Anda di halaman 1dari 29

Today’s Topic

CHEMICAL
REACTIONS
By:
Chemistry Education
Mike Rahayu, M.Sc. Faculty of Education and Teacher Training
Chemical Reaction?

A process in which one sets of substances called reactants is


converted to new set of substances called products
2
Types of Chemical Reactions

4. Reaksi Asam Basa 1. Reaksi Penggabungan

5. Reaksi Pendesakan 2. Reaksi Penguraian

3. Reaksi Pertukaran
6. Reaksi Redoks Pasangan

3
1. Reaksi Penggabungan

Reaksi yang terjadi antara 2 atau lebih reaktan membentuk satu jenis produk

Contoh:
Na(s) + Cl2(g)  NaCl (s)
HCl(g) + NH3(g)  NH4Cl(s)
Cari 5 contoh lain!

4
2. Reaksi Penguraian

Merupakan lawan dari reaksi penggabungan.


Reaksi suatu senyawa terurai menjadi produk yang lebih sederhana

Contoh:
HgO(s)  2Hg(l) + O2(g)
NaHCO3(s)  Na2CO3 (s) + H2O(g) + CO2(g)
Cari 5 contoh lain!

5
3. Reaksi Pertukaran Pasangan

Reaksi yang terjadi pada senyawa ionik dan terjadi pertukaran pasangan ion
(biasanya kedua reaktan larut dalam air)
Pola Umum: AC + BD  AD + BC

Contoh:
KOH(aq) + HCl(aq)  HCl(aq) + H2O(l)
BaCl2(aq) + K2CrO4(aq)  BaCrO4 (s) + 2KCl(aq)
Cari 5 contoh lain!

6
4. Reaksi Asam Basa

Reaksi yang terjadi antara zat yang bersifat asam dan basa
Dalam reaksi asam basa, bisa merupakan reaksi penggabungan dan reaksi
pertukaran pasangan

Contoh:
KOH(aq) + HCl(aq)  HCl(aq) + H2O(l)
HCl(g) + NH3(g)  NH4Cl(s)

7
5. Reaksi Pendesakan

Merupakan reaksi antara suatu unsur yang reaktif dengan suatu senyawa yang
tersusus atas unsur yang lebih tidak reaktif sehingga terjadi pendesakan oleh unsur.
A + BC  AC (A lebih reaktif)

Contoh:
Fe(s) + HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2(g)
2K(s) + FeSO4(aq)  K2SO4 (aq) + Fe(s)
2Na(s) + H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)

8
5. Reaksi Pendesakan

Urutan Kereaktifan “Deret Nernst”


Li, K, Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Sb, Cu, Hg, Ag, Pd, Pt,
Au

Semakin ke kanan semakin inert (tidak reaktif), sehingga logam sebelah kiri dapat
mendesak logam sebelah kanan.

Contoh:
2K(s) + FeSO4(aq)  K2SO4 (aq) + Fe(s)
Fe(s) + HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2(g)
2Na(s) + H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)

9
5. Reaksi Pendesakan

Fe(s) + HCl(aq)  FeCl2(aq) + H2(g)


2Na(s) + H2O(l)  2NaOH(aq) + H2(g)

Li, K, Ba, Sr, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Ni, Sn, Pb, H, Sb, Cu, Hg, Ag, Pd, Pt, Au
Beberapa pola reaksi:
1. Logam Li – Pb dengan asam non oksidator menghasilkansenyawa dengan logam
oksi bilangan rendah dan membebaskan gas H2, jika dengan asam oksidator tinggi
diperoleh garam dengan bilok tinggi dan tidak membebaskan gas H2
2. Logam Li – Na dengan H2O(l) menghasilkan basa
3. Logam Li – Fe denga uap air panas atau H2O(g) uap panas menghasilkan basa
4. Pada reaksi 2 dan 3 jika basa yang dihasilkan tidak stabil, maka akan
terdekomposisi menjadi okidanya, misal Mg(s) + H2O(g)uap panas  MgO(s) + H2(g)
10
5. Reaksi Pendesakan

Mengapa
Mg(OH)2 tidak
stabil?
4. Pada reaksi 2 dan 3
jika basa yang
dihasilkan tidak
stabil, maka akan
terdekomposisi
menjadi okidanya,
misal Mg(s) +
H2O(g)uap panas 
MgO(s) + H2(g)
11
LATIHAN SOAL

1. Mg(s) + CuSO4(aq) 
2. Mg(s) + ZnSO4(aq) 
3. Zn(s) + CuSO4(aq) 
4. Zn(s) + MgSO4(aq) 
5. Cu(s) + ZnSO4(aq) 
6. Cu(s) + MgSO4(aq) 
7. Fe(s) + CuSO4(aq) 
8. Fe(s) + MgSO4(aq) 
9. Cu(s) + FeSO4(aq) 
10. Mg(s) + FeSO4(aq) 
11. Zn(s) + FeSO4(aq) 
12
6. Reaksi Redoks

Merupakan reaksi yang melibatkan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi

Apa itu reaksi oksidasi dan reduksi?


Pada peristiwa besi berkarat, reaksi apa yang terjadi? Oksidasi atau reduksi?
Apa bedanya sel elektrokimia dengan sel elektrolisis?
Apa fungsi jembatan garam pada sel volta?

13
ELEKTROKIMIA

POTENSIAL ELEKTROLISIS
REDUKSI
REAKSI STANDAR
SPONTAN
URUTKAN MANA YANG
LEBIH DAHULU DIPELAJARI

E° SEL Hk. Faraday


SEL GALVANI

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
14
Kespontanan reaksi

Tentukan gambar mana


yang merupakan sel
penerapan sel elektrokimia
yang benar?

15
Potensial Elektroda

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
16
1. Potensial Elektroda Sebagai Fungsi Termodinamika

Cathode : 3{Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)} Eº= +0.337 V


Anode : 2{Cr(s) Cr3+(aq) + 3e} Eº=+0.74V+
Cell reaction : 2Cr(s) + 3Cu2+(aq)  3Cu(s) + 2Cr3+(aq) Eºcell=+1.08V

Nilai Potensial apakah dipengaruhi oleh Stoikiometri. Mengapa?

Potensial adalah gaya yang mengerakkkan suatu reaksi, terletak di permukaan


elektroda saat dua spesies bersinggungan.
Ukuran/besaran yang sesuai adalah  Energi Bebas atau ∆G°
∆G° = -nFE°

17
1. Potensial Elektroda Sebagai Fungsi Termodinamika

Cathode : 2{Ag+(aq) + 2e  Ag(s)} ∆G° = - 2F(+0,80V) = -1,60 F V


Anode : {Cu(s) Cu2+(aq) + 2e} ∆G° = - 2F(-0,34V) = +0,68 F V
Cell reaction : Cu(s) + 2Ag+(aq)  2Cu(s) + 2Cu2+(aq) ∆G° = -0,92 F V

Karena ∆G° = -nFE° , maka E°= - ∆G°/nF disubstitusikan nilai sel di atas:
E°= - (-0,92F/2F)
E°= +0,46 V
Coba hitung dengan cara manual dan tentukan apakah sama!

18
LATIHAN SOAL 1

1. Tentukan potensial sel dari: (2 cara)


Mn2+(aq) + 2e Mn(s) Eº= -1,18 V
Al3+(aq) + 3e  Al(s) Eº=- 1,66 V

2. Susunlah suatu reaksi yang spontan antara Na dan Fe lalu Tentukan potensial selnya
dengan Eº dan pendekatan termodinamika

3. Susunlah suatu reaksi yang spontan antara Zn dan Al lalu Tentukan potensial selnya
dengan Eº dan pendekatan termodinamika

4. Susunlah suatu reaksi yang spontan antara Cr dan Cu lalu Tentukan potensial selnya
dengan Eº dan pendekatan termodinamika

5. Susunlah suatu reaksi yang spontan antara K dan Zn lalu Tentukan potensial selnya
dengan Eº dan pendekatan termodinamika 19
2. Diagram Lattimer

Salah satu cara menampilkan potensial reduksi standar untuk satu set spesies yang
saling berhubungan dikenalkan oleh Wendell Lattimer

Contoh:

20
2. Diagram Lattimer

Cara intrepetasi

1. Reaksi Fe(VI) menjadi Fe(III) berlangsung secara spontan karena harga E°


positif
2. Reaksi Fe(VI) menjadi Fe(III) berlangsung secara spontan karena harga E°
positif
21
2. Diagram Lattimer

Cara intrepetasi

Untuk penguraian harga E° sel silakan cek pada materi halaman 123

22
2. Diagram Lattimer

H2O2 dapat mengalami reaksi disproporsionasi yaitu mengalami oksidasi dan


reduksi secara bersamaan. Reaksinya:
H2O2 (aq) + 2H+(aq) + 2e  2H2O(l) E°= +1,78V
H2O2 (aq)  O2(g) + 2H+(aq) + 2e E°= -0,68V
H2O2 (aq)  2H2O(l) + O2(g) E°= +1,10V
23
3. Diagram Frost

Menampilkan energi bebas


relatif atau volt equivalent
(-n.E°) sebagai sumbu
vertikal dan tingkat oksidasi
sebagai sumbu horizontal.

24
3. Diagram Frost
1. Ion yang paling stabil
adalah yang paling
rendah energinya yaitu
Mn2+
2. Yang mengalami
disproporsionasi adalah
yang berada di titik
cembung yaitu Mn3+
dan HMnO4
3. Tidak bisa mengalami
disproporsionasi adalah
yang berada di titik
cekung yaitu MnO2

25
3. Diagram Frost
4. Oksidator terkuat
adalah biloks paling
tinggi yaitu MnO4
5. Reduktor terkuat
adalah biloks paling
rendah yaitu Mn

26
LATIHAN SOAL

1. Tentukan spesi paling


stabil!
2. Tentukan spesi yang
mengalami
disproporsionasi!
3. Tentukan reduktor
terkuatnya!
4. Tentukan oksidator
terkuatnya!

27
LATIHAN SOAL

1. Tuliskan reaksi penguraian harga E° sel


2. Tuliskan reaksi disproporsionasi Mn3+ dan MnO42- dan
tentukan harga E° nya

28
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai