Dosen Pengampu:
Disusun Oleh
Kelompok VI
Sem. VI/ PMM-2
Haqqy Tamimah (0305183120)
Hendra Utama Zein (0305193136)
Hilda Andriani (0305193194)
Lisa Ratna Sari (0305192096)
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah swt. Yang telah memberikan kita semua
kesehatan serta kesempatan sehingga kiranya dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik–
baiknya. Adapun tujuan disusunnya tulisan ini untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Bimbingan Konseling Islam. Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Siti
Maysarah, M.Pd selaku dosen pengampu dalam mata kuliah ini yang telah membimbing
kami dalam menyelesaikan makalah dengan judul ”CRITICAL BOOK REPORT”.
Kami menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun penyusunan dalam
tugas ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca agar kiranya dapat menjadi pembelajaran bagi kami untuk dapat menyempurnakan
penulisan dilain waktu. Semoga dengan selesainya tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi kami maupun para pembaca. Demikian kata
pengantar dari kami, jika ada kesalahan kata saya mohon maaf.
Kelomopok VI
i
BAB I
PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya CBR Pada Critical Book Report ini si penyusun akan
mencoba mereview Buku yang berjudul “Struktur Aljabar Ring” yang dikarang oleh
Siti Maysarah, M.Pd. Critical Book Report ini sangat penting bagi pembaca dan
reviewer dapat menambah wawasan tentang buku dan mengetahui keunggulan dan
kekurangan buku tersebut.
B. TUJUAN CBR
Tujuan Alasan dibuatnya CBR ini yaitu untuk :
1. Penyelesaian Tugas CBR yaitu mengkritik, membandingkan buku satu dengan
buku yang lainnya.
2. Menambah Wawasan Pembaca mengenai arti pentingnya memahami Ideal
3. Meningkatkan Motivasi Pembaca Dalam Mengenal Lebih Jauh tentang Ideal
4. Menguatkan Pemahaman Pembaca Ideal.
C. MANFAAT CBR
Ada pun manfaat dari di selesaikannya CBR ini yaitu untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Struktur Aljabar Ring serta melatih kemampuan Penulis dalam
mengkritisi suatu buku, Menumbuhkan pola pikir Kreatif dalam membandingkan
buku yang satu dengan yang lain, serta mengetahui kekurangan dan kelebihan dari
buku tersebut Untuk mengetahui perbandingan isi atau materi yang terdapat dari
kedua buku.
1
D. IDENTITAS BUKU
1. BUKU UTAMA
2
BAB IV
IDEAL
Ideal pada dasarnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu ideal tidak sejati (ideal
improper) dan ideal sejati (ideal proper). Sebuah ideal N dari ring R dikatakan ideal tidak
sejati jika N=R dan sebaliknya dikatakan ideal sejati jika N≠R. Ideal sejati terbagi menjadi
dua jenis, yaitu ideal sejati trival dan ideal sejati nontrival. N dikatakan ideal sejati jika N =
{0} dan sebaliknya dikatakan ideal sejati nontrival jika N≠R dan N≠{0}.
4.1 Ideal
Defenisi 4.1
Misalkan <R,+,·> adalah suatu Ring dan <S,+,·> adalah Subring dari R disebut
Ideal Kiri jika ∀𝑎 ∈ 𝑆 dan ∀𝑎 ∈ 𝑅 berlaku 𝑟𝑎 ∈ 𝑆. Atau dengan kata lain, misalkan
<R,+,·> adalah suatu ring dan 𝑆 ≠ ∅ merupakan himpunan bagian dari R atau S ⊆ R
disebut Ideal Kiri, jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑆 dan ∀𝑟 ∈ 𝑅, berlaku :
i) 𝑎−𝑏 ∈ 𝑆
ii) 𝑎 ∙ 𝑏𝜖𝑆
iii) 𝑟𝑎 ∈ 𝑆
Contoh 4.1
R = M2 (Z) matriks 2x2 dengan unsur-unsur matriks bilangan bulat. K ⸦ R dimana K =
𝑎 0
[ ] ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍. Selediki apakah K merupakan ideal kiri dari R.
𝑏 0
Penyelesaian:
i) Akan dibuktikan ∀𝐴, 𝐵 ∈ 𝐾 → 𝐴 − 𝐵 ∈ 𝐾
𝑎 0 𝑏 0
Ambil sembarang unsur misal A = [ ] ;𝐵 = [ ], ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, ∈
𝑏 0 𝑑 0
𝑍
𝑎 0 𝑏 0
A-B = [ ]−[ ]
𝑏 0 𝑑 0
𝑎−𝑐 0
=[ ]
𝑏−𝑑 0
Jika ∀𝑎, 𝑐 ∈ 𝑍 →a-c ∈ 𝑍 𝑑𝑎𝑛
Jika ∀𝑏, 𝑑 ∈ 𝑍 →b-d ∈ 𝑍
𝑎−𝑐 0
Akibatnya [ ]∈𝐾
𝑏−𝑑 0
Defenis[[]i 4.2
Misalkan <R,+,·> adalah suatu Ring dan <S,+,·> adalah Subring dari R disebut
Ideal Kanan jika ∀𝑎 ∈ 𝑆 dan ∀𝑎 ∈ 𝑅 berlaku 𝑎𝑟 ∈ 𝑆. Atau dengan kata lain, misalkan
<R,+,·> adalah suatu ring dan 𝑆 ≠ ∅ merupakan himpunan bagian dari R atau S ⊆ R
disebut Ideal Kanan, jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑆 dan ∀𝑟 ∈ 𝑅, berlaku :
i) 𝑎−𝑏 ∈ 𝑆
ii) 𝑎 ∙ 𝑏𝜖𝑆
iii) 𝑎𝑟 ∈ 𝑆
Contoh:
R = M2 (Z) matriks 2x2 dengan unsur unsur matriks bilangan bulat. K⸦R dimana K
𝑎 𝑏
=[ ] ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ Z. Buktikan bahwa K ideal kanan dari R.
0 0
Penyelesaian:
i. Akan dibuktikan∀𝐴, 𝐵 ∈ K→ A-B ∈ 𝐾
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
Ambil sembarang unsur misal A = [ ];𝐵 = [ ], ∀𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑍
0 0 0 0
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
A-B = [ ]−[ ]
0 0 0 0
𝑎−𝑐 𝑏−𝑑
[ ]
0 0
Jika ∀𝑎, 𝑐 ∈ 𝑍 → 𝑎 − 𝑐 ∈ 𝑍 𝑑𝑎𝑛
Jika ∀𝑏, 𝑑 ∈ 𝑍 → 𝑏 − 𝑑 ∈ 𝑍
𝑎−𝑐 𝑏−𝑑
Akibatnya [ ]∈𝐾
0 0
𝑎 𝑏 𝑐 𝑑
𝐴∙𝐵 = [ ]. [ ]
0 0 0 0
𝑎𝑐 𝑎𝑑
=[ ] karena
0 0
4
∀𝑎, 𝑐 ∈ 𝑍 → 𝑎𝑐 ∈ 𝑍
∀𝑎, 𝑑 ∈ 𝑍 → 𝑎𝑑 ∈ 𝑍
𝑎𝑐 𝑎𝑑
𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡𝑛𝑦𝑎 [ ]∈𝐾
0 0
𝑟1 𝑟3 𝑎1 𝑎2
𝐴𝑚𝑏𝑖𝑙 𝑠𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑅 = [ ] dan A = [ ]∈𝐾
𝑟2 𝑟4 0 0
Akan dibuktikan AR ∈ 𝐾
𝑎1 𝑎2 𝑟1 𝑟3
AR= [ ][ ]
0 0 𝑟2 𝑟4
𝑎1𝑟1 + 𝑎2𝑟2 𝑎1𝑟3 + 𝑎2𝑟4
=[ ]∈𝐾
0 0
Karena 𝑎1𝑟1 + 𝑎2𝑟2 ∈ 𝑍 𝑑𝑎𝑛 𝑎1𝑟3 + 𝑎2𝑟4, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐴𝑅 ∈ 𝐾
❖ Terbukti K ideal kanan dari R = M2 (Z).
