Pengertian
Pluralisme berasal dari kata “plural” yang berarti jamak atau lebih dari satu. Isme artinya paham
yang berarti beragam pemahaman, atau bermacam-macam paham. Sedangkan pluralis artinya
bersifat jamak (banyak). Jadi pengertian Pluralisme adalah pandangan filosofis yang tidak
mereduksikan segala sesuatu pada satu prinsip terakhir, melainkan menerima adanya keragaman.
Pluralisme mengandung konsep sosiologis dan sekaligus juga teologis. Pluralisme melindungi
kesetaraan dan menumbuhkan rasa persaudaraan di antara manusia baik sebagai individu
maupun kelompok. Pluralisme adalah bahwa semua manusia dapat menikmati hak dan
kewajibannya setara dengan manusia lainnya. Kelompok-kelompok minoritas dapat berperan
serta dalam suatu masyarakat sama seperti peranan kelompok mayoritas.
Pluralisme juga dijamin oleh negara bagi masyarakat yang berbeda-beda yang merupakan hak
asasi manusia dalam UUD 1945. Gus Dur tokoh besar Islam adalah tokoh yang konsisten untuk
memperjuangkan pluralisme di Indonesia ini.
Pluralisme ini menjadi pondasi penting dalam kehidupan dan kemanusiaan yang digagas Gus
Dur adalah bagian penting dalam usaha mencita-citakan bangsa ini hidup rukun dan aman dalam
kebhinekaannya, sebab sebuah bangsa yang begitu majemuk seperti Indonesia ini jika salah
dalam mengelola berbagai perbedaan paham keagamaan, aliran, suku, dan lain-lain akan
memunculkan ketegangan, permusuhan, dan kekerasan sosial yang mengarah pada disintregasi
bangsa.
Dialog Antar Umat Beragama
Pengertian
Menurut bahasa, dialog berasal dari bahasa Yunani yaitu dia dan logos yang artinya
bicara antara dua pihak atau dwicara. Jadi dialog merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Sedangkan menurut Mukti Ali, Dialog antar umat beragama adalah
mempertemukan antara orang-orang atau kelompok dari agama atau ideologi yang berbeda untuk
sampai pada pengertian bersama tentang berbagai isu tertentu untuk setuju atau tidak setuju
dengan sikap yang penuh apresiasi dan untuk kerjasama dengan mereka untuk menemukan
makna kehidupan ini.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa dialog antar umat beragama bukan hanya saling
memberi informasi mengenai agama yang diyakini, dialog agama juga tidak sama dengan usaha
dari orang untuk menjadikan dirinya yakin akan agama yang ia yakini dan menjadikan orang lain
memeluk agama yang ia yakini.
Menurut Azyumardi Azra, ada beberapa model dialog antar umat beragama yaitu :
1. Dialog parlementer, yakni dialog yang melibatkan ratusan peserta.
2. Dialog kelembagaan, yakni dialog diantara wakil–wakil institusional berbagai organisasi
agama.
3. Dialog teologi, yakni dialog yang mencakup pertemuan-pertemuan reguler maupun tidak,
untuk membahas persoalan-persoalan teologis dan filosofis.
4. Dialog dalam masyarakat (dialog kehidupan) yakni dialog yang berkonsentrasi pada
penyelesaian “hal-hal praktis dan aktual” dalam kehidupan yang menjadi perhatian bersama
dan berbangsa dan bernegara.
5. Dialog kerohanian, yaitu dialog yang bertujuan untuk menyuburkan dan memperdalam
kehidupan spritual di antara berbagai agama.
Manfaat Dilakukannya Dialog Antar Umat Beragama
1. Dapat membantu seseorang untuk tumbuh lebih kukuh dan mantap dalam agamanya sendiri
ketika berjumpa dengan orang atau kelompok yang memiliki kepercayaan yang berbeda
dengannya.
2. Dapat meningkatkan kerja sama, saling pengertian dan saling menghormati antar manusia.