Anda di halaman 1dari 15

TOLERANSI UMAT BERAGAMA

AGAMA DI INDONESIA:

Indonesia, secara tipikal merupakan masyarakat


yang plural, terutama pluralitas yang bercorak
primordial, pluralitas yang disebabkan adanya
perbedaan karena unsur bawaan, termasuk agama.
Secara historis, tuduhan bahwa agama ikut andil
dalam memicu konflik dan sebagai sumber konflik
antar umat bergama memang sulit dibantah.
Umat beragama seringkali bersikap memonopoli
kebenaran ajaran agamanya.
Umat beragama seringkali bersikap konservatif,
merasa benar sendiri (dogmatis).

TOLERANSI BERAGAMA

Di kalangan umat beragama senantiasa


berkembang pandangan yang bercorak
partikular, yaitu klaim kebenaran agama
(religious truth claim). klaim ini berarti
menegasikan (to exclude) agama lain.
adanya monopoli kebenaran yang eksklusifkonservatif.

TOLERANSI BERAGAMA

Berkembangnya faham
supersessionisme, yaitu faham dan
keyakinan doktrinal-teologis bahwa
agama yang datang belakangan
berfungsi mengabrogasi atau menggeser
agama yang datang sebelumnya.

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


PENGERTIAN:

Toleransi berasal dari kata Latin tolerare yang berarti


bertahan atau memikul.
Toleran diartikan dengan saling memikul walaupun
pekerjaan itu tidak disukai atau memberi tempat
kepada orang lain, walaupun kedua belah pihak tidak
sependapat
Padanan kata toleransi dalam bahasa adalah
tasamuh yang berarti saling mengizinkan dan saling
memudahkan
Toleransi berarti sikap menenggang, membiarkan,
membolehkan, baik berupa pendirian, kepercayaan,
dan kelakuan yang dimiliki seseorang atas yang
lainnya.

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


TOLERANSI DALAM ISLAM:

Ketika Nabi Muhammad hijrah ke kota Madinah,


Nabi melihat kenyataan adanya pluralitas agama.
Pasal 25 Piagam Madinah menyebutkan bahwa bagi
orang-orang Yahudi agama mereka dan bagi orang
Islam agama mereka.
Pasal 20 Piagam Madinah mengisyaratkan bahwa
orang-orang musyrik atau kafir Madinah tidak
dinyatakan sebagai musuh kaum Muslimin.
Kebebasan beragama pada masa Nabi Muhammad
s.a.w. juga ditunjukkan dengan adanya kebebasan
dalam melakukan propaganda keagamaan

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


TOLERANSI DALAM ISLAM:








( :)

Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan


jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya
kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allahlah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu (QS alMaidah (5):48).

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


TOLERANSI DALAM ISLAM:

Islam mengajarkan agar umat Islam berbuat baik


dan bertindak adil kepada siapapun yang tidak
memerangi umat Islam karena agama yang dianut.
Islam mengutamakan terciptanya suasana
perdamaian, hingga timbul rasa kasih sayang di
antara umat Islam dengan umat beragama lain
Kerjasama yang baik antara umat Islam dan umat
beragama lain tidaklah menjadi halangan dalam
Islam

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


SEBAB KONFLIK KEAGAMAAN DI INDONESIA:

Sifat agama yang mengandung tugas dakwah;


Pengetahuan keagamaan yang rendah;
Tidak mampu menahan diri;
Kaburnya batas antara sikap memegang teguh
keyakinan agama dan toleransi
Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak
lain;
Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi
perbedaan

TOLERANSI UMAT BERAGAMA


DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA:
Dialog agama diselenggarakan sebagai usaha untuk
mempertemukan tokoh-tokoh agama dalam rangka pembinaan
kerukunan umat beragama.
Dialog bukan debat untuk saling mengemukakan kebenaran
pendapat dari seseorang dan mencari kesalahan pendapat
orang lain.
Dialog antar umat beragama,adalah suatu percakapan bebas,
terus terang dan bertanggung jawab, yang didasari oleh saling
pengertian dalam menanggulangi masalah kehidupan bangsa,
baik materil maupun spiritual.
Prinsip agree in disagreement (setuju dalam perbedaan
berarti setiap peserta dialog agama harus berlapang dada.

TOLERANSI BERAGAMA

Hans Kung, seorang teolog kristen, mengatakan no


peace among the nations without peace among
religions; no peace among religions without dialogue
between the religions; no dialo-gue between religions
without investigation the foundation of the religions.
Ungkapan lain mengatakan apabila kamu hanya
mengetahui dirimu sendiri, berarti kamu tidak
mengenal dirimu.

MODEL DIALOG AGAMA

Dialog parlementer (parliementary


dialogue) yang melibatkan tokoh-tokoh
umat beragama se-dunia. misalnya
worlds parliement of reli-gions (19801990-an) dan conference on reli-gions
and peace, dan the world congress of
faiths. tujuannya mengembangkan
kerjasama dan perdamaian di antara
umat beragama.

MODEL DIALOG AGAMA

Dialog kelembagaan (institutional


dialogue) yang melibatkan organisasiorganisasi keagamaan. tujuannya
mendiskusikan dan memecah-kan
persoalan keumatan dan
mengembangkan komunikasi di antara
organisasi keagamaan (pgi, walubi, kwi,
mui, parisadha hindu dharma, nu,
muhammadiyyah, dll).

MODEL DIALOG AGAMA

Dialog teologi (theological dialogue).


tujuan-nya adalah membahas persoalanpersoalan teologis-filosofis.
memberikan pemahaman mengenai
konsep teologis masing-masing agama.
membangun pemahaman sesuai yang
dikehendaki agama masing-masing, dan
menghindari pemahaman yang subyektif.

MODEL DIALOG AGAMA

Dialog dalam masyarakat (dialogue in


community). tujuannya untuk menggarap
dan menyelesaikan masalah-masalah
praktis dalam kehidupan bersama.

TOLERANSI BERAGAMA

Mengembangkan model pemahaman


keagamaan yang tidak semata
menegaskan perbedaan, melainkan
mencari persamaan-persamaan di
antara agama.
Mengarahkan paradigma kesalehan
ritual dan kesalehan individual
menjadi kesalehan sosial.

Anda mungkin juga menyukai