Anda di halaman 1dari 18

Bagaimana Islam Membangun

Persatuan dalam
Keberagaman
Materi Pembahasan
1. Menelusuri Konsep Keberagaman Islam dan Membangun
Persatuan Umat dalam Keberagaman
2. Menanya tentang Konsep Keberagaman Islam dan Membangun
Persatuan Umat dalam Keberagaman
3. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Teologis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan Umat
dalam Keberagaman
4. Membangun Argumen tentang Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam Keberagaman
5. Mendeskripsikan Konsep Keberagaman Islam dan Membangun
Persatuan Umat dalam Keberagaman
Menelusuri Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman

• Islam memiliki berbagai mazhab dan keyakinan religius


yang berbeda – beda. Bahkan sempat terjadi gesekan
antar mazhab namun tak lama setelah itu gesekan
secara bertahap mereda.
• Ada beberapa mazhab dan kepercayaan yang ditolak
masyarakat muslim di Indonesia yaitu mazhab Syiah, JIL
(Jaringan Islam Liberal), dan Ahmadiyah.
Menanya tentang Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman
Pada awal berdirinya (masa pemerintahan kolonial
Belanda) Muhammadiyah dituding membuat keresahan
ditengah-tengah masyarakat muslim. Muhammdiyah
pada saat itu mengkampayekan pemberantasan TBC (C
ejaan lama), yakni: Takhayul, Bidah, dan Churafat
(Khurafat) merupakan perkara-perkara asing dalam
beragama, karena tidak diperintahkan atau dicontohkan
oleh Nabi Muhammad. antara lain ziarah kubur, tahlil
kematian, talqin diatas kubur, qunut shubuh, tarawih 23
rakaat, yasinan setiap malam jumat, dan memperingati
hari besar islam.
Menanya tentang Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman

Karena keresahan itu kemudian mendirikan organisasi


islam, yakni NU. Pada masa awal berdirinya NU dan
Muhammadiyah saling bergesekan mengenai mazhab
dan keyakinan religius. Tetapi akhirnya antara NU dan
muhammadiyah terjadi kesepahaman tentang perlunya
ukhuwah islamiah. Organisasi kemasyarakatan (Ormas)
Islam terbesar di Indonesia.
Menanya tentang Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman
1. Nahdlatul Ulama
Organisasi ini didirikan pada 31 Januari 1926 oleh KH.
Hasyim ‘Asy’ari, seorang ulama karismatik  yang
sangat dimuliakan pada masanya.
2. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan pada tanggal 18 Nopember
1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis,
kemudian dikenal dengan nama KH. Ahmad Dahlan.
Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta
sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.
Menggali Sumber Historis, Sosilogis dan Tologis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan Membangun
Persatuan Umat dalam Keberagaman
Menggali Sumber Historis dan Sosilogis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman

1. Awal Lahirnya Mazhab dalam Islam


Mazhab pada awalnya tidak ada terjadi perbedaan ketika Nabi
Muhammad SAW. masih berada di tengah – tengah umat
sehingga semua persoalan kembali kepada beliau dan dijawab
oleh beliau.

Perbedaan mazhab muncul ketika Nabi Muhammad SAW.


wafat, yakni ketika para sahabat menetapkan tokoh yang
paling layak untuk memimpin umat menggantikan Nabi
Muhammad
Menggali Sumber Historis dan Sosilogis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman

Pada saat itu sudah ada dua mazhab dalam Islam, yaitu mazhab
sahabat (yang dipelopori oleh kaum Muhajirin dan Ansar) dan mazhab
keluarga Nabi (yang dipelopori oleh Ali bin Abi Thalib k.w. , Siti
Fathimah Az – Zahra yaitu putri Nabi Muhammad SAW. dan tokoh –
tokoh Bani Hasyim yaitu kerabat – kerabat Nabi Muhammad SAW.
Menggali Sumber Historis dan Sosilogis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman

2. Pentingnya Mengenal Mahzab


 Jika tidak mengenal mazhab, maka dikhawatirkan kita malah
memusuhi sesama Islam sehingga kekuatan Islam semakin
melemah.
 Adanya beragam mazhab memungkinkan kita memiliki banyak
pilihan untuk mengatasi permasalahan kehidupan modern
 Tanpa mengenal mazhab, orang akan bingung karena beragam
pemikiran dan hukum Islam yang berbeda – beda, bahkan saling
bertentangan.
 Gerakan ukhuwah Islamiyah yang didengungkan oleh setiap
muslim akan menjadi slogan palsu jika tidak memahami mazhab
yang berbeda – beda.
Menggali Sumber Historis dan Sosilogis tentang
Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman
Sebagaimana firman Allah SWT:

“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling


baik di antaranya. Mereka itulah orang – orang yang telah diberi
Allah petunjuk dan mereka itulah orang – orang yang berakal.”
(Q.S Az – Zumar:18)
Menggali Sumber Teologis tentang Konsep
Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman
Menurut Almarhum Ustad Abdurrahman (1993) timbulnya perbedaan
mazhab adalah sebagai berikut:

• Untuk memperoleh suatu keterangan, pada masa para imam hidup


tidak semudah seperti sekarang.
• Teknik grafika (mencetak) belum ada seperti sekarang. Adanya
Qaul Qadim dan Qaul Jadid membuktikan bahwa keterangan itu
berangsur – angsur diperoleh atau dalam urusan duniawi terjadi
perubahan dalam masyarakat.
Membangun Argumen tentang Konsep
Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman
Sebagaimana Firman Allah SWT pada Q.S Al-Baqarah: 213
yg artinya:
“Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan
Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk
memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang
mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu
melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab,
yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi
petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah
selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan
yang lurus.”
Membangun Argumen tentang Konsep
Keberagaman Islam dan Membangun Persatuan
Umat dalam Keberagaman
UPAYA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN UMAT 
• Jargon demokrasi yang dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
butuh pembuktian yang nyata dalam menjaga keamanan dan
ketenangan bagi setiap umat beragama, dan tegas dalam
mengambil keputusan jika ada yang meresahkan rakyat setempat.
Peduli kepada sesama tanpa melihat suku, ras, budaya, dan agama
dengan saling menghormati dan menghargai perbedaan masing-
masing.
• Dengan kemajuan teknologi informasi, kita – suka ataupun terpaksa
akan mengetahui beragamnya mazhab dalam Islam. Maka dari itu,
kita harus mempelajari perbedaan mahzab dalam Islam, agar kita
bersikap toleran dan akhirnya ukhuwah islamiah benar-benar
terwujud .
Mendeskripsikan Konsep Keberagaman Islam dan
Membangun Persatuan Umat dalam
Keberagaman

Pada masa lalu jika berbicara tentang mazhab konotasi umat Islam
Indonesia adalah mazhab yang empat, maksudnya adalah Mazhab
Syafi’i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali. Namun, kaum muslimin
sekarang memiliki konotasi lain, yaitu mazhab yang lima,
maksudnya empat mazhab tersebut ditambah mazhab Ja’fari,
malah lebih dari itu (misal, ditambah dengan mazhab Zhahiri).
Adapun bagi kalangan pelajar agama yang dimaksud dengan
mazhab bukan sekedar mazhab fikih, melainkan juga mazhab
teologi, mazhab tasawuf, dan mazhab bidang lainnya. Dalam
bidang fikih pun bukan hanya lima mazhab, tetapi lebih dan itu.
Kesimpulan.....
Membangun persatuan di tengah keberagaman dalam perspektif islam
memerlukan tindakan yang nyata. Ajaran islam telah mengajarkan
umatnya untuk hidup dalam toleransi. Untuk menjaga persatuan ini
maka umat harus menjaga tali silaturrahmi antar manusia dan juga
menjunjung tinggi toleransi. Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-
Quran untuk hidup dengan damai sekalipun berada di antara
perbedaan. Jalinan silaturrahmi dengan mengedepankan toleransi tidak
hanya saat berhubungan dengan antar umat beragama saja, namun
bagaimana sesama muslim mampu hidup damai, rukun, saling
menghormati antar golongan keislaman berbeda mahdzab.

Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam


agama. Dalam Islam seorang muslim dilarang memaksa orang lain
untuk meninggalkan agamanya dan masuk Islam dengan terpaksa,
Kesimpulan...

karena Allah telah berfirman:


“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam);
sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang
sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan
beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al Baqarah: 256)

Maka sudah seharusnya kita mampu menyikapi perbedaan dari


sudut pandang yang berbeda, saling menghargai adanya
keberagaman maka akan terjadi keharmonisan dalam hubungan
masyarakat, sehingga kedamaian akan terus berjalan dan
perpecahan tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai