Anda di halaman 1dari 6

Nama : Yola Efrianti

NIM : 2010411026
Kelas : C
Tugas Kimia Anorganik II

Membuat soal dan penjelasannya terkait materi perkuliahan

A. Pendahuluan Gaya Gaya Kimia


1. Apakah interaksi yang ada dalam senyawa AsH2, jelaskan!
Jawab : pada senyawa AsH2 dikarenakan bersifat polar maka interaksi yang terjadi adalah
interaksi dipol-dipol
2. Saat NaCl larut dalam air akan terion menjadi Na+ dan OH- interaksi yang terjadi
didalamnya adalah,
Jawab : interaksi yang terjadi ketika NaCl larut kedalam air adalah Interaksi Ion-Dipol
karena terjadinya interaksi diantara ion dan molekul polar
3. Perhatikan Tabel dibawah ini!
Nama senyawa Mr Momen dipol
Propana (CH3CH2CH3) 44 0,1
Dimetileter (CH3OCH3) 46 1,3
Metilklorida (CH3Cl) 50 1,9
Asetaldehid (CH3CHO) 44 2,7
Asetonitril (CH3CN) 41 3,9
Dari senyawa diatas manakah senyawa yang memiliki titik didih tertinggi
Jawab : Asetonitril. Karena asetonitril memiliki momen dipol yang paling tinggi. Titik
didih suatu zat itu berbanding lurus dengan momen dipolnya bila massa molar zat-zat
tersebut tidak besar perbedaannya. Semakin tinggi momen dipol maka titik didih zat
tersebut akan semakin tinggi pula
4. Didalam minuman Softdrink mengandung senyawaan gas CO2 dan H2O. Gaya antar
molekul yang paling dominan antar mereka berdua adalah.
Jawab : interaksi yang terjadi adalah interaksi dipol-dipol terinduksi dikarenakan H2O.
bersifat polar dan CO2bersifat non polar. Gaya dipol-dipol terinduksi adalah interaksi
yang terjadi antara molekul polar dengan molekul nonpolar
5. SF6 merupakan gas yang mampu mempengaruhi pita suara jika terhirup, sehingga suara
menjadi lebih berat. dalam 1 liter gas tersebut memiliki gaya antar molekul ...
Jawab : gaya london, gaya london adalah gaya yang erjadi pada molekul nonpolar. Oleh
karena molekul SF6 bersifat nonpolar maka jawabannya adalah gaya london
B. Ikatan Hidrogen
1. Kenapa titik didih alkohol lebih tinggi dari titik didih eter, walaupun mempunyai rumus
molekul yang sama,
Jawab: karena pada alkohol memiliki ikatan hidrogen sehingga titik didihnya lebih tinggi
meskipun memiliki rumus molekul yang sama
2. Perhatikan beberapa senyawa dibawah ini
HF......HF
HCl,,,,,,HCl
HBr......HBr
HI......HI
Urutkanlah senyawa diatas dari senyawa yang memiiki titik didih yang paling tinggi
Jawab: HF>HI>HBr>HCl
HF memiliki titik didih yang paling tinggi karena HF memiliki ikatan hidrogen, dimana
ikatan hidrogen cenderung lebih tinggi dari gaya van der wals. Sedangkan HI, HBr, HCl
diurutkan berdasarkan massa molekul relatifnya, dikarenakan massa molekul relatif
berbanding lurus dengan titik didihnya
3. Manakah diantara etanol, asam karboksilat dan dimetil eter yang akan memiliki titik didih
paling tinggi?
Jawab: Etanol : C2H5OH
Asam karboksilat: CH3COOH
Dimetil eter: CH3OCH3
Etanol dan asam karboksilat akan memiliki titik didih yang lebih tinggi di antara ketiga
senyawa tersebut karena adanya ikatan O-H di dalam molekulnya memungkinkan
adanya hydrogen bond. Asam karboksilat akan memiliki titik didih lebih tinggi karena
polarisasi gugus -COOH yang kuat mengakibatkan hydrogen bond yang terbentuk lebih
kuat.
4. Dari beberapa senyawa berikut, manakah yang memiliki ikatan hidrogen?
CH3OH (metanol)
CH3O (metanon)
NH4OH
NaHCO3
Jawab :
Senyawa yang dapat memiliki ikatan hidrogen yaitu: CH3OH. Atom H yang terikat pada
C tidak bisa memiliki ikatan hidrogen karena tidak bermuatan positif (dipol positif),
seperti CH3O. Sedangkan NaHCO3 dan NH4OH merupakan senyawa berikatan ion
sehingga akan terpisah menjadi ion-ionnya ketika berada dalam larutan.
5. Berikan contoh ikatan hidrogen
Jawab :
1. Ikatan Hidrogen dalam Hidrogen fluoride
2. Ikatan Hidrogen dalam Air
3. Ikatan Hidrogen dalam Amonia
4. Ikatan Hidrogen dalam Alkohol
5. Ikatan Hidrogen dalam Polimer

C. Aspek Termodinamika
1. Reaksi berlangsung sontan apabila energi gibbs reaksi pada suhu dan tekanan tetap
bernilai negatif, perhatikan reaksi dibawah ini!
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O ∆H = - 802 kj
Bagaimana kah kespontanan reaksi diatas ?
Jawab : Reaksi diatas adalah Reaksi pembakaran yang bersifat eksotermik. Karena ∆H
bernilai negatif maka reaksi diatas berlangung secara spontan
2. Dengan melihat tabel harga potensial elektroda pada buku , ramalkan reaksi berikut
dapat berlangsung atau tidak?
Fe(s)+Zn2+(aq)→Fe2+(aq)+Zn(s)
jawab : sel elektrokimia adalah potensial sel. Potensial sel atau Eosel merupakan selisih
antara nilai potensial anode dan katode dalam suatu sel elektrokimia. Potensial sel dapat
digunakan untuk melihat apakah reaksi redoks dapat berlangsung spontan atau tidak.
Reaksi berlangsung spontan ditandai dengan Eoselnya > 0, sedangkan reaksi tidak
berlangsung spontan apabila Eoselnya < 0.
Anoda ; Fe (s) →Fe2+ (aq) + 2e- ∆H = -0,49
2+ -
Katoda : Zn (aq) + 2e →Zn (s) ∆H = -0,75
3. Tentukan reaksi berikut berlangsung spontan atau tidak spontan.
Fe(s)+Ni2+ (aq) → Fe2+ (aq)+ Ni(s)
Jawab :
Berdasarkan potensial sel yaitu:
Fe2+ + 2e → Fe Eᵒ = -0,44 → Mengalami oksidasi
2+
Ni + 2e → Ni Eᵒ = -0,28 → Mengalami reduksi
Eᵒsel = Eᵒred – Eᵒoks
= -0,28 – (-0,44)
= 0,16 > 0
Jika potensial sel lebih dari 0 maka reaksi berlangsung spontan
4. Jelaskan syarat suatu reaksi berlangsung spontan!
Jawab :
Syarat suatu reaksi berlangsung spontan jika E ° sel bernilai positif
Energi bebas (Gibbs) dapat dituliskan menggunakan persamaan:

(∆G) = (∆H) - [(T) x (∆S)]

∆G = perubahan energi Gibbs


T = Suhu
∆S = perubahan entropi

Jika diperhatikan, maka jika.


∆ G < 0 (bernilai negatif), maka reaksi dapat terjadi sendiri (spontan)
∆ G > 0 (bernilai positif), maka reaksi tidak dapat terjadi tanpa ada energi dari luar.
sedangkan jika G = 0, maka terbentuk kesetimbangan kimia.
5. Bagaimana pengaruh suhu terhadap nilai energi bebas Gibbs suatu reaksi?
Jawab:
Pada umumnya, suatu reaksi akan lebih spontan ketika suhu meningkat. Suatu reaksi
akan menjadi lebih spontan apabila nilai energi bebasnya negatif. Oleh karena itu, secara
umum nilai energi bebas Gibbs akan menurun (menjadi negatif) apabila suhu dinaikkan.
D. Potensial Reduksi
1. Diketahui data potensial reduksi beberapa zat sebagai berikut.
Au3+ + 3e- → Au E°°= +1,42
+ -
Ag + e → Ag E°°= +0,80
2+ -
Cu + 2e → Cu E°°= +0,34
Sn2+ + 2e- → Sn E°°= −−0,14
2+ -
Zn + 2e → Zn E°°= −−0,76
2+ -
Cr + 2e → Cr E°°= −−0,91
Reaksi berikut ini yang tidak spontan adalah

Jawab : 3 Cu2+ + 2 Au → 3 Cu + 2 Au3+


Reaksi dapat berjalan spontan jika potensial selnya bernilai positif.
3 Cu2+ + 2 Au → 3 Cu + 2 Au3+
Reduksi: Cu2+ + 2e- → Cu E°°=+0,34
Oksidasi: Au → Au3+ + 3e- E°°=−1,42
E°°sel = +0,34 −−1,42 = −−1,08
Reaksi tersebut memiliki potensial sel bernilai negatif, maka reaksi tersebut tidak
berjalan spontan.
2. Diketahui harga potensial reduksi standar berikut:
Mg2+(aq)+2e−→Mg(s)E0=−2,37Volt
Au3+(aq)+3e−→Au(s)E0=+1,52Volt
Harga potensial sel untuk reaksi tersebut adalah.....
Jawab :
Esel =Ereduksi–Eoksidasi
Esel =1,52Volt−(−2,37Volt)
Esel =3,89Volt
Harga potensial sel untuk reaksi tersebut adalah +3,89 Volt.
3. Diketahui data beberapa potensial elektrode berikut.
Mg2++2e−→MgE∘=−2,37 V
Al3++3e−→AlE∘=−1.66 V
Zn2++2e−→ZnE∘=−0,76 V
Ag++e−→AgE∘=+0.80 V
Pasangan elektrode yang menghasilkan Esel sebesar 3.17 V adalah
Jawab :
Mg2+ + 2e → Mg E°= -2,37V
Al3+ + 3e → Al E°= -1,66V
2+
Zn + 2e → Zn E°= -0,76V
Ag+ + e → Ag E°= +0,80V
Ditanya: Pasangan elektrode yang menghasilkan Eᵒsel sebesar 3,17V
Jawab:
Potensial sel yang lebih besar merupakan katode dimana mengalami reduksi sedangkan
potensial sel yang lebih kecil merupakan anode dimana mengalami oksidasi.
Pasangan elektrode yang menghasilkan Eᵒsel sebesar 3,17V yaitu:
Ag+ + e → Ag E°= +0,80V → Katode → mengalami reduksi
2+
Mg + 2e → Mg E°= -2,37V → Anode → mengalami oksidasi
E°sel = E°red - E°oks
= 0,80 – (-2,37)
= 3,17 V
Jadi pasangan elektrodenya yaitu Ag dan Mg

4. Diketahui potensial reduksi standar


Cr3+(aq)+3e−→Cr(s) E∘=−0,74 V
AgCl(s)+e−→Ag(s)+Cl−(aq) E∘=+0,22 V
Jika kedua elektrode tersebut disusun sebagai sel Volta, reaksi yang terjadi di anode
adalah ....
Jawab :
AgCl(s)+e−→Ag(s)+Cl−(aq)E∘=+0,22 V
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa Cr dalam deret volta berada di
kiri Ag (Cr−Ag), hal ini karena nilai potensial reduksi Cr<Ag. Agar reaksi berlangsung
spontan maka logam Cr bertindak sebagai anoda (mengalami oksidasi) dan
logam Ag sebagai katoda. Reaksi dapat dituliskan :
Anoda : Cr→Cr3+(aq)+3e−
Reduksi : )AgCl(s)+e−→Ag(s)+Cl−(aq)
Jadi reaksi yang terjadi di anoda adalam oksidasi logam Cr
5. Diketahui :
Zn2+(aq)+2e→Zn(s) E∘=−0,76volt
Cu2+(aq)+2e→Cu(s) E∘=+0,34 volt
Al3+(aq)+3e→Al(s) E0=−1,66volt
Sn4+(aq)+2e→Sn2+(aq) E0=+0,15 volt
Cr2O72−(aq)+14H+(aq)+6e→2Cr3+(aq)+7H2O(l) 1 E0=+1,33 volt
Tentukanlah harga potensial sel ( E∘E∘ sel )) yang paling besar!
Jawab :
Potensial sel dirumuskan sebagai selisih antara potensial spesi tereduksi dan spesi
teroksidasi.
Eselo=Ereduksio−Eoksidasio
Agar potensial sel bernilai maksimal, maka diperlukan
Ereduksio terbesar ECr2O72−o=+1,33V) dan
Eoksidasio terkecil EAl3+∣Alo=−1,66V.
=1,33−(1,66)=2,99
Eselo=Ereduksio−Eoksidasio=1,33−(1,66)=2,99V

E. Konsep Asam Basa


1. Apa itu asam basa menurut lux flood dan berikan contohnya
Jawab :
Lux-Flood mendefenisikan asam basa dalam bentuk transfer anion oksida O2- dari
anhidrida asam atau basa
Contoh Persamaan Reaksi Asam-Basa Lux Flood:
Reaksi pelelehan anorganik suhu tinggi
CaO + SiO2 → CaSiO3
Basa Asam
Keterangan:
CaO = oksida donor
SiO2 = oksida aksepto
2. Perhatikan Keterangan Di Bawah !
SO3 + O2- → SO42-
Manakah spesi yang bertindak sebagai asam Lewis ?
Jawaban : senyawa SO3
Menurut Lewis:
• Asam: zat/senyawa yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari zat/senyawa
lain.
• Basa: zat/senyawa yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas dari zat/senyawa
lain.
Jika reaksi diatas digambarkan dengan rumus Lewis, maka senyawa SO3 akan bertindak
sebagai asam lewis:
3. Menurut teori asam basa Bronsted-Lowry, asam didefinisikan sebagai zat yang
Jawab :
Definisi asam menurut Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat menyumbangkan (donor)
proton, sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima (penerima donor) proton
Secara umum, suatu larutan dapat bersifat asam, basa, atau netral. Suatu larutan bersifat
asam jika jumlah ion H+ lebih banyak. Suatu larutan bersifat basa jika jumlah ion OH-
lebih banyak. Suatu larutan bersifat jika jumlah ion H+ dan ion OH- sama
4. .

Anda mungkin juga menyukai