Anda di halaman 1dari 31

• Senyawa yang mempunyai ikatan kovalen

(organik atau anorganik) mengabsorbsi


beberapa frekuensi radiasi elektromagnetik
dalam daerah infra merah spektrum
elektromagnetik.
• Daerah infra merah terletak pada panjang
gelombang lebih tinggi dari sinar tampak (pada
λ 400-800 nm) dan lebih rendah dari
gelombang mikro (> 1 mm). Uv vis: 200-800
• Untuk keperluan kimia yng penting adalah
bagian vibrasi daerah infra merah. Meliputi
radiasi dengan λ 2,5 -25 μm.
• Untuk IR satuan λ adalah μm atau micron (μ)
SPEKTROSKOPI INFRAMERAH

_

Daerah inframerah dapat dibagi lagi menjadi tiga sub daerah :
1.      Sub daerah ir dekat 800nm – 2,5 m  = 14.290-4.000 cm-1
2.      Sub daerah ir sedang  2,5-15 m  = 4000-666 cm-1
3.      Sub daerah ir jauh  15 m-50 m  = 666-200 cm-1
 (panjang gelombang)
1 = 1m = 10-6 m

Secara teknis yang benar micrometer

Praktis menggunakan micron


c Daerah spektrum Transisi energi
X-rays Memutus ikatan
- dalam hertz
c – kecepatan sinar UV/Vis Elektronik
Ir Vibrasional

E=h. Microwave Rotasional


h - konstante Plank Radiofrequencies NMR/ESR

 
_ 1
 = -----------------
(cm-1) 
(cm)
_
c .
( Hz)
Proses absorpsi inframerah
Proses absorpsi ir juga proses Quantized (Hanya tertentu yang sesuai
dapat diabsorpsi molekul untuk vibrasi ikatan)
Walaupun energi/frekuensi ir sesuai dengan frekuensi vibrasi ikatan
molekul, tidak pasti transfer energi itu terjadi.
Hanya ikatan yang berubah dipole moment sewaktu bervibrasi dapat
mengabsorpsi inframerah.
Contoh : CO2

Kegunaan spektrum ir _
-Setiap ikatan mempunyai  tertentu.
-Ikatan yang sama pada 2 senyawa berbeda mempunyai spektra ir yg berbeda.
-Tidak ada dua molekul yang berbeda mempunyai spektra ir persis sama.
-Sehingga spektrum ir dapat digunakan sebagai sidik jari seperti pada
manusia.
4000 – 1500 cm-1 disebut Daerah vibrasi terlokalisasi
1500 – 900 cm-1 disebut Daerah sidik jari
Penghitungan frekuensi vibrasi
Menggunakan hukum Hooke yang dinyatakan dengan persamaan:
1 𝑘
ῡ = 2𝜋𝑐 (𝑚1𝑚2Τ𝑚1+𝑚2)1/2
ῡ = frekuensi
c = kecepatan cahaya (3x1010 cm/det)
k = tetapan yg dihubungkan dengan kekuatan pegas/ikatan (tetapan
gaya untuk ikatan) dalam dyne/cm
m1, m2 = masa dari dua bola atau atom
m1m2/m1+m2 sering dinyatakan sebagai μ (masa tereduksi)
μ = m1m2/m1+m2 masa atom dalam gram atau
= M1M2/M1+M2 masa atom dalam AMU
Dengan memasukkan nilai π dan c diperoleh persamaan:
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ
K untuk ikatan tunggal, rangkap 2 dan rangkap 3 berturut adalah 5, 10
dan 15 x 105dyne/cm
- 1 K
 =
2c 
= frekuensi / cm
c = kecepatan sinar 3.1010 cm/detik
K= tetapan kekuatan ikatan dyne/cm
 = m1 . m2 ; massa atom dalam gram atau  =M1 . M2
m1 + m2 M1 + M2 (6,02 x 1023)
massa atom dlm AMU

- K
 = 4,12



adalah berat atom
• Contoh:
• Untuk ikatan C=C
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ  K = 10 x 105dyne/cm
= 4,12 √10x105/6 μ = 12x12 /12+12 = 6
= 1682 cm-1 (terhitung)
ῡ = 1650 cm-1 (hasil percobaan)
• Ikatan C-H
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ  K = 5 x 105dyne/cm
= 4,12 √5x105/0.923 μ = 12x1 /12+1 = 0,923
= 3032 cm-1 (terhitung)
ῡ = 3000 cm-1 (hasil percobaan)
• Ikatan C-D
ῡ (cm-1) = 4,12√K/ μ  K = 5 x 105dyne/cm
= 4,12 √5x105/1,71 μ = 12x2 /12+2 = 1,71
= 2228 cm-1 (terhitung)
ῡ = 2206 cm-1 (hasil percobaan)
• Pada umumnya ikatan rangkap 3 lebih kuat dari pada ikatan
rangkap 2 atau ikatan tunggal diantara 2 atom yang sama dan
mempunyai frekuensi vibrasi yang lebih tinggi (bilangan
gelombang lebih tinggi):
C≡C C=C C-C
2150 cm-1 1650 cm-1 1200 cm-1
K naik

