-1 x 28, 44 Ω
= 0,367 cm-1
2. Mencari untuk NaOH :
c
R= k
c 0,367cm1
k= R = 31,60
k = 0,0116 S cm-1
3. Mencari Λm :
k
Λm = C
C = 0,05 M
K = 0,0116 S cm-1
Λm = 232 S cm2 mol-1
HUBUNGAN Λm terhadap konsentrasi
Untuk elektrolit kuat dan konsentrasi rendah dinyatakan
dengan hukum Kohlrausch :
Λm = Λmo - C ½
= konstanta
Λmo = hantaran molar pembatas
Semakin encer larutan C < → Λm makin >
Pada pengenceran tak terhingga (C ≈ 0) → Λm mencapai
harga maksimum → Λmo.
Plot Λm vs C1/2 → garis lurus
Plot : 1
m
vs C → perpotongan = 1/ Λmo
Didapat Λmo
Λmo elektrolit lemah dapat ditentukan dari :
1. Tabel
2. Hukum pengenceran Oswald.
3. Bantuan elektrolit kuat
Λmo HOAc = Λmo NaAc + Λmo HCl - Λmo NaCl
Contoh 25.2
Larutan HOAc 0,01 M, pada suhu 298 K tahanan R=
2220Ω. Sel yang digunakan sama pada soal 25.1.
Hitung : derajat disosiasi α dan pka dari larutan HOAc
0,01 M.
Penyelesaian :
α = Λm
Λmo
k
Λm = C
0,367cm
1
c
k= R = 2220
Λm = 0,01M
= 16,5 S cm2 mol-1