Anda di halaman 1dari 3

KABINET NATSIR

Alasan memilih Kabinet Natsir


Sebelum saya menjelaskan artikel tentang "kabinet natsir" saya ingin menyampaikan
sedikit alasan mengapa saya memilih kabinet natsir pada pembahasan kali ini.
Alasan saya memilih kabinet natsir karena saya tertarik dengan peran salah satu kabinet
ini dalam masa demokrasi liberal. saya ingin mencari tahu peran kabinet natsir pada masa
demokrasi liberal. mulai dari proses kerja kabinet ini, program kerja kabinet natsir, sampai
penyebab jatuhnya kabinet natsir ini. dan saya ingin menambah banyak pengetahuan tentang
kabinet natsir.
karena itu ijinkan saya sedikit menjelaskan tentang kabinet natsir pada masa demokrasi
liberal
A. Latar Belakang

Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama setelah pembubaran Republik


Indonesia Serikat atau RIS. Kabinet Natsir diresmikan pada 7 September 1950,
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1950.
Kabinet Natsir dipimpin oleh seorang perdana Menteri bernama Mohammad
Natsir. Kabinet Natsir adalah kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi bersama
dengan Partai Nasional Indonesia atau PNI. Awal pembentukan kabinet, orang-orang dari
PNI tidak dilibatkan. Hal itu menjadi salah satu penyebab partai yang didirikan
Soekarno menjadi oposisi bersama PKI dan Murba.

B. Pembentukan Kabinet Natsir

Sebelum menjadi perdana menteri, Natsir telah menjadi anggota KNIP (Komite
Nasional Indonesia) sejak Indonesia merdeka. Setelah itu, pada tanggal 3 April 1950,
Natsir ingin memulihkan keutuhan bangsa Indonesia menjadi negara kesatuan, bukan
dalam bentuk serikat.

Natsir kemudian mengajukan Mosi Integral Natsir. Presiden Soekarno kemudian


mengangkat Natsir menjadi perdana menteri pada 17 Agustus 1950 yang menjadi awal
terbentuknya Kabinet Natsir pada 6 September 1950.

C. Program Kabinet Natsir

 Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan


Konstituante dalam waktu yang singkat.
 Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta
membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam Undang-
Undang Dasar Sementara 1950.
 Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.
 Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai dasar
bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta melaksanakan
keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
 Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha
untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.
 Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-
anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.
 Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan
wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.

D. Keberhasilan Kabinet Natsir

Keberhasilan yang dicapai Kabinet Natsir yang menonjol diantaranya adalah di


bidang ekonomi yang di situ ada Sumitro Plan. Sumitro Plan berhasil mengubah sistem
perekonomian yang pada awalnya adalah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional.
Selain itu, Indonesia juga berhasil masuk PBB dan terjadi perundingan antara Belanda
dan Indonesia mengenai masalah Irian Barat untuk pertama kalinya.

Berikut kami rangkum keberhasilan yang diraih Kabinet Natsir:

 Di bidang ekonomi, terdapat Sumitro Plan yang mengubah ekonomi


kolonial ke ekonomi nasional.
 Menetapkan prinsip bebas aktif dalam kebijakan politik luar negeri
Indonesia.
 Indonesia masuk PBB.
 Berlangsung perundingan antara indonesia-belanda untuk pertama kali
mengenai irian barat.

E. Kendala dan Masalah Kabinet Natsir

Berikut kami rangkum masalah dan kendala yang dihadapi Kabinet Natsir:

 Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit,


tetapi bantuan itu diselewengkan pengunaannya sehingga tidak mencapai
sasaran.
 Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami
jalan buntu (kegagalan).
 Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan
hampir di seluruh wilayah Indonesia seperti Gerakan DI/TII, Gerakan
Andi Azis, Gerakan APRA, dan Gerakan RMS.

F. Runtuh Dan Berakhirnya Kekuasaan Kabinet Natsir


Pada akhirnya, kekuasaan Kabinet Natsir ini pun juga mengalami kemunduran
yang pada akhirnya membawa kepada keruntuhan kekuasaan. Ada beberapa penyebab
yang membuat Kabinet Natsir runtuh dan kehilangan kekuasaan. Penyebab utama dari
keruntuhan kabinet Natsir ini adalah kegagalan dalam kabinet tersebut dalam
menyelesaikan masalah Irian Barat. Kemudian ditambah lagi adanya mosi tidak percaya
dari PNI terkait dengan pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS.
Peraturan pemerintah tersebut dianggap PNI terlalu menguntungkan Masyumi, dan mosi
dari PNI ini pun diterima oleh parlemen sehingga Natsir harus mengembalikan
mandatnya kepada Presiden.

Selain mosi tidak percaya dari PNI yang disetujui parlemen, ada mosi tidak
percaya dari parlemen terkait kegagalan Kabinet Natsir dalam perundingan antara
Indonesia dengan Belanda terkait Irian Barat. Tekanan yang bertubi-tubi ini kemudian
sampai pada puncaknya yaitu kejatuhan Kabinet Natsir pada tanggal 21 Maret 1951 dan
kemudian Natsir pun mengembalikan mandatnya kepada Presiden Soekarno.

Anda mungkin juga menyukai