Anda di halaman 1dari 10

LOMPAT JANGKIT

1. Pengertian Lompat Jangkit


Olahraga lompat jangkit (triple jump) adalah salah satu jenis olahraga atletik cabang lompat
dimana sang atlet akan melakukan tiga tahap lompatan untuk mendarat di bak pasir
pendaratan dengan awalan lari.

Tiga lompatan dalam lompat jangkit ini disebut juga sebagai hop-step-jump
Hop merupakan fase pertama lompatan yang dilakukan oleh atlet dengan menggunakan kaki
terkuat untuk melakukan tolakan.
Step merupakan lompatan kedua yang harus dilakukan dengan menggunakan kaki yang sama
pada waktu fase hop dan jump merupakan lompatan terakhir yang harus dilakukan dengan
menggunakan kaki berbeda sebagai tolakan.
Posisi ketiga fase lompatan ini sama-sama penting yang artinya sang atlet tetap harus
melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada ketiga fase ini.

2. Sejarah Lompat Jangkit


Olahraga lompat jangkit menjadi salah satu olahraga yang diikutkan dalam olimpiade modern
pertama di Yunani pada tahun 1896 dan dimenangkan oleh seorang juara yang bernama
James Connolly. Teknik yang dipergunakan oleh Connolly pada waktu itu sama dengan
peraturan yang berlaku saat ini, yakni connoly menggunakan dua kaki yang sama untuk
lompatan pertama dan kedua dan kaki satunya untuk melakukan lompatan terakhir.
Olahraga lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu jenis olah raga lompat sejak era
Yunani klasik dimana sang pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum
lompatan terakhir, sayangnya tidak diketahui secara pasti tentang banyaknya lompatan yang
dilakukan oleh atlet pada waktu itu serta peraturan dalam pertandingan lompat tersebut.
Sementara itu, dalam mitologi Irlandia disebutkan bahwa olah raga lompat jangkit telah
diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno yang bernama Tailteann Games pada tahun
1829 sebelum masehi.
Jika pada olimpiade modern pertama, olahraga lompat jangkit ini hanya diikuti oleh atlet laki-
laki saja, maka sekian tahun kemudian, di tahun 1996, atlet perempuan akhirnya bisa
mengikuti kejuaraan lompat jangkit dalam olimpiade di Atlanta.

3. Teknik Lompat Jangkit

Secara umum, olahraga lompat jangkit ini dilakukan melalui fase awalan (berlari), lompatan
pertama (hop), lompatan kedua (step), lompatan ketiga (jump), dan mendarat.
Berikut ini merupakan uraian teknik lompat jangkit:
a. Awalan
Pada awalan ini, atlet akan berlari sejauh maksimal 45 meter menuju papan tolakan untuk
melakukan tolakan pertama (hop). Pada posisi awal ini atlet akan melakukan persiapan,
yakni dengan start berdiri. Sebelumnya ia harus rileks, mengatur nafas, dan fokus pada
papan tolakan. Setelah siap, atlet akan berlari dengan kecepatan sedang menuju ke
kecepatan tinggi. Umumnya, pada awalan ini, para atlet lompat jangkit berlari dengan
langkah kaki yang jauh dan berfungsi sebagai metode untuk mempersiapkan kaki
melakukan tiga kali lompatan dengan jarak sejauh mungkin pada masing-masing
lompatan.
b. Hop
Hop atau lompatan pertama ini dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat sebagai
tolakan. Dalam melakukan tolakan, kaki tersebut tidak boleh melebihi papan tolakan
(sebagaimana peraturan yang berlaku dalam lompat jauh) namun boleh dilakukan sebelum
papan tolakan. Setelah melakukan tolakan, agar menghasilkan jarak lompat yang jauh,
umumnya para atlet akan mengayunkan kaki saat melayang di udara dan mendarat dengan
kaki yang sama pada saat tolakan untuk melakukan tolakan kedua (step).
c. Step
Kaki yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pada fase ini merupakan kaki yang
sama seperti yang dilakukan pada saat tolakan pertama. Oleh karena itulah kaki terkuat
yang dipergunakan untuk melakukan tolakan pertama dan kedua ini. Setelah lompatan
kedua ini dilakukan, pada saat melayang segera kaki satunya diayunkan kedepan dan
bersiap untuk mendarat sekaligus melakukan tolakan.
d. Jump
Begitu kaki ini mendarat, maka selanjutnya kaki ini akan langsung melakukan tolakan ke
arah depan dengan membungkukkan badan agar condong ke depan. Alasan kenapa badan
dibungkukkan adalah agar tubuh tidak terlalu banyak bergesekan dengan udara yang akan
mengurangi jarak lompatan, yang kedua tubuh ini berfungsi untuk beriap mendarat. ika
tubuh membungkuk, kemungkinan tubuh akan jatuh kebelakang saat mendarat bisa
diminimalisir karena titik pendaratan yang diukur adalah bagian organ tubuh yang jatuh
paling dekat dengan bibir bak pasir bagian depan.
e. Mendarat
Pendaratan harus dilakukan dengan menggunakan kedua kaki untuk menghindari cidera.
Bilamana atlet mendarat dengan menggunakan satu kaki hal tersebut masih diperbolehkan.
Namun demikian pendaratan dengan satu kaki sangat dihindari karena sangat mungkin
akan mengakibatkan cidera serius.

4. Peraturan Lompat Jangkit


Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF (International
Amateur Athletic Federation) sebagai berikut ini:
a. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan melakukan tolakan pertama dengan melebihi
batas papan tolakan, namun masih diperbolehkan melakukan tolakan sebelum menginjak
papan tolakan.
b. Tolakan kedua harus menggunakan kaki yang sama dengan tolakan pertama.
c. Tolakan ketiga harus menggunakan kaki yang berbeda dengan tolakan pertama dan
kedua.
d. Setelah melakukan tolakan ketiga, pada saat melayang, atlet lompat jangkit tidak
diperkenankan melakukan gerakan salto.
e. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan mendarat di luar area pendaratan. Menyentuh
tepi bak pasir juga dianggap sebagai diskualifikasi.
f. Bak pasir dihitung dari tepi depan mulai dari 13 meter dan seterusnya sehingga jika atlet
mampu melewati bak pasir sejauh 5 meter, artinya ia telah melompat sejauh 18 meter
yang dihitung dari lompatan pertama dari papan tolakan.

5. Lapangan Lompat Jangkit

Lapangan lompat jangkit terdiri dari tiga bagian, yakni lintasan lari, papan tolakan, dan bak
pasir. Sebagaimana bisa dilihat dalam gambar, berikut ini penjelasan selengkapnya:
a. Bak pasir memiliki ukuran panjang minimal 7-9 meter dan lebar 2,75 meter dan diisi
dengan pasir halus.
b. Papan tolakan terletak sejauh 11-13 meter dari tepi depan bak pasir. Papan tolakan ini
memiliki ukuran panjang 1,22 meter, lebar 0,20 meter dan tinggi 0,05 meter yang dicat
dengan warna putih.
c. Panjang lintasan awalan untuk lari adalah 40-45 meter dengan lebar 1,22 meter berbentuk
lurus dengan garis tepi berwarna putih sebagai batas. Namun pada kebanyakan lapangan
lompat jangkit, lintasan awalan tersebut banyak yang tidak memiliki batas tepi karena
para atlet sudah dianggap tahu dan pasti akan lari dengan trak lurus menuju papan
tolakan.

6. Peralatan Lompat Jangkit

Dalam olah raga lompat jangkit, diperlukan berbagai peralatan selain kostum dan sepatu atlet.
Berikut ini merupakan beberapa peralatan yang dipergunakan dalam pertandingan lompat
jangkit, diantaranya adalah:
a. Lapangan lompat jangkit.
b. Peluit untuk memberi aba-aba.
c. Pengeras suara untuk memanggil atlet dan mengumumkan hasil lompatan.
d. Alat pengukur lompatan, baik yang manual (meteran dan bendera) atau yang
menggunakan teknologi canggih.
e. Kamera pemantau lompatan.
f. Alat pengukur kecepatan angin.
g. Alat untuk meratakan pasir.
h. Bendera juri

7. Atlet Lompat Jangkit


Atlet lompat jangkit biasanya juga sangat ahli dalam bidang lompat jauh karena kedua jenis
olah raga ini memiliki ragam aturan dan teknik yang mirip kecuali dalam hal jumlah
lompatan.
Dalam sejarahnya, setidaknya ada tiga nama besar atlet putra dan 3 atlet putri lompat jangkit
yang mampu menghasilkan lompatan yang jauh.

Pada nomor putra, pemegang gelar pelompat terjauh dalam lompat jangkit adalah Jonathan
Edward (Inggris) yang pernah melompat sejauh 18.29 meter pada 7 Agustus 1995 di
kejuaraan Gothenburg.
Atlet putra kedua terjauh setelah Edward adalah Christian Taylor (Amerika Serikat) yang
pernah melompat sejauh 18.21 meter pada 27 Agustus 2015 di kejuaraan Beijing.
Atlet putra ketiga yang berhasil melompat dengan jarak lompatan terjauh adalah Kenny
Harrison (Amerika Serikat) yang pernah melompat sejauh 18.09 meter pada 27 Juli 1996 di
kejuaraan Atlanta.
Sementara itu pada nomor putri, atlet yang mampu mempertahankan rekor terjauh dalam
lompat jangkit adalah Inessa Kravest (Ukraina) yang pernah melompat sejauh 15.50 meter
pada 10 Agustus 1995 di kejuaraan Gothenburg.
Selanjutnya, atlet putri asal Kameron, Francoise Mbango Etone pernah melompat sejauh
15.39 meter pada 17 Agustus 2008 di kejuaraan Beijing.
Atlet lompat jangkit putri ketiga adalah Tatyana Lebedeva (Rusia) yang pernah melompat
sejauh 15.36 meter pada 6 Maret 2004 di kejuaraan Budapest.
PERMAINAN ROUNDERS
Permainan rounders merupakan permainan olahraga tim, termasuk dalam jenis olahraga bola
kecil. Cara teknik dasarnya hampir sama dengan olahraga base ball, kasti , bola bakar, dan
softball. Dikarenakan dalam permainannya terdapat unsur gerak seperti memukul, menangkap,
dan juga melempar. Cara memainkan permainan rounders yaitu memukul bola kemudian
mengelilingi lapangan yang ditandi oleh tiang atau pun titik base. Pemenangnya adalah regu atau
tim siapa yang paling banyak mengelilingi lapangan dialah pemenangnya.

Teknik Dasar Permainan :


1. Melempar bola
Hal yang pertama dilakukan dalam melepar bola yaitu memegang bolanya terlebih dahulu.
Kemudian dilemparkan leparan bola pada permainan rounders ada 4 teknik yitu : lemparan
dari atas kepala dengan cara diayunkan, lemparan dari bawah dan samping, lemparan pitch
atau lemparan melambung, lemparan menggunakan pergelangan tangan dengan cara
dilecutkan.
2. Menangkap bola
Dalam teknik menangkap bola terbagi menjadi 3 bagian yitu : menangkap bola dengann arah
lurus, groundball atau datangnya bola bergulir di tanah, dan menangkap dengan datangnya
bola melambung.
3. Memukul bola
Dalam teknik memukul bola ada 3 unsur gerak yang perlu dipelajari yaitu : cara memegang
tongkat pemukul, ayunan tongkat, dan gerak lanjutan memukul.

Bentuk dan ukuran lapangan Rounders


1. Lapangan rouders memiliki bentuk segi 5 (lima).
2. Setiap home base terdiri dari 4 (empat) titik dengan ukuran 1,2m pada setip sudut.
3. Jarak anatara setiap home basenya 8,5m
4. Jarak antara pelempar dan pemukul bola 7,5m
5. Area pelempar bola mempunyai ukuran 2,5m x2,5m
6. Area pemukul bola mempunyai ukuran 2m x 2m
Tongkat dan Bola
Tongkat terbuat dari bahan kayu dan memiliki bentuk bulat dengan panjang tongkat 46
centimeter dan beratnya 70 gr hingga 85 gr. Dalam permainan ini mengunakan bola dengan bola
jenis kecil/bola kecil dengan berat bola 70 gram hingga 80 gram

Cara bermain
1. Sebelum melakukan permainan dilakukan tos atau undian
2. Dalam setiap tim rounders terdiri dari 9 orang pemain.
3. Setiap regunya memiliki 2 x kesempatan mejaga lapangan dan juga memukul bola.
4. Dalam berlari tidak di perbolaeh berada di dalam hume base atau tiang base.
5. Petugas penjagalapangan harus berusaha menghalaingi pukuan bola pada saat pemukul
berlari.
6. Seluruh pemain yang bertugas memukul bola bisa keluar secara bersamaan apabila penjaga
melempar bola ke zona pemukul. Sebelum pelari sampai pada base ke 4.

Sistim Penilaian
1. Sebelum bola menyusur tanah si pemukul berlari melewai 4 home base maka tim tersebut
mendapatkan angka dalam 1 ronde.
2. Langkah si pemukul bola sempurna tanpa melakukan pukulan bola mendapatkan poin dalam
setengah ronde.

Istilah-Istilah dalam permainan


1. STRIKE : pelambung melemparkan bola dengan benar.
2. BALL : pelambung melemparkan bola salah.
3. BASE : tempat singggah seorang pelari dan pemukul.
4. PITCHER : seorang pelambung bola.
5. CATCHER : seorang penangkap bola.
6. OUT : bola keluar dari lapagan.
7. HOME BASE : tempat pemukul.
8. MEMBAKAR : sebelum lawan sudah hinggap di base bola sudah di pegang yang berfungsi
mematikan lawan

Anda mungkin juga menyukai