Anda di halaman 1dari 6

Report Text tentang Teknologi

Tesla Cars
mobil tesla
sumber: tesla.com
Tesla cars are one of the official electric cars operating in the world today. Electric cars are one
of the solutions to protect the environment from the exhaust fumes of conventional cars. In
addition, electric power is believed to be more efficient than fuel consumption. Electric cars are
also believed to be the future cars that the world needs.
The Tesla car, a product of Elon Musk’s company, has been in operation for 15 years. The first
Tesla Mobi was the Roadster which was the first generation. However, the car’s main success
began when it launched the Model S Sedan in 2012.
Until now, Tesla cars have continued to grow. The Tesla company is currently designing new
batteries to store more electricity and increasingly sophisticated automobile systems.
Terjemahan:
Mobil Tesla
Tesla merupakan salah satu mobil listrik yang resmi beroperasi di dunia saat ini. Mobil listrik
merupakan salah satu solusi untuk menjaga lingkungan dari limbah asap knalpot yang berasal
dari mobil konvensional. Selain itu, energi listrik diyakini lebih hemat daripada pemakaian BBM.
Mobil listrik juga diyakini merupakan mobil masa depan yang dibutuhkan dunia.
Tesla yang merupakan produk perusahaan milik Elon Musk ini telah beroperasi selama 15
tahun. Mobil Tesla pertama adalah Roadster yang merupakan generasi pertama. Namun,
kejayaan utama mobil ini dimulai saat diluncurkannya Model S Sedan pada tahun 2012 lalu.
Sampai saat ini, mobil Tesla terus mengalami perkembangan. Perusahaan Tesla sekarang
sedang merancang baterai baru agar dapat menyimpan listrik lebih banyak serta sistem
automobile yang semakin canggih.
Pengertian Pergaulan Tidak Sehat
Pergaulan tidak sehat adalah proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang
mengatur pergaulan, sehingga mengarah pada hal-hal yang negatif bagi kehidupan individu
yang terlibat di dalamnya. Pergaulan tidak sehat itu sendiri bisa diartikan sebagai salah satu
bentuk perilaku menyimpang yang telah melampaui batas dari aturan yang umum berlaku di
masayarakat.
Pengertian Pergaulan Tidak Sehat Menurut Para Ahli
Adapun definisi pergaulan tidak sehat menurut para ahli, antara lain:
KBBI, Pergaulan tidak sehat berasal dari kata dasar gaul yang artinya hidup berteman atau
bersahabat dengan identitk pada bentuk prilaku penyimpang.
Abdulah Idi (2011), Pergaulan tidak sehat adalah kontak langsung antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya untuk menjalankan serangkain aktivitas dalam arti kriminalitas.
Ciri Pergaulan Tidak Sehat
Pergaulan tidak sehat dicirikan atau ditandai oleh beberapa hal, diantaraya yaitu:
Suka menghamburkanhamburkan uang untuk hal- hal yang tidak berfaedah
Sering menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram dan keji
Rasa ingin mencoba dan merasakan hal negatif
Perubahan pikiran yang mengarah pada hal-hal negatif
Perubahan lingkungan sehat dan tidak sehat dalam pergaulan dengan kelompok-kelompok
yang tidak memperdulikan nilai dan norma dalam masyarakat
Mudah mengalami kegelisahan, yang mendorong seseorang untuk menggunakan obat-obat
terlarang atau alkohol untuk menenangkan diri.
Tidak sabaran dalam melakukan segala hal
Emosional atau mudah terbawa emosi
Selalu ingin melawan
Rasa malas
Faktor Pergaulan Tidak Sehat
Penyebab peragulan tidak sehat dapat terjadi antara lain, karena :
Keluarga atau Orang Tua Yang Tidak Harmonis
Definisi keluarga atau orang tua yang tidak harmonis dapat menjadi salah satu faktor utama
anak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak sehat. Hal itu bisa disebabkan karena anak
sering melihat orang tuanya bertengkar, broken home, atau karena kurang kasih sayang.
Akibatnya anak akan mencari pelampiasan di luar atau ketika bergaul dengan teman-temannya,
misalnya suka berbuat ulah agar lebih diperhatikan oleh orang lain. Apabila anak sering melihat
orang tuanya sering bertengkar, akibatnya anak tersebut akan tumbuh menjadi pribadi yang
emosional atau mudah marah.
Lingkungan Yang Berpengaruh Negatif
Lingkungan juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pergaulan seseorang, karena
lingkungan sangat mendukung tumbuh kembang dan pola pikir seseorang. Apabila seseorang
tumbuh di lingkungan yang baik, maka itu akan berpengaruh positif terhadap kepribadiannya.
Akan tetapi, jika seseoarang tumbuh di lingkungan yang negatif atau tidak sehat, misalnya di
lingkungan yang banyak preman, maka besar kemungkinan dia akan tumbuh dengan
kepribadian yang tak jauh beda dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Media Massa Yang Banyak Menyebar Konten Tidak Sehat
Kecanggihan teknologi menyebabkan penyebaran informasi dapat dilakukan sengan mudah dan
sangat cepat, termasuk konten-konten tidak sehat, sehingga dengan mudah akan memengaruhi
seseorang agar terjerumus kedalam jurang pergaulan yang tidak sehat pula. Konten-konten
tidak sehat tersebut misalnya konten yang memiliki unsur pornografi dan SARA.
Kurangnya Pendidikan Nilai-Nilai dan Norma
Kurangnya pendidikan nilai sosial dan norma sosial bisa menyebabkan seseorang tidak bisa
membedakan mana yang benar dan salah atau hal yang baik dan buruk. Akibatnya, ketika
seseorang berada dalam masalah dia akan gelap mata dan melakukan tindakan yang tidak
sesuai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.
Lemahnya Pemahaman Agama
Bukan hanya kurangnya pendidikan tentang nilai dan norma yang menyebabkan seseorang
terjerat ke dalam pergaulan yang tidak sehat, tapi lemahnya pemahaman agama juga menjadi
pendorong seseorang bergaul secara tidak sehat.
Alasannya karena saat seseorang tidak mempunyai keyakinan dalam hidupnya, ia akan mudah
terseret kejurang pergaulan tidak sehat, karena hatinya mudah goyah dan terpengaruh.

Dampak Pergaulan Tidak Sehat


Pergaulan yang tidak sehat memberikan pengaruh besar terhadap diri sendiri, orang tua dan
lingkungan. Dampak pergaulan tidak sehat tersebut diantaranya yaitu:
Menyebabkan seseorang bertindak tidak sesuai nilai dan norma yang berlaku di masyarakat,
sehingga seringkali ia mendapat kecaman, bahkan dibenci oleh masyarakat di sekitarnya.
Menurunnya derajat kesehatan, misalnya karena mengonsumsi alkohol dan obat-obat
terlarang.
Mengakibatkan ketergantungan, ini biasanya terjadi pada seseorang yang sering mengonsumsi
obat-obat terlarang untuk memberikan sensasi melayang (fly) bagi dirinya.
Meningkatkan kriminalitas, karena seseorang yang terjerat pergaulan tidak sehat dapat dengan
mudah tergoyahkan untuk melakukan tindaka kriminalitas, misalnya mencuri.
Meregangkan hubungan keluarga, ini bisa merupakan penyebab sekaligus dampak pergaulan
yang tidak sehat karena ketika keluarga tidak harmonis, maka seseorang mudah terherat
pergaulan tidak sehat, begitupun ketika dia sudah terjerat pergaulan tidak sehat, hubungannya
dengan keluarga menjadi tidak harmonis.
Menyebarkan penyakit, ini bisa terjadi pada mereka yang biasanya suka melakukan seks bebas
atau sering berganti-ganti pasangan seks, misalnya mempermudah penyebaran HIV/AIDS.
Menurunnya prestasi, karena secara otomatis seseorang yang terjerat pergaulan tidak sehat,
tidak akan memperdulikan prestasi apalagi masa depannya.
Contoh Pergaulan Tidak Sehat
Berikut ini contoh-contoh pergaulan yang tidak sehat, antara lain:
Melakukan Seks Bebas
Seks bebas adalah salah satu contoh pergaulan bebas yang marak di kalangan remaja. Seks
bebas merupakan praktik terlibat dalam aktivitas seksual yang sering dilakukan dengan
pasangan yang berbeda atau tidak pandang bulu dalam memilih pasangan seksual.
Contoh perilaku seks bebas misalnya hubungan seksual di luar nikah yang dianggap
menyimpang di kalangan masyarakat. Terlebih lagi, apabila ini dilakukan oleh anak di bawah
umur. Hal itu karena menyangkut moral. Selain itu, juga bisa merusak masa depan pihak wanita
dan rentan menimbulkan penyakit seksual.
Mengonsumsi Narkoba
Narkoba yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya
lainnya adalah obat-obatan terlarang yang membahayakan bagi penggunanya. Pada dasarnya
zat-zat tersebut dapat berguna dalam dunia medis asalkan sesuai dosis dan petunjuk dari
dokter.
Konsumsi obat-obatan terlarang dapat menyebabkan seseorang terjangkit virus HIV/AIDS
apabila dia menggunakan jarum suntik secara bergantian. Contoh-contoh narkoba diantaranya
yaitu: Opiat (heroin, morfin, ganja), Amfetamin (shabu, ekstasi, inex), Kokain, Benzodiazepin (pil
nipam, BK, mogadon).
Mengonsumsi Minuman Keras (Alkohol)
Minuman keras (Miras) merupakan minuman beralkohol yang mengandung etanol, yang dapat
menyebabkan seseorang mabuk (tidak sadarkan diri). Ketika seseorang dalam kondisi mabuk
seringkali dapat melakukan hal-hal yang di luar norma kewajaran.
Pada dosis rendah, alkohol mampu bertindak sebagai stimulan, mendorong perasaan euforia
dan banyak bicara, tapi konsumsi alkohol yang berlebihan pada satu sesi bisa mengakibatkan
kantuk, depresi pernapasan (di mana pernapasan menjadi lambat, dangkal atau berhenti
seluruhnya), koma atau bahkan kematian.
Tawuran
Tawuran (atau tubir) merupakan bentuk kekerasan antara dua kelompok atau lebih. Ini banyak
terjadi di kalangan anak-anak sekolah berusia remaja, yang seringkali dipengaruhi oleh
lingkungan di sekitar serta prasangka dari masyarakat.
Tawuran yang terjadi antarpelajar menjadi potret buram dalam dunia pendidikan Indonesia.
Pada bulan Januari-Juni 2012, peristiwa tawuran telah terjadi 139 tawuran yang menewaskan
12 orang pelajar.
Menonton Film Yang Berunsur Pornografi
Ini merupakan pergaulan bebas di kalangan dalam arti remaja sebagai salah satu dampak
negatif perkembangan teknologi internet, karena melalui internet mereka bisa mengakses
apapun termasuk konten-konten yang berbau pornografi. Hal ini pada akhirnya dapat
mendorong remaja untuk melakukan seks bebas atau seks di luar nikah, terlebih lagi bagi yang
masih di bawah umur.
Membolos Sekolah
Bentuk tindakan sosial lainnya yang berhubungan dengan bagian pergaulan tidak sehat adanya
membolos saat jam mata pelajaran. Tindakan seperti ini kerapkali dilakukan bagi lingkungan
seorang anak yang sejatinya berwal dari ke ikutsertakaan dalam kelompok tertentu.
Tentusaja hal ini bukan hanya ketinggalan mata pelajaran namun lebih daripada itu semua
mengancam individu dan kelompok tersebut pada masa depannya.
Demikianlah artikel yang bisa kami selesaikan pada segenap pembaca. Berkenaan dengan
pengertian pergaulan tidak sehat menurut para ahli, ciri, faktor, dampak, dan contohnya yang
ada di masyarakat. Semoga bisa memberikan wawasan bagi kalian.
Pergaulan Sehat
Pergaulan adalah hubungan sosial yang terjalin antara seseorang dengan orang lainnya dalam
jangka waktu yang relatif lama, sehingga terjadi hubungan saling mempengaruhi satu dengan
lainnya. Pergaulan adalah kelanjutan dari proses interaksi sosial antara individu dalam
lingkungan sosialnya, sehingga kuat lemahnya syarat interaksi sosial tersebut berpengaruh
terhadap erat tidaknya pergaulan yang terjalin.
Dalam kehidupan sosial, secara umum pergaulan bisa dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu
pergaulan yang sehat dan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat ialah pergaulan yang
membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.
Sedangkan untuk arti pergaulan tidak sehat ialah pergaulan yang membawa pengaruh negatif
atau buruk bagi pola perilaku seseorang, yang bisa merugikan dirinya sendiri maupun orang
lain. Dalam hal ini misalnya saja beragam contoh kenakalan remaja seperti membolos sekolah,
dan lain sebagainya.
Pengertian Pergaulan Sehat
Pergaulan sehat dapat ialah proses interaksi antara individu dengan individu lainnya atau
individu dengan kelompok yang terjadi secara normal, baik tubuh, jiwa dan kehidupan
sosialnya. Sebagai makhluk sosial, agar bisa mendukung terciptanya pergaulan yang sehat, kita
harus memperhatikan etika dalam pergaulan kita sehari-hari, alasannya yaitu:
Manusia harus saling berhubungan, mengenal dan membantu dengan sesamanya. Oleh sebab
itu, diperlukan etika sehingga proses ini bisa selalu terjaga.
Agar tingkah laku kita bisa selalu diterima dan disenangi oleh siapapun yang bergaul dengan
kita. Ada kalanya kita membedakan etika bergaul dengan teman yang sudah kita kenal baik
dengan orang yang baru saja kita kenal, atau etika bergaul dengan orang yang kita hormati,
misalnya guru dan orang tua kita.
Dengan menerapkan etika trersebut diharapkan setiap pergaulan kita nanti atau kedepannya
bisa selalu disenangi dengan lingkungan tersebut.
Memberikan etika pada lingkungan pergaulan. Teman dan kenalan kita akan melihat
kepribadian kita sebagai sosok yang terbuka. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari kita akan
tercermin dalam etika yang kita lakukan dalam pergaulan.
Pengertian Pergaulan Menurut Para Ahli
Adapun definisi pergaulan menurut para ahli, antara lain:
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pergaulan artinya:
Perihal bergaul
Kehidupan bermasyarakat
Ciri Pergaulan Sehat
Pergaulan sehat memiliki karakteristik, diantaranya yaitu:
Berakhlaq mulia
Senantiasa berprasangka baik
Pemaaf
Jauh dari rasa iri dan dengki
Mempunyai sifat malu
Berusaha menepati janji
Sopan dalam bertutur kata
Selalu senyum dan mengucap salam data bertemu
Selalu mengingat pada kebaikan
Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
Membantu teman yang kesusahan
Memberi nasehat baik
Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya
Faktor Pergaulan Sehat
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja, akankah seorang remaja
memiliki pergaulan yang sehat atau justru yang sebalinya. Fator-fator tersebut antara lain:
Kondisi fisik
Penampilan fisik menjadi salah satu aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas
kesehariannya. Remaja biasanya memiliki standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal
yang mereka idamkan. Misalnya, standar cantik yaitu memiliki postur tinggi, tubuh langsing dan
berkulit putih.
Akan tetapi, standar kecantikan tersebut merupakan hal yang relatif bagi setiap orang. Oleh
sebab itu, remaja harus mensyukuri dan memanfaatkan kondisi fisik yang mereka miliki sebaik
mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan di dalam dirinya bahwa keindahan lahiriah
bukanlah makna kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru berasal dari hati
nurani, akhlak, serta kepribadian yang baik.
Dengan menanamkan keyakinan tersebut, diharapkan remaja bisa terhindar dari pergaulan
yang tidak sehat karena merasa frustasi dengan kondisi fisik mereka, yang mungkin itu
bukanlah kondisi ideal sesuai yang mereka inginkan.

Kebebasan Emosional
Pada umumnya, remaja ingin mendapatkan kebebasan emosional. Mereka ingin bebas
melakukan apapun yang mereka sukai. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan dari
masa anak-anak menuju dewasa. Ketika menginjak usia remaja, seseorang biasanya akan
berusaha agar argumen atau pendapatnya diakui dan disejajarkan dengan orang dewasa.
Dengan demikian, apabila terjadi perbedaan pendapat anatara anak dan orang tua, dibutuhkan
pendekatan yang sifatnya demokratis dan terbuka untuk mengatasi perbedaan pendapat
tersebut.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu membangun rasa saling pengertian diantara masing-
masing pihak untuk memahami sudut pandang satu sama lain. Saling pengertian juga bisa
dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu
secara bersama-sama.
Dalam hal ini, orang tua bisa menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Metode
pemecahan konflik yang aman antara orang tua dan anak yaitu orang tua berusaha menjadi
pendengar yang baik, agar anak tidak merasa pendapat mereka diabaikan, sehingga mereka
bisa terhindar dari pergaulan yang tidak sehat.
Interaksi sosial
Kemampuan melakukan interaksi sosial juga menjadi salah satu faktor penting dalam
membentuk konsep diri yang positif bagi remaja apabila contoh interaksi sosial tersebut
dilakukan dengan orang-orang atau di lingkungan yang baik.
Akan tetapi, lingkungan yang kurang baik dengan interaksi sosial di dalamnya yang kurang baik
pula dapat menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan yang tidak sehat. Oleh sebab itu, remaja
harus pandai-pandai dalam memilih lingkungan bergaul.
Pengetahuan terhadap kemampuan diri
Kelebihan atau potensi yang terdapat dalam diri seseorang pada dasarnya bersifat laten.
Artinya, potensi tersebut harus digali dan dirangsang terus-menerus agar bisa menjadi optimal.
Kita harus bisa melihat sejauh mana potensi yang ada di dalam diri kita dan dijalur mana
potensi tersebut terkonsentrasi untuk bisa diperdalam, hingga akhirnya mampu melahirkan
karya yang berarti.
Dengan menerima kemampuan diri secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu
dalam menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan dia jalani, seperti memilih
sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.
Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama
Seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, William James, mengemukakan bahwa
orang yang mempunyai komitmen terhadap nilai-nilai agama jiwanya cenderung lebih sehat.
Kondisi tersebut ditampilkan melalui sikap yang positif, optimis, spontan, bahagia, serta penuh
gairah dan vitalitas.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan oleh remaja agar bisa tetap berada pada pergaulan
yang sehat, diantaranya yaitu:
Adanya kesadaran beragama
Kesadaran beragama menjadi hal yang sangat penting bagi remaja, yaitu melalui pemahaman,
pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Kenyataan yang banyak terjadi saat
ini menunjukkan bahwa remaja yang melakukan tindak kejahatan sebagian besar disebabkan
karena kurang memahami contoh norma-norma agama.
Oleh sebab itu, kesadaran beragama harus ditanamkan dalam diri agar kita tidak terjerumus
dalam pergaulan yang tidak sehat.
Memiliki rasa setia kawan
Remaja harus memiliki rasa setia kawan agar bisa terjalin hubungan sosial yang baik. Rasa setia
kawan sangat dibutuhkan sebab kesadaran itu tersebut bisa membuat kehidupan remaja di
masyarakat menjadi tentram.
Bijak dalam memilih teman
Remaja harus bijak dalam memilih teman untuk mengantisipasi agar tidak terpengaruh dengan
sifat-sifat yang tidak baik. Akan tetapi, bukan berarti teman yang pegaulannya tidak baik harus
kita asingkan, melainkan kita tetap harus berteman, hanya saja jangan sampai kita
mengikutinya dan sebisa mungkin kita mengajak mereka untuk menjadi lebih baik.
Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Remaja yang mengisi waktu luangnya dengan bacaan yang tidak baik, misalnya novel/komik
seks, maka hal itu akan berbahaya, dan bisa menghalangi mereka untuk berbuat baik. Oleh
sebab itu, apabila ada waktu luang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya
membaca buku-buku pelajaran/pengetahuan, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
Memiliki pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan antara laki-laki dan perempuan,
alangkah baiknya apabila remaja dapat menjaga jarak dengan lawan jenisnya. Misalnya, tidak
duduk terlalu berdekatan saat sedang berduaan sebab bisa menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.
Menstabilkan emosi
Ketika memiliki beragam masalah sosial, usahakan setiap individu dan kelompok agar emosi
tetap stabil. Alasannya tak lain karena ketika kita harus sabar untuk menyelesaikan masalah
dengan komunikasi, bukan dengan amarah/emosi.
Contoh Pergaulan Sehat
Berikut ini beberapa contoh bentuk pergaulan yang sehat, antara lain:
Kelompok belajar
Kelompok belajar bisa dikatakan salah satu bentuk pergaulan yang sehat, sebab pembentukan
kelompok belajar mengarah pada pemupukan aspek kecerdasan. Melalui kegiatan dalam
kelompok belajar inilah daya pikir seseorang (remaja) bisa semakin terasah.
Kegiatan pengembangan diri
Kegiatan pengembangan diri merupakan bentuk perkumpulan yang mengarah pada
pengembangan bakat dan minat. Dengan menjadi anggota perkumpulan pengembangan diri
inilah seorang remaja bisa membentuk kecakapan sesuai bakatnya. Selain itu, juga bisa
memperluas pergaulan dari berbagai latar belakang yang mempunyai kesamaan minat.
Kegiataan keagamaan sesuai agama yang dianutnya
Pembinaan mental spiritual perlu dilakukan secara intensif untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, misalnya dalam hal ini ialah aktif dalam kegiatan
keagamaan sesuai dengan agama/keyakinan yang dianutnya.
Kegiatan karang taruna
Karang taruna adalah salah satu contoh organisasi kemasyarakatan di bawah pemerinta desa
yang menjadi wadahi kegiatan bagi pemuda dan pemudi atau remaja yang ada di lingkungan
desa yang bersangkutan.
Melalui karang taruna ini, remaja bisa mengenal kemajemukan msyarakat di lingkungannya.
Melalui organisasi ini pula remaja dipupuk untuk mempunyai sifat sosial dalam bentuk
kepedulian terhadap kemajuan daerah tempat tinggalnya.
Kegiatan pecinta alam
Kegiatan pecinta alam menjadi salah satu media yang tepat bagi remaja yang senang terhadap
petualangan dan mencari tahu mengenai rahasia alam secara langsung. Selain itujuga mengikuti
kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan sikap keberanian.

Anda mungkin juga menyukai