Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Takhayul
Takhayaul Pada Masyarakat Jawa
Takhayul Pada Masyarakat Lampung
Pengertian Tawakkal
Sumber Al-Quran dan Hadist tentang Tawakkal
Rukun-Rukun-Tawakkal
Derajat Tawakkal
Manfaat Tawakkal
Macam-Macam Tawakkal
Contoh perilaku Tawakkal
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman kehidupan masyarakat Indonesia mulai terlihat
melupakan kepercayaan yang diturunkan oleh nenek moyangnya.Padahal sebagai masyarakat
Indonesia yang kaya akan kebudayaan kita harus melestarikan kebudayaan-kebudayaan tersebut.
Untuk itu melalui mataeri takhayul di masyarakat Jawa dan Lampung mudah-mudahan dapat
membantu generasi muda untuk melestarikan kebudayaan tersebut dengan tanpa melupakan
syariat Islam itu sendiri.
Maqamat dalam Ilmu Tasawuf berarti kedudukan hamba dalam pandangan Allah
berdasarkan apa yang telah diusahakannya. Disamping itu maqamat berarti jalan yang harus
ditempuh oleh seorang sufi untuk berada sedekat mungkin dengan Allah.
Menurut al-Ghozali dalam kitabnya Ihya Ulumad-Din, maqamat terdiri dari delapan
tingkat, yaitu taubat, sabar, zuhud, tawakal, mahabbah, ridha dan makrifat.
Ketika kita memfokuskan pandangan kepada semua amal hati, sebenarnya semua itu
adalah dasar dan materi iman yang mencuat darinya, maka kita akan menemukan bahwa tidak
ada maqam yang paling komprehensif dengan cakupan atas semua ilmu dan amal sebuah hati
daripada Tawakal kepada Allah SWT. Diantara semua amal tersebut Tawakal adalah sesuatu
yang paling kokoh dan diantara kedudukan-kedudukan itu, dia adalah yang paling mulia.
Tawakal adalah suatu kondisi yang menggabungkan antara ilmu dan iman. Tidak mungkin
seorang hamba tidak membutuhkan tawakal, baik tawakal kepada Allah yang di Tangan-Nya
kekuasaan atas segala sesuatu, atau tawakal kepada sesama makhluk yang lemah seperti dirinya.
Tidak memiliki kuasa memberikan manfaat atau bahaya. Tidak memiliki kekuasaan untuk
mematikan, menghidupkan, dan membangkitkan kembali yang telah mati. Itulah sebuah maqam
yang sama sekali tidak bisa diabaikan begitu saja oleh setiap manusia selama-lamanya.
Dia tinggal memilih, apakah bertawakal kepada Allah atas segala sesuatu, Dia memberi
pahala dan tidak diberi balasan untuk-Nya, ataukah bertawakal kepada makhluk yang pasti
lemah seperti dirinya sendiri.
Atas dasar inilah saya menaruh perhatian yang sangat besar untuk menjelaskan maqam
yang sangat mulia bagi tawakal kepada Allah, sehingga Ibnu Abbas menyebutnya sebagai inti
iman. Sedangkan Said jabir mengatakan, Tawakal adalah separuh dari iman, sedangkan AlFudhail bin Iyadh menyifatinya, Tawakal adalah pangkal ibadah.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Takhayul
Takhayul adalah suatu kepercayaan yang kisahnya tidak masuk akal. Takhayul berfungsi
sebagai penebal emosi keagamaan dan kepercayaan ebagai system proyeksi hayalan suatu
kolektif, alat pendidikan anak sebagai penjelasan yang dapat diterima akal untuk menghibur
orang yang mengalami musibah. Tahayul terbagi menjadi tiga :
1. Takhayul disekitar kehidupan manusia,
Contoh : 1. Wanita hamil di anjurkan untuk melihat yang baik-baik, agar enekanya menjadi baik,
2. Jika terkena penyakit bisa disembuhkan dengan minum rendaman kertas yang
bertuliskan huruf alif
3. Jika pada waktu sedang makan, tergigit mulut bagian dalam bibir alamat ada yang
membicarakan kita
2. Takhayul mengenai alam ghaib,
Takhayul mengenai para dewa, roh-roh, makhluk-makhluk ghaib, kekuatan sakti, dan alam
ghaib.
Fungsinya, untuk member suatu perangkat penjelasan yang telah tersedia kepada para
penganutnya dan untuk menerngkan pengalaman yang aneh-aneh serta sangat membingungkan.
Contoh : Memedi (makhluk ghaib yang menakutkan)
2. Takhayul mengenai terciptanya alam semesta.
Contoh : 1. Gempa akibat ular besar yang bergoyang
2. Pelangi yang merupakan jembatan bidadari yang turun untuk mandi

di

dalam

bumi,

2.2 Takhayul Pada Masyarakat Jawa


Banyak takhayul yanga ada pada masyarakat jawa yang sudah terkenal selama ini, diantaranya:
1. Jika seseorang meninggal pada hari jumat maka kerabatnya akan ikut terbawa meninggal pada
hari berikutnya.

Ini hanya sekedar mitos, mungkin dari nenek moyang yang masih menganut ajaran nonmuslim,
karena yang sebetulnya menurut syareat Islam meninggal pada hari jumat adalah suatu
kemuliaan.
2. Apabila seseorang melihat binatang ular memotong perjalananya maka akan celaka jika
perjalanannya diteruskan.
3. Memulai sebuah bisnis pada hari jumat akan menuai bencana.
Persepsi ini juga merupakan sebuah nasehat untuk kita, karena jika kita melakukan bisnis pada
hari jumat maka kita akan meninggalkan sholat jumat yang lebih penting dari bisnis, dan kita
akan mendapat dosa dan itulah yang dimaksud dengan bencana tersebut.
4. Apabila ada yang melahirkan pada hari jumat tanggal 13, maka sepanjang hidup anaknya akan
selalu dilingkupi kesialan.
5. Apabila pada hari raya kita menyapu halaman maka rizkinya akan terbawa.
Pada mitos ini kita dapat memetik manfaatnya yaitu jika pada hari raya kita menyapu maka tamu
yang datang merasa tidak nyaman.
6. Apabila anda mengganti tempat tidur pada Jumat tanggal 13 , maka akan bermimpi buruk
sepanjang malam.
7. Rumah yang berada di pertigaan dan menghadap lurus jalan raya akan membawa aib bagi
penghuninya.
mungkin pesan yang dapat diambil dari mitos ini adalah agar kita tidak membuat rumah di
pertigaan jalan, hal ini disebabkan karena ditampat-tempat tersebut rawan kecelakaan.
8. Orang yang membului ayam dilarang berbicara karena dipercaya akan menumbuhkan bulubulunya kembali.
Dari mitos ini dapat di ambil manfaat kalau kita sedang melakukan apapun tidak boleh sembari
ngobrol karena pekerjaan itu akan lama selesainya.
9. Jika terdengar suara katak masyarakat mempercayainya bahwa akan segera turun hujan
10. Jika ada tamu yang terlalu lama bertamu dapat dipaksa pergi dengan membawa ulegan
dihapan orang tersebut.

Dari mitos ini dapat disimpulkan bahwa jika kita melakukan pekerjaan diwaktu orang lain
bertamu maka orang tersebut akan mersa tidak nyaman dan akan pergi dengan sendirnya.
Takhayul Pada Masyarakat Lampung
1. Berpindah tempat pada waktu makan
Janganlah berpindah tempat pada waktu makan, karena kelak berakibat akan mendapat ibu tiri.
Terkecuali pindah pada posisi yang lebih bagus misalnya semula makannya dilantai, kemudian
pindah kemeja makan yang semestinya, kalau itu yang dilakukan kelak akan cepat mendapat
pekerjaan yang lebih baik.
2. Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan
Janganlah anda berteriak-teriak berkata-kata kotor pada saat berada di dalam hutan, karena anda
tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri anda (kesurupan).
3. Bersin sewaktu akan bepergian
Anda tidak dapat langsung berpergian baik menggunakan kendaraan atau tidak setelah
bersin.Paling tidak anda menunggu beberapa menit setelah bersin lalu boleh pergi, karena kalau
anda bersin langsung pergi anda akan celaka diperjalanan.
4. Kebiasaan duduk di tengah pintu waktu turun hujan lebat
Janganlah anda duduk ditengah pintu waktu turun hujan lebat karena suatu ketika anda dapat
tersambar petir (yang sebenarnya petir tersebut, konon, mengincar setan).
5. Kebiasaan menggigit kuku
Janganlah sering menggigit kuku, karena akan mengundang nasib buruk dan pembawaan sering
gugup juga akan menderita batin.
6. Kebiasaan makan pakai mangkuk
Janganlah anda selalu suka makan pakai mangkuk, karena akan sering ditinggal pergi
saudaranya.
A.

