_
Daerah inframerah dapat dibagi lagi menjadi tiga sub daerah :
1. Sub daerah ir dekat 800nm – 2,5 m = 14.290-4.000 cm-1
2. Sub daerah ir sedang 2,5-15 m = 4000-666 cm-1
3. Sub daerah ir jauh 15 m-50 m = 666-200 cm-1
(panjang gelombang)
1 = 1m = 10-6 m
_ 1
= -----------------
(cm-1)
(cm)
_
c .
( Hz)
Proses absorpsi inframerah
Proses absorpsi ir juga proses Quantized (Hanya tertentu yang sesuai
dapat diabsorpsi molekul untuk vibrasi ikatan)
Walaupun energi/frekuensi ir sesuai dengan frekuensi vibrasi ikatan
molekul, tidak pasti transfer energi itu terjadi.
Hanya ikatan yang berubah dipole moment sewaktu bervibrasi dapat
mengabsorpsi inframerah.
Contoh : CO2
Kegunaan spektrum ir _
-Setiap ikatan mempunyai tertentu.
-Ikatan yang sama pada 2 senyawa berbeda mempunyai spektra ir yg berbeda.
-Tidak ada dua molekul yang berbeda mempunyai spektra ir persis sama.
-Sehingga spektrum ir dapat digunakan sebagai sidik jari seperti pada
manusia.
4000 – 1500 cm-1 disebut Daerah vibrasi terlokalisasi
1500 – 900 cm-1 disebut Daerah sidik jari
Penghitungan frekuensi vibrasi
Menggunakan hukum Hooke yang dinyatakan dengan persamaan:
1 𝑘
ῡ = 2𝜋𝑐 (𝑚1𝑚2Τ𝑚1+𝑚2)1/2
ῡ = frekuensi
c = kecepatan cahaya (3x1010 cm/det)
k = tetapan yg dihubungkan dengan kekuatan pegas/ikatan (tetapan
gaya untuk ikatan) dalam dyne/cm
m1, m2 = masa dari dua bola atau atom
m1m2/m1+m2 sering dinyatakan sebagai μ (masa tereduksi)
μ = m1m2/m1+m2 masa atom dalam gram atau
= M1M2/M1+M2 masa atom dalam AMU
Dengan memasukkan nilai π dan c diperoleh persamaan:
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ
K untuk ikatan tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3 berturut adalah 5, 10
dan 15 x 105dyne/cm
- 1 K
=
2c
= frekuensi / cm
c = kecepatan sinar 3.1010 cm/detik
K= tetapan kekuatan ikatan dyne/cm
= m1 . m2 ; massa atom dalam gram atau =M1 . M2
m1 + m2 M1 + M2 (6,02 x 1023)
massa atom dlm AMU
- K
= 4,12
adalah berat atom
• Contoh:
• Untuk ikatan C=C
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ K = 10 x 105dyne/cm
= 4,12 √10x105/6 μ = 12x12 /12+12 = 6
= 1682 cm-1 (terhitung)
ῡ = 1650 cm-1 (hasil percobaan)
• Ikatan C-H
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ K = 5 x 105dyne/cm
= 4,12 √5x105/0.923 μ = 12x1 /12+1 = 0,923
= 3032 cm-1 (terhitung)
ῡ = 3000 cm-1 (hasil percobaan)
• Ikatan C-D
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ K = 5 x 105dyne/cm
= 4,12 √5x105/1,71 μ = 12x2 /12+2 = 1,71
= 2228 cm-1 (terhitung)
ῡ = 2206 cm-1 (hasil percobaan)
• Pada umumnya ikatan rangkap 3 lebih kuat dari pada ikatan
rangkap 2 atau ikatan tunggal diantara 2 atom yang sama dan
mempunyai frekuensi vibrasi yang lebih tinggi (bilangan
gelombang lebih tinggi):
C≡C C=C C-C
2150 cm-1 1650 cm-1 1200 cm-1
K naik
3. Efek elektronik
Resonansi (mesomeri)
Induksi O O
Cl
1715 cm-1 1800 cm-1
4. Sudut Ikatan
5. Efek ruang
aksial O O CH3
=
ekuatorial Cl C CH3 C
O
Cl Cl
Cl ekuatorial
O
A C
C=OLebih tinggi B
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENGENALI GUGUS FUNGSIONAL
PADA SPEKTRA INFRA MERAH
1. ADAKAH GUGUS KARBONIL ?
C=O : puncak kuat pada 1820 – 1660 cm-1
2. Bila ada karbonil :
a. Asam : Adakah puncak OH, melebar pada 3400-2400 cm-1
biasanya overlap dengan puncak C-H.
b. Amida : Adakah puncak NH, pada 3500 cm-1 , kadang-kadang berupa
puncak kembar.
c. Ester : Adakah puncak C-O , kuat pada 1300-1000 cm-1
d. Anhidrida asam : Adakah dua puncak C=O pada 1810 dan 1760 cm -1
e. Aldehida : Adakah puncak lemah pada 2850 dan 2750 cm-1
3. Bila tak ada karbonil :
a. Alkohol
Fenol : Adakah puncak melebar pada 3600 - 3300 cm-1
Tegaskan dengan adanya C-O pada 1300-1000 cm-1
b. Amina : Adakah puncak NH pada 3500 cm-1
c. Eter : Adakah puncak C-O pada 1300 – 1000 cm-1
4. Ikatan Rangkap / Cincin Aromatik
: Adakah puncak lemah pada 1650 cm-1
Aromatik pada 1650-1450 cm-1
Ditegaskan : puncak daerah C-H
Aromatik & Vinil disebelah kiri 3000 cm-1
Alifatik sebelah kanan 3000 cm-1
5. Ikatan rangkap tiga
: Adakah C=N, puncak tajam pada 2250 cm-1.
Adakah C=C, puncak tajam pada 2150 cm-1perlu ditegaskan
adanya puncak = C-H pada 3300 cm-1.
6. GUGUS Nitro : Adakah dua puncak kuat pd 1600-1500cm-1 dan 1390-1300 cm-1
7. Hidrokarbon : puncak C-H pada 3000 cm-1
puncak CH2 pada 1450 cm-1