Anda di halaman 1dari 2

Tujuan Dialog antar agama

Dialog antar umat beragama, bertujuan bukan untuk peleburan agama menjadi satu, sinkretisme
(menciptakan ajaran agama baru yang tergabung dari unsur-unsur agama yang ada), supremasi agama
satu ke agama yang lain bahwa dirinya benar, dan meniadakan perbedaan agama. Akan tetapi tujuan
dialog antar umat beragama adalah positif, yakni

 Tumbuhnya saling pengertian yang objektif dan kritis;


 Menumbuhkan kembali alam kejiwaan yang tertutup oleh tirai pemisah karena tiadanya saling
pengertian kepada alam dan bentuk kejiwaan yang otentik dan segar, yang memungkinkan
dua belah pihak mengembangkan diri sendiri sebagai pribadi yang sejati, (sehingga) Dialog
yang baik akan mengarah kepada terciptanya pertemuan pribadi-pribadi yang bentuk
konkretnya berupa kerja sama demi kepentingan bersama.
 Untuk menumbuhkan pengenalan yang lebih mendalam kepada orang lain dan kemudian
melahirkan keperdulian kepada sesame manusia.
 Untuk menciptakan ketentraman didalam masyarakat.
 Menjamin terbinanya kerukunan dan kedamaian yang terarah kepada suatu bentuk konkret.
 Untuk menanggapi penderitaan yang terus bertambah dan menakutkan serta menyakitkan.
 Untuk menolong dan melayani orang lain menghadapi krisis kemanusiaan.
Tujuan dialog begitu ideal, agar apa yang diharapakan benar-benar nyata. Dalam dialog antar
agama diciptakan pedoman-pedoman dalam berdialog. Mengingat, anggota berasal dari berbagai
macam agama, maka perlu adanya pedoman untuk menjaga kelangsungan dialog itu sendiri. Pedoman
khusus dialog antar umat beragama:
1. Dasar pijakan yang sama, semua pemeluk agama memiliki kepercayaan yang sama akan satu
Tuhan. Adanya agama yang berbeda-beda merupakan bagian-bagian satu keluarga umat
manusia. Mereka tinggal dalam tempat yang sama baik daerah dan Negara, sehingga perlu
dibuatlah landasan hidup bersama untuk terbinanya kerukunan dan kerja sama dalam hidup
bersama.
2. Tujuan dialog adanya saling pengertian dan penghargaan yang lebih baik antar pemeluk
agama. Adanya perbedaan bukan dibandingkan kebenarannya, melainkan untuk toleransi
antar umat beragama.
3. Materi dialog merupakan tema-tema menarik untuk kepentingan nasional bangsa Indonesia.
4. Kode etik dialog antar umat beragama :
 Kesaksian yang jujur dan saling menghormati. Dalam dialog masing-masing umat beragama
memberikan kesaksiannya tentang agamanya secara jujur. Juga tidak ada unsur saling
menjatuhkan antar umat beragama yakni, simpati akan kesukaran, kemajuan agama lain.
 Prinsip Kebebasan Bersama. Prinsip kebebasan bersama meliputi kebebasan perorangan dan
sosial. Setiap orang bebas memilih agama, tanpa ditekan oleh sistem sosial masyarakat
berkembang, yang didominasi oleh agama tertentu.
 Prinsip penerimaan (acceptance). Prinsip ini bertujuan untuk menerima umat beragama lain
apa adanya. Kita tidak memproyeksikan agama lain menurut agama kita dan pikiran kita.
 Berpikir positif dan percaya. Berpikir positif adalah melihat nilai-nilai positif dari agama lain.
Percaya adalah sikap yang tidak menaruh prasangka-prasangka (prejudices). Perlu
dikembangkan sikap saling percaya untuk mengawali dialog.
Dengan bantuan pedoman-pedoman dalam dialog antara umat beragama, akan terciptalah
kerukunan umat beragama. Kerukunan ini dipelihara bersama oleh umat beragamang jawab secara
global. Dialog antar agama yang bertanggung jawab secara global berusaha menggambarkan
kesempatan yang melekat dalam kebutuhan dari suatu pengalaman. Kebutuhan yang dimaksud
berakar dalam apa yang dikatakan tentang kewajiban yang dirasakan banyak umat Kristen sekarang.
Pertanyaan :
1. Apa salah satu tujuan dari adanya Dialog Antar Umat Beragama?
Untuk menjamin terbinanya kerukunan dan kedamaian yang terarah kepada suatu bentuk
konkret.
2. Bagaimana tujuan dari dialog antar umat beragama dapat tercapai?
Tujuan dari adanya dialog umat beragama dapat tercapai dengan adanya saling pengertian dan
penghargaan yang lebih baik antar pemeluk agama.
3. Dalam dialog antar umat beragama diciptakan pedoman berdialog, apa tujuan dari pedoman
tersebut?
Adanya pedoman untuk menjaga kelangsungan dialog itu sendiri.
4. Apa salah satu pedoman khusus dialog antar umat beragama itu?
Salah satu pedoman berdialog adalah materi dialog merupakan tema-tema menarik serta kode
etik dialog antar umat beragama.
5. Pedoman khusus dialog antar umat beragama salah satunya adalah kode etik dalam berdialog.
Apa saja yang termasuk dalam kode etik tersebut?
 Kesaksian yang jujur dan saling menghormati.
 Prinsip Kebebasan Bersama.
 Prinsip penerimaan
 Berpikir positif dan percaya.

Anda mungkin juga menyukai