Anda di halaman 1dari 13

TAKHAYUL

DisusunOleh:
1. ALYANA SALSABILA (G2D017120)
2. DITHA HAQUE HAPSRI (G2D017112)
3. PUTRI UTAMI (G2D017115)
4. OPI RISMAWANTI (G2D017117)

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEMESTER I

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ……………………………………………………….……….. I

Daftar Isi …………………………………………………………………….….. Ii

I. Pendahuluan …….…….…………….…………………...………..…...... 1

II Definisi ….………….….………………………….…… 2

III Dalil yang berhubungan …………….…………………..…. 3

IV Contoh Kasus……………..….…………………………….……….. 4

V Penutupan …………………………………………………..……..… 5

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Seiring dengan perkembangan zaman kehidupan masyarakat Indonesia mulai terlihat
melupakan kepercayaan yang diturunkan oleh nenek moyangnya.Padahal sebagai masyarakat
Indonesia yang kaya akan kebudayaan kita harus melestarikan kebudayaan-kebudayaan tersebut.
Untuk itu melalui mataeri takhayul di masyarakat Jawa dan Lampung mudah-mudahan dapat
membantu generasi muda untuk melestarikan kebudayaan tersebut dengan tanpa melupakan
syariat Islam itu sendiri. Kadangkala kita menjadi sangat gelisah karena sebuah sebab yang
belum tentu akan terjadi misalnya tentang contoh cerita takhayul di indonesia yang sangat
terkenal dan membuat orang percaya bahwa hal tersebut akan berdampak buruk dalam
kehidupan manusia kalau sampai dilanggar.

Cerita takhayul memang selalu dikaitkan dengan kejadian tertentu disekitar kita yang
berkaitan dengan kehidupan manusia dan semua yang terjadi dalam lingkungan kita. Kadangkala
semua itu membuat heran karena tidak ada yang mengerti apakah itu memang benar akan terjadi
atau hanya sebuah kebetulan semata, namun akan lebih baik kalau kita dapat percaya dan
berhati-hati bukan karena mempercayai cerita tersebut namun dapat memetik pelajaran dari apa
yang ada sehingga selalu waspada dengan kemungkinan tertentu dalam kehidupan kita.

Hal ini akan menyebabkan kita semakin waspada dengan keadaan buruk yang mungkin
terjadi seandainya semua sudah dilakukan dengan seksama bukan karena keadaan tersebut akan
memberikan kesulitan kepada kita namun untuk tujuan baik sehingga tidak mendatangkan nasib
buruk kelak di kemudian hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi Takhayul dan ada berapa macam Takhayul itu?

2. Apa sajakah yang termasuk takhayul di masyarakat jawa?

3. Apa sajakah yang termasuk Takhayul di dalam masyarakat lampung?

4. Sebutkan dalil mengenai Takhayul ?

5. Jelaskan pembahasan contoh kasus Takhayul ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui maksud dari takhayul dan macam-macamnya.

2. Untuk mengetahui takhayul yang ada di dalam masyarakat Jawa.

3. Agar bisa mengetahui takhayul yang ada di dalam masyarakat Lampung.

4. Agar bisa mengetahui dalil mengenai Takhayul.


5. Lebih memahami contoh kasus Takhayul.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Takhayul

Takhayul Secara bahasa, berasal dari kata khayal yang berarti: apa yang tergambar pada
seseorang mengenai suatu hal baik dalam keadaan sadar atau sedang bermimpi.

Dari istilah takhayul tersebut ada dua hal yang termasuk dalam kategori talhayul, yaitu:

1. Kekuatan ingatan yang yang terbentuk berdasarkan gambar indrawi dengan segala jenisnya,
(seperti: pandangan, pendengaran, pancaroba, penciuman) setelah hilangnya sesuatu yang
dapat diindera tersebut dari panca indra kita.

2. Kekuatan ingatan lainnya yang disandarkan pada gambar idrawi, kemudian satu dari unsurnya
menjadi sebuah gambar yang baru. Gambar baru tersebut bisa jadi satu hal yang benar-benar
terjadi, atau hal yang diluar kebiasaan (kemustahilan). Seperti kisah seribu satu malam, Nyai
Roro Kidul dan cerita-cerita khurafat lainnya.

Takhayul Secara istilah adalah suatu kepercayaan yang kisahnya tidak masuk akal. Takhayul
berfungsi sebagai penebal emosi keagamaan dan kepercayaan ebagai system proyeksi hayalan
suatu kolektif, alat pendidikan anak sebagai penjelasan yang dapat diterima akal untuk
menghibur orang yang mengalami musibah. Tahayul terbagi menjadi tiga :

1. Takhayul disekitar kehidupan manusia,

Contoh : 1. Wanita hamil di anjurkan untuk melihat yang baik-baik, agar enekanya menjadi
baik,

2. Jika terkena penyakit bisa disembuhkan dengan minum rendaman kertas yang
bertuliskan huruf alif

3. Jika pada waktu sedang makan, tergigit mulut bagian dalam bibir alamat ada yang
membicarakan kita

2. Takhayul mengenai alam ghaib


Takhayul mengenai para dewa, roh-roh, makhluk-makhluk ghaib, kekuatan sakti, dan alam
ghaib.Fungsinya, untuk member suatu perangkat penjelasan yang telah tersedia kepada para
penganutnya dan untuk menerngkan pengalaman yang aneh-aneh serta sangat membingungkan.

Contoh : Memedi (makhluk ghaib yang menakutkan)

3. Takhayul mengenai terciptanya alam semesta.

Contoh : 1. Gempa akibat ular besar yang bergoyang di dalam bumi,

2. Pelangi yang merupakan jembatan bidadari yang turun untuk mandi

2.2 Takhayul Pada Masyarakat Jawa

Banyak takhayul yanga ada pada masyarakat jawa yang sudah terkenal selama ini, diantaranya:

1. Jika seseorang meninggal pada hari jumat maka kerabatnya akan ikut terbawa meninggal
pada hari berikutnya.

Ini hanya sekedar mitos, mungkin dari nenek moyang yang masih menganut ajaran
nonmuslim, karena yang sebetulnya menurut syareat Islam meninggal pada hari jumat
adalah suatu kemuliaan.

2. Apabila seseorang melihat binatang ular memotong perjalananya maka akan celaka jika
perjalanannya diteruskan.

3. Memulai sebuah bisnis pada hari jumat akan menuai bencana.

Persepsi ini juga merupakan sebuah nasehat untuk kita, karena jika kita melakukan bisnis
pada hari jumat maka kita akan meninggalkan sholat jumat yang lebih penting dari bisnis,
dan kita akan mendapat dosa dan itulah yang dimaksud dengan bencana tersebut.

4. Apabila ada yang melahirkan pada hari jumat tanggal 13, maka sepanjang hidup anaknya
akan selalu dilingkupi kesialan.

5. Apabila pada hari raya kita menyapu halaman maka rizkinya akan terbawa.

Pada mitos ini kita dapat memetik manfaatnya yaitu jika pada hari raya kita menyapu
maka tamu yang datang merasa tidak nyaman.

6. Apabila anda mengganti tempat tidur pada Jumat tanggal 13 , maka akan bermimpi buruk
sepanjang malam.
7. Rumah yang berada di pertigaan dan menghadap lurus jalan raya akan membawa aib bagi
penghuninya.

mungkin pesan yang dapat diambil dari mitos ini adalah agar kita tidak membuat rumah
di pertigaan jalan, hal ini disebabkan karena ditampat-tempat tersebut rawan kecelakaan.

2.3 Takhayul Pada Masyarakat Lampung

1. Berpindah tempat pada waktu makan

Janganlah berpindah tempat pada waktu makan, karena kelak berakibat akan mendapat
ibu tiri. Terkecuali pindah pada posisi yang lebih bagus misalnya semula makannya
dilantai, kemudian pindah kemeja makan yang semestinya, kalau itu yang dilakukan
kelak akan cepat mendapat pekerjaan yang lebih baik.

2. Berteriak-teriak mengucapkan kata-kata kotor dalam hutan

Janganlah anda berteriak-teriak berkata-kata kotor pada saat berada di dalam hutan,
karena anda tak lama lagi akan dimasuki roh halus jahat yang menguasai diri anda
(kesurupan).

3. Bersin sewaktu akan bepergian

Anda tidak dapat langsung berpergian baik menggunakan kendaraan atau tidak setelah
bersin.Paling tidak anda menunggu beberapa menit setelah bersin lalu boleh pergi, karena
kalau anda bersin langsung pergi anda akan celaka diperjalanan.

4. Kebiasaan duduk di tengah pintu waktu turun hujan lebat

Janganlah anda duduk ditengah pintu waktu turun hujan lebat karena suatu ketika anda
dapat tersambar petir (yang sebenarnya petir tersebut, konon, mengincar setan).

5. Kebiasaan menggigit kuku

Janganlah sering menggigit kuku, karena akan mengundang nasib buruk dan pembawaan
sering gugup juga akan menderita batin.

6. Kebiasaan makan pakai mangkuk

Janganlah anda selalu suka makan pakai mangkuk, karena akan sering ditinggal pergi
saudaranya.

BAB III
DALIL
3.1 Dalil mengenai Takhayul

Tentu kita dapat memahami dengan setiap cerita yang ada karena tidak semua orang
memiliki sudut pandang yang sama dengan apa yang ingin kita utarakan, akan sangat baik kalau
dapat memahami orang lain dan saling menghargai sehingga semua keinginan dapat terwujud
satu sama lain sehingga tidak menimbulkan hal baru yang membuat kita salah paham dengan
keadaan tertentu yang akan sangat berpengaruh dalam kehidupan kita dimasa
depan.Penyembahan kepada Allah (ibadah) tidak boleh dilakukan kecuali dengan syari’at yang
terkandung dalam kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Saw. Jadi setiap ibadah yang tidak
mengikut kedua sumber tersebut maka ibadahnya ditolak berdasarkan hadis Nabi Saw. yang
berbunyi:

‫ْس َعلَ ْي ِه أَ ْم ُرنَا فَه َُو َر ٌّد‬ َ ِ ‫أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬
َ َ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق‬
َ ‫ َم ْن َع ِم َل َع َماًل لَي‬:‫ال‬

"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam (urusan) agama ini suatu pekerjaan yang tiada
daripadanya, maka (yang diada-adakan itu) tertolak." (Hadis Bukhari, Muslim).

Sementara hadis riwayat Abu Daud dan al-Tirmidhi yaitu hadis Hasan lagi Sahih menyatakan:

‫ "إياكم ومحدثات األمور فإن كل بدعة‬...:‫ وعظنا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن العرباض بن سارية رضي هللا عنه قالو‬
‫ضاللة" رواه أبو داود والترمذي وابن ماجه وابن حبان في صحيحه وقال الترمذي حديث حسن صحيح‬

"Dan jauhilah oleh kamu akan perkara-perkara bid'ah (yang baru diada-adakan), kerana
sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."

Takhayul menjadikan seorang menyembah kepada pohon, batu atau benda keramat lainnya,
mereka beralasan menyembah batu, pohon, keris dan lain sebagainnya untuk mendekatkan diri
kepada Allah (Taqarrub) atau karena benda-benda tersebut memiliki ke-digdaya-an (baca:
kesaktian) yang mampu menolak suatu bencana atau mampu mendatangkan sebuah
kemaslahatan. ini salah satu dampak takhayul. Jika demikian maka Tauhid Rubûbiyyah dan
Tauhid Ibadah seorang hamba akan keropos dan hancur. Firman Allah;

)3:‫ما نعبدهم إال ليقربونا إلى هللا زلفى (الزمر‬

"Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah
dengan sedekat-dekatnya"... (QS. 39:3).

BAB IV

KASUS
4.1 Contoh Kasus

Malam 1 Suro: Antara Momentum Hijrah dan Mitos Mistik Orang Jawa

Tanggal 1 Muharram atau 1 Suro dalam tanggalan jawa diambil dari peristiwa hijrahnya kaum
muslimin dari Kota Makkah ke Madinah. Sejak itulah agama Islam mengalami perkembangan
amat pesat. Dalam kurun waktu yang relatif singkat yaitu kurang lebih 8 tahun Islam mulai
bergema ke seluruh penjuru dunia, berkembang meluas ke seluruh pelosok permukaan bumi.

Momentum peristiwa hijrah dijadikan titik awal perkembangan Islam dan pembentukan
masyarakat madani yang dibangun oleh Rasulullah SAW. Dan karena itu tidak mengherankan
jika Khalifah Umar bin Khotob menjadikan peristiwa hijrah sebagai awal perhitungan tahun baru
Islam, yang kemudian dikenal dengan Tahun Baru Hijriah.

Disisi lain bulan Suro, terutama pada malam tanggal 1 Suro di beberapa wilayah Indonesia
memiliki aura tersendiri, malam 1 Suro dianggap malam yang bernuansa mistis.

Biasanya tanggal 1 Suro adalah saat bulan purnama, dan bulan purnama penuh dengan nuansa
misteri, mungkin ini juga merupakan hal yang dijadikan dasar kenapa malam 1 Suro memiliki
kekuatan mistis.Keyakinan seperti seperti itu merupakan keyakinan tanpa dasar dan hanya
dilandasi pada kata orang tua dulu dan perintah leluhur tanpa bisa menunjukkan dalil secara
agama maupun logika.

Bulan Sura adalah bulan baru yang digunakan dalam tradisi penanggalan Jawa.Di samping itu
bagi masyarakat Jawa adalah realitas pengalaman gaib bahwa dalam jagad makhluk halus pun
mengikuti sistem penanggalan sedemikian rupa.Sehingga bulan Sura juga merupakan bulan baru
yang berlaku di jagad gaib. Alam gaib yang dimaksudkan adalah;jagad makhluk halus;
jin,setan(dalam konotasi Jawa; hantu), siluman, benatang gaib, sertajagad leluhur; alam arwah,
dan bidadari. Antara jagadfanamanusia (Jawa), jagad leluhur, dan jagad mahluk halus berbeda-
beda dimensinya.Tetapi dalamberinteraksiantara jagad leluhur dan jagad mahluk halus di satu
sisi, dengan jagad manusiadi sisi lain, selalu menggunakan penghitungan waktu penanggalan
Jawa. Misalnya; malam Jum’at Kliwon (Jawa;Jemuah) dilihat sebagai malam suci paling agung
yang biasa digunakan para leluhur “turun ke bumi”
untuknjangkungdannjampangai(membimbing) bagi anak turunnya yang menghargai dan
menjaga hubungan dengan para leluhurnya. Demikian pula, dalam bulan Sura juga merupakan
bulan palingsakralbagi jagad makhluk halus. Mereka bahkan mendapat “dispensasi” untuk
melakukan seleksi alam. Bagi siapapun yang hidupnya tidakelingdanwaspada, dapat terkena
dampaknya.

Dalam siklus hitungan waktu tertentu yang merupakan rahasia besar Tuhan, terdapat suatu bulan
Sura yang bernamaSura Duraka.Disebut sebagai bulanSura Durakakarena merupakan bulan di
mana terjaditundan dhemit.Tundan dhemitmaksudnya adalah suatu waktu di mana terjadi
akumulasi paradedemityang mencari “korban” para manusia yang tidakelingdanwaspadha.
Karena pada bulan-bulan Sura biasa para dedhemit yang keluar tidak sebanyak pada saat
bulanSura Duraka.Sehingga pada bulan Sura Duraka biasanya ditandai banyak sekali musibah
dan bencana melanda jagad manusia. Bulan Sura Duraka ini pernah terjadi sepanjang bulan
Januari s/d Februari 2007.Musibah banyak terjadi di seantero negeri ini

1) Di awali tenggelamnya KM Senopati di laut Banda yang terkenal sebagai palung laut
terdalam di wilayah perairan Indonesia. Kecelakaan ini memakan korban ratusan jiwa.

2) Kecelakaan Pesawat Adam Air hilang tertelan di palung laut dekat teluk Mandar, posisi di 40
mil barat laut Majene.

3) Kereta api mengalami anjlok dan terguling sampai 3 kali kasus selama sebulan.

4) Tabrakan bus di pantura, bus menyeruduk rumah penduduk.

5) Kecelakaan pesawat garuda di Yogyakarta.

6) Beberapa maskapai penerbangan mengalami gagal take off, gagal landing, mesin error dsb.

7) Jakarta dilanda banjir terbesar sepanjang masa.

8) Kapal terbakar di Sulawesi dan maluku.

9) Kapal laut di selat Karimun terbakar lalu tenggelam memakan ratusan korban berikut
wartawan TV peliput berita.

10) Banjir besar di Jawa Tengah, Angin puting beliung sepanjang Pulau Jawa-Sumatra. Dan
masihbanyak lagi kecelakaan pribadi yang waktu itu Kapolri sempat menyatakan sebagai
bulan kecelakaan terbanyak meliputi darat, laut dan udara.

Atas beberapa uraian pandangan masyarakat Jawa tersebut kemudian muncul kearifan yang
kemudian mengkristal menjadi tradisi masyarakat Jawa selama bulan Sura.Sedikitnya ada 5
macam ritual yang dilakukan menjelang dan selama bulan Sura seperti berikut ini;

A. .Siraman malam 1 Sura; mandi besar dengan menggunakan air serta dicampur kembang
setaman. Sebagai bentuk “sembah raga” (sariat) dengan tujuan mensucikan badan,
sebagai acara seremonial pertanda dimulainya tirakat sepanjang bulan Sura; lantara lain
lebih ketat dalam menjaga dan mensucikan hati, fikiran, serta menjaga panca indera dari
hal-hal negatif. Pada saat dilakukan siraman diharuskan sambil berdoa memohon
keselamatan kepada Tuhan YME agar senantiasa menjaga kita dari segala bencana,
musibah, kecelakaan. Doanya dalam satu fokus yakni memohon keselamatan diri dan
keluarga, serta kerabat handai taulan. Doa tersirat dalam setiap langkah ritual mandi.
Misalnya, mengguyur badan dari ujung kepala hingga sekujur badan sebanyak 7 kali
siraman gayung (7 dalam bahasa Jawa;pitu, merupakan doa agar Tuhan
memberikanpitulunganatau pertolongan). Atau 11 kali (11 dalam bahasa Jawa;sewelas,
merupakan doa agar Tuhan memberikankawelasan; belaskasih). Atau 17 kali (17 dalam
bahasa Jawa;pitulas; agar supaya Tuhan memberikanpitulungandankawelasan). Mandi
lebih bagus dilakukan tidak di bawah atap rumah; langsung “beratap langit”; maksudnya
adalah kita secara langsung menyatukan jiwa raga ke dalam gelombang harmonisasi alam
semesta.

B. Tapa Mbisu(membisu); tirakat sepanjang bulan Sura berupa sikap selalu mengontrol
ucapan mulut agar mengucapkan hal-hal yang baik saja. Sebab dalam bulan Sura yang
penuh tirakat, doa-doa lebih mudah terwujud. Bahkan ucapan atau umpatan jelek yang
keluar dari mulut dapat “numusi” atau terwujud. Sehingga ucapan buruk dapat benar-
benar mencelakai diri sendiri maupunorang lain.