Pengertian Tawakal

1.

Arti Etimologis
Tawakal (bahasa Arab: ) atau tawakkul dari katawakala dikatakan, artinya, meyerah
kepadaNya.
Dalam agama Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam
menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

2.

Arti Terminologis
Tawakkal adalah suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang
bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang
menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur
alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya
kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu
dan Maha Bijaksana.
Dengan demikian, tawakkal kepada Allah bukan berarti penyerahan diri secara mutlaq
kepada Allah, melainkan penyerahan diri yang harus didahului dengan ikhtiar secara maksimal.
Abu Muthy Balkhy berkata kepada Hatim al-Ashom : Betulkah engkau berjalan tanpa
bekal di hutan ini hanya semata-mata bertawakal ? Jawabnya : Tidak, aku bepergian jauh pasti
berbekal, Lalu apa bekalnya ? Jawabnya : Empat perkara bekalku, yaitu :

1.
2.
3.

Aku yakin bahwa dunia seisinya adalah milik allah SWT


Semua makhluk adalah hamba-Nya
Segala usaha/bekerja adalah semata hanya faktor penyebab saja, sedangkan rizqi ada di tangan
Tuhan
4. Dan aku yakin bahwa : Ketentuan-Nya pasti berlaku bagi semua makhluk
Kata Abu Muhty : Itulah bekal yang paling baik, karena bekalmu itu sanggup menempuh
perjalanan yang sangat jauh (akhirat), maka tiada artinya jika hanya perjalanan diatas bumi
(dunia).
B. Sumber Al-Quran dan Hadits tentang Tawakal
Semua perintah dalam bertawakkal, biasanya selalu didahului oleh perintah melakukan
sesuatu.
Firman Allah SWT :

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (QS. Ali Imran: 159)
Oleh rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya sebagai berikut :
:

:


()
Umar r.a. berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : Andaikan kamu
bertawakkal (menyerah) kepada Allah dengan sungguh-sungguh, niscaya Allah akan memberi

rizky kepadamu sebagaimana burung yang keluar pagi dengan perut kosong (lapar) dan kembali
pada senja hari dalam keadaan sudah kenyang. (HR. Turmudzi)
C. Rukun-rukun Tawakal
Tawakal tidak didapati kecuali sesudah mengimani empat hal yang merupakan rukunrukun tawakal.
Pertama, beriman bahwa Al Wakil Maha Mengetahui segala apa yang dibutuhkan oleh
si muwakkil (yang bertawakal).
Kedua, beriman bahwa Al Wakil Maha Kuasa dalam memenuhi kebutuhan muwakkil.
Ketiga, beriman bahwa Dia tidak kikir.
Keempat, beriman bahwa Dia memiliki cinta dan rahmat kepada muwakkil.
D. Derajat-derajat Tawakal
Pertama, keyakinannya kepada Allah seperti keyakinannya kepada wakil yang telah
dikenal kebenarannya, kejujurannya, perhatian, petunjuk dan kasih sayangnya.
Kedua, keadaanya terhadap Allah SWT seperti keadaan anak kecil kepada ibunya. Ia tidak
mengenal selain ibunya dan segala urusan hanya mengandalkannya. Ia adalah pikiran pertama
yang terlintas dihatinya. Kedudukan ini menuntut manusia untuk tidak berdoa dan tidak
memohon kepada selain Allah SWT. Kerena percaya pada kemurahan-Nya dan kasih sayangNya.
Ketiga, seperti pucatnya orang sakit, yang bisa terus berlangsung dan terkadang lenyap.
Jika engkau katakan apakah hamba boleh berencana dan mengandalkan sebab-sebab.
Maka ketahuilah bahwa kedudukan ketiga menolak perencanaan secara berlangsung
selama ia tetap dalam keadaan itu. Kedudukan kedua menolak perencanaan, kecuali dari segi
pengandalan kepada allah SWT dengan berdoa dan merengek seperti anak kecil yang hanya
memanggil ibunya.
E. Manfaat Tawakal
Setelah kami jelaskan kedudukan tawakal, kami merasa senang untuk menunjukkan
sebagian buah yang agung yang bisa dipetik oleh orang yang bertawakal setelah berhasil
mewujudkan maqam kedudukan yang sangat tinggi dan mulia ini. Hal terpenting diantaranya
adalah :
1. Mewujudkan iman.
2. Ketenangan jiwa dan rehat hati.
3. Kecukupan dari Allah segala kebutuhan orang yang bertawakal.
4.
Sebab terkuat dalam mendatangkan berbagai manfaat dan menolak berbagai mudlarat.
5. Mewariskan cinta Allah kepada sang hamba.
6. Mewariskan kekuatan hati, keberanian, keteguhan dan menantang para musuh.
7. Mewariskan kesabaran, ketahanan, kemenangan dan kekokohan.
8. Mewariskan rezeki, rasa ridha dan memelihara dari kekuasaan syetan
9. Sebab masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.
F. Macam-macam Tawakal
Tawakal dibagi menjadi dua macam, antara lain :

1.

Tawakal kepada Allah


Macam-macam Tawakal kepada Allah, yaitu :
a. Tawakal kepada Allah dalam istiqamah dirinya dengan petunjukknya, pemurnian tauhid.
b. Tawakal kepada Allah dalam penegakan agama Allah di muka bumi, menaggulangi kehancuran,
melawan bidah, berijtihad melawan orang kafir, amar makruf nahi munkar.
c. Tawakal kepada Allah dalam rangka seorang hamba ingin mendapatkan berbagai hajat dan
bagian duniawi atau dalam rangka menghindari berbagai hal yang tidak diharapkan dan berbagai
musibah duniawi.
d. Tawakal kepada Allah dalam rangka mendapatkan dosa dan kekejian.
2.
Tawakal kepada selain Allah
Bagian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu :
Tawakal Bernuansa Syirik
Ini juga terbagi menjadi dua :
Pertama, tawakal kepada selain Allah Taala dalam hal yang tidak mampu mensikapinya
selain Allah azza wa Jalla, Seperti halnya orang-orang yang bertawakal kepada orang-orang
yang telah mati dan para thaghut dalam rangka menyampaikan harapan tuntutannya berupa
pemeliharaan, penjagaan, rezeki dan syafaat.
Kedua, tawakal kepada selain Allah berkenaan dengan perkara-perkara yang dimampui
sebagaimana yang ia kira oleh orang yang bertawakal tersebut. Ini adalah syirik kecil.
b. Perwakilan yang diperbolehkan
Yaitu ketika seseorang mewakilkan suatu pekerjaan yang dimampui kepada orang lain. Dengan
demikian orang yang mewakilkan itu mencapai sebagian apa yang menjadi tututannya.[9]
a.

G. Contoh Prilaku Tawakkal/ Ciri-ciri orang yang tawakal


1.
2.
3.
4.

Orang yang bertawakkal kepada Swt akan berprilaku antara lain :


Selalu bersyukur apabila mendapat nikmat dan bersabar jika belum atau tidak tercapai apa yang
diinginkannya.
Tidak pernah berkeluh kesah dan gelisah.
Tidak meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mencapai sesuatu.
Menyerahkan dirinya atas semua keptusan kepada Allah Swt setelah melakukan usaha dan
ikhtiar secara sempurna.
5. Menerima segala ketentuan Allah dengan rido terhadap diri dan keadaannya.
6. Berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Dan sebagai tanda tawakal kita kepada Allah, kita yakin bahwa segala sesuatu yang datang
pada diri kita, adalah yang terbaik bagi kita. Tiada keraguan sedikit pun di dalam hati, apabila
mempunyai perasaan untuk menghindarinya, segala sesuatu yang menimpa kita. Meskipun hal
itu terasa pait dan pedih bagi kita, kalau hal itu datang dari-Nya, tentulah hal itu yang terbaik
bagi kita. Inilah bentuk tawakal sesungguhnya.
Barang siapa brtawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya dan memberinya
rezeki dari arah yang tidak diduga-duga. Allah Maha Kuasa untuk mengirimkan bantuan kepada
hamba-hamba-Nya dengan berbagai cara, termasuk cara yang bagi manusia tidak masuk akal.
Allah adalah satu-satunya tempat mengadu saat kita susah. Allah senantiasa mendengar

pengaduan hamba-hamba-Nya. Dalam banyak hal, peristiwa-peristiwa di alam ini masih dalam
koridor sunnatulah. Artinya, masih dapat diurai sebab musababnya. Hal ini mengajarkan kepada
kita agar kita kreatif dan inovatif dalam kehidupan ini.

BAB III
PENUTUP

Setelah membahas materi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
takhayul adalah suatu kepercayaan yang ada di masyarakat Indonesia dan dibahas adalah
takhayul di masyarakat Jawa dan Lampung. Contohnya: Takhayul di masyarakat Jawa, dan
Takhayul di masyarakat Lampung.
Tawakal dari segi bahasa artinya menyerah kepada Allah. Dan dari segi istilah adalah suatu
sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah bahwa
hanya Allah yang menciptakan dan mengatur segala-galanya. Tawakkal kepada Allah bukan
hanya berarti penyerahan diri secara mutlaq kepada Allah, melainkan penyerahan diri yang harus
didahului dengan ikhtiar secara maksimal.
Tawakal tidak didapati kecuali sesudah mengimani empat hal yang merupakan rukunrukun tawakal, yaitu beriman bahwa Allah Maha Mengetahui segala apa yang dibutuhkan oleh
orang yang bertawakal, beriman bahwa Allah Maha Kuasa dalam memenuhi kebutuhan orang
yang bertawakal, beriman bahwa Allah tidak kikir, beriman bahwa Allah memiliki cinta dan
rahmat kepada orang yang bertawakal.
Derajat-derajat Tawakal ada tiga yaitu pertama keyakinannya kepada Allah seperti
keyakinannya kepada wakil yang telah dikenal kebenarannya, kejujurannya, perhatian, petunjuk
dan kasih sayangnya. Yang kedua keadaanya terhadap Allah SWT seperti keadaan anak kecil
kepada ibunya. Yang ketiga, seperti pucatnya orang sakit.
Manfaat bertawakal yaitu, mewujudkan iman, memperoleh ketenangan jiwa dan rehat hati,
kesabaran, ketahanan, kemenangan dan kekokoha, akan selalu merasa cukup atas segala
kebutuhan, mendatangkan berbagai manfaat dan menolak berbagai mudlarat, mewariskan cinta
Allah kepada sang hamba, mewariskan kekuatan hati, keberanian, keteguhan dan menantang
para musuh, memperoleh rezeki, memelihara dari kekuasaan syetan, dan masuk surga tanpa
hisab dan tanpa adzab. Macam-macam tawakal ada dua yaitu, tawakal kepada Allah dan tawakal
kepada selain Allah. Ciri-ciri orang yang bertawakal yaitu, selalu bersyukur apabila mendapat
nikmat dan bersabar jika belum atau tidak tercapai apa yang diinginkannya, tidak pernah
berkeluh kesah dan gelisah, tidak meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk mencapai sesuatu,
menyerahkan dirinya atas semua keptusan kepada Allah Swt setelah melakukan usaha dan ikhtiar
secara sempurna, menerima segala ketentuan Allah dengan rido terhadap diri dan keadaannya
dan berusaha memperoleh sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain.
Setlah mempelajarari masalah tahayul kami mempunyai beberapa saran yaitu
1. Untuk para pelajar setelah memahami tahayul dalam menyikapi tahayul adalah dengan cara
mengambil beberapa manfaat dari tahayul tersebut dengan tanpa mengesampingakan
2. dalam penyusunan makala ini masih banyak kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu untuk para pembaca apabila menemui beberapa kesalahan dalam makala ini maka
kami mengaharap kritik dan saranya.

MAKALAH MATERI PAI SD/SMP/SMA/SMK


TAKHAYUL DAN TAWAKKAL

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
TANTRI HERLINA
V1 PAI
Dosen : Nova yanti, S.Ag.M.Pdi
STAI HUBBUL WATHAN

Anda mungkin juga menyukai