Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JURNAL REVIEW

PENELITIAN PENGEMBANGAN
Dosen Pengampu: Dr. Rusydi Ananda, M.Pd

Disusun Oleh:
Dwi Sartika Sabilah (0305192094)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulis CJR ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Penelitian yang dibimbing oleh bapak Dr. Rusydi Ananda, M.Pd. Selain
itu, CJR ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian tugas ini. Penulis menyadari bahwa Critical Journal Review ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi penyempurnaan tugas ini dan dalam hal penulisan karya
selanjutnya. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, 24 Oktober 2022

Penulis
Identitas Reviewer

Nama : Dwi Sartika Sabilah


Nim : 0305192094
Kelas : PMM -2
BAB I
IDENTITAS JURNAL

A. Identitas Jurnal Utama


Judul : Myths Objectivity In Mathematics Education
Tahun : 2022
Penulis : Sofia Abreu, Aid Albek, David M. Bowers, dkk
ISSN : -
Tanggal : 28 Juni 2022

B. Identitas Jurnal Pembanding


Judul : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
dan Prestasi Belajar Siswa
Tahun : 2015
Penulis : Siti Kawiyah
ISSN : 1978-4538
Tanggal : -
BAB II
RINGKASAN

A. Ringkasan Jurnal Utama


Abstrak Kelompok kerja ini dipicu oleh konvergensi
keprihatinan atas meluasnya de facto penerima
pengertian objectivitas dalam bidang pendidikan
matematika, karena ideology lapangan terus
sebagian besar didasarkan pada unsur-unsur
saintisme, kami mengusulkan bahwa arena
pendidikan matematika yang akrab bagi para peneliti
harus bergeser dan mengambil pekerjaan filosofi dan
kritik agar bidang tersebut tetap relevan di masa
sekarang dan masa depan. Ini struktur sains,
misalnya kepercayaan umum tentang kegunaan
matematika dan subjectivitas penelitian ilmu lunak
diman kita terlibat (misalnya menggunakan
keandalan antar - penilai). Kelompok kerja ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
terlibat dalam pembelajaran aktif pengalaman dan
diskusi kritis tentang cara objektivitas menyusup ke
aspek lapangan, dan untuk mengekspos diri untuk
sudut pandang baru tentang filsafat pendidikan
matematika.
Latar Terlibat secara dialektis dengan gagasan objektivitas,
Belakang sifat pengetahuan dalam matematika pendidikan,
dan filsafat penelitian pendidikan matematika adalah
tugas yang sudah lama tertunda, khususnya dalam
konteks AS. Kelompok Kerja ini menangkap urgensi
ini sementara juga menangkap kecemasan momen
sejarah saat ini terkait politik, krisis kesehatan global,
dan cara-cara baru populer memahami "fakta."
Memang, terlibat dengan masalah ini pada titik
tertentu di sejarah bidang kita adalah keharusan etis,
yang banyak peneliti pendidikan matematika terus
mengingkari dengan berfokus pada produksi tenaga
kerja yang berkualitas pada siswa (lihat Baldino &
Cabral, 2013, 2015) sebagai tujuan implisit, neoliberal
pendidikan matematika. Kelompok Kerja ini akan
mengkaji berbagai mitos objektivitas dalam
matematika dan penelitian pendidikan matematika,
mempermasalahkan ide-ide yang diterima begitu saja
dan sering dipoles. Namun, kami pertama-tama dan
terutama mendekati Kelompok Kerja ini dengan
panduan pertanyaan, "Apakah bidang kita siap untuk
bertanya dan terlibat dengan pertanyaan-pertanyaan
ini?" Mitos adalah cerita kita memberitahu diri kita
sendiri dan memberitahu orang lain, dan karena itu,
mereka memiliki hak pilihan mereka sendiri. Sebuah
mitos melakukan atau menciptakan efek, seperti
mencoba mengatakan bahwa sesuatu adalah
"kebenaran" dunia. Dalam pengertian itu, mitos
adalah "nyata", tetapi mereka tidak selalu
menghalangi mitos alternatif dari yang ada atau
menjadi saling eksklusif dengan mitos lainnya.
Kajian Teori Gagasan konvensional tentang objektivitas,
bagaimanapun, berusaha untuk membunuh mitos
alternatif, dan dengan demikian, berusaha untuk
menggambarkan garis yang jelas antara apa yang
objektif dan apa tidak. Akibatnya, tindakan
meninggalkan mitos objektivitas tidak diakui adalah
latihan di hegemoni dan reproduksi epistemologi
dominan—yang terkadang disebut akal sehat.”
Contoh cara di mana mitos objektivitas menyusup ke
matematika penelitian pendidikan adalah karya
Piaget (1970), yang Strukturalismenya dapat dibaca
sebagai sebuah resolusi
dari dualitas (nyata) objektivitas dan subjektivitas
menjadi objektivitas murni, mengklaim bahwa
perbedaan dalam struktur psikologis harus secara
bersamaan dianggap tak terbatas dalam variabilitas
namun deterministik dalam universalitas. Contoh
lain dapat dilihat dalam penelitian “ekuitas” yang
tidak, pada kenyataannya, mencapai tujuan
kesetaraan yang dianutnya melainkan menghasilkan
jimat meritokratis dari keberhasilan dan kegagalan
matematika yang berimplikasi pada keunggulan
sistem kredit sekolah bahkan dalam penelitian yang
mengklaim untuk membongkarnya (Baldino & Cabral,
2013, 2015; Bullock, 2013; Gutiérrez, 2008; Martin,
2003; Moore & Johnson, dalam peninjauan; Pai,
2012; Straehler-Pohl & Pais, 2014). Lain adalah
pemahaman yang tidak perlu dipertanyakan tentang
matematika dominan yang diperlukan untuk menjadi
anggota masyarakat yang “sukses” atau sebagai satu
-satunya jalan menuju pemecahan krisis saat ini.
Khususnya, bahkan ketika ada lebih banyak penelitian
yang mencakup subjektivitas siswa, matematika itu
diajarkan yang muncul dari budaya yang
mendominasi masih dibingkai sebagai universal
sementara mengabaikan kepentingan historis dan
material yang mendorongnya terus memperkuat
praktik-praktik yang menindas dan struktur (Bullock,
2018; Fasheh, 2012; Gutiérrez, 2017). Seperti Martin
dkk. (2010) bertanya, matematika siapa yang kita
ajarkan? "Untuk siapa? dan untuk tujuan apa” (hal.
14)? Kita tidak mengandaikan bahwa objektivitas
adalah narasi yang salah, melainkan kami
mengandaikan bahwa objektivitas adalah narasi ke
dalam di mana bidang itu sebagian besar telah jatuh
sementara secara bersamaan menetapkannya
sebagai otoritas epistemik tertinggi. Untuk lebih
jelasnya, kami tidak ingin membuang objektivitas dari
wacana peneliti, tetapi kami ingin menggeser wacana
peserta ke arah keterlibatan dialektis dengan
objektivitas dan subjektivitas.
Hasil dan Untuk tujuan di atas, kami mengatur kelompok kerja
Pembahasan ini sedemikian rupa sehingga: (1) menyambut baik
pendatang baru dalam perspektif konstituen muncul
sambil secara bersamaan menggali lebih dalam dan
melintasi dengan cara yang akan mendorong
pemikiran para veteran, (2) secara eksplisit muncul
dan dihormati keragaman perspektif, (3)
menganggap serius kemungkinan meningkatkan
matematika praktik pendidikan dalam menghadapi
dialektika objektivitas dan subjektivitas yang tidak
dapat didamaikan yang ada di seluruh struktur
pekerjaan kami, dan (4) menghormati dan
menggunakan dan pedagogi anti-hierarki. Jadi,
setiap hari terdiri dari serangkaian tugas dan
berbasis pertanyaan eksplorasi dan diskusi. Setiap
tugas dirancang dan diimplementasikan oleh subset
yang berbeda dari kontributor, berakar pada
kemanusiaan kita sendiri dan pengalaman
dengan/melawan gagasan tidak kritis tentang
objektivitas. Kami fasilitato adalah diri kami yang
beragam dalam hal ras, jenis kelamin, seksualitas,
kecacatan/kemampuan, dan tahap karier, serta
dalam hal bidang keahlian khusus kami (termasuk
aktivisme, seni, media dan analisis diskursif kritis,
filsafat, dan psikoanalisis), semuanya berkontribusi
pada kumpulan tugas dan diskusi yang kaya.
Kesimpulan Tugas bervariasi secara substantif di seluruh
dan Saran kelompok kerja, termasuk waktu yang dihabiskan:
melakukan/merefleksikan matematika, memeriksa
secara kritis yang tidak dinyatakan atau asumsi yang
tidak diinterogasi dalam desain penelitian,
memeriksa produk penelitian melalui bingkai etik
seperti seni, dan memeriksa pekerjaan kita menuju
perubahan sosial/pendidikan yang bermakna melalui
etika bingkai seperti aktivisme. Setiap tugas
menimbulkan peluang terbuka untuk diskusi di dalam
dan di seluruh topik, misalnya, menggali nilai-nilai,
mempertanyakan realitas dan keberadaan,
memeriksa apa yang kami maksud dengan
"mengetahui," dan memunculkan aspek-aspek praktik
yang diam-diam.
B. Ringkasan Jurnal Pembanding
Abstrak Penilitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran matematika berbasis saintifik untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
prestasi belajar siswa kelas X di SMA semester 2. Jenis
penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research
and Development). Penelitian ini mengembangkan
perangkat pembelajaran dengan menggunakan model
pengembangan 3D (Define, Design, Develop) yang
dikembangkan oleh Borg dan Gall. Subjek penelitian ini
adalah 136 siswa kelas X SMA Negeri 2 Yogyakarta.
Analisis data dilakukan dengan mengkonversi total skor
aktual yang diperoleh menjadi data kualitatif skala lima.
Penelitian ini menghasilkan perangkat pembelajaran
matematika materi persaman kuadrat, fungsi kuadrat dan
peluang yang, meliputi RPP, LKS, TPB dan TKPM. Dari hasil
validasi ahli, skor penilaian guru, penilaian siswa, observasi
pembelajaran dan tes evaluasi menunjukkan bahwa RPP,
LKS, TPB dan TKPM adalah valid, praktis, dan efektif. Secara
keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat
pembelajaran yang dikembangkan adalah layak untuk
digunakan.
Latar Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
Belakang teknologi sekarang ini mengalami peningkatan yang sangat
pesat, termasuk di dalamnya bidang pendidikan. Target
peningkatan kualitas pendidikan banyak dilakukan pada
perbaikan materi kurikulum, proses pembelajaran, penilaian,
perlengkapan sarana dan prasarana serta kualitas guru.
Menurut Zamroni (2000, p.120), kebijakan dan program
peningkatan kualitas guru dalam melaksanakan proses
belajar mengajar harus menyentuh tiga aspek yaitu; aspek
kemampuan, aspek semangat dan dedikasi dan aspek
kesejahteraan. Kebijakan yang tidak lengkap, yang tidak
mencakup ketiga aspek tersebut cenderung akan
mengalami kegagalan. Kebijakan untuk meningkatkan
kualitas guru harus banyak bertumpu pada inisiatif dan
kemauan yang datang dari pihak guru sendiri. Guru harus
mengembangkan kemampuan untuk belajar. Kemampuan
ini akan terus tumbuh jika guru memiliki cukup ruang untuk
berinisiatif dan berimprofikasi.
Untuk memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran dan memudahkan siswa untuk belajar secara
mandiri, biasanya kegiatan ini dilengkapi dengan Lembar
kegiatan Siswa (LKS), baik yang berbentuk cetak atau atau
noncetak. Sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) harus dilengkapi dengan perangkat penilaian yang
dijabarkan dalam bentuk instrumen. Menurut Poppy (2009,
p.32), Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-
lembaran berisi petunjuk atau langkah-langkah untuk
menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan sasaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan dan ketrampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda.Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan
mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji dan
mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi standar
proses.
Kajian Teori
Hasil dan Deskripsi hasil pengembangan perangkat pembelajaran
Pembahasan dengan menggunakan model pengembangan Borg and Gall
yang telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi pada
penelitian ini. Dari 10 tahap pengembangan Borg and Gall
dimodifikasi menjadi 3 tahap penelitian yaitu: define, design
dan develop.
1. Tahap Pendefinisian (Define) Pada tahap ini
dilakukan kegiatan studi pustaka untuk mengkaji
teori dan hasil penelitian terdahulu juga studi
lapangan dengan memperhatikan profil sasaran,
kekuatan dan kelemahannya.
2. Tahap Perancangan (Design) Pada tahap ini
dilakukan kegiatan pemilihan materi pembelajaran,
setelah dilakukan diskusi dengan dosen pembimbing
maka dipilih materi yang berkaitan dapat
dikembangkan dengan pembelajaran saintifik yaitu
materi persamaan kuadrat, fungsi kuadrat dan
peluang.
3. Tahap Pengembangan (Develop) Dalam tahap
pengembangan ini dimulai dengan menyusun
perangkat pembelajaran berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan
Siswa (LKS), Tes Prestasi Belajar (TPB) dan Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM).
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh
dan Saran simpulan sebagai berikut: Semua produk hasil
pengembangan perangkat pembelajaran matematika
berbasis saintifik untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah dan prestasi belajar siswa di SMA
kelas X meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Tes Prestasi Belajar (TPB)
dan Tes kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) setelah
melalui tahap validasi maka disimpulkan bahwa produk
tersebut valid, dan setelah melalui tahap uji coba lapangan
maka disimpulkan bahwa produk tersebut praktis baik
ditinjau dari penilaian guru, angket respon siswa, dan
keterlaksanaan pembelajaran yang dapat dilihat dari
observasi kegiatan guru dan observasi kegiatan siswa.
Ditinjau dari ketuntasan prestasi belajar siswa dan
kemampuan pemecahan masalah mengalami peningkatan
sebelum dan sesudah perlakuan maka disimpulkan bahwa
produk tersebut.
BAB III
ANALISIS

A. Kekhasan dan Kemutakhiran Jurnal Utama

a. Kekhasan jurnal
Kekhasan jurnal ini adalah selain dijelaskan secara sistematis juga
dilengkapi dengan teori atau pembuktian yang tepat dan jelas sehingga
yang terkait dengan segala faktor yang mempengaruhi.

b. Kemuktahiran jurnal
Untuk jurnal terbilang mutakhir, karena jurnal ini diterbitkan pada
tahun 2022 dan telah direvisi berapa kali. Dengan demikian perbaikan dan
akurasi pernyataan buku ini diyakini lengkap dan mutakhir.

B. Kelebihan dan Kelemahan Jurnal Pembanding

a. Kelebihan Jurnal
Kelebihan jurnal dari penjelasan mudah dipahami dan penulis nya
juga cuma satu saja serta penulis bukan dari satu universitas berbagai
universitas lain yang terkenal.

b. Kekurangan Jurnal
Kekurangan jurnal terletak di bagian isi terlalu singkat, tidak
tersusun, dan untuk ISSBN nya tidak ada dan kajian teorinya tidak ada.
BAB IV
PENUTUP

A. Rekomendasi
Dari hasil penelitian dan uraian di atas, maka peneliti memberikan
beberapa rekomendasi yang mungkin bisa dijadikan bahan pertimbangan
lanjutan untuk kedepanya, seperti:
1. Jurnal Utama
Dari segi penjelasan sangat mudah dipahami dan akurat,
akan tetapi dibagian isi masih belum disusun dengan baik dan
hanya singkat. Untuk peneliti selanjutnya untuk lebih teliti, sehingga
dapat diketahui secara lebih kritis tentang maksud dan tujuan
masalah dalam jurnal ini, dan semoga penelitian ini bisa menjadi
bahan rujukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti tentang masalah
yang ada keterkaitan dengan jurnal.
2. Mudah dipahami dan penulis nya juga cuma satu saja serta
penulis bukan dari satu universitas berbagai universitas lain yang
terkenal. Tetapi sebaiknya bagian isinya ditambahkan karna bagian
isinya terlalu singkat dan untuk kajian teori sebaiknya ditambahkan
dalam jurnal.

B. Kesimpulan
Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya, baik itu segi bahasanya, kelebihannya,
dan kekurangannya. Setiap jurnal pasti mengandung informasi yang sudah
dipaparkan dengan jelas oleh penulisnya terlepas dari itu kekurangannya
yang terkandung dalam setiap jurnal, namun sudah dapat dipastikan
setiap jurnal akan membawa keuntungan bagi pembaca dalam hal
mendapatkan informasi lebih.
Dalam jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang
dapat membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca serta
menganalisis jurnal ini. Diatas telah di sampaikan ringkasan dan juga
kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jurnal yang diharapkan
dapat menjadi perbandingan antar opini atas pembaca terhadap jurnal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai