Pada suatu pagi Nindy menyiapkan berkasberkas-berkas untuk lamaran kerja. Namun
tibatiba-tiba dia mendapatkan telepon dari seseorang. Nindy mengangkat telepon tersebut.
Telepon tersebut ternyata dari Sinta teman dia ketika SMA.
Nindy pun mengangkat telepon tersebut.
Nindy:"Halo Sin ada apa pagi--pagi udah nelpon aja " (Wajah Nindy terlihat penasaran)
Sinta:"kamu lagi sibuk nggak sekarang ??Kalau enggak yuk kita nanti makan siang bareng
teman- teman. Sekaligus reunian kita."
Nindy:"Boleh emang kumpul jam berapa?"
Sinta:"Kita kumpul jam 10 pagi Nindy. Jangan lupa dandan yang cantik yahyah" (Sinta sedikit
tertawa bercandabercanda)
Nindy:"Haha... iya Sinta. Eh dirumah siapa sin?"
Sinta :"Dirumahku dong aku tunggu ya kedatanganmu"
Nindy: "iya Sinta aku tutup dulu telfonnya "
Sinta : "Iya"
Nindy menutup telpon dan kembali mengurus berkas lamaran kerja. Ibu Nindy yang
mendengarkan percakapan Nindy tadi ditelepon kemudian ingin tau. ibu nindypun bertanya.
Ibu meninggalkan Nindy sendirian. Nindy hanya bisa terdiam dengan perasaan sedih dan
marah. Nindy pun memukul lemari meluapkan amarahnya.
Pada pukul 10 Di rumah Sinta sudah ada Intan,Sinta,Adit dan Risky. Intan bertanya tanya.
Intan:"Nindy jadi Dateng kan..?soalnya kemarin-kemarin dia jarang kumpul sama kita."
Sinta:"Iya dia Dateng kok,aku udah ajakin bentar lagi Dateng."
Nindy yang datang menaiki motor memarkirkanmemarkirkannya dulu.
Risky:"Itu dia Dateng."
Adit:" halo nin,tumben Dateng nih...kenapa kamu jarang Dateng ?? Padahal kita nungguin
Lo."
Nindy:" iya nih aku lagi sibuk cari kerja."
Intan:"kamu belum dapet kerja ?? OMG...pantesan kamu tidak pakai mobil."(sambil
mengejek)
Risky:"oh ya dikantorku ada lowongan kerja buat kamu,jadi OB bayarannya sih tidak besar
tapi cocok buat gaya kamu."(sambil tertawa kecil)
Nindy:"iya makasih udah nawarin aku."(Nindy berusaha tegar)
Sinta:"Ehhh Isa,Mila,Tiara dan Adi kok belum Dateng sih..??"
Adit:"katanya Mereka Dateng terlambat soalnya lagi ada urusan dikantor. " Risky:"Adi
juga GK bisa Dateng dia lagi liburan ke Bali."
Nindy yang masih mendengar perkataan temannya didalam pun pulang dengan perasaan
sedih. sesampainya dirumah ada ibunya yang ingin memarahinya. namun dia
menghiraukan ibunya dan pergi kekamar. ibunya hanya menghela napas
Nindy tidak menghiraukan ibunya lagi dan pergi dari rumah. Nindy menuju ke jembatan
sekitar rumahnya
Tiba--tiba riski dan Adit melihat Nindy sedang ingin melewati jembatan tersebut terkejut
Kemudian Nindy mengangkat satu kaki keluar gedung untuk bersiap melompat dari
gedung tersebut.
Adit:" ehhh ngapain itu anak ..."(panik)
Risky:" mau loncat beneran.... tolongin²cepet,cepet"(lari, gelisah)
Risky dan Adit menarik Nindy agar tidak lompat dari gedung, dan Nindy pun jatuh terduduk
sambil menangis...
Risky:"Lo gila ya..Lo ngapain bundir disini he.... minimal kalo mau bundir di tempat lain aja
jangan disini,bikin takut aja tau nggk???"
Adit:"Apaan sih lu Ki. Nin ada masalah ? kenapa kamu ngelakuin ini ?
(Nindy semakin menangis) dan Adit menenangkan nya.
Adit:"ada apa ?? Kalau ada masalah ngomong aja jangan ngelakuin hal yang bikin Lo rugi."
Risky :"iya nih bocah bosen hidup ya Lo,kalau ada masalah ngomong aja sama kita jangan
ngelakuin hal bodoh."
Nindy:" Kalian pernah nggk rasanya di remehkan sama teman dan orang tua?? Kalian pernah
nggk udah berjuang mati-Matian cari kerja kesana kemari tapi gagal.kalian pernah
tidak pada saat susah tapi tidak ada yang bantu??" (
Risky dan Adit pun terdiam.)
Nindy:"Aku Udah capek,aku udah berusaha keras tapi tidak ada yang menghargai aku malah
mereka senang melihat aku hidup dalam kesusahan seolah--olah aku sebuah pertunjukan."
Adit:" Nin kami tidak bermaksud seperti itu....(diam sejenak) maaf aku tidak sadar selama
ini atas perbuatan aku,dan sekarang aku sadar kami telah memperlakukan kamu seperti
orang asing."
Risky;"maaf ya Nin aku tidak bermaksud melakukan hal buruk pada mu.Sekarang kamu
jangan lakukan hal seperti ini ya... Dan kami janji tidak akan meremehkan kamu lagi." (Nindy
berdiri)
Nindy:" Jika kalian sudah sadar aku maafin kalian."dengan sedikit senyuman
Terkadang hidup tidak bisa berjalan sesuai dengan rencana kita, tetapi kita perlu berusaha
dan yakin bahwa rencana yang diberikan tuhan lebih indah dari rencana kita.Menyerah bukan
satu²nya jalan yang pantas di tempuh melainkan kerja keras yang pada suatu saat nanti
tidak akan pernah mengkhianati hasil. Dan jangan merendahkan orang lain karena ingatlah
diatas langit masih ada langit.