Anda di halaman 1dari 9

Nama : Nicholas gego yusuf

Kelas : XII IIS 4


Absen : 24

KABINET-KABINET PADA MASA DEMOKRASI


LIBERAL
(1950-1959)
 Kabinet Natsir (6 September 1950 – 21 Maret 1951)
A. Perdana Menteri Mohammad Natsir, koalisi Partai
Masyumi PSI
B.Program kerja (Politik dan
Ekonomi):
Mempersiapkan dan
menyelenggarakan Pemilihan
Umum untuk Dewan Konstituante
dalam waktu yang singkat.
Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan
serta membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal
146 di dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950.
Enggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan
ketenteraman
Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat
sebagai dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional
yang sehat serta melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak
antara buruh dan majikan.
Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas
berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal
kesehatan dan kecerdasan.
C.Keberhasilan program kerja
Keberhasilan yang dicapai oleh kabinet Natsir adalah peningkatan
atau kesejahteraan perekonomian rakyat.
Indonesia masuk
PBB Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk
pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.
D.Kegagalan program kerja
Pada tanggal 21 Maret 1951 kabinet Natsir mengalami kegagalan
penyebab kegagalan Kabine Natsir ini disebabkan oleh masalah
pembentukan DPRD yang dianggap menguntungkan Pembentukan
Masyumi dan merugikan golongan lainnya.

 Kabinet Sukiman (April 1951- Februari 1952).


A. Perdana mentri Sukiman, koalisi
Partal PNI dan masyumi
B. Program kerja Politik Dan
Ekonomi):
1.Menjalankan politik luar negeri
bebas aktif.
2.Memasukkan Irian Barat ke dalam
wilayah Republik Indonesia
secepatnya. 3.Menyiapkan undang
undang pengakuan serikat buruh,
perjanjian kerjasama, penetapan
Upah minimum, dan penyelesaian pertikaian buruh.
4.Menjalankan berbagai tindakan tegas sebagai negara hukum untuk
menjamin keamanan dan Ketentraman serta menyempurnakan
organisasi alat alat kekuasaan negara.
5.Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk Dewan
Konstituante menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat serta
mempercepat terlaksananya otomi daerah.
C. Keberhasilan program kerja
Kabinet Sukiman hanya melanjutkan program Kabinet Natsir, namun
dengan perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya,
seperti awalnya
Program menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
selanjutnya Diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan
ketentraman.
D. Kegagalan program kerja
1. Masalah Irian Barat belum teratasi.
2.Adanya krisis moral yang ditandai dengan Munculnya korupsi yang
terjadi di setiap lembagaPemerintahan.
3.Adanya pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri, Ahmad
Subarjo, dan Duta BesarAmerika, Merle Cochran.

 Kabinet Wilopo (3 April 1952 – 30 Juli 1953.)


A. Kabinet wilopo, sosialis partai syarikat islam Indonesia

B. Program kerja (Politik dan


Ekonomi)
Melaksanakan pemilihan umum untuk
Konstituante dan Dewan DaerahDewan
Menyelesaikan penyelenggaraan dan
mengisi otonomi daerah
Menyederhanakan organisasi Pemerintah
Pusat Kemakmuran Memajukan tingkat
penghidupan rakyat dengan mempertinggi
produksi nasional, terutama
Bahan makanan rakyat Melanjutkan usaha perubahan Agrarian
Keamanan

C. Keberhasilan program
keberhasilan menyelenggarakan pemilu 1955:
Tidak berhasil dalam menyelesaikan masalah peristiwa 17 Oktober
1952. Dimana dalam peristiwa ini sejumlah perwira angkatan darat
yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintah dan menghendaki
Presiden Sukarno membubarkan parlemen. Karena para perwira TNI
AD menganggap parlemen telah ikut campur urusan internal TNI AD
-Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya
harga barang ekspor Indonesia Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu
peristiwa dimana rakyat protes kepada pemerintah yang telah
mengerjakan lahan perkebunan kepada para investor asing dengan
alasan untuk meningkatkan hasil devisa negara
-Dikeluarkannya mosi tidak percaya dari serikat Tani Indonesia
terhadap cabinet

D. Kegagalan program
Tidak berhasil dalam menyelesaikan masalah peristiwa 17 Oktober
1952. Dimana dalam peristiwa ini sejumlah perwira angkatan darat
yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintah dan menghendaki
Presiden Sukarno membubarkan parlemen. Karena para perwira TNI
AD menganggap parlemen telah
Ikut campur urusan internal TNI AD
Adanya kondisi krisis ekonomi sehingga menyebabkan jatuhnya
harga barang ekspor Indonesia
-Peristiwa Tanjung Morawa, yaitu peristiwa dimana rakyat protes
kepada pemerintah yang telah mengerjakan lahan perkebunan
kepada para investor asing dengan alasan untuk meningkatkan hasil
devisa negara Dikeluarkannya mosi tidak percaya dari serikat Tani
Indonesia terhadap cabinet

 Kabinet Ali Sastroamidjojo I ( 31 Juli 1953- 12 Agustus


1955)
A. Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo, koalisi Partai PNI,
NU, dan partaipartai kecil lainnya

B . Program kerja politik dan ekonomi


1. Pelaksana pemila
2. Upaya pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif dan melakukan
peninjauan kembali persetujuan KMB
3.Usaha pembebasan Irian Barat secepatnya
4. Penyelesaian pertikaian politik

C. Program berhasil
Dilaksanakannya kegiatan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung
Tanggal 18- 24 Agustus 1955
Terlaksananya Pemilu pertama i Indonesia (meneruskan program
kabinet Wilopo)Kegagalan

D.Kegagalan Program
Penyebab jatuhnya kabinet Ali I adalah adanya perselisihan pendapat
tata
Cara pengangkatan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat) antara
pemerintah
Dengan TNI AD dalam pergantian Jenderal Nasution yang
mengundurkan diri dari KSAD.

 Kabinet Burhanudin H (24 Maret 1956-17 maret 1957)


A .Perdana Burhanudin H. Koalisi Partai koalisi Partai
Masyumi. PSI, dan Nahdatul ulama

B. Program kerja (Politik dan Ekonomi): Mengembalikan


wibawa pemerintah
Pengembalian Irian Barat
Melaksanakan pemilihan umum pemilu
Upaya menghilangkan faktor yang menimbulkan inflasi
Melaksanakan kerjaSama antara Asia – Afrika

C. Keberhasilan program
Terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya,
dari program menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
selanjutnya diprioritaskan keamanan dan ketentraman untuk
Memerhatikan usaha memajukan perusahaan kecil Memerhatikan
kaum buruh
D. Kegagalan program
Sedangkan penyebab jatuhnya Kabinet Burhanuddin yaitu
keberhasilan program kerjanya dan jumlah suara partai-partai pada
pemilu yang diwakilinya tidak cukup besar untuk mencapai jumlah
kursi Mayoritas di DPR.

•Kabinet ali sastro amidjojo II ( 12 maret 1956 – 14 maret


1957)

A. partai kaolisi Partai


PNL,a-perdana menteri
Ali sastroamdjojo, 12
Masyumi, dan NU
B. Program kerja (Politik
dan Ekonomi):

1. Pembatalan KMB (Konferensi Meja Bundar)


2. Melaksanakan keputusan KAA ( Konferensi Asia Afrika )
3. Upaya perjuangan mengembalikan Trian Barat ke
Pangkuan Republik Indonesia
4. Usaha dalam memperbaiki nasib kaum buruh dan
pegawai
5. Upaya pemulihan keamanan

C . Keberhasilan program kerja


1. Dibangunnya Pabrik Semen Gresik di Jawa Timur yang
berpengaruh signifikan bagi perekonomian Indonesia.
2. Dikeluarkannya UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah.
D . Kegagalan program kerja
1. Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat pada masa Kabinet
Ali Sastroamijoyo II.
2. Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin menguat
dan

7 . Kabinet Juanda 9 April 1957–5Juli 1959)


A. Perdana menteri Ir.H.Djuanda partai, koalisi partai
B. Program kerja
Membentuk Dewan Nasional
PembatalanKMB Upaya normalisasi
keadaan negara
Upaya mempercepat pembangunan
Perjuangan IrianBarat
C. Keberhasilan program kerja

1. Dapat mengatur kembali batas perairan nasional


Indonesia melaluiDeklarasi Juanda.
2. Diadakannya Musyawarah Nasional Pembangunan yang
bertujuan untuk mengatasi masalah krisis dalam negeri.

3. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang


bertujuan untuk menampung dan menyalurkan
pertumbuhan kekuatan masyarakat dan diketuai oleh
presiden.

D. kegagalan program kerja


-kegagalan Kabinet Juanda ini disebabkan oleh adanya peristiwa
percobaan pembunuhan atas diri Presiden Soekarno yang disebut
sebagai Peristiwa Cikini.

Anda mungkin juga menyukai