Anda di halaman 1dari 2

Nama: Andi

Chairul

Dikko

Arnov

KABINET NATSIR

Kabinet Natsir merupakan kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara RIS.
Kabinet Natsir sendiri mulai memerintah pada tanggal 6 September 1950 dan berakhir pada tanggal 21
Maret 1951. Kabinet Natsir adalah kabinet yang dibangun atas dasar koalisi yang beranggotakan inti dari
Partai Masyumi. Kabinet ini juga merupakan kabinet koalisi di mana PNI sebagai partai kedua terbesar
dalam parlemen tidak turut serta, karena tidak diberi kedudukan yang sesuai. Sehingga, partai PNI
menjadi partai oposisi dalam kabinet Natsir.

Di bawah ini adalah beberapa program kerja utama dari Kabinet Natsir:

a. Melakukan Persiapan dan penyelenggaraan pemilihan umum untuk Konstituante

b. Melakukan konsolidasi dan penyempurnaan susunan pemerintahan serta membentuk peralatan

negara yang kuat dan berdaulat

c. Menggiatkan usaha untuk memenuhi dan menjaga keamanan dan ketentraman

d. Melakukan penyempurnaan terhadap organisasi Angkatan perang

e. Sebisa mungkin memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya

f. Mengembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan

ekonomi nasional yang sehat

g. Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha – usaha meninggikan derajat

kesehatan dan kecerdasan rakyat


h. Penerapan program benteng, yaitu pengusaha nasional golongan ekonomi lemah diberi bantuan

kredit

i. Pelaksanaan program industrialisasi (Rencana Sumitro)

j. Pembentukan DPRD

k. Pemulihan bekas – bekas anggota tentara dan gerilya dalam masyarakat

Keberhasilan yang dicapai Kabinet Natsir yang menonjol diantaranya adalah di bidang

ekonomi yang di situ ada Sumitro Plan yang berhasil mengubah ekonomi yang pada awalnya adalah

ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Meski memiliki beberaa keberhasilan, namun program

kerja Kabinet Natsir bukan tanpa kendala atau masalah. Ada beberapa kendala dan masalah yang

harus dihadapi oleh Kabinet Natsir untuk menjalankan dan mensukseskan program kerjanya.

Pada program di bidang ekonomi, dalam penerapan Sumitro Plan, tidak bisa berjalan dengan

maksimal. Hal ini karena para pengusaha yang diberikan bantuan banyak diselewengkan sehingga

banyak yang tidak mencapai sasaran. Kemudian upaya perjuangan dan diplomasi mengenai masalah

Irian Barat mengalami kebuntuan alias mengalami kegagalan. Selain itu, Kabinet Natsir nampaknya

belum bisa terlepas dari masalah keamanan yang berupa masih adanya pemberontakan yang hampir

menyerang seluruh wilayah Indonesia. Banyak gerakan kedaerahan yang berusaha melakukan

pemberontakan kepada pemerintah, seperti misalnya Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan

APRA, Gerakan RMS. Selain itu, seringnya mengeluarkan Undang Undang darurat juga menjadi

kendala Kabinet Natsir yang kemudian sering mendapatkan kritik dari oposisi.

Pada akhirnya, kekuasaan Kabinet Natsir ini pun juga mengalami kemunduran yang pada

akhirnya membawa kepada keruntuhan kekuasaan. Ada beberapa penyebab yang membuat Kabinet

Natsir runtuh dan kehilangan kekuasaan. Penyebab utama dari keruntuhan kabinet Natsir ini adalah

kegagalan dalam kabinet tersebut dalam menyelesaikan masalah Irian Barat. Kemudian ditambah lagi

adanya mosi tidak percaya dari PNI terkait dengan pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD

dan DPRDS. Peraturan pemerintah tersebut dianggap PNI terlalu menguntungkan Masyumi, dan mosi

dari PNI ini pun diterima oleh parlemen sehingga Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada

Presiden.

Anda mungkin juga menyukai