Anda di halaman 1dari 5

1.

NILAI MORAL
Nilai Moral adalah nilai yang dapat memberikan atau
memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan Etika dan
Moral

Kutipan Novel

“Ha, merokok puntung; bekas orang lain merokok! itu besar sekali
bahayanya! merokok tak baik bagi anak – anak”.( Hal 72)

Pandangan Pengarang

pengarang menghadirkan tokoh Pak Guru Ini Dalam novel


Anak Pungut mencerminkan tokoh yang sedang menasihati seseorang
bahwa merokok itu berbahaya.

Interpretasi Pembaca Terhadap Pandangan Pengarang

Kutipan di atas pantas dijadikan contoh bagi masyarakat.


khususnya para generasi saat ini, bahwa kutipan di atas memiliki nilai
moral, bahwa merokok itu bahaya dan tidak baik bagi anak- anak.
2. NILAI MORAL
Nilai Moral adalah nilai yang dapat memberikan atau
memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan Etika dan
Moral

Kutipan Novel

“Suka menyolong makananku; ia suka menggangguku kalau


aku sedang belajar; beberapakali ia mengajak minggat dari sini!
tetapi aku tidak mau; ia marah-marah kan aneh, ya!”( Hal 74)

Pandangan Pengarang

pengarang menghadirkan tokoh Hasan Dalam Novel Anak


Pungut mencerminkan bahwa tokoh ini tidak suka jika ada yang
menyolong makanannya, karna bagaimana pun menyolong itu suatu
perbuatan yang tidak baik.

Interpretasi Pembaca Terhadap Pandangan Pengrang

kutipan di atas sangat pantas untuk dijadikan contoh buat


semua karna di atas menjelaskan nilai moral bahwa menyolong itu
merupakan perbuatan yang tidak baik bahkan perbuatan tersebut
tidak di sukai semua orang.
3. NILAI BUDAYA

Nilai Budaya adalah nilai yang dapat memberikan atau mengandung


hubungan yang mendalam suatu masyarakat, peradaban, atau kebudayaan.

Kutipan Novel

“Kau mau ikut, cerdik? baik, tetapi kami takkan antre beras; kami
mau meminta batu ajaib kepada orang sakti di sana (Rakus menunjuk). kalau
sudah punya batu kita tak usah susah payah cari uang, cari beras segala!
cukup batu itu satu; segala macam permintaan tentu di kabul!”.(Hal 81).

Pandangan Pengarang

Pengarang menghadirkan tokoh Si Rakus Dalam Novel Anak Pungut


mencerminkan tokoh yang segala sesuatu dapat meminta kepada batu, yang
mana batu tersebut dapat di percaya bisa mengabulkan segala macam
permintaan.

Interpretasi Pembaca Terhadap Pandangan Pengarang

Kutipan di atas menujukkan nilai budaya karna masih percaya terhadap


benda-benda seperti nenek moyang kita dulu, tetapi pada zaman sekarang ini
tidak wajar jika masih meminta kepada benda-benda seperti itu.
4.NILAI ESTETIS

Nilai Estetis adalah nilai yang berkaitan dengan keindahan, baik


keindahan struktur pembangunan cerita, fakta cerita maupun teknik
penyajian cerita.i9

Kutipan Novel

“Sejauh-jauh mata memandang tampak langit biru yang


melindungi bumi yang sangat kaya dengan pohon-pohonan itu, sawah
terbentang disana-sini; kampung kampung kelihatan dari jauh
berkelompok-kelompok di bawah kaki gunung; burung berterbangan
dengan merdeka di udara seraya bersiul, bersuit-suit dengan
gembira”. (Hal 89)

Pandangan Pengarang

Pengarang menceritakan di Dalam Novel Anak Pungut ini


tentang keindahan alam yang mana kaya akan keindahan beraneka
ragam flora dan faunanya serta awan yang begitu birunya sehingga
mencuri pandangan siapa saja yang melihatnya.

Interpretasi Pembaca Terhadap Pandangan Pengarang

Kutipan di atas menjelaskan tentang keindahan alam yang


kita memiliki, sehingga keindahan ini menjadi nilai tersendiri dalam
nilai estetis, dan keindahan alam ini harus kita jaga, khususnya
generasi sekarang dan penerusnya agar keindahan alam yang kita
miliki ini tidak rusak.
Interpretasi Pandangan Pengarang dalam Novel” ANAK PUNGUT”

Karya : Mas Saleh Sastrawinata

Penulis :

Nama Siswa : Meylani Latipiya

Kelas : XII ips 2

Kelompok :2

Halaman Novel : 69 - 103

SMA NEGERI 9 TANGERANG

Anda mungkin juga menyukai