NAMA KELOMPOK 3 :
Kesy Charolin (A1H017006)
Remon pebriadi (A1H017063)
Fadhlil Hadi (A1H017067)
Novi Clarita (A1H017067)
21 feb 2019
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah …………………....…………………………………………….1
Rumusan Masalah ……………………………………………………………..………....1
BAB 2 PEMBAHASAN
Permainan kaleng-kaleng ………….……………………............................……………..2
Permainan Gasing……..…………………………………………………......................... 4
Permainan Bunyin-bunyin..……………………………………………….........................10
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………...............……..12
Saran ……………………………………………………………………………...............13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
B. PELAKSANAAN PERMAINAN
Jumlah pemain dalam permainan kaleng-kaleng (Gobag Sodor) harus berjumlah genap antara 6-
10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan
3-5 anak. Pemain dalam kaleng-kaleng (Gobag Sodor) biasanya anak laki-laki, karena permainan
ini menguras banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya
asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin
maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada
salah satu tim.
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih
salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas
misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. ]\Tim
serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah
ditentukan ketuanya.
Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di
sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E
menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga
berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef juga bisa bergerak di garis cd.
Gasing merupakan salah satu dari permainan yang mempunyai unsur seni dan olah raga, dan
merupakan permainan yang tergolong cukup tuadi masyarakat Sasak.Begasingan ini berasal dari
dua suku kata yaitu Gang dan Sing yangartinya ; Gang adalah lokasi lahan / lorong, Sing artinya
suara.Permainan ini biasanya dilaksanakan pada tempat atau lokasi yangkosong dimana saja bisa
dilaksanakan atau diadakan tidak seperti permainanlain.Sebagian besar gasing dibuat
dari kayu, walaupun sering dibuatdari plastik , atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk
hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan
taligasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada
panjang lengan orang yang memainkan
A.ALAT PERMAINAN
B. PELAKSANAAN PERMAINAN
Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2
orang yang umumnya berada di luar ruang.
A. Alat :
Petak umpet ini tidak menggunakan alat khusus, hanya bermaian ditempat terbuka atau tempat
yang luas.
B. Cara bermain :
Satu orang pemain yang kalah akan menutup matanya pada salah satu tempat yang dianggap
sebagai benteng, sementara yang lain mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah menghitung
sampai jumlah tertentu, maka mulailah pemain yang menutup mata tersebut mencari tiap orang
yang bersembunyi.
Bila telah menemukan orang yang bersembunyi, pencari ini harus cepat-cepat berlari ke benteng
sambil menyebut nama orang yang ketahuan persembunyiannya. Begitu juga dengan anak yang
ketahuan, karena bila berhasil lebih dulu menyentuh benteng, maka pada tahap selanjutnya dia
tidak akan jaga. Anak lain yang bersembunyi dapat pula menyentuh benteng agar tidak jaga pada
tahap selanjutnya, asalkan tidak ketahuan dengan pencari.
Setelah semua telah ketahuan persembunyiannya, maka pencari akan menutup matanya kembali
pada benteng dan anak-anak lain membentuk barisan di belakangnya. Pencari akan menyebut
salah satu nomor. Anak yang ada di urutan nomor yang disebut akan menjadi pihak yang kalah
bila tadi dia tidak berhasil lebih dulu mencapai benteng. Sedangkan bila anak pada urutan yang
disebut ternyata adalah anak yang berhasil mencapai benteng lebih dulu pada saat ketahuan
tempat persembunyiannya, maka si pencari tetap dalam posisi kalah dan permainan dilanjutkan.
D. CARA PENILAIAN
Dalam bermain bunyin-bunyin tidak ada penilaian dengan point hanya saja pada saat
bermain pencari ini harus cepat-cepat berlari ke benteng sambil menyebut nama orang yang
ketahuan persembunyiannya. Begitu juga dengan anak yang ketahuan, karena bila berhasil lebih
dulu menyentuh benteng, maka pada tahap selanjutnya dia tidak akan jaga. Anak lain yang
bersembunyi dapat pula menyentuh benteng agar tidak jaga pada tahap selanjutnya, asalkan tidak
ketahuan dengan pencari.
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan. Melalui kegiatan
bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual,emosi dan sosial.
Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain. Perkembangan intelektual bisa dilihat dari
kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat
dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang, marah, menang dan kalah. Perkembangan sosial
bisa dilihat dari hubungannya dengan teman sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan
orang lain.
Bermain tidak lepas dari gerak sehingga gerak adalah kehidupan dan apabila gerak
tersebut berhenti maka kehidupannya pun akan berakhir. Dengan demikian sejalan dengan
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar, yang dimana dijelaskan dalam Kurikulum Berbasis
Kompetensi (2004 : 6) sebagai berikut:
1) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya
diri dan demokratis melalui akivitas jasmani.
2) Mengembangkan kemampuan gerak dan ketrampilan berbagai macam permainan dan
olahraga.
3) Mengembangkan ketrampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan
pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.
Saran
Permainan tradisional ini memiliki nilai positif, anak menjadi banyak bergerak sehingga
terhindar dari masalah obesitas anak. Dalam bermain ini mereka juga harus menentukan strategi,
berkomunikasi dan bekerja sama dengan anggota tim. Kendalanya adalah terbatasnya lapangan
di kota-kota besar, sementara banyak permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala
besar lainnya adalah karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka,
kotor atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka. Hasilnya, banyak
orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak. Padahal permainan ini
cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga anak menjadi pemalu, penyendiri dan
individualistis. Juga makin banyak anak menjadi obesitas karena kurang bergerak.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.radar.banten.com/read/berita/150/15999/Peran-Permainan-Tradisional-Terhadap-
Pendidikan-Jasmani.html
http://www.budaya-indonesia.org/iaci
Prasetyo, Dwi Sunar., 2008. Biarkan Anakmu Bermain. Yogyakarta, Diva Press.
Sukintaka,. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjakesrek,. BPK.
http://henycaput.blog.upi.edu/2015/10/19/174/
SOAL Kaleng kaleng
6. Permainan kaleng-kaleng terdiri dari 2 grub, dimana masing-masing tim terdiri dari?
A. 6-10 pemain
B. 3-5 pemain
C. 2-4 pemain
D. 4-8 pemain
7. Ada manfaat yg dapat diambil dari permainan kaleng-kaleng ini, kecuali?
A. Melatih kerjasama tim
B. Mengasah kemampuan otak
C. Melatih kepemimpinan
D. Melatih kreativitas
SOAL Gasing
2. Cara apa yang di gunakan untuk mencari penjaga dalam permainan ini ?
A. Siapa yang bersedia
B. Hompimpa
C. Siapa yang paling kecil
D. Bisa di tunjuk siapa saja