Anda di halaman 1dari 12

Demokrasi Liberal

Kabinet NATSIR
6 September 1950-21 Maret 1951

1. Caressa Amalia (09)


2. Farel Andrianto (11)
3. Nayla Rahmania S (19)
4. Tessa Dwi (30)
DEMOKRASI LIBERAL BERSIFAT
PARLEMENTER?
pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan
di mana kekuasaan politik terletak pada parlemen atau
badan legislatif yang terpilih oleh rakyat. suatu badan
legislatif atau yang sekarang kita kenal dengan MPR, DPR,
dan DPD.
cirinya:
1. kepala pemerintahan= Perdana menteri
Sedangkan presiden hanya sebagai simbol.
2. Kabinet dipimpin oleh perdana menteri yang
bertanggung jawab kepada parlementer.
3. kabinet atau para menteri tidak diatur karena perdana
menteri bisa kapan saja dijatuhkan oleh parlemen
dengan mosi tidak percaya terhadap kebijakannya.
Kabinet Natsir dibentuk dari
Koalisi atau kerjasama politik
pembentukan Kabinet antara partai Masyumi dan PSI.
Natsir didasarkan atas Kabinet Natsir dari awal
keputusan Presiden menginginkan kabinet yang
Republik Indonesia melibatkan sebanyak mungkin
nomor 9 tahun 1950. partai-partai politik. Hal ini
dimaksudkan agar kabinetnya
Kabinet Natsir
dapat mencerminkan sifat
merupakan kabinet nasional dan mendapat
pertama yang dukungan kuat di parlemen,
mengawali era namun pada kenyataannya
demokrasi liberal pasca Natsir kesulitan untuk
pemberlakuan UUDS membentuk kabinet seperti
yang diinginkannya terutama
tahun 1950.
dalam mencapai kesepakatan
politik
program Kerja
1. Politik Luar Negeri

pada masa kabinet Natsir ini, Indonesia


berhasil masuk ke dalam PBB yang kemudian
bisa mengurus Irian Barat dan juga
terciptanya hubungan Indonesia dan Belanda.
program Kerja
2. Politik dalam Negeri
- mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan
Umum untuk Dewan Konstituante dalam waktu yang
singkat.
- Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai
keamanan dan ketenteraman.
- Membantu pembangunan perumahan rakyat serta
memperluas berbagai usaha untuk meningkatkan
kualitas manusia dalam hal kesehatan dan
kecerdasan rakyat.
program Kerja
- Menyempurnakan organisasi Angkatan
Perang dan pemulihan mantan anggota-
anggota tentara dan gerilya ke dalam
masyarakat.
-Memperjuangkan dan mengusahakan
penyelesaian masalah perebutan wilayah
Irian Barat dalam waktu yang singkat.
bidang
ekonomi
- Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan
perekonomian rakyat sebagai dasar bagi
pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional
yang sehat serta melaksanakan keragaman dan
kesamarataan hak antara buruh dan majikan.
"Ingin membangun ekonomi nasional, bukan
ekonomi kolonial"-Sumitro
-Gerakan banteng (program banteng) fokus
pada pribumi. Programnya kelas pengusaha
pribumi, modal, dan pelatihan
Masalah yang muncul
pada masa kabinet Natsir
1. Upaya memperjuangkan masalah
irian barat dengan Belanda mengalami
jalan buntu.
2. Timbul masalah keamanan dalam
negeri yaitu terjadi pemberontakan
hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Seperti gerakan DI/TII, Gerakan Andi
Aziz, Gerakan APRA, dan juga Gerakan
RMS.
berakhirnya
kabinet Natsir
Adanya mosi tidak percaya dari PNI pada tanggal 22
Januari 1951. Alasannya karena Perpu no. 39 tahun
1950 tentang DPRD yang katanya terlalu
menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui
parlemen sehingga natsir harus mengembalikan
mandatnya kepada presiden.
Sumber:
•https://slideplayer.info/amp/13967792/
•https://id.m.wikipedia.org/wiki/Irian_Barat
• YouTube:
1. https://youtu.be/gyvsLJWTNrY?si=dajBWqtvr5ilJ3az
2. https://youtu.be/FpHSmDAa-oQ?si=bwBTeRhAd01mY6tl
•Twitter :
1.https://twitter.com/trustykrab/status/1381264943840817152?
t=djd49kXDd6IEs-dgR8qt_A&s=19
Terima Kasih
Do you have any question?

Anda mungkin juga menyukai