Anda di halaman 1dari 4

1.

Kondisi politik di Indonesia pada awal kemerdekaan : masih rawan dan sangat labil
- Pengambilan kekuasaan dari tangan Jepang sering menimbulkan bentrokan senjata
- Kondisi bertambah parah saat kedatangan sekutu diboncengi NICA
- Sistem pemerintahan dalam negri berkembang kea rah penyimpangan UUD 1945diawali dengan
terbentuknya BKNIP oleh Amir Syahrifuddin dan Sutan Syahrir
2. Kondisi ekonomi pada awal kemerdekaan : sangat parah
- Untuk mengatasi kondisi ekonomi yang tidak menentu, pemerintah mengambil kebijaksanaan
dengan menyelenggarakan konferensi ekonomi dan berhasil menghapus sistem autarki local
warisan Jepang dan menggantinya dengan sistem sentralisasi
3. Kondisi social budaya pada awal kemerdekaan : diskriminasi ras, keturunan, agama, dan kepercayaan
perlahan menghilang dan dihapuskan
4. Pada masa demokrasi liberal, presiden bertugas sebagai kepala negara , sedangkan kepala
pemerintahan dikuasai oleh DPR
5. DPR dapat membubarkan cabinet dan perdana mentri
6. KABINET NATSIR
Tokoh : Moh. Natsir
Partai : Masyumi
Program utama :
a. Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman.
b. Konsolidasi dan menyempurnakan pemerintahan.
c. Menyempurnakan organisasi angkatan perang.
d. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
e. Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat
Prestasi :
a. Perekonomian mengalami masa paling menguntungkan
b. Meredakan pemberontakan di Ambon
Penyebab jatuhnya : mosi tidak percaya dari pihak parlemen dan diterimanya mosi Hadikusumo yang
mengusulkan dibubarkannya seluruh DPRD yang telah terbentuk
7. KABINET SUKIMAN
Tokoh : Sukiman
Partai : Masyumi
Program utama :
a. Menyempurnakan alat-alat kekuasaan negara
b. Membuat dan melaksanakan kemakmuran nasional dalam jangka pendek dan panjang
c. Menyelesaikan persiapan pemilu dan otonomi daerah
d. Menyiapkan UU serikat buruh
e. Menjalankan politik luar negri bebas aktif
f. Memasukkan Irian Barat dalam wilayah NKRI
Permasalahan dan penyebab jatuh : diterimanya mutual security act, yaitu bantuan dari Amerika tahun
1951 yang diberi ke beberapa negara untuk melawan komunis
8. KABINET WILOPO
Partai : koalisi PNI dan Masyumi
Sistem cabinet : saken cabinet
Program utama :
a. Menyiapkan pelaksanaan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan dewan-dewan daerah.
b. Menyelesaikan penyelenggaraan dan mengisi otonomi daerah.
c. Menyederhanakan organisasi pemerintah pusat.
Permasalahan :
a. Krisis ekonomi karena ekspor menurun dan impor meningkat
b. Muncul Gerakan sparatisme dan sikap provinsialisme
c. Perselisihan di kubu TNI
Penyebab jatuh : cabinet ini dianggap bersalah dalam penyelesaian permasalahan tanah perkebunan di
Sumatra timur yang terdapat perkebunan modal asing terutama tembakau
9. KABINET ALISASTROAMIDJOJO I
Pendiri : Ali Sastroamidjojo
Partai : PNI
Program utama :
a. Meningkatkan keamanan dan kemakmuran serta segera dilaksanakannya pemilu
b. Pembebasan Irian Jaya secepatnya
c. Pelaksanaan politik bebas aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB
d. Penyelesaian pertikaian politik
Prestasi :
a. Mengadakan konferensi Asia Afrika
b. Membentuk panitia pemilu yang diketuai Hidikusomo
c. Membatalkan hasil KMB untuk mengatasi utang negara
Permasalahan :
a. Kebijakan nasionalisasi asset asing
b. Kebijakan utang luar negri yang kunjung tak dibayar
c. Kebijakan perang melawan PKI
Penyebab jatuh : pimpinan TNI AD menolak pimpinan baru yang diangkat oleh Menteri pertahanan
tanpa menghiraukan norma yang berlaku dalam lingkungan TNI AD
10. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP
Tokoh : Burhanuddin Harahap
Partai : Masyumi
Program :
a. Menghilangkan faktor-faktor yang menimbulkan inflasi.
b. Memberantas korupsi.
c. Meneruskan perjuangan mengembalikan Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan Republik
Indonesia.
Prestasi :
a. Pemberantasan korupsi
b. Berhasil menyelenggarakan pemilu pertama 1955 untuk memilih DPR dan konstituante
Permasalahan dan penyebab jatuh : karena tugasnya dianggap selesai dengan terselenggaranya pemilu
11. KABINET ALI SASTROAMIDJOJO II
Partai koalisi : PNI, Masyumi, NU
Program :
a. Melaksanakan pembatalan hasil KMB
b. Mengembalikan Irian Barat pada NKRI
c. Memulihkan keamanan dan ketertiban
d. Melaksanakan hasil konferensi Asia Afrika
Penyebab jatuh : penyebabnya koalisi antara PNI dan Masyumi
12. KABINET DJUANDA
Sistem cabinet : zaken cabinet
Program :
a. Membentuk dewan nasional
b. Normalisasi situasi RI
c. Memperjuangkan pengembalian Irian Barat
d. Mempercepat proses pembangunan
Prestasi :
a. Menyelenggarakan musyawarah nasional untuk meredakan pergolakan di berbagai daerah
b. Menentukan batas wilayah laut Indonesia melalui Deklarasi Djuanda
Penyebab jatuh : tragedy cikini 1957 yaitu percobaan pembunuhan terhadap presiden Soekarno pada
30 November 1957
13. cabinet mudah diganti adalah karena Indonesia menganut system multipartai sehingga partai politik
saling beradu kepentingan dan rasa persaingan antar golongan. Selain itu, latar belakang berdirinya
cabinet bisa membuat sebuah cabinet goyah
14. sumbangan besar cabinet Djuanda menyebutkan mengenai batas laut teritorial wilayah
Indonesia menjadi 12 mil yang diukur dari garis pantai
15. Keberhasilan pemilu :
a. Tingkat partisipasi masyarakat tinggi
b. Jumlah golput sedikit
c. Kesadaran berdemokrasi dan kemampuan untuk memilih yang baik
16. Tujuan pelaksanaan pemilu adalah :
a. Memilih anggota DPR
b. Memilih anggota konstituate
17. Solidarity maker adalah gaya kepemimpinan dengan mengedepankan kepekaan emosi dan menumpuk
charisma melalui berbagai pencitraan. Yang dimaksud adalah Bung Karno
18. Administrator maker adalah gaya kepemimpian yang teliti, rasional, san teknis dalam menjalani fungsi
manajerial. Yang dimaksud bung hatta
19. Partai yang mengikuti pemilu 29. 4 terbesar :
a. PNI
b. Masyumi
c. NU
d. PKI
20. Tugas badan konstituate adalah merumuskan UUD baru. Tetapi, gagal dalam tugasnya karena
a. Perdebatan yang berlarut-larut dalam konstituate
b. Perselisihan antar partai
c. Muncul desakan kembali pada UUD 1945
Bubar melalui dekret presiden 5 Juli 1959
21. Permasalahan ekonomi yang terjadi :
a. Masalah jangka pendek : pemerintah harus mengurangi jumlah uang yang berbeda dan mengatasi
kenaikan biaya kehidupan
b. Masalah jangka panjang : pertambahan penduduk tidak terkendali dan kesejahteraan penduduk
22. Deficit yang dialami pemerintah dipengaruhi oleh :
a. Tidak adanya konstituasi dalam penerimaan karena hanya bergantung pada pajak
b. Penerimaan yang sedang berjalan meningkat akibat perluasan program pemerintah, perluasaan
birokasi, dan pekerjaan tidak efisien
23. Kebijakan mengatasi masalah ekonomi
a. Gerakan benteng (Soemitro Djojohadikusumo)
Tujuan : mengubah sistem ekonomi colonial menjadi sistem ekonomi nasional untuk memberi
bantuan pada kalangan pengusaha pribumi
b. Gunting syahfruddin (syahfruddin Prawiranegara)
Memotong nilai uang yang bernilai RP. 2,5 ke atas hingga setengahnya untuk mengatasi deficit
anggaran
c. Nasionalis de Javasche Bank
Bak yang saat ini adalah Bank Indonesia dinasionalisasikan untuk membantu lapisan masyarakat
bawah untuk mendapat pinjaman modal
d. Pembentukan biro perancang negara (cabinet Ali Sastroamidjojo I)
Tugas merancang pembangunan negara jangka pendek yang diketuai Djuanda
e. Sistem ekonomi Ali-Baba (Iskaq Tjokroadisurojo)
Tujuannya adalah menciptakan kerja sama antara pengusaha pribumi (Ali) dan perusahaan asing
(Baba)
f. Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) (Biro perencanaan negara)
Direncanakan terlaksana pada tahun 1956-1961
24. Kondisi social masyarakat pada demokrasi liberal adalah jumlah penduduk bertambah, kesejahteraan
meningkat, kota kota semakin berkembang
25. Sistem Pendidikan pada saat demokrasi liberal : dengan sistem desentralisasi dimana SD dan SMP
menjadi urusan pemerintah daerah dengan supervisi dari pemerintahan pusat. Sedangkan SMA
ditanggung oleh pemerintah baik dalam keuangan atau mata pelajaran. Kemudian pembentukan
perguruan tinggi mulai dari UGM, UI, UNAIR, Universitas Padjajaran, Universitas Hassanudin dan
Universitas Sumatera Utara
26. Kehidupan budaya pada masa demokrasi liberal
a. Penyempurnaan ejaan Bahasa Indonesia
b. Perkembangan sastra
c. Kehidupan pers

Anda mungkin juga menyukai