1) Korteks Serebrum
Serebrum, bagian terbesar otak manusia, dibagi menjadi dua bagian,
hemisfer serebrum kiri dan kanan. Keduanya saling berhubungan melalui
korpus kalosum, suatu pita tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson
neuron yang menghubungkan kedua hemisfer.
3) Serebelum
Serebelum atau otak kecil penting dalam keseimbangan serta
perencanaan dan eksekusi gerakan volunter. Di serebelum ditemukan neuron
individual dalam jumlah empat kali lebih banyak daripada di bagian otak
lainnya dan hal ini menunjukkan pentingnya struktur ini. Serebelum terdiri
dari tiga bagian yang secara fungsional berbeda dengan peran berbeda yang
terutama berkaitan dengan kontrol bawah-sadar aktivitas motorik. . Secara
spesifik, bagian-bagian serebelum melakukan fungsi-fungsi berikut:
1. Vestibuloserebelum penting untuk mempertahankan keseimbangan
clan kontrol gerakan mata.
2. Spinoserebelum meningkatkan tonus otot dan mengoordinasikan
gerakan volunter terampil. Bagian otak ini sangat penting dalam
memastikan waktu yang tepat bagi kontraksi berbagai otot untuk
mengoordinasikan gerakan yang melibatkan banyak sendi.
3. Serebroserebelum berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitas
volunter dengan memberikan masukan ke daerah motorik korteks. Ini
juga merupakan bagian serebelum yang menyimpan ingatan
prosedural.
4) Batang Otak
Batang otak adaah penghubung vital antara korda spinalis dan bagian-
bagian otak yang lebih tinggi. Batang otak terdiri dari medula, pons, dan otak
tengah. Semua serat datang dan pergi yang berjalan antara perifer dan pusat-
pusat yang lebih tinggi di otak harus berjalan melalui batang otak, dengan
serat datang memancarkan informasi sensorik ke otak dan serat pergi
membawa sinyal perintah dari otak untuk keluaran eferen. Sebagian besar
serat-serat ini bersinaps di dalam batang otak untuk pemrosesan penting.
Karena itu, batang otak adalah jalur penghubung penting antara bagian otak
lain dan korda spinalis.
Fungsi batang otak mencakup yang berikut.
1. Sebagian besar dari 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak.
saraf-saraf ini menyarafi struktur-struktur di kepala dan leher dengan
serat sensorik dan motorik. Mereka penting dalam penglihatan,
pendengaran, pengecapan, penghiduan, sensasi wajah dan kulit kepala,
gerakan mata, mengunyah, menelan, ekspresi wajah, dan salivasi.
Pengecualian utama adalah saraf kranialis X, saraf vagus. Bukannya
menyarafi daerah-daerah di kepala, sebagian besar cabang nervus
vagus menyarafi organ-organ di rongga toraks dan abdomen. Vagus
adalah saraf utama sistem saraf parasimpatis.
2. saraf-saraf ini menyarafi struktur-struktur di kepala dan leher dengan
serat sensorik dan motorik. Mereka penting dalam penglihatan,
pendengaran, pengecapan, penghiduan, sensasi wajah dan kulit kepala,
gerakan mata, mengunyah, menelan, ekspresi wajah, dan salivasi.
Pengecualian utama adalah saraf kranialis X, saraf vagus. Bukannya
menyarafi daerah-daerah di kepala, sebagian besar cabang nervus
vagus menyarafi organ-organ di rongga toraks dan abdomen. Vagus
adalah saraf utama sistem saraf parasimpatis.
3. Batang otak berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur
4. Terdapat suatu anyaman neuron-neuron yang saling berhubungan yang
disebut formasio retikularis yang meluas di seluruh batang otak dan
masuk ke dalam talamus. Jaringan ini menerima dan mengintegrasikan
semua masukan sinaptik sensorik yang datang. Serat-serat asendens
yang berasal dari formasio retikularis membawa sinyal ke atas untuk
memba-ngunkan dan mengaktifkan korteks serebrum. Serat-serat ini
membentuk reticular activating system (RAS) yang mengontrol derajat
keseluruhan kewaspadaan korteks dan penting dalam kemampuan
untuk mengarahkan perhatian. Sebaliknya, serat-serat desendens dari
korteks, terutama daerah motoriknya, dapat mengaktifkan RAS.
