Anda di halaman 1dari 6

TEKS ANEKDOT

1. Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu
terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh public
2. Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh
public
3. Fungsi komunikasi teks anekdot adalah menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang
banyak atau perilaku tokoh public
4. Perbedaan antara humor dan ankedot adalah pada fungsinya. Humor berfungsi untuk menghibur. Sedangkan
anekdot berfungsi untuk meyampaikan makna tersirat
5. Persamaan anekdot dan humor adalah disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung
untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir sehingga
pesan yang disampaikan (kritikannya) dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan
ketersinggungan
6. Struktur teks anekdot :
a. Abstraksi = gambaran tentang isi teks
b. Orientasi = awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana suatu peristiwa terjadi
c. Krisis = terjadi masalah yang unik
d. Reaksi = bagaimana cara penulis menyelesaikan masalah
e. Koda = bagian akhir dari cerita
7. Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi
8. Unsur kebahasaan teks anekdot :
a. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
b. Menggunakan kalimat retoris (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban)
c. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
d. Menggunakan kata kerja aksi
e. Menggunakan kalimat perintah
f. Menggunakan kalimat seru
9. Beberapa hal yang harus ditentukan sebelum Menyusun anekdot
a. Tema
b. Kritik
c. Humor/kelucuan
d. Tokoh
e. Struktur
f. Alur
g. Pola penyajian
NEGOSIASI
1. Negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan Bersama antara
satu pihak dan pihak lain
2. Tujuan negosiasi adalah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain,
mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi atau menyelesaikan
sengketa/perselisihan pendapat
3. Unsur pembangun teks negosiasi adalah
a. Partisipan, pihak yang menyampaikan pengajuan, pihak yang menawar dan pada beberapa negosiasi
terdapat partisipan ketiga (perantara/penengah/pemandu)
b. Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak
c. Ada pengajuan dan penawaran
d. Ada kesepakatan hasil negosiasi. Ketika tidak tercapai kesepakatan berarti tidak terjadi negosiasi
4. Persyaratan dalam melakukan negosiasi :
a. Dilakukan dengan santun
b. Tidak ada tekanan atau paksaan
c. Saling menguntungkan
d. Kesepakatannya bersifat praktis, bisa diterapkan
5. Faktor yang menentukan keberhasilan sebuah negosiasi
a. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain
b. Tidak ada pihak yang dirugikan
c. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan
d. Alasan yang disertakan mampu mempengaruhi pihak lain
6. Pola penyajian teks negosiasi adalah dialog, gabungan antara narasi dan dialog seperti cerpen, pada surat
penawaran dan permintaan barang
7. Struktur teks negosiasi
a. Orientasi
b. Pengajuan
c. Penawaran
d. Persetujuan
8. Ciri Bahasa negosiasi adalah menggunakan Bahasa santun dan persuasive
EKSPLANASI
1. Struktur teks eksplanasi :
a. Identifikasi fenomena = latar belakang kejadian
b. Proses kejadian = merinci proses kejadian dan penyebab
c. Ulasan = berupa komentar dan penilaian tentang konsekuensi atas kejadian
2. Ciri teks eksplanasi :
a. Memuat informasi berdasarkan fakta (factual)
b. Factualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan
CERPEN
1. Perbedaan cerpen dan novel :
Alur cerpen lebih singkat, padat dan jelas daripada novel. Novel memiliki alur yang kompleks, Panjang dan
rumit
Cerpen disajikan watak yang menonjol pada pemeran utama. Novel, watak yang muncul sangat beragam
2. Unsur instrinsik cerpen
a. Tema = inti dasar cerita
b. Amanat = pesan yang ingin disampaikan
c. Penokohan = cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan cerita
d. Alur = pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat
e. Latar
 Setting
 Suasana
 Waktu
f. Gaya Bahasa
3. Struktur cerpen :
a. Pengenalan situasi cerita = memperkenalkan tokoh, menata adegan dan hub. Antar tokoh
b. Pengungkapan peristiwa = peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah
c. Menuju pada adanya konflik = bertambahnya kesukaran tokoh
d. Puncak konflik = perubahan nasib pada tokoh
e. Penyelesaian = penjelasan tentang nasib atau sikap yang dialami tokoh setelah peristiwa puncak
PROPOSAL
1. Struktur proposal
a. Latar belakang
b. Masalah dan tujuan
c. Ruang lingkup kegiatan : objek dan jenis kegiatan
d. Kerangka teoretis dan hipotesis
e. Metode
f. Pelaksanaan kegiatan : penanggungjawab dan susunan personalia
g. Fasilitas : sarana dan peralatan
h. Keuntungan dan kerugian
i. Lama waktu dan tempat pelaksanaan
j. Pembiayaan
2. Unsur kebahasaan proposal
a. Menggunakan banyak istilah ilmiah
b. Menggunakan kata kerja Tindakan = berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan, dll
c. Menggunakan kata kata menunjukkan pendefinisian = adalah, yaitu, yakni
d. Menggunakan kata bermaknsa perincian = selain itu, pertama, kedua, ketiga
e. Menggunakan kata yang bersifat keakanan = akan, diharapkan, direncanakan
f. Menggunakan kata bermakna lugas (denotative)
3. Jenis proposal : bisnis, kegiatan, penelitian, dan wirausaha

TEKS EDITORIAL
1. Teks editorial adalah artikel utama yang ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi
terhadap suatu peristiwa actual, fenomenal, dan kontroversial
2. Ciri-ciri teks editorial :
a. Bersifat actual dan factual
b. Bersifat sistematis dan logis
3. Struktur teks editorial :
a. Pengenalan isu
Fungsi adalah mengenalkan isu/permasalahan yang akan dibahas pada bagian berikutnya. Disajikan
peristiwa, persoalan actual, fenomenal, dan kontroversial
b. Penyampaian pendapat/argument
Berisi tanggapan redaksi terhadap isu yang diperkenalkan sebelumnya
c. Penegasan
Berupa simpulan, saran, atau rekomendasi. Adanya harapan redaksi kepada pihak terkait
menghadapi/mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu
4. Unsur kebahasaan teks editorial :
a. Menggunakan kalimat retoris
Adalah kalimat yang ditujukan untuk mendapatkan jawaban. Pertanyaan tersebut dimkasudkan agar
pembaca merenungkan masalah yang di pertanyakan sehngga terbujuk untuk berbuat sesuatu
b. Menggunakan kata popular sehingga mudah bagi khayalak mencernanya
Agar pembaca tetap rileks meskipun membaca masalah yang serius
c. Menggunakan kata ganti petunjuk yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal
lain yang menjadi fokus ulasan
d. Banyaknya penggunaan konjungsi kasualitas
Terkait dengan penggunaan sejumlah argument yang dikemukakan redaktur dengan masalah yang
dibahasnya
SURAT LAMARAN
1. Isi dan sitematika surat lamaran :
a. Tempat dan tanggal pembuatan surat
b. Lampiran dan hal
c. Alamat surat
d. Salam pembuka
e. Alinea pembuka
f. Isi : identitas, maksud dan tujuan, menyatakan lampiran
g. Penutup
h. Salam penutup
i. Tanda tangan dan nama terang
2. Unsur kebahasaan :
a. Menggunakan bentuk surat yang standar
b. Menggunakan Bahasa yang baik dan benar (Bahasa baku)
c. Menggunakan kata-kata sopan
d. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif, tepat sasaran
e. Tulisan bersih, mudah dibaca, sesuai kaidah ejaan
f. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma Bahasa surat
TEKS SEJARAH
1. Unsur kebahasaan teks sejarah :
a. Menggunakan kata lampau
Contoh : prajurit, adipati
b. Menggunakan konjungsi temporal
Menggunakan kata yang menunjukkan urutan waktu. Contoh : sejak saat itu, setelah itu
c. Menggunakan kata kerja material
Kata yang menggambarkan suatu tindakan
d. Menggunakan kata kerja mental
Kata yang dirasakan atau dipikirkan tokoh. Contoh : menginginkan, mengharapkan
e. Menggunakan kata sifat
Menggambarkan tokoh, tempat, suasana
f. Menggunakan dialog
Tuturan antara tokoh yang satu dengan yang lain
g. Menggunakan kalimat tidak langsung
Menceritakan tuturan tokoh oleh pengarang
2. Struktur teks sejarah
a. Pengenalan situasi cerita (orientasi)
Mengenalkan setting cerita, tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh
b. Pengungkapan peristiwa
Peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah antar tokoh
c. Menuju konflik
Terjadi peningkatan keterlibatan yang menambah kesukaran antar tokoh
d. Puncak konflik
Perubahan nasib terjadi pada beberapa tokoh
e. Penyelesaian
Berisi penjelasan/penilaian tentang sikap atau nasib yang dialami tokoh setelah puncak masalah
f. Koda
Berupa komentar terhadap keseluruhan cerita yang fungsinya sebagai penutup
ARTIKEL
1. Unsur kebahasaan artikel :
a. Adverbia = kata yang memberikan keterangan pada kata lain (cth : selalu, kadang-kadang, jarang,
dll)
b. Konjungsi = kata yang menghubungkan kata lain
c. Kosa kata = pendarahan kata-kata
 Actual = sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi
 Fenomenal = luar biasa, hebat, dapat dirsakan pancaindra
 Editorial = artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor
 Imajinasi = daya piker untuk membayangkan
 Modalitas = cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu imajinasi dalam
komunikasi antarpribadi
 Nukilan = kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda
 Tajuk rencana = keterangan pokok dalam surat kabar
 Teks opini = teks yang merupakan wadah untuk mengemukakan pendapat
 Keterangan aposisi = keterangan yang memberi penjelasan kata benda
KRITIK DAN ESAI
1. Perbedaan kritik dan esai berdasarkan pengetahuan
KRITIK ESAI
Objek kajian adalah karya, misalnya seni music,
Objek kajian dapat beruba karya atau fenomena
sastra, tari, drama, film, pahat, dan lukis
Ada deskripsi karya, bila karya berwujud buku
Tidak ada ringkasan/synopsis karya
deskripsinya berupa synopsis atau novel

Menyajikan data objektif Tidak selalu membutuhkan data

2. Perbedaan kritik dan esai berdasarkan pandangan penulis

KRITIK ESAI

Penilaian terhadap karya dilakukan secara objektif Kajian dilakukan secara subjektif menurut pendapat
disertai data dan alasan yang logis pribadi penulis esai

Dalam memberikan penilaian seringkali Jarang atau hampir tidak pernah mencantumkan
menggunakan kajian teori yang sudah mapan kajian teori

Objek/fenomena yang dikaji tidak dibahas


Pembahasan terhadap karya secara utuh dan menyeluruh, tetapi hanya pada hal yang ,enarik
menyeluruh menurut pandangan penulis. Pembahasan dilakukan
secara utuh

Anda mungkin juga menyukai