• Rentangan C-H terjadi sekitar 3000 cm-1 , atom yang terikat


pada C akan menaikkan masa, masa tereduksi (μ) ↑ ; frekuensi
vibrasi (ῡ) ↓ :
C-H C-C C-O C-Cl C-Br C-I
3000cm-1 1200cm-1 1100cm-1 750cm-1 600cm-1 500cm-1
μ naik
Gerak bending (tekuk) terjadi pada energi yang lebih rendah
(frekuensi lebih rendah) dari pada gerak stretching (rentangan)
karena tetapan gaya K bending lebih rendah.
• Hibridisasi mempengaruhi tetapan K. Kekuatan ikatan
sp > sp2 > sp3
sp sp2 sp3
≡C-H =C-H -C-H
3300 cm-1 3100 cm-1 2900 cm-1
• Resonansi juga mempengaruhi tetapan K
O O
C C
C C C C
Karena resonansi memperpanjang ikatan C=O dan
memberikan karakter ikatan tunggal
Resonansi menurunkan tetapan K dan absorpsi bergerak
ke frekuensi yang lebih rendah.
Frekuensi absorpsi naik jika kuat ikatan naik dan masa
tereduksi turun.
• Dapat diperkirakan bahwa C=C (1680-1600)
dan C=O (1800-1600) mempunyai frekuensi
> C-C dan C-O (1300-1000) str
• Diharapkan Frekuensi C-H (3000-2850) dan
O-H (3650-3200) > O-C (1300-1000) dan C-
C
• Frekuensi O-Hstr > O-Dstr

• Dalam memperkirakan frekuensi serapan


harus diperhatikan faktor lain, mis masa.
Kenyataannya O-Hstr < O-Dstr
Faktor-faktor yang mempengaruhi frequensi vibrasi (n)
1. Kopling vibrasi
a Vibrasi fundamental (dasar)
Fermi resonansi
b.       Pita overton (harmonik)
c.        Pita Beats (pita terjadi hasil penjumlahan n atau pengurangan )
CH3
 2. Ikatan hydrogen C
H O
O O
      Intramolekuler ( satu molekul) H
IKATAN HIDROGEN
INTRA MOLEKULER
O
ENOL

Intermolekuler ( antar molekul) 

3. Efek elektronik
       Resonansi (mesomeri)
       Induksi O O

  Cl
1715 cm-1 1800 cm-1
 
4. Sudut Ikatan

 
 
 
 
 
 
 5. Efek ruang
aksial O O CH3

=
  ekuatorial Cl C CH3 C
O
Cl Cl
Cl ekuatorial
O
A C
C=OLebih tinggi B
LANGKAH-LANGKAH AWAL MENGENALI GUGUS FUNGSIONAL
PADA SPEKTRA INFRA MERAH
 
1. ADAKAH GUGUS KARBONIL ?
C=O : puncak kuat pada 1820 – 1660 cm-1
2. Bila ada karbonil :
a. Asam : Adakah puncak OH, melebar pada 3400-2400 cm-1
biasanya overlap dengan puncak C-H.
  b. Amida : Adakah puncak NH, pada 3500 cm-1 , kadang-kadang berupa
puncak kembar.
  c. Ester : Adakah puncak C-O , kuat pada 1300-1000 cm-1
  d. Anhidrida asam : Adakah dua puncak C=O pada 1810 dan 1760 cm -1
  e. Aldehida : Adakah puncak lemah pada 2850 dan 2750 cm-1
3. Bila tak ada karbonil : 
a. Alkohol
Fenol : Adakah puncak melebar pada 3600 - 3300 cm-1
Tegaskan dengan adanya C-O pada 1300-1000 cm-1  
b. Amina : Adakah puncak NH pada 3500 cm-1  
c. Eter : Adakah puncak C-O pada 1300 – 1000 cm-1
  
4. Ikatan Rangkap / Cincin Aromatik
: Adakah puncak lemah pada 1650 cm-1
Aromatik pada 1650-1450 cm-1
Ditegaskan : puncak daerah C-H
Aromatik & Vinil disebelah kiri 3000 cm-1
Alifatik sebelah kanan 3000 cm-1  
5. Ikatan rangkap tiga
: Adakah C=N, puncak tajam pada 2250 cm-1.
 
Adakah C=C, puncak tajam pada 2150 cm-1perlu ditegaskan
adanya puncak = C-H pada 3300 cm-1.
 
6. GUGUS Nitro : Adakah dua puncak kuat pd 1600-1500cm-1 dan 1390-1300 cm-1
 
7. Hidrokarbon : puncak C-H pada 3000 cm-1
puncak CH2 pada 1450 cm-1

puncak CH3 pada 1375 cm-1


Instrumentasi
-Konvensional
-Fourier Transform (FT IR)
-
Preparasi
Sampel: gas
cair
padat
Pelarut: CCl4
CS2
CHCl3
Padat : Nujol
KBr Pelet/tablet
TlBr/I, ZnSe
Perbedaan jarak yang ditempuh dua gelombang dlm interferometer disebut
Retardation. ()
Terjadi interferensi saling memperkuat bila  adalah kelipatan integral dari .
Saling memadamkam bila adalah separo kelipatan integral ., kelipatan selain
itu pemadaman sebagaian.
Cermin bergerak konstan menjauhi sinar yg menuju detektor pergantian secara
ajeg intensitasnya maksimum-minimum.
Kurva : intensitas vs retardation disebut : interferogram.
I () = B () cos ( 2 )
I () = B () cos 2  )
Lebih cepat
Lebih teliti frekuensi/ bil gelombang
Lebih efisien penggunaan radiasi
Memperbaiki ratio signal/noise

Anda mungkin juga menyukai