5. Pusat-pusat yang mengatur tidur secara tradisional di-anggap terdapat
di dalam batang otak, meskipun bukti-bukti terakhir mengisyaratkan
bahwa pusat yang mendorong tidur gelombanglambat terletak di
hipotalamus.
5) Korda Spinalis
Korda spinalis adalah suatu silinder panjang langsing jaringan saraf
yang berjalan dari batang otak. Struktur ini memiliki panjang 45 cm (18 inci)
dan garis tengah 2 cm. Korda spinalis, yang keluar melalui sebuah lubang
besar di dasar tengkorak, dibungkus oleh kolumna vertebralis protektif
sewaktu turun melalui kanalis vertebralis. Dan korda spinalis keluar pasangan-
pasangan saraf spinalis melalui ruang-ruang yang terbentuk antara lengkung
tulang berbentuk sayap vertebra-vertebra yang berdekatan. Saraf spinalis
diberi nama sesuai dengan bagian kolumna vertebralis tempat mereka keluar.
Terdapat 8 pasang saraf servikalis (leher) (yaitu C1-C8), 12 saraf torakalis
(dada), 5 saraf lumbalis (abdomen), 5 saraf sakralis (panggul), dan 1 saraf
koksigeus (tulang ekor).
d. Vertebrobasilar Infarction
Daerah vertebrobasilar otak disuplai oleh arteri vertebralis dan arteri
basilar yang berasal dari dalam tulang belakang dan berakhir di Lingkaran
Willis. Daerah ini memasok otak kecil dan batang otak. Presentasi klinis
meliputi ataksia, vertigo, sakit kepala, muntah, disfungsi orofaringeal, defisit
lapang pandang, dan temuan okulomotor abnormal. Pola presentasi klinis
bervariasi tergantung pada lokasi dan pola infark emboli atau aterosklerosis.
e. Cerebellar Infarction
Pasien mungkin datang dengan gejala ataksia, mual, muntah, sakit
kepala, disartria, dan vertigo. Edema dan perburukan klinis yang cepat dapat
mempersulit infark serebelum.
f. Lacunar Infarction
Infark lakunar terjadi akibat oklusi arteri perforasi kecil. Mekanisme
pastinya masih diperdebatkan, karena sifat infark dapat diakibatkan oleh
oklusi pembuluh darah intrinsik atau emboli. Infark di wilayah ini dapat hadir
dengan motor murni atau kehilangan sensorik, defisit sensorimotor, atau
ataksia dengan hemiparesis.
Sumber :
a. Wijaya, Aji Kristianto. "Patofisiologi Stroke Non-Hemoragik Akibat
Trombus." E-Jurnal Med. Udayana 2 (2013): 52-66.
b. Hui C, Tadi P, Patti L. Ischemic Stroke. [Updated 2022 Jun 2]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-.
3. Stroke Hemoragik
Berdasarkan definisinya, stroke perdarahan atau stroke perdarahan adalah
pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim
otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan
tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak
dan juga oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya.
Kriteria diagnostik stroke perdarahan ditandai dengan onset perdarahan
bersifat mendadak, terutama sewaktu melakukan aktivitas dan dapat didahului oleh
gejala prodromal berupa peningkatan tekanan intra kranial (TIK) yaitu nyeri kepala,
mual, muntah, gangguan memori, bingung, penurunan kesadaran yang berat sampai
koma disertai hemiplegia atau hemiparese dan dapat disertai kejang fokal atau umum.
Stroke perdarahan diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu perdarahan
intraserebral dan ekstraserebral. Pada intraserebral terjadi perdarahan dari salah satu
arteri otak ke dalam jaringan otak. Sementara pada ekstra serebral (subarakhnoid)
dicirikan oleh perdarahan arteri di ruang antara dua meningen yaitu piameter dan
arakhnoid dan akan tibul gejala seperti mengalami sakit kepala yang sangat parah dan
biasanya terjadi gangguan kesadaran serta kaku kuduk.
Sumber : Julianti, Norma. "HAEMORRHAGIC STROKE ON ELDERLY
MAN WITH UNCONTROLLED HYPERTENSION." Jurnal Agromedicine 2.1
(2015): 32-38.
Sumber : Yonata, Ade, and Arif Satri Putra Pratama. "Hipertensi sebagai
faktor pencetus terjadinya stroke." Jurnal Majority 5.3 (2016): 17-21.