C. Lebih MenggiatkanZiarah; pada bulan Sura masyarakat Jawa lebih menggiatkan ziarah
ke makam para leluhurnya masing-masing, atau makam para leluhur yang yang dahulu
telah berjasa untuk kita, bagi masyarakat, bangsa, sehingga negeri nusantara ini ada.
Selain mendoakan, ziarah sebagai tindakan konkrit generasi penerus untuk menghormati
para leluhurnya (menjadipepunden). Cara menghormati dan menghargai jasa para leluhur
kita selain mendoakan, tentunya dengan merawat makam beliau.
Sebabmakammerupakanmonumen sejarahyang dapat dijadikan media mengenang jasa-
jasa para leluhur; mengenang dan mencontoh amal kebaikan beliau semasa hidupnya. Di
samping itu kita akan selalu ingat akansangkan paraning dumadi. Asal-usul kita ada di
dunia ini adalah dari turunan beliau-beliau. Dan suatu saat nanti kita semua pasti akan
berpulang ke haribaan Tuhan Yang maha Kuasa. Mengapa harus datang ke makam,
tentunya atas kesadaran bahwa semua warisan para leluhur baik berupa ilmu,
kebahagiannya, tanah kemerdekaan, maupun hartanya masih bisa dinikmati hingga
sekarang, dan dinikmati oleh semua anak turunnya hingga kini. Apakah sebagai
keturunannya kita masih tega hanya dengan mendoakan saja dari rumah ? Jika
direnungkan secara mendalam menggunakan hati nurani, sikap demikian tidak lebih dari
sekedar menuruti egoisme pribadi (hawa nafsu negatif) saja. Anak turun yang mau
enaknya sendiri enggan datang susah-payah ke makam para leluhurnya, apalagi terpencil
nun jauh harus pergi ke pelosok desa mendoakan dan merawat seonggok makam yang
sudah tertimbun semak belukar.Betapa teganya hati kita,bahkan dengan mudahnya
mencari-cari alasan pembenar untuk kemalasannya sendiri, bisa saja menggunakan alasan
supaya menjauhi kemusyrikan.Padahal kita semua tahu, kemusyrikan bukan lah
berhubungan dengan perbuatan, tetapi berkaitan erat dengan hati. Jangan-jangan sudah
menjadi prinsip bawah sadar sebagian masyarakat kita,bahwa lebih enak menjadi orang
bodoh,ketimbang menjadi orang winasis dan prayitna tetapi konsekuensinya tidak ringan.

D. Menyiapkan sesaji bunga setamandalam wadah berisi air bening. Diletakkan di dalam
rumah. Selain sebagai sikap menghargai para leluhur yangnjangkungdannjampangianak
turun, ritual ini penuh dengan makna yang dilambangkan dalam uborampe. Bunga mawar
merah, mawar putih, melati, kantil, kenanga. Masing-masing bunga memiliki makna doa-
doa agung kepada Tuhan YME yang tersirat di dalamnya (silahkandibaca dalam forum
tanya jawab). Bunga-bungaan juga ditaburkan ke pusara para leluhur, agar
supayaterdapat perbedaanantara makam seseorang yang kita hargai dan hormati,
dengankuburan seekor kucingyang berupa gundukan tanah tak berarti dan tidak pernah
ditaburi bunga, serta-merta dilupakan begitu saja oleh pemiliknya berikut anak turunnya
si kucing.

E. Jamasan pusaka; tradisi ini dilakukan dalam rangka merawat ataumemetriwarisan dan
kenang-kenangan dari para leluhurnya. Pusaka memiliki segudang makna di balik wujud
fisik bendanya. Pusaka merupakan buah hasil karya cipta dalam bidang seni dan
ketrampilan para leluhur kita di masa silam. Karya seni yang memiliki falsafah hidup
yang begitu tinggi. Selain itu pusaka menjadi situs dan monumen sejarah, dan
memudahkan kita simpati dan berimpati oleh kemajuan teknologi dan kearifan lokal para
perintis bangsa terdahulu. Dari sikap menghargai lalu tumbuh menjadi sumber inspirasi
dan motivasi bagi generasi penerus bangsa agar berbuat lebih baik dan maju di banding
prestasi yang telah diraih para leluhur kita di masa lalu. Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghargai para leluhurnya, para pahlawannya, dan para perintisnya. Karena
mereka semua menjadi sumber inspirasi, motivasi dan tolok ukur atas apa yang telah kita
perbuat dan kita gapai sekarang ini. Dengan demikian generasi penerus bangsa tidak akan
mudah tercerabut (disembeded) dari “akarnya”. Tumbuh berkembang menjadi bangsa
yang kokoh, tidak menjadi kacung dan bulan-bulanan budaya, tradisi, ekonomi, dan
politik bangsa asing. Kita sadari atau tidak, tampaknya telah lahirmegatrendterbaru abad
ini, sekaligus paling berbahaya, yakni merebaknya bentukthe newest imperialismmelalui
cara-cara politisasi agama.

F. Larung sesaji; larung sesaji merupakan ritual sedekah alam. Uborampe ritual disajikan
(dilarung) ke laut, gunung, atau ke tempat-tempat tertentu. Tradisi budaya ini yang paling
riskan dianggap musrik. Betapa tidak, jikalau kita hanya melihat apa yang tampak oleh
mata saja tanpa ada pemahaman makna esensial dari ritual larung sesaji. Baiklah, berikut
saya tulis tentang konsep pemahaman atau prinsip hati maupun pola fikir mengenai
tradisi ini.Pertama; dalam melaksanakan ritual hati kita tetap teguh pada keyakinan
bahwa Tuhan adalah Maha Tunggal, dan tetap mengimani bahwa Tuhan Maha Kuasa
menjadi satu-satunya penentu kodrat.Kedua; adalah nilai filosofi, bahwa ritual larung
sesaji merupakan simbol kesadaran makrokosmos yang bersifat horisontal, yakni
penghargaan manusia terhadap alam. Disadari bahwa alam semesta merupakan sumber
penghidupan manusia, sehingga untuk melangsungkan kehidupan generasi penerus atau
anak turun kita, sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan alam. Kelestarian alam
merupakan warisan paling berharga untuk generasi penerus.Ketiga; selain kedua hal di
atas, larung sesaji merupakan bentuk interaksi harmonis antara manusia dengan seluruh
unsur alam semesta. Disadari pula bahwa manusia hidup di dunia berada di tengah-
tengah lingkungan bersifat kasat mata atau jagad fisik, maupun gaib atau jagad metafisik.
Kedua dimensi jagad tersebut saling bertetanggaan, dan keadaannya pun sangat
kompleks.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas materi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan takhayul
adalah suatu kepercayaan yang ada di masyarakat Indonesia dan dibahas adalah takhayul di
masyarakat Jawa dan Lampung. Manusia dan seluruh makhluk ciptaan Tuhan seyogyanya menjaga
keharmonisan dalam bertetangga, sama-sama menjalani kehidupan sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
Sebaliknya, bilamana dalam hubungan bertetangga (dengan alam) tidak harmonis, akan mengakibatkan
situasi dan kondisi yang destruktif dan merugikan semua pihak. Maka seyogyanya jalinan keharmonisan
sampai kapanpun tetap harus dijaga

5.2 Saran

Setlah mempelajarari masalah tahayul kami mempunyai beberapa saran yaitu

1. Untuk para pelajar setelah memahami tahayul dalam menyikapi tahayul adalah dengan cara
mengambil beberapa manfaat dari tahayul tersebut dengan tanpa mengesampingakan

2. Dalam penyusunan makala ini masih banyak kekeliruan dan masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu untuk para pembaca apabila menemui beberapa kesalahan dalam makala ini
maka kami mengaharap kritik dan saranya.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Hidayat, S Ag, 2012, khurofat,takhayul dan bidah.

Hutamedia, 2016, macam macam jenis takhayul di indonesia.

Jusak Johan Handoyo, 2014, takhayul syirik untuk islam.

Henshall, S Ag, 2015, Adat istiadat Satu Suro di Indonesia.Jakarta

http//www.wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai