Kabinet
Natsir
Kabinet Natsir
Cintania
Fauziah Putri Widanti
Neisya Astuti (07)
(10) Rifky Yunior Putra (26)
Anggota Kelompok
Dany Adriyan Putra (08) Yuni Sarah Evelyne (34)
Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang dibentuk
setelah pembubaran negara Republik Indonesia Serikat,
dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kabinet ini bertugas sejak tanggal 7 September 1950
hingga 21 Maret 1951.
Dipimpin oleh seorang perdana menteri bernama
Mohammad Natsir.
Adanya mosi tidak percaya dari PNI menyangkut Upaya memperjuangkan masalah Irian
pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan Barat dengan belanda mengalami jalan
DPRDS. PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th buntu (kegagalan)
1950 mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi. Penerapan Sumitro Plan, pengusaha
Mosi tersebut disampaikan kepada parlemen tanggal 22 nasional diberi bantuan kredit, tetapi
Januari 1951 dan memperoleh kemenangan, sehingga pada bantuan itu diselewengkan penggunanya
tanggal 21 Maret 1951 Natsir harus mengembalikan sehingga tidak mencapai sasaran
mandatnya kepada Presiden. kemudian
Timbul masalah keamanan dalam negeri
yaitu terjadi pemberontakan hampir di
seluruh wilayah Indonesia, seperti
Kabinet Natsir merupakan koalisi dari Majelis Syuro Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis,
Muslimin Indonesia, Persatuan Indonesia Raya, Faksi Gerakan APRA, Gerakan RMS
Demokratik, Partai Sosialis Indonesia, Partai Katolik, Partai
Kristen Indonesia, Partai Indonesia Raya, Partai Sarekat
Islam Indonesia, Independen
PNI menjadi partai oposisi (partai penentang) PNI tidak
mendapat jatah jabatan sama sekali yang paling banyak
adalah dari anggota partai Natsir.