Anda di halaman 1dari 8

OLAHRAGA CABANG ATLETIK

LOMPAT TINGGI

TUGAS PENJAS
SEMESTER I

DISUSUN OLEH :
BERLIAN LUTFI AZIZAH
KELAS IX.4
 Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi adalah salah satu jenis olahraga cabang atletik dimana sang atlet harus
melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai
jenis gaya yang diperbolehkan (gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop) atau gaya
baru yang tidak bertentangan dengan aturan internasional.Dari keempat gaya tersebut,
semuanya cenderung membuat atlet lompat tinggi melompat dari sisi sebelah kiri atau kanan
untuk meloloskan kaki dari halangan mistar.

 Sejarah

Lompat tinggi pertama kali di olimpiadekan di Skotlandia di abad ke-19.Pada saat itu,
olimpiade dimenangkan oleh seorang atlet yang berhasil melakukan lompatan setinggi 1,68
meter. Dengan menggunakan gaya gunting.

Lalu di abad ke-20, gaya lompat tinggi megalami modernisai oleh seseorang warga
Irlandia-Amerika yang bernama Michael Sweeney.Dan pada tahun 1895, ia berhasil
melakukan lompatan setinggi 1,97 meter dengan menggunakan gaya eastern cut-of.Yang
dimana mengambil posisi off menyerupai gaya gunting, namun memperpanjang
punggungnya serta mendatar di atas bar.

Kemudian, warga Amerika lainnya yang bernama George Horine mengembangkan teknik
lagi yang lebih efisien. Dan dinamakan Western Roll.Dengan menggunakan teknik tersebut,
George Horine berhasil melompat setinggi 2,01 meter ditahun 1912.
 Gaya Lompat Tinggi
1. Lompat Tinggi Gaya Gunting

Gaya gunting merupakan gaya yang paling klasik dalam lompat tinggi. Gaya ini muncul
seiring dengan hadirnya olah raga atletik lompat tinggi di olimpiade Skotlandia di abad 19.
Pada gaya ini, sebagaimana dinamai sebagai gaya gunting, posisi kaki yang melompat,
mengayun dan melewati mistar tampak seolah-olah seperti gerakan gunting.

Gaya gunting diawali dengan lompatan yang berasal dari tolakan kaki terkuat dan
dilanjutkan dengan ayunan kaki satunya ketika tubuh mendekati mistar sehingga akhirnya
kedua kaki dan seluruh tubuh bisa lolos melewati mistar pada ketinggian tertentu.

Selanjutnya gaya gunting ini disempurnakan oleh Michael Sweeney dan perbedaannya
terletak pada awalan untuk melakukannya.Pada gaya gunting klasik, gaya lompat yang
dilakukan merupakan gaya jongkok dan posisi tubuh berada di depan mistar, sementara
Sweeney mengubahnya menjadi awalan dengan posisi tubuh berada di samping mistar
segingga gerakan gunting ini dilakukan dengan posisi tubuh yang miring atau sejajar dengan
mistar.

2. Lompat Tinggi Gaya Guling Sisi

Gaya guling sisi atau dikenal juga sebagai gaya western roll merupakan sebuah gaya
dimana ketika atlet melompat, ia melakukannya dari sisi samping mistar, mengangkat
tubuhnya dan memposisikannya sedemikian rupa hingga melayang terlentang diudara, lalu
memutar tubuh hingga melewati mistar.
Sayangnya dalam gaya ini posisi kepala menjadi lebih rendah dari pinggul dan hal ini
dinilai sebagai diskualifikasi sehingga gaya ini tak lagi di pakai. Selama beberapa tahun,
sebelum akhirnya peraturan tersebut dicabut karena atlet hanya menggunakan gaya yang ada
sebelumnya.
3. Lompat Tinggi Gaya Straddle

Gaya straddle ini sedikit banyak mirip dengan gaya guling sisi atau bisa dibilang sebagai
penyempurnaan gaya guling sisi yang mana dalam gaya ini posisi kepala tak lagi menjadi
lebih rendah dari pinggul.Gaya ini diciptakan dan dipergunakan untuk pertamakalinya oleh
Charles Dumas yang telah mempertahankan rekor 2,23 meter dalam kurun waktu 4 tahun.

Rekor tersebut bisa dibilang fantastis dalam dunia lompat tinggi dan setelah Dumas
berhasil menang dengan gaya tersebut, pada akhirnya gaya straddle banyak dipergunakan
oleh para atlet lompat tinggi.Sampai sejauh ini rekor lompat jauh tertinggi yang diciptakan
oleh Valeriy Brumel dengan gaya straddle berhasil memecahkan rekor setelah ia berhasil
melompat dengan ketinggian 2,28 meter

4. Lompat Tinggi Gaya Flop

Gaya flop atau dkenal juga dengan istilah gaya Fosbury Flop, pertamakali diciptakan oleh
atlet lompat tinggi asal Amerika, Dick Ricarod Fosbury yang memenangkan kejuaraan
lompat tinggi pada olimpiade Mexico di tahun 1968.
Gaya ini sangatlah unik karena ketika melakukan lompatan, posisi tubuh membelakangi
mistar dan kemudian melewati mistar dengan mengedepankan punggung atlet. Sekilas gaya
ini tampak seperti orang salto karena awalan untuk melakukannya mirip, namun tidak
demikian karena dari awal melompat hingga mendarat, posisi tubuh tidak berjungkir
berjungkir balik layaknya orang salto, melainkan tetap konstan dengan mengedepankan
punggung dan menggunakan punggung untuk tumpuan jatuh.

 Peraturan Lompat Tinggi


Berikut peraturan-peraturan yang harus dijalani, yaitu :

 Dalam pertandingan, atlet lompat tinggi akan bertanding untuk melewati mistar
hingga batas tertinggi yang bisa dicapai.
 Peserta akan satu-persatu berguguran hingga bertahan satu atlet yang bisa melewati
mistar tertinggi.Setiap atlet lompat memiliki 3 kesempatan untuk melompati mistar
pada ketinggian yang sama. Jika pada 3 kesempatan tersebut atlet gagal melewati
batas yang ditentukan, maka ia akan gugur.
 Tolakan hanya boleh dilakukan dengan menggunakan satu kaki. Peserta tidak boleh
menjatuhkan mistar
 Peserta mengenakan seragam dan segala atributnya sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan panitia, misalnya tentang jenis sol sepatu yang diperbolehkan.

 Lapangan Lompat Tinggi

1. Jalur atau area untuk awalan dibuat berbentuk bujur sangkar atau setengah lingkaran
dengan jarak tepi ke titik pusat sejauh 15 meter. Jarak ini merupakan jarak minimal untuk
melakukan awalan. Oleh karenanya, atlet berhak melakukan awalan dari area yang lebih jauh
lagi selama hal tersebut tidak berlebihan.

2. Daerah tolakan merupakan area disekitar depan dan bawah mistar. Area ini benar-
benar harus dibuat sedatar mungkin, bersih, tidak menggelincirkan atlet saat melakukan
tolakan.

3. Mistar dibuat dengan panjang sekitar 3,98-4,02 meter dengan berat maksimal 2 kg
dan disangga dengan dua penyangga mistar yang ditempatkan sejajar dan berjarak sama
dengan panjang mistar. Tiang penyangga ini minimal salah satunya memiliki ukuran untuk
menentukan tinggi mistar.

4. Mistar ditopang dengan penopang mistar yang terdapat pada masing-masing tiang
penyangga, ukuran penopang mistar adalah 4x6cm. Tempat pendaratan berukuran 3x5 meter
yang terbuat dari busa dengan ketebalan 60 cm dan bagian atasnya tertutup matras dengan
ketebalan 10-20 cm.
Teknik Dasar Lompat Tinggi

1. Teknik Awalan Lompat Tinggi

Teknik awalan ini merupakan salah satu kunci keberhasilan jumper untuk melewati mistar.
Teknik ini adalah gerakan berlari menuju mistar sebelum melakukan tolakan.

Berikut merupakan hal-hal yang perlu untuk diperhatikan saat sedang melakukan teknil
awalan pada lompat tinggi.

 Sudut yang dilakukan pada teknik awalan haruslah tepat karena hal itu akan
memaksimalkan hasil dari tinggi lompatan.Berikut merupakan sudut yang dapat
digunakan dengan berbagai gaya di dalam lompat tinggi:
o Gaya Straddle, sudut awalan terletak diantara 30 hingga 35 derajat

o Gaya gunting, sudut awalan terletak diantara 40 hingga 50 derajat

o Gaya Guling sisi, sudut awalan kurang lebih terletak diantara 40 derajat

o Gaya Flop, sudut awalan terletak diantara 70 hingga 85 derajat, meski terdapat
tiga langkah sebelum melaksanakan tumpuan, sudut lari mengecil hingga
menjadi kisaran 30 sampai 40 derajat. Pastikan agar mendapatkan sudut
terbaik sesuai dengan gaya yang dilakukan.

 Tentukan mana kaki yang terkuat untuk melakukan tumpuan. Sebab setiap sudut yang
dipakai pada setiap gaya berbeda dan harus disesuikan dengan teknik lompaatanya.

 Kecepatan berlari bukanlah kunci untuk mendapatkan lompatan yang tinggi.


Karena ketika berlari kencang, tubuh cenderung akan terdorong ke depan serta susah
untuk mengendalikannya.

 Sehingga ketika melakukan teknik awalan diawali dengan berlari pelan dan kemudian
dipercepat dengan lari yang wajar.

 Pada umumnya langkah yang digunakan dalam teknik awalan lompat tinggi antara 9
sampai 15 langkah.
2. Teknik Tolakan Lompat Tinggi

Dalam melakukan tolakan sangat disarankan untuk menggunakan kaki yang paling kuat
sebagai tumpuan.Hal ini agar jumper dapat memperoleh lompatan yang maksimal.Titik
awalan yang baik ialah saat melakukan lompatan, serta titik tertinggi tepat saat melayang di
atas mistar.

Jika titik tumpuan terlalu jauh, maka tinggi maksimal dari lompatan juga maksimal, serta
ketika turun dari lompatan dapat menyenruh mistar.Dan jika titik tumpuan terlalu dekat,
mistar dapat tersentuh waktu akan melayang diudara.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikaan saat melakukan teknik tolakan
lompat tinggi.

 Badan ditumpukan kepada kaki pada bagian bawah dengan cara menekukan kaki
dengan sudut sekitar 130 sampai 160 derajat, sehingga tolakan yang diperoleh besar.
 Saat akan melakukan sesi tumpuan, badan dicondongkan agak kebelakang.
Namun jika menggunakan gaya flop badan jangan dicondongkan ke belakang.

 Melakukan tumpuan dengan kuat dan juga cepat, sehingga dapat menghasilkan tenaga
tolakan (daya ledak) yang besar.

 Saat melakukan tumpuan, lakukanlah dengan diawali bagian tumit terlebih dahulu.
Lalu diikuti dengan seluruh telapak kaki serta ujung kaki. Tumpuan kaki diusahakan
lurus dari lutut sampai ujung kaki.

 Saat melakukan tumpuan, ayunkan lengan dengan serentak untuk menambah daya
dorong.

3. Sikap Badan Saat Melayang Diatas Mistar (Melayang)

Sikap melayang di atas mistar berbeda pada setiap gaya yang dilakukan.Sehingga sikap
dari melayang ini sangat ditentukan oleh gaya yang dilakukan dalam lompat tinggi. Dan
terdapat 4 gaya.

4. Teknik mendarat lompat tinggi

Teknik mendarat merupakan gerakan akhir dari rangkaian gerak dengan cara menjatuhkan
badan ke atas matras saat tubuh berhasil melewati mistar.Namun, teknik mendarat dalam
lompat tinggi bukanlah hal yang menentukan menang tidaknya dalam perlombaan.Sebab,
dalam pertandingan lompat tinggi intinya adalah peserta mampu melompat setinggi-tingginya
tanpa menyentuh atau menjatuhkan mistar.

Dalam melakukan teknik pendaratan, sikap disesuaikan dengan gaya yang


digunakan.Upayakan agar menggunakan tumpuan kaki serta melakukan gerakan anti klimaks
yang menyerupai gaya pegas pada kaki.Serta lakukanlah dengan sadar, sehingga tidak akan
terjadi cidera atau kecelakaan saat melakukan lompat tinggi.

Anda mungkin juga menyukai