Anda di halaman 1dari 12

Tugas portofolio penjaskes lompat tinggi

Nama : Moch Daffa Nadhif'ali


Kelas : 12 MIPA 4
Absen : 17
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh saya akan menjelaskan tentang lompat tinggi

Pengertian lompat tinggi

Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang menguji keterampilan atlet dalam
melompat dengan melewati mistar. Tujuan dari olahraga satu ini adalah untuk mendapatkan lompatan
setinggi-tingginya atau minimal dengan ketinggian tertentu.

Mistar yang harus dilewati minimal 2,5 meter tingginya. Panjang mistar sendiri sekitar 3,15 meter.
Olahraga lompat tinggi tidak menggunakan bantuan alat apapun. Peserta hanya melompat
menggunakan teknik tertentu agar hasil lompatannya optimal.
Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan pasca peserta berhasil melewati ketinggian mistar
sebelumnya. Peserta harus melompat dengan tumpuan sebelah kaki dan lompatan dinilai batal jika
menyentuh palang, palang jatuh atau tidak melompat. Menjatuhkan palang ketika membuat lompatan
atau menyentuh area tertentu untuk mendarat juga menyebabkan lompatan dinilai batal.

Agar mendapatkan lompatan yang tinggi, seorang atlet harus rajin mengolah tubuhnya. Terutama pada
bagian otot perut serta kaki. Latihan lompatan dan serangkaian latihan lainnya juga harus dilakukan.
Antara lain push up, back up, squat jumpat, hingga sit up. Para atlet juga harus mempelajari semua gaya
dalam melakukan lompatan.

Gaya-gaya dalam lompatan harus dipelajari agar atlet paham dan tahu kelemahan dan kelebihan pada
tubuhnya. Atlet pun akan paham dan bisa menentukan gaya lompatan mana yang paling pas baginya.
Dengan mengetahui hal tersebut, hasil lompatan pun diharapkan lebih optimal.

Sejarah lompat tinggi

Lompat tinggi merupakan salah satu olahraga tertua. Olahraga satu ini disinyalir pertama kali
dipertandingkan pada tahun 776 SM di era Yunani Kuno. Karena catatan sejarahnya kurang lengkap,
maka dibuat kebijakan yang menyatakan bahwa lompat tinggi sebagai cabang atletik baru. Hal ini
terbukti dari pertama kali mulai dikompetisikan secara resmi pada abad ke-19 di Skotlandia.

Pada pertama kali kompetisi, lompatan tertingginya 1,68 meter menggunakan gaya gunting. Memasuki
abad ke-20, gaya lompatan dimodernisasi oleh Michael Sweeny, seorang warga negara Irlandia-Amerika.
Michael Sweeny berhasil melakukan lompatan setinggi 1,97 meter menggunakan gaya eastern cut-off.
Gaya tersebut menggunakan teknik seperti gunting namun memperpanjang punggungnya serta
mendatar di atas bar.

George Horine, warga negara Amerika pun mengembangkan teknik lompatan yang lebih efieisn yakni
Western Roll. Teknik tersebut berhasil mencapai lompatan setinggi 2,01 meter di tahun 1912.

Pada olimpiade Berlin, teknik lompatan tersebut menjadi cara yang dilakukan banyak atlet dimana
peraih lompatan tertinggi adalah Cornelius Johnson dengan tinggi lompatan 2,03 meter.

Empat dekade setelahnya, pelompat Soyvet serta Amerika merintis gaya straddle. Charles Dumas adalah
orang pertama yang menggunakan teknik tersebut dengan mencapai tinggi lompatan 2,13 meter di
tahun 1956,

John Thomas meningkatkannya dengan lompatan setinggi 2,23 meter di tahun 1960. Empat tahun
setelahnya, Valeriy Brumel mencapai lompatan setinggi 2,28 meter dan membuatnya meraih medali
emas.

Para atlet pun mencoba belajar mengembangkan olahraga satu ini dengan berbagai macam gaya. Mulai
dari gaya gunting, gaya guling sisi, gaya straddle, hingga gaya fosbury flop.

Namun pada prakteknya, para atlet lompat tinggi kebanyakan menggunakan gaya straddle karena dinilai
mampu memberikan hasil lompatan lebih optimal.

Aturan dalam lompat tinggi

Lompat tinggi juga memiliki sejumlah peraturan umum yang harus dipatuhi para atletnya. Antara lain
sebagai berikut :

-Atlet lompat tinggi akan bertanding melewati mistar sampai batas tertinggi yang bisa dicapainya.
Peserta satu-persatu akan berguguran sehingga akan mencetak atlet bertahan paling lama dan paling
tinggi lompatannya.
-Tiap atlet memiliki tiga kesempatan untuk melompat. Tiga kesempatan tersebut digunakan untuk
melompati mistar dengan ketinggian sama. Jika tiga kesempatan tersebut atlet gagal melewati batas,
maka ia dinyatakan gugur.

-Tolakan hanya bisa dilakukan menggunakan satu kaki.

-Peserta tidak diperbolehkan menjatuhkan mistar

-Peserta menggunakan seragam dan atribut sesuai standar yang ditetapkan panitia. Hal ini juga
termasuk jenis sol sepatu yang diperbolehkan.

Teknik dasar lompat tinggi

1. Awalan

Pada fase awalan tidak ada ketentuan tersendiri bagi atlet yang akan melakukan awalan. Namun
sebagian besar atlet melakukan awalan dengan berlari. Berlari dinilai mampu memberikan tumpuan
maksimal sehingga tinggi lompatan menjadi lebih optimal.

Lari untuk awalan bisa dimulai dengan kecepatan rendah sampai kecepatan tertentu untuk melakukan
ancang-ancang dalam melompat.

2. Tolakan

Tolakan dilakukan dengan kaki terkuat agar seluruh tubuh bisa terangkat sampai melewati mistar. Tugas
kaki tidak hanya melakukan tolakan namun juga melakukan ayunan dengan kaki satunya.
Ayunan bertujuan agar lompatan berhasil melewati mistar. Hal ini sama seperti lompatan dan ayunan
ketika melakukan permainan lompat tali.

3. Melayang

Melayang dalam lompat tinggi adalah kondisi ketika tubuh atlet mulai terangkat melewati mistar. Di
tahap melayang ini, atlet bisa melakukan teknik tertentu sesuai gaya yang akan digunakannya.

4. Mendarat

Mendarat merupakan momen dimana tubuh telah melewati tiang mistar dan jatuh ke matras. Secara
umum, bentuk pendaratan bisa dengan kedua kaki yang berpijak ke matras atau bisa menggunakan
tubuhnya secara keseluruhan.

Macam-macam teknik lompat tinggi

1. Gaya Gunting

Gaya gunting merupakan gaya paling klasik dimana mulai digunakan pada pertamakali kompetisi di
Skotlandia. Dalam gaya gunting, posisi kaki melompat dan mengayun melewati mistar seolah-olah
seperti gerakan gunting. Awalan gaya gunting berasal dari tolakan kaki terkuat. Kemudian dilanjutkan
dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar.
Dengan teknik tersebut, kedua kaki serta seluruh tubuh akan lolos melewati mistar dengan ketinggian
tertentu. Gaya gunting disempurnakan oleh Michael Sweeny dimana perbedaannya dengan versi
sebelumnya terletak pada awalan untuk melakukannya.

Pada gaya gunting klasik, gaya lompat dilakukan adalah gaya jongkok dimana posisi tubuh berada di
depan mistar. Sementara gaya gunting Sweeney mengubah awalan posisi tubuh di samping mistar
sehingga gerakan gunting dilakukan dengan posisi tubuh yang sejajar atau miring dengan mistar.

2. Gaya Guling Sisi

Gaya guling sisi juga dikenal dengan western roll. Ketika melakukan lompatan, posisi badan berada di
samping mistar kemudian badan diangkat dan diposisikan sedemikian rupa hingga melayang terlentang.

Kemudian tubuh diputar hingga melewati mistar. Namun karena posisi kepala lebih rendah dari pinggul,
gaya satu ini tidak lagi digunakan karena dinilai diskualifikasi.

Namun selama beberapa tahun, aturan diskualifikasi tersebut dicabut sehingga atlet bisa menggunakan
gaya satu ini kembali.
3. Gaya Straddle

Gaya straddle mirip dengan gaya guling sisi. Bisa dikatakan gaya lompatan satu ini merupakan
penyempurnaan gaya guling sisi. Dalam gaya ini, posisi kepala tidak lebih rendah dari pinggul. Gaya
straddle diciptakan oleh Charles Dumas dimana rekor lompatannya setinggi 2,23 meter selama empat
tahun.

Rekor tersebut terbilang fantastis sehingga menjadikan gaya satu ini banyak digunakan para atlet lompat
tinggi dunia. Sejauh ini, rekor lompatan dengan gaya straddle setinggi 2,28 meter milik Valery Brumel.
4. Gaya Flop

Gaya Flop juga dikenal dengan sebutan Fosbury Flop. Diciptakan pertama kali oleh Dick Ricard Fosbury
yang memenangkan kejuaraan lompat tinggi tahun 1968 di Mexico. Gaya satu ini sangat unik karena
dalam melakukan lompatan, posisi tubuh membelakangi mistar kemudian melewati mistar dengan
mengedepankan punggung. Gaya satu ini sekilas mirip gaya salto.

Lapangan lompat tinggi

Lapangan lompat tinggi terdiri atas empat bagian. Yakni jalur awalan, area tolakan, mistar serta
penyangganya, dan matras untuk mendarat. Berikut ini beberapa penjelasannya:

Jalur untuk awalan dibentuk bujur sangkar atau setengah lingkaran. Jarak tepi ke titik pusat 15 meter.
Jarak ini juga menjadi jarak minimal atlet untuk melakukan awalan. Atlet berhak melakukan awalan dari
area lebih jauh lagi selama tidak berlebihan.

Daerah tolakan merupakan area didepan serta bawah mistar. Area ini harus datar, bersih, dan tekstur
material pijakannya tidak menggelincirkan atlet ketika melakukan tolakan.

Mistar memiliki panjang 3,98-4,02 meter. Berat mistar maksimal 2 kg serta disangga dengan dua
penyangga yang ditempatkan sejajar. Tiang penyangga mistar harus memiliki ukuran untuk menentukan
tinggi mistar.

Mistar memiliki berat maksimal 2 kg karena jika kurang dari berat tersebut akan mudah terjatuh atau
tersenggol. Sedangkan jika beratnya lebih dari 2 kg jika terjatuh dikhawatirkan akan mencederai atlet.
Mistar ditopang menggunakan penopang yang terdapat pada masing-masing tiang penyangga. Ukuran
penopangnya sebesar 4×6 cm.

Tempat pendaratan ukurannya 3×5 meter dan terbuat dari busa. Ketebalan busanya 60 cm dimana
bagian atasnya tertutup matras dengan tebal 10-20 cm.

Atlet lompat tinggi dunia

-Javier Sotomayor

-Blanka Vlašić

-Mariya Lasitskene

-Mutaz Essa Barshim

Peran Indonesia dalam cabor lompat tinggi

Medali emas nomor lompat tinggi putra cabang olahraga atletik PON XX Papua menjadi milik atlet DKI
Jakarta Rizky Gushafa setelah mencatatkan lompatan setinggi 211 cm pada perlombaan di GOR Mimika
Sport Complex, Mimika, Papua, Kamis.
Cara melakukan lompat tinggi

1.lari lah untuk mengambil ancang-ancang

2.lakukan lah tolakan dengan salah satu kaki yang terkuat

3.melayang lah hingga melewati mistar tanpa mengenai nya

4.mendarat lah di atas matras akan tetapi agak ke tepi agar jika mistar jatuh bisa langsung berdiri dan
tidak di diskualifikasi

Anda mungkin juga menyukai