Anda di halaman 1dari 1

Pada Bab 1 kita akan diajak untuk melihat Proses Manajemen Puskesmas (P1, P2 dan P3) secara

mendalam, apa saja hal-hal esensial di dalamnya.

Bagaimana, misalnya, proses perencanaan (P1) Puskesmas harus berdasarkan pada kebutuhan
masyarakat yang diidentifikasi, dianalisis dan ditentukan akar masalah yang menjadi prioritas.

Disini mungkin tidak jarang kita temui bagaimana beberapa Puskesmas mengadakan
perencanaan tidak sesuai dengan siklus yang dijelaskan juga dalam PMK no. 44 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas.

Penekanan pada bahasan ini adalah bagaimana Puskesmas mampu menunjukkan pemahaman
terkait proses perencanaan ini yang akan ditelisik melalui mekanisme RWODS oleh surveyor.

Pada Bab II mengacu pada penataan spesifik sumber daya yang ada di Puskesmas yang sering
disingkat menjadi “DOA” (Dana, Orang, Alat).

Terkait Alat, misalkan, bagaimana Puskesmas harus membuat daftar inventaris sarana dan
prasarana, alat medis dan non medis yang ada di Puskesmas, mendata statusnya (siap pakai,
rusak ringan, rusak berat, dsb.) berikut rencana kegiatan perawatan dan pemeliharaannya. Yang
kesemua kegiatan ini (penatakelolaan sumber daya Puskesmas) ditujukan untuk implementasi
beragam kegiatan yang menjadi fungsi Puskesmas dengan sebaik mungkin.

Bab III spesifik menjabarkan tentang Mutu Puskesmas. Berbicara tentang mutu, berbicara
tentang kesesuaian dengan standar peraturan dan perundangan yang berlaku dan bagaimana
upaya Puskesmas dalam mewujudkan hal tersebut, baik dari segi pemenuhan sumber daya
maupun tata kelola sumber daya tersebut.

Nah kemudian jika kita telisik isi dari Bab 1 akan selaras dengan isi Bab IV, isi Bab II akan
selaras dengan isi Bab V, dan isi Bab III akan selaras dengan isi Bab VI.

Hal ini berarti perbaikan Manajemen Puskesmas harus menjadi kegiatan yang dilakukan secara
sistematis oleh seluruh staf Puskesmas, baik administrasi maupun pelaksana kegiatan UKM.

Hal yang spesifik menjadi tujuan pelaksanaan Akreditasi Puskesmas adalah penerapan
manajemen mutu yang menjamin pelayanan kesehatan primer dapat bermanfaat dalam
peningkatan status kesehatan masyarakat.

Terkait hal tersebut, kinerja Puskesmas diwajibkan untuk selalu selaras dengan harapan dan
kebutuhan masyarakat, sesuai dengan standar yang mengatur pelaksanaan kegiatannya, sehingga
apa yang menjadi tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Mudah saja bagi kita untuk memahami sebatas teori, tantangannya adalah bagaimana kita
“mengkondisikan” agar staf di Puskesmas mampu memiliki pemahaman yang “selaras” sehingga
perbaikan sistem manajemen mutu tersebut bisa kita lakukan secara berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai