MATERI WUJUD
ZAT
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Keterampilan Dasar
Mengajar
Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, alhamdulillah atas karunia dan hidayah-Nya kami mampu menyelesaikan
tugas membuat makalah pada mata kuliah Keterampilan Dasar Mengajar yang
berjudul “Materi Wujud Zat” dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tak lupa senantiasa kita haturkan untuk junjungan kita
Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menyampaikan dan menuntun kita kepada
jalan yang benar dan sesuai dengan petunjuk Allah SWT yakni syariat agama Islam.
Agama yang diturunkan Allah SWT sebagai rahmatan lil ‘alamiin (rahmat bagi
seluruh penduduk alam semesta ini).
Pembuatan makalah ini tidak lain bertujuan untuk memenuhi tugas yang telah
diamanatkan oleh dosen kami, yakni Hilya Ulinnaja, M.Pd. pada mata kuliah
Keterampilan Dasar Mengajar agar dapat menambah wawasan kita tentang simulasi
cara mengajar dan saling berinteraksi.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi
dukungan dan ilmunya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini meski masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk
pembuatan makalah atau karya tulis yang lebih baik kedepannya.
Penulis
I
Daftar Isi
BAB 1..........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................2
BAB 2..........................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
BAB 3........................................................................................................................15
KESIMPULAN........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................16
II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Materi dan sifat zat memiliki sifat yang berbeda beda, dalam pengklasifikasian bersadarkan
keadaannnya, maupun komposisinya. Banyak juga bermacam macam sifat zat yang perlu
diketahui serta perubahan perubahan yang terjadi secara kimia. Maka dari itu penulis membuat
makalah ini untuk lebih mendalami bagaimana cara mempelajari materi wujud sifat zat dan
mengajarkannnya kepada siswa.
Selain itu, banyak sekali manfaat dari belajar materi wujud dan sifat zat supaya kita bisa
membedakannya secara pengklasifikasian. Seperti pemisahan larutan dan cara lainnya, yang
harus diketahui sebelum belajar lebih dalam tentang ilmu kimia.
Sebelum masuk lebih dalam kita harus belajar terlebih dahulu pengertian pengertian dan
klasifikasinya.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
WUJUD ZAT DAN SIFATNYA
A. Klasifikasi Zat
Materi merupakan segala sesuatu yang menempati ruang serta memiliki massa. Semua
makhluk hidup tergolong materi karena menempati ruang dan massa. Contohnya : besi,
air, dan udara. Materi di alam berupa zat murni dan juga berupa campuran, zat murni
yaitu hanya tersusun dari satu jenis zat, dan yang disebut dengan “zat”. Sedangkan
campuran merupakan materi yang tersusun dari dua atau lebih zat.
Materi diklasifikasikan dengan dua cara, yaitu berdasarkan wujudnya dan berdasarkan
komposisinya. Semua materi mempunyai sifat-sifat tertentu, dan sifatnya bisa dibedakan
menjadi dua macam yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Sifat fisika adalah sifat yang bisa
diukur dan teliti tanpa adanya perubahan komposisi atau susunan dari zat tersebut,
misalnya : wujud, warna, benda, masa, titik jenis, titik leleh, titik didih atau sifat lainnya.
Sedangkan sifat kimia adalah sifat yang bisa diketahui bila materi tersebut bereaksi
dengan materi lainnya, misalnya : bensin zat yang mudah terbakar bila disulut api. Oleh
karena itu, bisa dikatakan bahwa isfat kimja bensin adalah mudah terbakar, contoh lain
seperti kimia adalah mudah berkarat dan mudah meledak.
Materi berada dalam tiga wujud yaitu padat cair dan gas yang berdasarkan pada jarak
atom atom dan molekul molekul yang tersusun di dalamnya. Dalam padatan atom atau
2
molekul terikat satu sama lain sehingga menciptakan keadaan yang kaku, setiap atom dan
molekul dikurung oleh atom atau molekul sebelahnya yang menyebabkan tidak bisa
berpindah.Maka karena itu zat padat memiliki volume dan bentuk tertentu contohnya
adalah padatan berlian logam dan es.
Dalam cairan atom-atom atau molekul tidak terikat seperti padatan hingga atom dan
molekulnya bisa bergerak bebas sekitarnya, antara atom dan molekul di dalam cairan
masih memiliki gaya tarik menarik meskipin tidak sekuat padatan. Cairan memiliki
volume yang pasti tetapi bentuknya bergantung pada wadahnyacontohnya adalah air,
alkohol, dan bensin.
Materi dibagi menjadi dua yaitu substansi murni dan situasi tidak murni (campuran). Zat
murni memiliki sifat yang berbeda. Misalnya unsur hidrogen hanya tersusun dari atom
atom hidrogen saja, unsur oksigen hanya tersusun dari atom atom oksigen saja. Sifat
oksigen dan hidrogen tidak tampak pada saat dibentuk dari keduanya misal air H2O.
Substansi murni terbagi menjadi dua, yaitu unsur dan senyawa. Selanjutnya akan terbagi
menjadi loga, non logam, dan metaloid. Campuran dibagi menjadi dua yaitu campuran
homogen dan heterogen campuran dapat dipisahkan menjadi murid dengan cara fisika.
3
A. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak bisa diuraikan lagi menjadi zat lain ataupun zat
yang lebih sederhana dengan cara fisika maupun kimia. Bagian terkecil dari suatu unsur
disebut dengan atom unsur hanya terdiri dari satu jenis atom yang bisa bergabung atau
tidak bergabung membentuk molekul atau struktur yang besar. Unsur dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
Pada umumnya unsur logam memiliki sifat warna putih mengkilap dan mempunyai titik
lebur yang rendah dapat menghantarkan listrik dan bisa menghantarkan kalorpada
umumnya logam merupakan zat padat tapi ada logam yang berwujud zat cair yaitu raksa
beberapa unsur logam yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari :
Besi (Fe) digunakan campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi
bangunan, mobil dan rel kereta api.
Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan
uanglogam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan
campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah tangga, dan
pelapis besi untuk mencegah karat.
Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang
kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan dalam bentuk
murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik berkualitas tinggi.
Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan koin.
4
2) Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang
buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan penghantar panas yang
buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat menghantarkan panas dengan baik
yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara
lain:
Fluor (F) Senyawa fluorid yang dicampur dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon
– 12 sebagai pendingin kulkas dan AC. Yodium (I) Senyawa yodium digunakan sebagai
antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes amilum
(karbohidrat) dalam industri tepung.
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi
logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :
Silikon (Si), senyawa silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan
pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan
keramik.
Germanium (Ge), germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu
rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
B. Senyawa
Senyawa adalah zat yang tersusun dari dua unsur atau lebih yang bergabung dengan kimia
dengan cara perbandingan massa tertentu. Senyawa merupakan zat yang dengan reaksi kimia
bisa diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana, tetapi tidak dengan cara fisika. Senyawa
yang terbentuk melalui ikatan kovalen, contohnya air H2O dan karbondioksida CO2. Snyawa
dapat pula terbentuk dari ikatan ionik, contohnya : NaCl
C. Campuran
Merupakan materi yang tersusun oleh dua macam zat atau lebih yang tidak terikat secara
kimia dan bisa dipisahkan kembali dengan cara fisika. Campuran ada dua macam, yaitu
5
campuran homogen dan heterogen, Campuran homogen merupakan campuran yang setiap
bagiannya serba sama baik dari warna, rasa, dan perbandingan zast zat tercampur. Tidak
memiliki di dinding pembatas antara komponen-komponen nya, contohnya adalah larutan
garam dan air dan larutan gula dalam air.
Campuran heterogen merupakan campuran yang setia bagian bagiannya tidak sama baik dari
warna, rasa, serta perbandingan zat zat tercampur juga idak sama, satu komponen tersebut
dan komponen lainnya terdapat bidang batal sehingga bisa membedakan satu dengan yang
lain yang lainnya, contohnya adalah campuran minyak dengan air dan campuran kopi dengan
air.
2) Evaporasi, metode yang digunakan untuk memisahkan zat padat yang terlarut dari
larutannya dengan cara pemanasan. Contoh memisahkan garam dari larutan garam
dengan penguapan secara perlahan untuk menghasilkan kristal garam. Gula dapat
dipisahkan dari larutan gula dengan cara penguapan. Selain pemisahan campuran
yang berwujud, dapat pula dilakukan pemisahan campuran padatan. Contoh campuran
padatan iodium dengan pasir dapat dipisahkan dengan menguapkan campuran
tersebut. Hasilnya iodium akan mengalami sublimasi.
1. Asam merupakan zat yang memiliki Rasa asam, zat yang bersifat asam bisanya
mempunyai pH < 7, dan mengeluarkan ion H+ ketika dilarutkan dalam air
6
Contoh : asam klorida (HCl), asam asetat (CH3COOH), asam sulfat (H2SO4), dan asam
nitrat (HNO3)
2. Basa merupakan zat yang memiliki Rasa pahit, zat yang bersifat basa mempunyai pH
<7, dan mengeluarkan ion OH- saat di larutkan dalam air.
3. Garam merupakan zat yang bersifat netral menghasilkan H+ dan OH- saat di larutkan
dalam air ,biasanya memiliki pH =7, atau pH garam tergantung pada komponen
penyusunnya, Garam yang dibentuk oleh asam kuat dan basa lemah akan bersifat
asam (pH< 7), misalnya ammonium klorida (NH4Cl). Garam dapur, NaCl terbentuk
dari reaksi antara natrium hidroksida, NaOH dengan asam klorida, HCl. Garam dapur
mempunyai pH 7. Bahan-bahan rumah tangga yang bersifat netral contohnya adalah
air, garam dapur, larutan gula, dan minyak goreng.menghasilkan H+ dan OH- saat di
larutkan dalam air.
7
Asam dan basa dapat di mengidentifikasi dengan berbagai indikator antara lain lakmu
(lakmus merah dan lakmus biru) dan indicator penolftalein (pp).
8
C. Sifat-sifat Zat
1. Sifat Ekstensif
Sifat ekstensif merupakan zat yang bergantung pada jumlah dan ukuran zat. Misalnya
volume dan massa. Semakin besar ukuran suatu zat maka semakin besar volume zat
tersebut. Semakin banyak jumlah suatu zat maka semakin besar massa zat tersebut.
2. Sifat Intensif
Sifat intensif merupakan sifat zat yang tidak bergantung pada jumlah maupun ukuran
zat. Sifat intensif dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sifat fisika dan sifat kimia.
a. Sifat Fisika
Sifat fisika adalah sifat yang berhubungan dengan perubahan fisik zat. Sifat fisika
dapat digunakan untuk menerangkan penampilan suatu zat. Sifat-sifat yang tergolong
sifat fisika yaitu: warna, bau, rasa, kerapatan, titik didih, titik lebur, titik beku, daya
hantar, kemagnetan, kelarutan, dan kekerasan.
b. Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan
reaksi kimia, atau sifat yang menyatakan interaksi antar zat. Sifat-sifat yang tergolong
sifat kimia antara lain:
Kestabilan, mudah-tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh panas. Contoh air.
Kereaktifan, mudah-tidaknya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain. Contoh
asam
D. Perubahan Zat
9
1. Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru. Ciri-ciri
perubahan fisik adalah:
a. Perubahan bentuk
b. Perubahan wujud
Jika suatu zat dipanaskan maka akan mengalami kenaikan suhu, perubahan wujud,
atau pemuaian. Demikian pula jika suatu zat cair didinginkan, maka akan mengalami
penurunan suhu dan mengalami pembekuan.
Contoh es batu mencair, air menjadi es, iodium yang menyublim, dan kamfer
menyublim. semangkok air dapat membeku ketika didinginkan dan dapat kembali
mencair ketika dipanaskan. Jika gula dilarutkan dalam air menghasilkan air gula,
10
Jika panas diberikan kepada suatu zat, seperti pada proses meleleh, menguap, dan
sublimasi, prosesnya adalah endoterm. Dalam hal ini, meningkatnya panas suatu
zat menyebabkan kecepatan molekul bergerak lebih cepat.
Jika panas dikeluarkan dari suatu zat, seperti dalam proses meleleh dan
kondensasi, prosesnya disebut eksoterm. Dalam hal ini, berkurangnya panas
menyebabkan kecepatan bergerak lebih lambat.
2. Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru.
Perubahan kimia sifatnya kekal. Ciri-ciri perubahan kimia adalah:
3) selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi sama;
sifat kimia melalui reaksi kimia. Ciri-ciri yang menyertai terjadinya reaksi kimia,
yaitu:
a. Terjadi perubahan warna, contoh: perubahan warna pepaya yang belum masak
berwarna hijau menjadi kuning saat sudah masak. Perubahan warna ini menunjukkan
11
adanya perubahan komposisi zat dalam buah pepaya muda dan yang sudah masak.
Kristal gula pasir yang berwarna putih jika dibakar menjadi caramel/arang yang
berwarna coklat hitam dan rasanya berubah dari manis menjadi pahit.
b. Terjadi perubahan suhu, contoh jika larutan asam klorida dalam tabung reaksi
ditambahkan larutan natrium hidroksida, maka akan terjadi perubahan suhu larutan
dalam gelas kimia yang menjadi hangat.
c. Timbulnya gas, contoh jika sekeping batu marmer dimasukkan dalam gelas kimia
yang berisi asam klorida maka akan muncul gelembung-gelembung gas. Kertas
dibakar akan terjadi perubahan warna dari putih menjadi abu-abu. Selain itu, juga
terjadi gas hasil pembakaran.
12
BAB 3
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat di ketahui bahwa materi dapat di klaifikasikan menurut
komponen penyusunnya dan wujudnya. Dalam bentuk wujudnya materi dibagi menjadi tiga
yaitu; cair, padat, dan gas. Sementara di lihat dari kimposisinya, materi dibagi menjadi unsur,
senyawa, dan campuran. Unsur di golongkan ke dalam tiga golongan; logam, non logam, dan
semi logam. Sementara senyawa di bagi menjadi, senyawa asam, basa, dan netral.
KRITIK SARAN
Dari penulisan tugas membuat makalah Wujud Sifat ZAT penulis memberikan saran
sebagai berikut untuk para pembaca, hendaknya kita lebih mempelajari lebih mendalam
mengenai Materi, Wujud Zat. dan bisa mempelajarinya dengan baik untuk memudahkan
sistem pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ernawati, S.Si, Sartono, S.Pd.Si. Pedoman cerdas kimia SMA. Huta publisher, 2016.
Santrinitas Yulia Dwi Rahmawati, Ihda Mar'atus. fpm KIMIA . Genta smart publisher, 2016.
13