Defenisi 4.3
Misalkan <R,+,·> adalah suatu Ring dan <S,+,·> adalah Subring dari R disebut
Ideal jika merupakan ideal kiri dan kanan, yaitu ∀𝑎 ∈ 𝑆 dan ∀𝑎 ∈ 𝑅 berlaku 𝑟𝑎 ∈ 𝑆 dan
𝑎𝑟 ∈ 𝑆. Atau dengan kata lain, misalkan <R,+,·> adalah suatu ring dan 𝑆 ≠ ∅ merupakan
himpunan bagian dari R atau S ⊆ R disebut Ideal Kanan, jika ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑆 dan ∀𝑟 ∈ 𝑅,
berlaku :
iv) 𝑎−𝑏 ∈ 𝑆
v) 𝑎 ∙ 𝑏𝜖𝑆
vi) 𝑎𝑟 ∈ 𝑆 dan 𝑎𝑟 ∈ 𝑆
Contoh 4.5
Misalkan < Z, +, . > adalah suatu Ring, maka himpunan bagian dari < Q, +, . > yaitu < Z,
+, . > merupakan ideal dari < Q, +, . >
4.2 Ideal Principal
Definisi 4.4
Andaikan R adalah ring komutatif a ∈ 𝑅, Na = {ra│r ∈ 𝑅}, Na adalah ideal dari R,
maka ideal yang demikian disebut sebagai ideal principal (ideal utama) dengan unsur
pembangun (generator) a.
i) 𝑟1 𝑎, 𝑟2 𝑎 ∈ 𝑁𝑎, (𝑟1 𝑎 − 𝑟2 𝑎) ∈ 𝑁𝑎
ii) ∀𝑥 ∈ 𝑅 𝑑𝑎𝑛 ∀𝑟𝑎 ∈ 𝑁𝑎, 𝑥(𝑟𝑎) ∈ 𝑁𝑎
Contoh 4.10
Setiap ideal di Z berbentuk nZ = < n > merupakan ideal utama yang dibangun oleh n.
4.3 Ideal Principal
5
Definisi 4.5
Suatu ring komutatif yang semua idealnya adalah ideal principal di sebut ring
principal.
Contoh 4.12
Buktikan bahwa Ring < P(A), +, . > adalah ring principal dengan A = {1,2} dan himpunan
kuasa P(A) = {∅, {1}, {2}, {1,2}}
Penyelesaian :
Ideal dari himpunan kuasa P(A) adalah 𝑁0 = {∅}, 𝑁1 = {∅, {1}}, 𝑁2 = {∅, {2}}, 𝑑𝑎𝑛 𝑁3 =
{∅, {1,2}} 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐴 . 𝐵 = 𝐴 ∩ 𝐵 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∶
𝑁0 = {∅} ∩ {∅, {1}, {2}, {1,2}} = {∅} ∈ 𝑃(𝐴)
𝑁1 = {1} ∩ {∅, {1}, {2}, {1,2}} = {∅, {1}} ∈ 𝑃(𝐴)
𝑁2 = {2} ∩ {∅, {1}, {2}, {1,2}} = {∅, {2}} ∈ 𝑃(𝐴)
𝑁3 = {1,2} ∩ {∅, {1}, {2}, {1,2}} = {∅, {1,2}} ∈ 𝑃(𝐴)
❖ Terbukti Ring < P(A), +, . > adalah ring principal
6
Teorema 4.2
Andaikan R adalah suatu ring dengan unsur kesatuan 1, jika N adalah suatu ideal
dari R yang mengandung unsur satuan maka N = R.
Bukti :
Misalkan 𝑎 ∈ 𝑁 adalah unsur satuan, maka 𝑎−1 ∈ 𝑅, karena N adalah suatu
ideal, maka 𝑎−1 𝑎 = 1 ∈ 𝑅, hal ini berakibat bahwa untuk setiap 𝑟 ∈ 𝑅, 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑟 = 𝑟 . 1 ∈
𝑅, 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑁 = 𝑅, akibatnya : jika F adalah suatu lapangan, maka F tidak mempunyai ideal
sejati.
Bukti :
Andaikan N adalah sebarang ideal dari lapangan F, jika N = (0), maka N adalah
ideal tak sejati dari F. Selanjutnya kita misalkan N ≠ {0}, karena F suatu lapangan, setiap
𝑛 ∈ 𝑁 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛 ≠ 0 adalah suatu unsur satuan. Berdasarkan teorema di atas, maka N = F
sehingga F tidak mempunyai ideal sejati.
Contoh 4.18
Z5 adalah sebuah field, dan tidak mempunyai sub ideal sejati karena Z5 tidak mempunyai
subring.
- KELEBIHAN
Buku ini sangat mudah di pahami bagi mahasiswa. Di lengkapi dengan
contoh soal agar lebih memudahkan. Kosa kata yang tidak
membelit-belit
- KEKURANGAN
Buku ini sangat sedikit membahas defenisi, sehingga mahasiswa
kesulitan untuk memahaminya. Tidak disertai dengat footnote.