SUMBANG DUOBALEH
& KATO NAN AMPEK
SMAN 1 KEC. GUGUAK KAB.LIMAPULUH
KOTA
Oleh: Mediani,S.Pd
082283482212
SUMBER NILAI ATURAN
PERGAULAN
Adat Sumbang
Duobaleh
Prilaku
Sikap
Kato Nan
Raso jo Ampek
Pariso
SUMBANG DUO BALEH
Sumbang duduak
1.kato mandaki,
2.kato manurun, MEMBANGUN
3.kato mandata dan KOMUNIKASI
4.kato malereang. SANTUN
KOMUNIKASI.A
KATO NAN LIOK LIOK LAMBAI
RUNDIANG NAN LIOK LAMA MANIH
TAGANG DIKANDUI
KANDUA DITAGANGI
DIAM DIKATO NAN SADANG ELOK
Lamak bak santan jo tangguli
Sakali runding disabuik
takana juo salamonyo
KOMUNIKASI.B
MULUIK MANIH PAGARAN BASO
BASO BAIK BUDI PIKATAN DALAM
CUPAK NAN PIAWAI DISABUIK
ADAT SOPAN JO SANTUN
1. Kato mandaki
Kato mandaki, maksudnya bagaimana kita
menyatakan pikiran kita dengan cara
berkomunikasi terhadap seseorang yang
posisinya lebih tinggi dari kita, seperti orang
tua, guru, ulama, tokoh masyarakat,termasuk
pemimpin negara. Hal yang terlarang bila
memanggil mereka dengan sebutan naman
saja.
2. Kato manurun
Kato manurun adalah cara berkomunikasi
dengan seseorang yang posisinya di bawah
kita, terutama yang umurnya lebih muda.
3. Kato mandata
kato mandata merupakan cara berbahasa
dengan teman sebaya dalam pergaulan.
4. Kato malereang
kato malereang adalah bagaimana
cara berkomunikasi dengan pihak yang rasanya
janggal apabila mengungkapkan perasaan/
pikiran kepadanya secara gamblang dan terus
terang.
Dalam kato melereang ini digunakan kata-kata
berkias banding. Umpamanya adalah
Komunikasi antara mertua dengan menantu
dan sebaliknya.
Kepala SMA.N.1 Kec.Guguak
Kato nan liok lamak manih
Tagang dikandui, Kandua ditagangi
Diam dikato Nan sadang lok.
Kato nan liok liok lambai
Rundiang nan liok lamak manih
Sakali rundiang disabuik takana
Salamonyo.
Beda ucapann dengan bicara
Ucapan; Suara yang keluar terdiri dari huruf tersusun
menjadi kalimat
Sedangkan bicara tidak dapat ditangkap
semata-mata dengan,telinga sebagai alat
pendengaran saja, tetapi bicara itu ditangkap
dengan jalan memahaminya.
‘Bicara” ialah hasil olahan akal[1] dengan budi[2].
Akhir perjalanan budi dengan akal itulah yang
Merupakan kesimpulannya yang dikatakan
“bicara”
Kata pangulu
Kata pangulu (bahasa Indonesia : penghulu) menurut adat
Minangkabau berasalDari ‘pengenggam hulu” atau “pangkal
hulu“.
Penggenggam mengandung arti seorang pemimpin. Jadi, menurut
adat Minangkabau, yang disebut penghulu ialah orang yang
berbicara dan berbudi halus. Hal ini dijelaskan oleh pepatah adat
Yang mengatakan, Elok nagari dek pangulu, elok kampuang dek
nan tuo. Pangulu itu menjadi penggenggam hulu anak
kemenakan,
penggenggam hulu dan pangkal hulu korong, kampung dan
nagari.
Artinya ia seorang pemimpin dan pelindung bagi anak
kemenakan,
korong kampung dan nagarinya. Ini pun sesuai dengan asal kata
Pangulu dari bahasa Malayu Kuno, pang = kepala dan hulun =
rakyat.
Akal
Akal, ialah cahaya yang ditanamkan Alah di dalam hati
manusia, kemudian bersinar ke otak, sehingga dapat
membedakan atau pareso yang menuntun kepada
memilih dan memilah antara mudah dan sulit. Sifat
Akal itu menjalar bagaikan air, mengalir ke bagian
Yang rendah. Itulah sifat dan gerak akal. Setelah
suatu cita-cita yang menimbulkan gerak hati,
kemudian budi itu merangkak menjadi maksud dan
diusahakan oleh akal sampai tercapai apa uang
dicita-citakan itu.
Budi
Budi ialah gerak hati yang ditimbulkan oleh cita
cita, mengalir untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Sedangkan yang dimaksud dengan budi
yang dalam ialah gerak hati atau raso yang telah
merangkak dan langsung mencapai tujuan yang
diharapkan yang berpantang kandas, sehingga cita
cita itu tercapai dan terlaksana dengan sebaik
baiknya.
Terima Kasih
اﻠﺴﻼﻡﻋﻠﻴﻜﻡﹷﻭاﺭﺤﻤﺔاﷲﹷﻭﺒﺎﺭﻜﺘﻪ