Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Lompat Jangkit

via iaaf.org
Olahraga lompat jangkit (triple jump) adalah salah satu jenis olahraga atletik cabang
lompat dimana sang atlet akan melakukan tiga tahap lompatan untuk mendarat di bak
pasir pendaratan dengan awalan lari.

Jika dalam lompat jauh sang atlet hanya akan melakukan satu kali tolakan, satu kali
melayang dan kemudian mendarat, maka dalam lompat jangkit sang atlet akan
melakukan 3 kali tolakan, tiga kali melayang dan mendarat.
Tiga lompatan dalam lompat jangkit ini disebut juga sebagai hop-step-jump.

Hop merupakan fase pertama lompatan yang dilakukan oleh atlet dengan
menggunakan kaki terkuat untuk melakukan tolakan.

Step merupakan lompatan kedua yang harus dilakukan dengan menggunakan kaki
yang sama pada waktu fase hop dan jump merupakan lompatan terakhir yang harus
dilakukan dengan menggunakan kaki berbeda sebagai tolakan.

Posisi ketiga fase lompatan ini sama-sama penting yang artinya sang atlet tetap harus
melakukan tolakan sekuat-kuatnya pada ketiga fase ini.
Sejarah Lompat Jangkit

via scavengerinsouthie.wordpress.com
Olahraga lompat jangkit menjadi salah satu olahraga yang diikutkan dalam olimpiade
modern pertama di Yunani pada tahun 1896 dan dimenangkan oleh seorang juara yang
bernama James Connolly.

Teknik yang dipergunakan oleh Connolly pada waktu itu sama dengan peraturan yang
berlaku saat ini, yakni connoly menggunakan dua kaki yang sama untuk lompatan
pertama dan kedua dan kaki satunya untuk melakukan lompatan terakhir.

Olahraga lompat jangkit ini terinspirasi dari salah satu jenis olah raga lompat sejak era
Yunani klasik dimana sang pelompat akan melakukan beberapa kali lompatan sebelum
lompatan terakhir, sayangnya tidak diketahui secara pasti tentang banyaknya lompatan
yang dilakukan oleh atlet pada waktu itu serta peraturan dalam pertandingan lompat
tersebut.

Sementara itu, dalam mitologi Irlandia disebutkan bahwa olah raga lompat jangkit telah
diperlombakan dalam pertandingan Irlandia kuno yang bernama Tailteann Games pada
tahun 1829 sebelum masehi.
Dalam catatan tersebut, sang atlet melakukan lompatan sebanyak tiga kali atau sama
dengan lompat jangkit pada masa ini.

Jika pada olimpiade modern pertama, olahraga lompat jangkit ini hanya diikuti oleh atlet
laki-laki saja, maka sekian tahun kemudian, di tahun 1996, atlet perempuan akhirnya
bisa mengikuti kejuaraan lompat jangkit dalam olimpiade di Atlanta.

Lapangan Lompat Jangkit

via pinterest.com
Lapangan lompat jangkit terdiri dari tiga bagian, yakni lintasan lari, papan tolakan, dan
bak pasir. Sebagaimana bisa dilihat dalam gambar, berikut ini penjelasan
selengkapnya:

1. Bak pasir memiliki ukuran panjang minimal 7-9 meter dan lebar 2,75 meter dan diisi
dengan pasir halus.

2. Papan tolakan terletak sejauh 11-13 meter dari tepi depan bak pasir. Papan tolakan ini
memiliki ukuran panjang 1,22 meter, lebar 0,20 meter dan tinggi 0,05 meter yang dicat dengan
warna putih.

3. Panjang lintasan awalan untuk lari adalah 40-45 meter dengan lebar 1,22 meter
berbentuk lurus dengan garis tepi berwarna putih sebagai batas. Namun pada kebanyakan
lapangan lompat jangkit, lintasan awalan tersebut banyak yang tidak memiliki batas tepi karena
para atlet sudah dianggap tahu dan pasti akan lari dengan trak lurus menuju papan tolakan.

Peraturan Lompat Jangkit


via iaaf.org
Ada beberapa peraturan dalam lompat jangkit yang telah ditetapkan oleh IAAF
(International Amateur Athletic Federation) sebagai berikut ini:

1. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan melakukan tolakan pertama dengan


melebihi batas papan tolakan, namun masih diperbolehkan melakukan tolakan sebelum
menginjak papan tolakan.

2. Tolakan kedua harus menggunakan kaki yang sama dengan tolakan pertama.

3. Tolakan ketiga harus menggunakan kaki yang berbeda dengan tolakan pertama
dan kedua.

4. Setelah melakukan tolakan ketiga, pada saat melayang, atlet lompat jangkit tidak
diperkenankan melakukan gerakan salto.

5. Atlet lompat jangkit tidak diperkenankan mendarat di luar area pendaratan.


Menyentuh tepi bak pasir juga dianggap sebagai diskualifikasi.

6. Bak pasir dihitung dari tepi depan mulai dari 13 meter dan seterusnya sehingga
jika atlet mampu melewati bak pasir sejauh 5 meter, artinya ia telah melompat sejauh
18 meter yang dihitung dari lompatan pertama dari papan tolakan.

Anda mungkin juga menyukai